BAB 20

Tidak boleh terjadi sesuatu pada anak-anak ku, aku tak habis pikir, dengan apa yang ia lakukan. Jika terjadi sesuatu pada anak-anak ku, aku tidak akan memaafkan mu seumur hidupku. Kusuruh sopir untuk memacu mobil nya dengan kecepatan penuh.

Aku terus menghubungi Alex, tetap saja dia tak mengangkatnya. Lebih baik aku kirim pesan saja, agar dia langsung menuju lokasi penyekapan anak-anak. Hati ku sungguh tak tenang, aku pun kembali terpikir oleh perkataan Santi. Apakah ini yang ingin dia sampaikan padaku.

"Ckitttt...!"

Mobil terhenti karena sudah sampai di tempat yang sudah di tentukan. Di sana sudah banyak para pengawalnya, aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena Lexa dan Lexi berada di tangannya. Mereka membawa ku ke atas sebuah gedung pencakar langit, yang sudah tak terpakai. Aku meninggalkan sopir ku di bawah, mereka tidak mengijinkannya untuk ikut dengan ku.

Aku menaiki satu per satu anak tangga, akhirnya aku sampai di tingkat teratas. Aku melihat ke sekeliling, aku mencari anak-anak ku, tapi aku tak menemukan mereka. Yang kulihat para pengawal dengan jumlah lebih dari dua puluh orang. Entah apa yang dia rencanakan, mengapa dia menyiapkan semua ini. Aku mendekatinya, kulihat di tersenyum padaku, aku tidak ada niat untuk membalas senyumannya.

"Mana anak-anak ku?!"

"Tenang saja sayang, aku tidak akan menyakiti mereka! Yang aku inginkan sudah berada di sini!"

"Hentikan semua ini, kenapa kau bisa berubah menjadi seperti ini Leo?" Sungguh aku tidak menyangka, dia akan melakukan hal seperti ini.

"Aku sudah bilang padamu bukan! Aku akan merebut mu kembali dari Alex, meski membutuhkan waktu yang lama!"

Kupikir kau akan berubah setelah kejadian itu, tapi aku salah, kau semakin jahat padaku Leo. Apakah ini yang kau nama kan cinta, aku memberikan kau kesempatan demi umi dan abi mu. Aku berharap kau bisa menemukan cinta sejati mu.

"Ini yang kau namakan cinta?"

"Iya ini adalah bentuk cinta ku padamu! Jadi jangan kau sia-siakan aku lagi! Mari kita hidup bersama, aku akan menerima anak-anak mu juga!"

"Sudah cukup Leo, tidak usah banyak bicara lagi! Katakan padaku diamana anak-anak ku!!" teriak ku padanya, aku sudah muak mendengar semua ucapannya.

Tak berapa lama, anak buah Leo membawa anak-anak. Mereka mengikat kedua anakku, aku tidak tahan dengan perlakuan mereka pada anakku.

"Bunda...!" teriak Lexa dan Lexi.

"Kalian telah mengikat anak-anak ku, tidak akan ku biarkan kalian!!"

Aku berjalan mendekati anak-anak ku, Leo berusaha menghalangi ku, aku melayangkan tinjuanku, tapi dia menangkisnya. Aku berkelahi kecil dengannya, setelah aku melihat ada kesempatan, aku langsung berlari menuju Lexa dan Lexi. Namun para penjahat menghadang ku, aku pun terpaksa berkelahi dengan mereka.

"Bunda...!"

Aku mendengar teriakan Lexa dan Lexi, mereka berusaha melepaskan diri dari ikatannya. Aku terus berusaha mendekati mereka, namun para penjahat terus saja menghadang ku.

"Buk...!"

"Bak...!"

"Bik...!"

"Buk...!"

Aku terus melancarkan tinjuan ku, dan kulayangkan tendangan ku. Tetapi jumlah mereka sangat banyak, dari arah belakang ada yang mendekap ku dengan kuat. Ternyata dia adalah Leo, dekapannya begitu erat, sehingga aku membutuhkan waktu untuk lepas darinya. Ku injak kaki kirinya, ku sikut perutnya dengan sekuat tenaga, dia meronta kesakitan. Akhirnya aku bisa lepas darinya, aku terus maju untuk mendekati anak-anak ku.

Leo mendekap ku kembali, dengan tenaganya yang sangat kuat. Padahal tadi dia sudah kesakitan, tapi dengan cepat dia mengembalikan kekuatannya.

"Alin, aku mohon kali ini dengarkan rencana ku! Aku tidak ingin melihatmu dan anak-anak mu terluka, jadi kumohon dengarkan renacaku!"

Leo berbisik padaku seperti itu, sebenarnya apa yang dia rencanakan. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan, percaya dia atau tidak. Aku terus berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan Leo. Dia terus saja mengatakan hal yang sama. Kulihat kedua anakku, mereka ketakutan, mereka khawatir dengan ku. Aku harus lepas dari dekapan Leo. Aku sudah tidak ingin percaya semua yang dia ucapkan.

"Lepaskan dia!!!"

Suara ini..., adalah suara Alex. Aku menoleh kebelakang, kulihat dia sudah berdiri dengan tegak. Di sampingnya berdiri Ari yang sudah siap sedia, untuk melindungi Alex dari serangan musuh. Leo merenggangkan dekapannya, aku langsung melepaskan diriku darinya.

Aku langsung berjalan mendekati Lexa dan Lexi, mereka di jaga oleh para penjahat yang bukan sembarangan. Penjahat itu memiliki kekuatan dan teknik beladiri yang sangat bagus. Alex mulai menyerang Leo, aku tahu Alex sudah sangat bekerja keras selama beberapa bulan ini, dia melatih ilmu bela dirinya. Akhirnya terjadilah perkelahian antara para pengawal Alex dan musuh.

Salah seorang penjahat menghampiri ku, dia mulai menyerangku dengan tinjuannya, aku menangkisnya dengan kedua tangan ku. Dia melayangkan tendangannya padaku, aku menghindarinya. Dia terus menyerang ku dengan membabi-buta. Aku terus bertahan, guna mencari kelemahannya.

"Whussss...!"

Aku menyerang dia dengan tendangan ku, dia menahan tendangan ku dengan kedua tangannya. Dia begitu kuat sekali, aku harus memikirkan cara untuk bisa mengalahkannya. Aku harus mencari kelemahannya, kulihat dia mulai melemah, mungkin dia mulai kelelahan. Kaki sebelah kirinya bergetar, lebih baik aku coba untuk menyerang kaki kirinya itu.

"Whussss...!"

"Bak...!"

"Bik...!"

"Buk...!"

Aku terus menyerangnya secara bertubi-tubi, kulayangkan tendangan ku di sertai dengan tinjuanku. Dia mulai kewalahan menghadapi serangan balik ku. Akhirnya dia terhuyung dan terjatuh, aku berlari mendekati Lexa dan Lexi. Aku melepaskan ikatan di badan anak-anak ku. Kepeluk erat mereka berdua, ku kecup kening kedua anakku. Agar mereka bisa tenang.

Seorang penjahat menendang ku dengan sangat kencang, aku pun terpental bersama Lexa dan Lexi. Lexi terpental jauh, dia menggelantung di tepian tembok. Dia teriak histeris karena takut terjatuh ke bawah. Aku berusaha untuk menggapainya, kupegang tangan Lexi, aku mau mengangkatnya ke atas. Aku pikir hanya Lexi yang akan terjatuh kebawah, ternyata Lexa pun berada di bawah, dia memegang kaki kiri Lexi.

"Bertahanlah sayang, Bunda akan menyelamatkan kalian! Bunda tidak akan membiarkan kalian celaka!" Aku berkata dengan mengerahkan sekuat tenaga, untuk memegang tangan Lexi.

Posisi tubuh ku saat ini tengkurap, aku berusaha terus untuk menarik tangan Lexi. Salah seorang penjahat mendekati ku, dia menginjak tangan ku. Aku merasa kesakitan, tapi aku tidak boleh melepaskan tangan ku dari Lexi. Aku harus bertahan, tapi penjahat ini mengeluarkan sebilah belati, dia menusukkan belati itu ke tanganku. Darah segar mengalir dan mengenai wajah Lexi.

Lexi menangis, "Bunda lepaskan saja tangan ku, aku tidak mau Bunda terluka!"

Aku tersenyum padanya, dan berkata "apapun akan Bunda lakukan demi menyelamatkan kalian, meski harus mengorbankan nyawa Bunda!" Aku berusaha terus untuk menarik tangan Lexi, agar dia bisa naik ke atas.

"Lexa apakah kau bisa naik keatas, dengan melewati tubuh Lexi?" Aku bertanya pada Lexa, agar dia merangkak naik keatas. Dia menganggukkan kepalanya, dan berusaha merangkak naik keatas. Aku tahu tenaga nya sudah terkuras habis, untuk bertahan.

Penjahat ini masih saja melukai ku, dia menginjak luka tusuk yang baru saja dia berikan. Darah ku terus mengalir, aku menahan rasa sakit ini.

Aaaaaaaaa...

Teriak ku menahan rasa sakit yang kurasakan, darah mengalir sangat banyak, baik dari luka sebelumnya atau pun dari luka baru.

Alex dan Leo mendengar teriakkan ku, mereka berlari mendekati ku. Aku mengerang kesakitan, tanganku sudah lemas sekali. Tapi aku tidak boleh menyerah, anak-anak ku masih dalam bahaya. Alex dan Leo menghajar penjahat itu, terjadi perkelahian antara mereka. Aku berusaha menarik tangan Lexi, tapi aku kehabisan tenaga, di saat tanganku akan terlepas. Leo langsung memegang tangan Lexi dan menarik mereka berdua ke atas.

"Brugggg...!"

Seorang penjahat menyerang Leo, dia terpental sangat keras dan menabrak tubuhku yang sudah lelah. Sehingga badanku terjatuh kebawah, begitupun dengan Leo. Kami bergelantungan, Leo memegang tanganku yang sudah banyak mengeluarkan darah, tangan satunya lagi memegang ujung tembok beton.

"Alin bertahanlah, jangan kau lepaskan pegangannya!"

"Aaaaaahhhh...!" Penjahat itu menginjak tangan Leo, dia sangat kesakitan.

"Lepaskan saja aku, selamatkan dirimu, hidupmu masih panjang! Manfaatkan demi kebaikan, aku sudah memaafkan mu dari awal!"

"Tidak akan kulepaskan kau Alin, semua ini salah ku! Sehingga ini terjadi, seharusnya aku menyerah dari awal! Maafkan aku yang terlalu egois!"

"Alex...!"

Leo berteriak manggil Alex, entah apa yang ingin dia lakukan, aku sudah tidak bisa berpikir lagi. Tangan Leo terus saja di injak hingga berdarah.

"Ayah...! Cepat tolong Bunda!" teriak Lexa dan Lexi.

Alex yang mendengar teriakan Leo, dan anak-anak langsung mendekati Leo, Ari yang melihat penjahat sedang menginjak tangan Leo, langsung menarik dan menghajarnya. Mereka pun berkelahi, Alex langsung memegang tangan Leo. Dia hendak menariknya ke atas, saat melihat ke bawah, Alex melihatku bergelantung memegang tangan Leo.

"Alin bertahanlah! Aku akan segera menyelamatkan mu!"

Teriak Alex padaku, aku melihat wajahnya. Aku begitu sangat mencintai pria itu, pria yang selalu ada untuk ku. Pria yang selalu membuatku kesal karena sifat memerintahnya. Pria yang sudah memberiku anak-anak yang pintar. Aku sangat mencintaimu Alex Wibowo, aku bersyukur bisa bertemu denganmu.

Tak terasa air mata ini menetes di kedua pipiku, aku tidak ingin kehilangan mu Alex, aku begitu sangat mencintaimu. Rasanya kurang waktu untuk kebersamaan kita. Darah terus mengalir dari luka di tangan ku, aku sudah tidak ada tenaga lagi untuk memegang tangan Leo.

"Alin jangan kau lepaskan tanganku!!" teriak Leo padaku.

Aku sudah tidak kuat lagi, sedikit demi sedikit tanganku akan terlepas dari genggaman Leo. Dia masih berusaha dengan semua tenaga nya untuk menggenggam tanganku.

"Alex! Aku sangat mencintaimu, jaga anak-anak untuk kita, hiduplah lebih baik lagi! Ingat waktu, jangan kau menjadi gila kerja. Aku sangat beruntung bisa bertemu dengan mu, kau adalah imam ku. Apapun yang terjadi padaku, teruslah hidup dengan bahagia, demi anak-anak kita!"

Aku sudah tidak kuat lagi, akhirnya tanganku terlepas dari genggaman Leo. "Sayang aku mencintaimu sampai akhir hayatku!" Itu lah kata-kata terakhir yang bisa ku berikan padamu imamku, kuberikan senyum termanis ku padamu sayang.

*****

Alex POV

"Alin...!" teriakku dan Leo, setelah melihat Alin terjatuh dari ketinggian.

"Bunda...!" Lexa dan Lexi pun berteriak memanggil Alin.

Semua yang berada di tempat kejadian terdiam, mendengar teriak kami. Semua penjahat berhasil di lumpuhkan, polisi yang baru datang segera mengamankan para penjahat. Lexa berlari ke tepi gedung untuk melihat Alin, sehingga hampir terjatuh, langsung di dekap Ari. Dua meronta agar dilepaskan.

"Lepaskan aku!! Aku akan menyelamatkan Bunda, dia masih hidup, jadi lepaskan aku Ari!!" teriak histeris Lexa pada Ari.

Ari terus mendekap Lexa sekuat tenaga, dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Lexa. Lexa terus menangis, dia tidak ingin kehilangan bundanya. Lexi hanya terdiam melihat kebawah sang bunda terjatuh, dengan senyumnya yang hangat, aku masih berusaha menarik Leo ke atas.

"Dor...!"

Suara tembakan bergema, entah dari mana asal tembakkan itu. Yang pasti itu mengenai tubuh Leo. Aku terus berusaha untuk menariknya ke atas, aku tahu dia adalah orang yang mengacaukan kehidupan kami. Tapi aku tidak bisa melepaskannya begitu saja.

"Alex maafkan aku, karena selama ini aku selalu membuat kekacauan dalam kehidupan kalian! Aku tidak pantas untuk kau selamatkan, maafkan aku yang egois ini, sehingga menyebabkan Alin tiada! Maaf...!"

Leo langsung melepaskan tangan nya dari genggaman ku, aku tak bisa berkata apa-apa. Aku masih teringat kata-kata Alin, aku tidak tahu apa yang harus ku katakan lagi. Rasanya ingin aku terjun ke bawah dan jatuh di samping Alin. Tapi itu ku urungkan niatku itu, aku melihat kedua anakku. Bagaimana jika aku pun tiada, apakah mereka bisa menerima semua ini.

Leo kau begitu terobsesi oleh istriku, sehingga kau tidak memperdulikan kebahagiaan mu sedniri. Tapi kau malah membuat orang yang kau cintai menderita hingga tiada. 'Inikah yang kau namakan cinta sejati mu?' batinku.

__________________________________________

Hai para readers, cerita ini hanya piktif ya. Jadi selamat menikmati ya, jadilah pembaca setiaku ya 😙😙

Jangan lupa love, like dan komen ya, yang pasti komen yang mendukung, yang saya nantikan.

c you di bab selanjutnya 😉

Terpopuler

Comments

Bunda Devi

Bunda Devi

yaaah masa alin meninggal....

2020-10-06

0

Fikah Herawati

Fikah Herawati

judul ny kn tntng si kmbr..

2020-09-20

0

al - one ' 17

al - one ' 17

yaahhhh ko alinnya metong

2020-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 1 1
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 PENGUMUMAN
185 Part Aiko 1
186 Part Aiko 2
187 Part Aiko 3
188 Part Aiko 4
189 Part Aiko 5
190 Part Aiko 6
191 Part Aiko 7
192 Part Aiko 8
193 Part Aiko 9
194 Part Aiko 10
195 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 195 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 1 1
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
PENGUMUMAN
185
Part Aiko 1
186
Part Aiko 2
187
Part Aiko 3
188
Part Aiko 4
189
Part Aiko 5
190
Part Aiko 6
191
Part Aiko 7
192
Part Aiko 8
193
Part Aiko 9
194
Part Aiko 10
195
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!