Flash back Anna
Dari awal aku memang sudah di jodohkan dengan Mas Fais, dia adalah calon imam yang baik menurut umi dan abi. Aku pun menuruti kemauan umi dan abi, untuk menikah dengan Mas Fais. Aku belum pernah bertemu dengannya sama sekali, apakah benar dia cocok sebagai imam ku.
Nanti malam, Mas Fais dan keluarganya akan berkunjung ke rumah. Untuk menentukan tanggal pernikahan kami, hatiku tidak merasa senang atau sedih. Sebenarnya aku ingin memilih sendiri calon imam ku.
Malam sudah tiba, Mas Fais dan keluarga sudah tiba di rumah. Kami semua berbincang dan menentukan tanggal pernikahan kami. Kulihat sepertinya dia orang yang baik, dan taat pada agama. Sehingga umi dan abi menyetujui lamaran Mas Fais. Mereka menentukan tanggal pernikahan kami empat minggu dari sekarang.
Hari demi hari, minggu demi minggu, berlalu dengan cepatnya. Akhirnya upacara pernikahan ku pun sudah tiba, pernikahan ini terasa cepat bagi ku. Aku belum mengenal calon imam ku sama sekali, lebih baik sekarang aku harus bisa menerima semua ini dengan ikhlas.
Ijab qobul sudah di ucapkan oleh Mas Fais, akhirnya aku sudah sah menjadi istri dari Fais Muhammad. Semua terlihat sangat bahagia, umi dan abi pun terlihat sangat bahagia sekali. Akhirnya upacara dan resepsi pernikahan kami sudah selesai.
Mas Fais mengajakku langsung ke rumahnya, kami pun berpamitan pada umi dan abi. Setelah berpamitan, aku pun pergi mengikuti suami ku. Sebenarnya aku merasa sangat sedih, karena harus secepat ini aku berpisah dengan umi dan abi.
Beberapa jam kemudian, aku tiba di rumah Mas Fais. Aku pikir kami akan tinggal bersama ayah dan ibu. Ternyata pikir ku salah, kami langsung tinggal di rumah kami sendiri. Ini adalah rumah hadiah pernikahan dari kedua orang tua Mas Fais.
Aku pikir ini adalah malam yang spesial bagi kami, tapi semua itu salah. Karena malam ini merupakan awal dari semua penderitaan ku, aku tidak menyangka bahwa dia bisa melakukan ini padaku. Aku sangat membenci dia, dia membuatku sangat jijik. Semua tindakan yang dia lakukan membuatku ingin muntah.
"Ibu!!"
Teriak Annisa, menyadarkan ku dari lamunan ku. Tentang masa lalu yang ingin ku lupakan. Tapi itu semua tidak mudah bagi ku, bayangan itu terus menghantui ku sampai saat ini.
*******
POV Alex
Aku bersiap untuk pergi ke pesta, demi istri ku aku akan menghilangkan ego ku. Aku begitu sayang sekali dengan dia, akan kuberikan semua yang dia inginkan.
"Sayang! Apakah kau sudah siap?" Aku terkejut mendengar perkataan Alin, kulihat dia sudah berpakaian sangat rapih.
Akhirnya kami pergi bersama, Ari sudah menunggu kami di depan, dia membatu Alex masuk ke dalam mobil. Ari menyuruh sopir untuk menjalankan mobil. Mobil melaju perlahan, sedikit demi sedikit menambah kecepatannya. Ari memberi semua informasi yang diperlukan kami.
Kami pun tiba dengan cepat, ternyata disana sudah berkumpul banyak orang penting. Kami disambut dengan ramah disana, meski orang-orang melihat ku dengan tatapan yang kasihan. Itulah yang menyebabkan aku tidak suka datang ke acara seperti ini.
Aku berusaha mengabaikan tatapan mereka, semua ini demi Alin, dia menginginkan semua ini demi perusahaan ku. Alin melihatku dengan senyum manisnya. Aku tahu dia pasti merasakan apa yang kurasakan sekarang.
Dia memegang erat tanganku, meski dia tak berkata, aku tahu dia memberiku kekuatan. Dia selalu berada di dekat ku, dia tidak peduli dengan tatapan orang-orang. Aku sungguh bersyukur sudah bertemu dengan nya.
Aku tak menyadari, bahwa dari kejauhan ada seseorang yang menatap kami dari kejauhan. Orang itu mulai mendekati kami, dia tak lain adalah Malik.
"Hallo Alin!" Dia menyapa Alin, entah apa yang terjadi padaku. Aku merasakan ada yang tidak kusukai dari Malik.
"Hallo Mas Malik, bagaimana kabar mu?" Alin menjawab.
"Apa kabar Tuan Alex? Sepertinya Anda menikmati semua ini!" Ucap Malik padaku, dengan nada menyindir.
Alin pamit meninggalkan kami, dia mau ke toilet. Aku masih bersama Malik, kami membicarakan tentang pekerjaan dan dia mulai berkata menyindirku. Semua yang ku cerna dari semua ucapannya adalah penghinaan pada ku. Aku berusaha sabar dengan apa yang dia ucapkan. Meski itu membuatku kesal, Ari yang sudah kesal dengan Malik. Akhirnya menyuruh Malik untuk pergi meninggalkan ku.
Aku menyuruh Ari untuk menyiapkan mobil, aku sudah tidak tahan dengan tatapan mereka. Kita lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan. Kalian telah membuatku seperti ini.
"Ari kumpulkan semua informasi, yang hadir di pesta ini!" Perintahku pada Ari, dia menundukkan kepalanya.
Aku mengajak Alin, untuk segera pulang. Aku nyakin dia bingung dengan sikap ku seperti ini. Biar nanti aku jelaskan di rumah saja, aku sudah tidak ingin berada di tempat ini lagi.
*****
"Pergi kalian semua!!! Buat apa kalian datang kemari, tidak ada gunanya kalian kemari!" Teriak ku bergema di seluruh ruangan. Sehingga semua orang kaget mendengarnya.
Para therapist itu pergi meninggalkan ku, aku sudah bosan dengan semua ini. Sudah beberapa tahun ini aku melakukan semuanya, tapi apa hasilnya aku masih saja duduk di kursi roda ini. Buat apa aku hidup jika harus menyusahkan semuanya, lebih baik aku tiada saja.
"Cukup Alex!" Teriak Alin padaku, dia langsung mendekati ku. Aku tahu dia pasti mendengar teriakan ku pada therapist. Aku sudah lelah dengan semua ini.
"Buat apa kau kemari hah! Apa kau ingin melihat ketidak berdayaan ku!" Teriak ku pada Alin yang sudah mulai mendekati ku.
"Apa yang kau katakan sayang? Aku sangat menyangimu, jadi aku mohon hentikan semua ini! Kemana semangat mu sayang?" Ucap Alin padaku dengan uraian air mata di pipinya, aku tidak mau melihatnya seperti ini.
"Sudah hentikan saja semua ini Alin! Aku tidak ingin kau terus berada di sampingku, aku tidak ingin membuatmu menderita lagi! Buat apa kau terus bersama dengan orang yang tak berguna seperti ku!!" Sentak ku pada Alin, aku tidak mau lagi membuat nya menderita.
Aku berkata buruk pada Alin, sambil memukul kaki ku yang tak pernah bisa digerakkan. Kenapa aku bisa menjadi seperti ini, kenapa aku menyakiti Alin dengan perkataan ku. Padahal aku begitu sangat mencintainya. 'Ada apa dengan mu Alex Wibowo? Apakah ini dirimu yang sesungguhnya? Kenapa kau bisa berkata seperti itu?' batinku.
"Maafkan aku sayang, aku selalu menyusahkan mu, aku begitu tidak berguna nya! Maafkan aku yang telah menyia-nyiakan semua waktu mu!" Aku tak kuat lagi melihat istriku melakukan semuanya demi ku.
"Jangan katakan itu lagi, sungguh aku ikhlas sayang! Aku sangat menyayangimu, aku tidak peduli seberat apa pun rintangannya, aku akan selalu berada di dekat mu!" Jawab Alin sambil memelukku.
"Apa kau tidak lelah mengurus, dari saat kecelakaan itu dan akhirnya membuatku koma selama sebelas tahun! Sekarang kau mengurusku yang cacat ini selama tiga tahun ! Aku yang menjalani semua ini mulai merasa lelah!" Ucap ku pada Alin.
"Tidak aku tidak merasa lelah, karena aku sangat mencintaimu! Sampai akhir pun aku tidak akan lelah untuk selalu bersama mu! Jadi jangan ucapakan kata-kata itu lagi!" Alin berkata sambil menangis.
"Ayah hentikan semua ini! Kasihan Bunda, apakah Ayah tidak mencintai Bunda?" Tanya Alexa padaku, dan itu membuatku semakin terpuruk. Aku tidak bisa menjawab, pertanyaan putriku sendiri. Hati ku masih berkecamuk tak karuan, ada rasa penyesalan, rasa sakit, sedih, semua rasa itu menyatu dalam hatiku.
"Ayah aku mohon, jangan putus semangat! Teruslah berusaha, aku nyakin Ayah pasti bisa kembali berjalan!" Ucap Alexi padaku.
"Maafkan Ayah mu ini, yang tidak bisa menjadi Ayah yang baik dan bisa diandalkan! Aku hanya bisa membuat kalian merasakan kesedihan!" Ucapku pada kedua anak ku.
Mereka langsung memelukku dengan lembut, mereka sudah tumbuh dewasa. Maafkan aku yang tidak bisa menjadi Ayah kalian yang sempurna. Aku begitu kecewa dengan diriku ini, tidak bisa seperti Ayah lainnya, aku hanya bisa menyusahkan kalian saja.
____________________________________________
*** Hallo para pembaca semuanya,
Terima kasih yang masih bertahan membaca cerita ku dari tiga bulan yang lalu. Aku tidak menyangka dari novel pertama ku, sekarang berlanjut ke novel kedua ku. Sungguh di luar dugaan ku, ya aku tahu meskipun masih banyak kekurangan ku.
Aku selalu membaca komentar-komentar kalian dan belum lama ini aku menemukan komentar bahwa kalian menyayangi author dan memberi ku semangat. Terimakasih aku juga menyayangi kalian semua 😊
Dan aku ingin bertanya, mungkinkah diantara kalian yang mengusulkan sesuatu untuk cerita ini? kalian bebas mengekspresikan apa yang kalian inginkan. Mungkin ada yang kurang terpuaskan dengan ceritanya, aku hanya ingin berbagi pendapat 😊😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
al - one ' 17
msh misteri
2020-08-09
0
Milona
Thor smgt
2020-08-05
0
Rissa Fahmia
thor kenapa sihh ceritanya nggak ada bahagia² nya aku sedih tau kalo baca cuma penderitaan yang datang🙁😩
2020-05-01
5