BAB 6

"Apa yang terjadi?" Tanya Mama Rahma pada Adam.

"Mama!" Alex memanggil Mama Rahma.

"Brugggg...!" Tas Mama Rahma terjatuh, dia mendengar Alex memanggilnya. Tak terasa air mata keluar membasahi pipinya, dia langsung berlari dan memeluk Alex. Tak henti-hentinya dia menciumi pipi dan kening Alex, menandakan bahwa dia sangat bersyukur, dengan bangun nya Alex dari koma.

"Alhamdulillah kau sudah bangun! Huhuhuhuhu...," Ucap Mama Rahma pada Alex.

"Aku merindukan mu Mah!" Alex berkata dengan suara lirihnya.

"Mama juga sangat merindukan mu sayang!" Jawab Mama Rahma.

Pandangan Mama Rahma tertuju di samping Alex, dia terkejut melihat Alin tertidur disamping Alex.

"Apa yang terjadi dengan Alin?" Tanya Mama Rahma.

"Mba Alin jatuh tak sadarkan diri karena kelelahan Mah!" Jawab Adam, karena tak mau membuat Mama Rahma khawatir soal serangan yang terjadi.

"Kemana anak-anak?"

"Alexa dan Alexi, mereka ku suruh untuk istirahat di kamarnya!"

"Alex kau sudah melihat anak-anak mu! Mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan pintar!" Tanya Mama Rahma pada Alex.

"Mah apa maksud Mama? Anak-anak ku belum lahir, mereka masih ada dalam kandungan istriku!" Jawab Alex.

Mama Rahma yang mendengar ucapan Alex kaget, Alex hanya mengingat kalau Alin masih mengandung.

"Apa yang masih kau ingat tentang kandungan Alin?" Tanya Mama Rahma pada Alex.

"Yang ku ingat Alin sedang mengandung empat bulan!" Jawab Alex dengan suara lirih.

'Ya Allah, bagaimana nasib cucu-cucu ku kalau mendengar semua ini!' gumam Mama Rahma dalam hatinya. Mama Rahma mendekati Alin, dia mengelus lembut kepala Alin dan mengecup lembut kening menantunya itu. Dia sangat menyangi Alin, seperti anaknya sendiri. Karena belaian yang diberikan Mama Rahma, membuatku terbangun.

Saat ku terbangun, luka di tanganku sudah di perban dengan rapih. Kepalaku masih terasa pusing, saat aku mau duduk dan hendak berdiri. Aku tidak bisa melakukannya, badanku lemas sekali.

"Sudah jangan banyak bergerak dulu, lebih baik kamu banyak istirahat!" Ucapa Mama Rahma pada ku.

"Mah kapan Mama pulang?" Tanya ku pada Mama Rahma.

"Sudah sejam yang lalu, setelah mendengar kabar Alex sudah bangun dari koma, Mama langsung kemari!"

Aku melihat ke arah Alex, dia tersenyum melihatku. Aku begitu merindukan senyuman hangat ini, tak terasa air mataku menetes keluar. Aku mendekatinya, membelai rambutnya, dan mengecup kening nya. Ahhhhhh aku sungguh merindukan kehangatan Alex. Aku tak bisa menahan tangisku lagi, akhirnya tangisanku menyeruak.

Aku tidak peduli dengan apa yang aku lakukan, aku terus menangis di pelukan Alex. Semua yang ada di dalam kamar itu, tak berani menghentikan tangisanku. Selama sebelas tahun ku tahan tangisanku, aku berusaha kuat demi Alex dan anak-anak. Sekarang entah kenapa aku menjadi seperti anak kecil, yang hanya bisa menangis karena menginginkan sesuatu.

Alex berusaha dengan sekuat tenaganya ingin memelukku, namun dia tidak bisa menggerakkan kedua tangan nya. Dia terus berusaha tapi tetap tidak bisa. Aku tahu dia ingin menenangkan ku, karena koma yang begitu lama, menyebabkan kelumpuhan.

"Sudahlah sayang jangan menangis lagi, aku masih ada bukan! Jangan seperti anak kecil, yang meminta sesuatu pada Ayahnya!" Ucap Alex padaku.

Aku sadar Alex berkata seperti itu untuk membuatku kuat, meski dia sangat sedih tidak bisa menggerakkan kedua tangannya. Aku langsung menghentikan tangisanku, aku menghapus air mataku. Aku tidak boleh lemah saat ini, aku harus kuat. Masih banyak yang harus aku lakukan, aku harus membatu Alex pulih kembali, sampai dia bisa menjadi Alex yang pertama kali ku kenal.

"Tidak, aku tidak akan menagis lagi! Aku bukan anak kecil yang menangis karena ingin sesuatu! Jadi jangan kau ucapkan itu lagi! Jawabku dengan nada pura-pura marah.

"Haha baiklah sayang!" Jawab Alex.

Seharusnya aku bersyukur, setelah Alex bangun dari koma, dia masih bisa berbicara dengan lancar. Meski dia mengalami kelumpuhan.

*****

Tak terasa sudah satu bulan setelah Alex terbangun dari koma, aku memulai semua therapist yang merangsang otak Alex untuk bekerja. Aku salut pada kedua anakku, mereka tidak menyerah, mereka terus berusaha agar bisa dekat dengan Alex. Sepulang dari sekolah mereka selalu menghampiri Alex, mereka bercerita semua kejadian yang mereka alami di sekolah. Alex mendengarkan cerita mereka, terkadang setelah mendengar cerita Alexa dan Alexi terdengar gelak tawa, ternyata yang di ceritakan adalah kisah yang sangat lucu. Aku senang melihat dan mendengar cerita mereka. Ini lah suasana yang ingin ku lihat dari suami dan anak-anak ku.

Meski Alex mendengarkan cerita mereka, dan berusaha menjadi teman mereka. Sikap Alex masih saja kaku, dia belum bisa menerima anak-anak sepenuhnya. Dia masih belum bisa sepenuhnya nyakin dengan apa yang dia lihat. Karena yang dia ingat aku masih mengandung empat bulan.

Alexi yang sangat peka menyadari, bahwa Ayahnya belum bisa sepenuhnya menerima mereka. Aku melihat kesedihan terpancar di matanya. Dia sempat terdiam melihat Alexa berbicara pada Alex. Kudekati Alexi dan menepuk pundak nya dengan lembut.

"Sayang bersabarlah dan jangan putus asa ya, Ayah pasti akan menjadi Ayah kalian seutuhnya!" Bisik ku pada Alexi.

"Iya Bun, aku akan terus berusaha!" Jawab Alexi.

Beberapa saat kemudian Mama Rahma datang.

"Wah ternyata disini kalian, nenek mencari kalian loh!" Ucap Mama Rahma.

"Nenek!!" Teriak Lexa dan Lexi.

Mereka berhamburan dan berlari memeluk Mama Rahma. Kulihat kebahagian dimata mereka.

"Nenek, kenapa baru datang?" Tanya Lexi pada Mama Rahma.

"Maaf ya cucu ku, soalnya Nenek lagi banyak yang harus di urus! Jadi Nenek baru bisa kemari." Jawab Mama Rahma dengan lembut.

"Hahaha kau lupa Lexi, Nenek kita kan Nenek tersibuk!" Lexa berkata dengan menggoda.

"Ahh Lexa ini selalu benar jawabannya! Hahahaha," Jawab Mama Rahma sambil tertawa.

"Apa kabar Mah?" Tanyaku pada Mama Rahma.

"Alhamdulillah baik sayang, bagaimana keadaan mu nak?" Ucap Mama Rahma.

"Alhamdulillah Mah aku juga baik." Jawabku singkat.

Mama Rahma pun berjalan mendekati Alex, dia memeluk dan mencium kening Alex dengan lembut.

"Bagaimana keadaan mu nak?" Tanya Mama Rahma pada Alex.

"Alhamdulillah sudah mulai membaik Mah!" Jawab Alex.

"Syukur Alhamdulillah, terus lah berusaha ya sayang demi anak-anak dan istrimu!" Ucap Mama Rahma.

"Iya Mah!" Jawab Alex singkat.

"Ya Allah, Mama hampir lupa! Ada Bunda Ana, tadi Mama lihat masih di parkiran!" Ucap Mama Rahma kaget karena kelupaan.

"Tidak perlu dilihat, kami sudah ada disini!" Ucap Bunda yang datang bersama Ayah.

"Bunda!!" Teriakku karena sudah lama kamu tidak bertemu.

"Apa kabar sayang?" Tanya Bunda lembut padaku.

"Alhamdulillah baik Bun! Bagaimana kabar Bunda dan Ayah?" Ucapku.

"Alhamdulillah Bunda dan Ayah baik." Jawab Bunda.

"Kakek! Nenek!" Teriak Lexa dan Lexi sambil memeluk Ayah dan Bunda.

"Cucu-cucu Kakek ini gimana kabarnya?" Tanya Ayah bpada Lexi yang memeluk nya.

"Alhamdulillah baik Kek!" Jawab Lexi singkat.

Bunda melangkah mendekati Alex dan Mama Rahma. Aku bisa melihat kesedihan bercampur bahagia, saat Bunda melihat Alex. Karena Bunda tahu semua perjuangan ku, untuk merawat Alex, anak-anak dan perusahaan.

"Bagaimana kabarmu Alex?" Tanya Bunda pada Alex.

"Alhamdulillah Bun mulai membaik!" Jawab Alex untuk menenangkan hati Bunda.

Semua yang ada disana berbincang-bincang, terlihat kebahagiaan. Tak lama setelah kedatangan Bunda dan Ayah, Adam datang dengan membawa istrinya. Istri nya tak lain adalah sahabat, sewaktu aku kuliah di Kairo. Entah sejak kapan mereka bertemu, dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Anna dan Adam sudah memiliki seorang putri bernama Annisa.

____________________________________________

Sampai ketemu di bab berikutnya 😊

aku siap menampung poin kalian kalau mau mendukung novel ku 😚😚

ku tunggu dukungan kalian ya jangan lupa vote biar aku semakin maju ke depan kalau tidak juga tak masalah 😏

Terpopuler

Comments

Iwan Silaing

Iwan Silaing

crt nya bgs tp sayg dialognya agak kaku..

2021-02-13

0

Nabila 😘😘

Nabila 😘😘

wihh ana sama Adam yaa

2020-12-19

0

al - one ' 17

al - one ' 17

komanya 11 th,,, emang ada y koma yg ampe segitu lamanya ???

2020-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 1 1
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 PENGUMUMAN
185 Part Aiko 1
186 Part Aiko 2
187 Part Aiko 3
188 Part Aiko 4
189 Part Aiko 5
190 Part Aiko 6
191 Part Aiko 7
192 Part Aiko 8
193 Part Aiko 9
194 Part Aiko 10
195 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 195 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 1 1
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
PENGUMUMAN
185
Part Aiko 1
186
Part Aiko 2
187
Part Aiko 3
188
Part Aiko 4
189
Part Aiko 5
190
Part Aiko 6
191
Part Aiko 7
192
Part Aiko 8
193
Part Aiko 9
194
Part Aiko 10
195
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!