BAB 2

"Sayang cepatlah bangun, sampai kapan kau akan seperti ini? Tak terasa sudah sebelas tahun, kau terbaring dalam keadaan koma. "

Setiap hari aku selalu melakukan rutinitasku, yaitu menyeka Alex dipagi hari. Lalu mengobrol dengannya, itu salah satu caraku agar Alex cepat tersadar dari komanya. Begitu pun anak-anak, mereka selalu mengajak ngobrol Alex, kadang mereka bercerita tentang teman-temannya di sekolah.

"Nyonya! Sepertinya kita harus segera mengadakan rapat direksi!" ucap Ari padaku.

Aku terkejut dengan apa yang kudengar dari Ari, aku bertanya apa yang sudah terjadi. Ari mengatakan sepertinya ada yang berusaha mengacau perusahaan di Jepang.

Aku bertanya apakah Ari sudah memeriksanya dengan benar. Lalu siapa yang sudah berani mengacau di perusahaanku.

Dugaan awal Ari adalah Akhira, aku tidak bisa memutuskan jika ini adalah ulah Akhira. Sebelum aku menemukan semua buktinya.

Ari mengusulkan bahwa yang ke Jepang adalah dirinya dan Adam. Aku menolaknya, aku tidak mau membawa Adam dalam masalah ini, lebih baik aku sendiri yang pergi ke Jepang.

Mendengar ucapanku, Ari bertanya bagaimana dengan Alex serta anak-anak jika aku pergi ke Jepang. Aku menjawab tidak apa-apa, karena disini sudah ada Adam dan mama Rahma. Aku pun menyuruh Ari untuk menyiapkan lebih banyak pengawal untuk berjaga di rumah. Semua itu harus sudah siap sebelum kepergianku ke Jepang.

"Baik Nyonya, akan saya siapkan semuanya sebelum keberangkatan kita ke Jepang!" jawab Ari sambil pergi meninggalkan ku.

Aku berkata pada Alex, kuharap saat aku kembali kau sudah bangun agar bisa melihatku serta kedua anak kita. Aku sangat merindukanmu sayang! Aku sangat membutuhkanmu, untuk menjaga dan membimbing anak-anak kita.

Kukecup kening Alex dengan penuh kasih sayang, aku sangat merindukannya. Aku ingin kau bisa merasakan kasih sayang anak-anak, begitu juga dengan anak-anak bisa merasakan kasih sayangmu. Aku pun pergi meninggalkan Alex, lalu kembali ke ruang kerja ku.

"Bunda!" Tanya Alexi padaku, aku pun menjawabnya dengan lembut.

Ternyata Alexi sudah mengetahui bahwa aku akan pergi ke Jepang. Kutanya dia tahu dari mana masalah ini, dia menjawab bahwa dia mendengar dari percakapan asisten Ari.

Alexi tidak mengijinkanku untuk pergi ke Jepang, entah mengapa Alexi begitu tidak ingin aku pergi. Namun aku harus pergi, aku harus bisa memberikan pengertian pada Alexi.

"Tidak Bun, aku tidak mau Bunda pergi ke Jepang! Pokoknya Bunda tidak boleh pergi! Bunda harus berada di sini bersama kami!" Teriak Alexi.

Aku pun berusaha memberikan pengertian pada Alexi, bahwa yang aku lakukan ini adalah untuk menepati janjiku pada Alex.

Setelah mendengar penjelasanku, akhirnya Alexi mengijinkanku untuk pergi ke Jepang. Dimana aku harus berjanji padanya, untuk segera kembali ke Indonesia lalu bermain bersamanya dan Alexa.

"Benar ya Bun, janji Bunda akan bermain bersama kami!" Lexi berkata sambil menunjukkan jari kelingking.

Aku pun mengikuti janji kelingking dengannya, terlihat kelegaan di wajahnya. Aku berharap agar kalian selalu bahagia.

Beberapa saat kemudian Lexa pun datang menghampiri ku dan berkata, "Bunda mau pergi ya?"

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjelaskan pada Alexa. Dia mengerti apa yang aku bicarakan. Dia pun berjanji akan menjaga ayahnya dan adiknya.

****

Akhirnya aku sudah sampai di Jepang, sudah lama sekali aku tidak kemari. Disini banyak sekali kenangan, baik suka dan sedih. Aku jadi teringat denganmu sayang, aku ingin kita bisa jalan-jalan bersama dengan kedua anak kita.

"Nyonya, sebaiknya kita langsung menuju perusahaan!" ucap Ari padaku.

Aku pun bertanya pada Ari, apakah semua yang aku minta sudah disiapkan. Dia pun mengangguk, seraya mengatakan bahwa semuanya sudah disiapkan.

"Bagus, mari kita hadapi mereka!"

Aku pun melangkah menuju mobil yang sudah disiapkan Ari, mobil melesat dengan cepat. Karena rapat direksi akan segera dimulai, aku tidak boleh sampai terlambat. Dalam perjalanan Ari mengatakan padaku semua informasi, yang telah dia dapatkan. Aku mengerti sekarang ternyata begitu banyak orang yang menginginkan posisi Alex. Dulu saat Alex masih sehat, mereka takut terhadap Alex, sekarang mereka mulai menunjukkan taringnya.

Beberapa saat kemudian, aku pun sampai di perusahaan. Para karyawan berdiri untuk menyambut kedatanganku. Aku pun langsung masuk ke dalam kantor bersama Ari. Para pemegang saham sudah berkumpul. Mereka kaget dengan kedatanganku, ada beberapa orang yang menatapku, dengan tatapan merendahkanku. Mereka berpikir bahwa aku tidak sanggup mengurus perusahaan sebesar ini.

Aku langsung duduk di kursi, dimana Alex selalu duduk di kursi ini. Semua mata memandangku, aku tak peduli dengan pandangan yang meremehkan kemampuanku. Kumulai rapat ini, aku membuka semua kebusukkan mereka yang menginginkan kehancuran bagi perusahaan Alex.

Terjadi percekcokan antara mereka yang setia pada Alex dan mereka yang menginginkan kehancuran Alex. Mereka pikir aku tidak menyiapkan hadiah, bagi mereka yang sudah berkhianat pada Alex. Aku tahu semua kebusukkan mereka, dengan itu aku bisa mengikat mereka. Akhirnya mereka yang berkhianat pada Alex, mau menjual semua saham yang mereka miliki padaku. Sekarang saham yang dimiliki Alex sudah cukup, untuk menjadikannya pemegang saham tertinggi.

Rapat pun sudah selesai, aku lelah menghadapi mereka yang sudah tidak lagi setia pada Alex. Prinsipku berkata, jika sekali sudah berkhianat maka dia pasti akan melakukannya lagi. Jadi lebih baik aku tendang saja mereka, yang sudah tidak setia lagi.

"Ari antarkan aku ke hotel! Aku ingin istirahat sejenak." Aku berkata pada Ari.

Ari pun mengangguk, dia pun mengatakan bahwa malam ini ada undangan. Mereka mengundangku untuk acara makan malam, di restoran Violet.

Aku pun menyuruh Ari untuk menyiapkan semuanya, aku juga ingin mengetahui siapa saja yang akan hadir di sana.

"Baik Nyonya!" jawab Ari padaku atas perintah yang kuberikan padanya.

Sebelum pergi ke acara makan malam, aku membutuhkan istirahat dahulu. Karena aku membutuhkan tenaga yang lebih, untuk menghadapi semuanya. Pasti ada saja yang ingin membuat Alex hancur, dan aku tidak akan membiarkankan semua itu terjadi. Mereka pikir aku adalah wanita yang lemah, mereka salah! Aku bisa juga berbuat lebih kejam, jika mereka berani menyentuh keluarga ku.

Tok!

Tok!

Tok!

Mungkin itu Ari, dia mau menjemputku untuk pergi ke pesta makan malam. Ku buka pintu kamar hotel, ternyata Ari berada di depan pintu. Aku pun sudah siap untuk pergi, kulangkahkan kakiku lalu menutup pintu kamar hotel. Aku pun berjalan menuju mobil, di ikuti Ari dan beberapa pengawal.

Beberapa saat kemudian aku sampai di tepat acara makan malam. Ternyata memang benar disini banyak orang-orang penting, dan juga banyak musuh-musuh Alex.

Plak!

Ada seseorang yang menepuk pundak ku dari belakang, dalam pikir ku 'siapa dia? Yang berani menepuk pundak ku?' saat aku membalikkan badanku, kulihat Lili bersama Arata.

"Apa kabar Nyonya Alex?" Tanya Lili padaku.

Aku terkejut dengan kehadiran Lili serta Arata, aku tidak menyangka akan bertemu dengan mereka di sini. Yang pasti aku sangat senang bisa bertemu dengan mereka.

Kami pun berbincang-bincang sesaat, Lili pun menanyakan kabar kedua anakku dan keadaan Alex. Aku menjawabnya dengan apa adanya.

"Bagaimana kabarmu Kakak ipar?!"

Sejak Alex koma, aku mengurus kedua anakku dan perusahaan. Semenjak itu Arata memanggilku kakak ipar, karena Arata menganggap Alex seperti kakaknya sendiri.

Beberapa saat kemudian, saat aku sedang asik berbicara dengan Lili dan Arata. Datang seorang pria, dia menghampiri kami, dengan tingkat kepercayaan dirinya yang sangat tinggi.

"Selamat malam Nona Alin?" tanya seorang pria padaku.

Aku tidak mengenalnya, namun sepertinya dia sudah mengenalku. Entah mengapa aku tidak suka akan kehadirannya, ada sesuatu yang aneh dengannya.

Setelah mendengar perkataannya, sepertinya dia sudah mencari informasi mengenaiku. Aku menjawab semua pertanyaannya dengan nada dingin. Aku ingin dia segera pergi.

"Iya benar sekali itu nama saya, tapi saya sudah memiliki suami! Jadi anda bisa memanggil saya Nyonya Alin atau Nyonya Wibowo!"

Dia pun meminta maaf lalu dia memperkenalkan dirinya padaku. Namanya adalah Rey Hirasaki. Dia pun mengajakku untuk berbicara di tempat lain, namun aku menolaknya.

"Maaf Tuan Rey, saya sedang bersama dengan saudara saya! Kalau ada yang mau di bicarakan, kita bicara disini saja!"

Tanpa basa-basi dia pun bertanya tentang keadaan Alex. Aku menjawab bahwa Alex baik-baik saja, keadaannya hampir pulih.

Sungguh aku tidak menyukai semua ucapan yang terlontar dari mulutnya. Dia membuatku tidak nyaman, semakin lama aku membiarkannya dia semakin keterlaluan.

"Aku dengar Tuan Alex masih dalam keadaan koma? Bagaimana Anda mengatasi rasa kesepian Anda?"

Sungguh dia membuatku sangat kesal, sehingga aku menjawab semua pertanyaannya dengan ketus. Sepertinya dia mengajakku berdebat, sebenarnya dia siapa? berani sekali dia berkata seperti itu.

"Maaf Tuan Rei, sepertinya Anda sudah keterlaluan! Bagaimana aku hidup itu bukan urusan mu!" jawabku dengan kesal.

Dia terkekeh mendengar ucapanku yang sudah terlihat kesal. Ingin rasanya aku menghajarnya, sehingga dia tidak bisa berkata seenaknya.

"Tuan Rei, saya harap Anda jaga sikap dan tutur kata Anda!" ucap Arata yang sudah kesal dengan yang dikatakan Rey Hirasaki.

Meski Arata sudah berkata seperti itu Rey Hirasaki masih saja bersikap sombong. Sungguh kesal aku, kenapa di saat sedang asik ngobrol bersama Lili, datang orang seperti dia. Rasanya ingin ku tendang dengan kekuatan penuh ku.

"Baiklah Tuan Rey, bukankah Anda mau membicarakan sesuatu padaku? Jika iya maka katakanlah!" tanyaku pada Rey.

Setelah aku berkata seperti itu bukannya melanjutkan pertanyaannya. Dia malah pergi meninggalkanku bersama Lili dan Arata.

"Huh dasar, seperti jelangkung saja! Datang tak di undang pergi tak di antar!" celetuk Lili yang membuatku terkekeh.

Arata bingung dengan ucapan Lili sehingga dia bertanya apa itu jelangkung. Sungguh kali ini Arata membuatku terkekeh.

Lili pun menjelaskan jelangkung itu apa, setelah mendengar penjelasan Lili. Arata pun mengerti apa yang dimaksud.

"Arata kau tau siapa dia?" tanyaku pada Arata.

Arata mengatakan bahwa Rey Hirasaki adalah orang baru dalam bisnis kita. Dia melihat Rey Hirasaki seperti Akhira dulu.

Sehingga Arata mengatakan agar aku berhati-hati pada Rey Hirasaki. Aku pun mendengarkan apa yang dia katakan. Aku memutuskan untuk memasukkan nama Rey Hirasaki dalam daftar orang yang harus kupantau.

Semenjak aku mengurus perusahaan Alex, aku melakukan semua itu! Agar aku mengetahui gerak-gerik mereka yang mau melakukan sesuatu, yang akan membuat perusahaan Alex hancur.

"Aku salut dengan mu kakak ipar, hanya dalam waktu beberapa tahun, kau bisa menguasai orang-orang di dalam perusahaan Alex!" ucap Arata padaku.

Aku tersenyum mendengar perkataan Arata, aku juga selalu ingat perkataan Alex. Bahwa aku harus lebih kuat dari sebelumnya. Aku tahu kenapa Alex mengatakan semua itu.

Waktu tak terasa sudah semakin malam, acara pun sudah mau selesai. Aku memutuskan untuk kembali ke hotel, Lili dan Arata pun pulang ke rumah mereka. Tandingan Lili mengajakku untuk menginap di rumahnya. Tapi aku tidak mau, karena aku tidak bisa bebas melakukan semua pekerjaanku.

Keesokan harinya, aku melakukan semua yang sudah di jadwalkan Ari. Aku ingin segera kembali ke rumah, dimana anak-anak serta suamiku sedang menunggu.

Baru beberapa hari saja aku pergi, aku sudah sangat merindukan mereka. Jika ku lihat kamar hotel ini, aku mengingat semua kenanganku bersama Alex.

Karena setiap ke Jepang kami selalu memakai kamera hotel ini. Karena hotel ini adalah milik Alex, jadi dia bisa menggunakan kamar hotel manapun yang dia mau. Begitu pun aku, aku bisa memilih yang aku mau. Tapi aku memilih kamar yang penuh kenangan bersama Alex.

Keesokan harinya, aku bertanya pada Ari apakah pekerjaanku sudah beres.

Ari pun menyerahkan beberapa dokumen yang harus ku tandatangani. Salah satunya adalah dokumen perjanjian jual beli sebuah perusahaan.

Sekarang aku harus ke kantor, untuk menyelesaikan semua proses jual beli perusahaan yang baru ku beli. Setelah pekerjaan ini selesai aku ingin segera kembali ke Indonesia.

"Baik Nyonya! Silahkan!" ucap Ari sambil mempersilahkan aku berjalan di depan lalu dia mengikutiku dwri belakang dengan beberapa pengawal.

Setelah selesai dengan tanda tangan penyerahan kekuasaan perusahaan. Aku langsung kembali ke hotel, dalam perjalanan ada beberapa mobil mengikutiku. Ari yang menyadarinya, langsung menyuruh sopir untuk melaju lebih cepat, agar bisa pergi jauh meninggalkan mereka.

"Siapa mereka Ari?"

Ari tidak tahu dengan orang yang mengikuti mobil sedari tadi. Yang sudah pasti mereka mempunyai niat buruk padaku.

Pemikiranku dan Ari sama, mereka ingin berniat buruk padaku. Aku pun menyuruh Ari untuk menghindar saja. Karena banyak orang-orang yang tidak bersalah yang akan menjadi korban. Jika kita bertidak sekarang. Ari mengangguk.

Ari menyuruh sopir untuk menghindar dari kejaran mereka, sopir mengerti apa yang diperintahku lewat Ari. Pada saat kami berada di daerah yang sepi. Aku menelepon Adam, entah kenapa aku memikirkan Alex dan anak-anak.

Tut...

Tut...

Tut...

Adam mengangkat teleponku, aku langsung bertanya pada Adam dimana dia berada. Dia pun menjawab jika dia berada di rumah.

Aku menyuruh Adam untuk memperketat penjagaan di rumah. Aku merasa khawatir dengan orang-orang di rumah.

"Ada apa sebenarnya Mba, jujur padaku?"

Aku pun mengatakan pada Adam bahwa ada yang membuntutiku di Jepang. Aku memohon pada Adam untuk menjaga Alex dan kedua anakku.

Ckitttt!

Mobil terhenti secara mendadak, itu membuatku sangat terkejut. Aku yakin mereka sudah berhasil menghadang.

"Adam jaga mereka demi aku, aku akan kembali demi mereka!"

Hanya itu yang bisa aku katakan pada Adam, aku harap tidak terjadi sesuatu pada mereka. Aku harus segera kembali ke rumah apa pun yang terjadi.

"Mba pokok nya Mba harus kembali!!" teriak Adam padaku.

Bip Aku memutuskan sambungan telepon.

____________________________________________

Hai para pembaca setia, jika kalian masih ingin mendukungku sekali lg, maka bantu aku untuk vote poin di judul pertama kisah Alex dan Alin, yang judulnya "MUSUHKU MENJADI IMAMKU".

Jika kalian berkenan habiskan seluruh poin kalian untuk Alin, agar aku menjadi lebih bersemangat lagi untuk menulis. Terimakasih 😘

___________________________________________

Terimakasih karena telah membaca novel ku, jangan lupa like, love dan komen yang membangun ya 😊😊

Boleh juga follow Instagram ku ya @macan_nurul

Sampai ketemu di bab berikutnya 😊😉

Terpopuler

Comments

Wartin Kusmawati

Wartin Kusmawati

lanjut thoor

2022-02-18

0

Mastang

Mastang

2

2021-05-15

0

Mayra Putri

Mayra Putri

banyak skali musuh alex

2020-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 1 1
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 PENGUMUMAN
185 Part Aiko 1
186 Part Aiko 2
187 Part Aiko 3
188 Part Aiko 4
189 Part Aiko 5
190 Part Aiko 6
191 Part Aiko 7
192 Part Aiko 8
193 Part Aiko 9
194 Part Aiko 10
195 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 195 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 1 1
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
PENGUMUMAN
185
Part Aiko 1
186
Part Aiko 2
187
Part Aiko 3
188
Part Aiko 4
189
Part Aiko 5
190
Part Aiko 6
191
Part Aiko 7
192
Part Aiko 8
193
Part Aiko 9
194
Part Aiko 10
195
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!