Aku sangat menyukai taman ini, sejak pertama kali kemari pun aku sudah menyukainya. Akhirnya aku bisa kembali ke taman ini, ada sebuah bangunan disana terdapat anak-anak terlantar. Bagaimana keadaan mereka ya, yang pasti mereka tidak boleh kekurangan apa pun.
"Bagaiman kau suka dengan kejutanku?"
Alex berbisik padaku, aku tersenyum karena aku suka dengan kejutannya. Lexa dan Lexi menggoda ku karena melihat sikap Alex yang begitu hangat padaku. Pecahlah suara tawa anak-anak di dalam mobil, karena mereka menertawakan kedekatan kami.
Akhirnya kami sampai di tempat singgah, aku merindukan tempat ini. Karena tempat ini adalah kenangan ku dengan Alex, aku jarang kemari semenjak Alex koma. Tapi anak-anak selalu kemari bersama dengan Ari atau Adam. Aku selalu mengirim mereka untuk urusan tempat singgah dan taman ini.
Lexa dan Lexi sudah tidak sabar untuk turun, setelah mobil berhenti, mereka langsung berhamburan keluar. Mereka menemui teman-teman yang sudah menunggu mereka. Aku pun turun dari mobil, menunggu Alex duduk di kursi rodanya. Tak berapa lama, datang seorang wanita tua, dia lah yang mengurus rumah singgah dan taman ini.
Sebenarnya dia dibantu oleh seorang gadis, yang tinggal di rumah singgah ini sejak kecil. Meski aku jarang mengunjungi rumah singgah ini, aku mengetahui semuanya dengan rinci. Kami disambut dengan senyumnya yang ramah, dia terlihat menua, aku bersyukur ada yang membantunya.
"Hallo Nyonya, selamat siang!" Sapa seorang gadis cantik, dia tersenyum manis dengan lesung pipinya. Sudah lama aku tak bertemu dengannya. Dia sudah tumbuh menjadi gadis manis yang mengeluarkan aura keibuan.
"Hallo Santi! Bagaimana kabar mu sayang?" Jawabku dengan lembut, ku peluk dia dengan erat. Aku begitu senang bisa bertemu dengan gadis ini, dan aku bersyukur dia mau membatu mengurus rumah singgah ini.
Santi tak mau melepaskan pelukannya, itu membuatku bingung, kenapa dia bersikap seperti ini. Apakah dia sangat merindukan ku, aku pun membiarkannya untuk memelukku. Tak lama kemudian Santi pun melepaskan pelukannya. Dan membawa kami ke dalam rumah singgah.
Kulihat anak-anak sedang bermain dengan riang, Lexa dan Lexi pun sangat menikmati semuanya. Pemandangan yang sangat indah, aku berharap semua ini tidak akan berakhir. Tanpa ku sadari Alex berada di sampingku, dia juga memandang ke luar melihat anak-anak. Alex menggenggam tanganku dengan lembut, dia tersenyum manis padaku. Aku tahu dia pasti sangat bahagia melihat semua ini.
Kami pun duduk dan berbincang-bincang dengan ibu kepala rumah singgah. Aku meminta ijin untuk keluar sebentar untuk menghirup udara segar, karena di luar banyak sekali pepohonan. Meski terik matahari menerjang tidak terasa panas, semilir angin membuatnya menjadi teduh.
Aku duduk di kursi taman, kupandangi anak-anak yang sedang bermain. Mereka sungguh bahagia, aku bersyukur bisa melihat semua ini. Sesekali Lexa dan Lexi melihat ke arahku, sambil tersenyum. Tanpa kusadari Santi sudah duduk di sampingku, dia memandangku dengan wajah sedih.
"Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat sendu?" Aku bertanya padanya, aku ingin mengetahui apa yang sedang dia pikirkan.
"Tidak tahu, aku tidak tahu bagaimana menjelaskan semuanya pada anda Nyonya! Aku hanya bisa mengatakan nikmati kebersamaan ini, kalau bisa maafkan orang-orang yang telah membuat Nyonya menderita. Untuk melindungi orang-orang yang Nyonya kasihi."
Aku mencerna semua perkataannya, sebenarnya apa yang akan terjadi. Seingatnya apa yang dia katakan, pasti memiliki makna yang kuat. Apakah akan terjadi sesuatu? Aku hanya bisa pasrah saja, dan berusaha demi orang-orang yang kusayangi. Pasti di balik suatu masalah akan ada solusinya.
"Nyonya, tuan dan nona muda sangat pintar! Perjalan hidup mereka akan sangat berbahaya, tapi mereka pasti bisa melewatinya. Akan ada orang-orang yang selalu membatu, di saat mereka dalam kesulitan. Karena perbuatan Nyonya dan tuan Alex selama ini!"
Ada apa dengan mu Santi, setiap perkataan mu mengandung arti yang cukup menyedihkan buat ku. Aku merasa sedih mendengar semua ini. Tak terasa air mataku menetes, Santi melihatnya dan menghapus air mataku dengan lembut.
"Jika sudah takdir Tuhan, maka kita sebagai makhluk ciptaan -Nya, harus menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada!"
"Bunda...! Ayah...!"
Teriak Lexa dan Lexi, mereka berlari mendekati ku. Mereka tertawa riang, sambil memelukku bersamaan. Aku terkejut mendengar anak-anak memanggil Alex, kupalingkan wajahku kebelakang, ternyata dia sudah ada di belakang ku. Apakah dia mendengar semua percakapan ku dengan Sinta. Aku kembali menatap wajah Sinta, wajahnya semakin sendu.
Aku memegang tangannya, guna berkata 'tidak usah khawatir', aku ingin membuatnya tenang. Tidak akan terjadi apa-apa dengan kami semua. Alex menatapku, tatapannya penuh dengan isyarat. Aku tahu dia pasti mendengar semuanya.
Tapi untuk hari ini biarkan aku menikmati semua kebahagiaan ini, bersama kalian orang-orang yang kusayangi. Aku pun berdiri dan mengajak Santi untuk ikut bermain, aku ingin kau juga merasakan kebahagiaan ini Santi. Aku menyayangimu sama seperti aku menyangimu seperti anak ku sendiri.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, hari sudah sore, kami memutuskan untuk kembali ke rumah. Lagi pula anak-anak sudah kelelahan. Setelah samapai di rumah, mereka segera membersihkan diri, langsung beristirahat.
Aku melihat Alex duduk termenung di atas ranjang, aku menghampirinya, aku duduk di sampingnya. Tapi dia tak menyadari keberadaan ku, pikiran jahilku untuk menggodanya. Ku tiup dengan lembut telinga Alex, tapi dia masih dalam lamunannya. 'Apa aku cium atau aku gigit saja telinganya! Biar dia berhenti dalam lamunannya itu!' batinku.
Saat aku akan mencium telinganya, sepersekian detik dia memalingkan wajahnya, sehingga bibir ku dan bibir nya bertabrakan dan aku tidak bisa mengerem bibir ku ini. 'Hah! Kenapa pula dia berpaling secepat ini!' gumam ku dalam hati.
Aku menarik bibirku, tapi Alex dengan cepat memegang kepalaku, sehingga aku tak bisa melepasakan bibirku darinya. Beberapa detik kemudian Alex melepaskan bibirku, yang sudah dia rasakan. Aku pun berganti posisi dengan duduk manis di sampingnya.
"Kau semakin usil saja sayang!" Alex berkata sambil tersenyum tipis, ciri khasnya.
"Habis kau sibuk dengan lamunan mu saja, sehingga aku duduk di samping mu, kau tidak merasakannya!" Timpal ku pada Alex, dengan nada pura-pura kesal.
"Mmmm aku memikirkan apa yang sudah dikatakan Santi!"
Ternyata benar dugaan ku dia mendengar percakapan kami, apakah dia mendengar semuanya atau hanya sebagian saja. "Sayang apakah kau mendengar semua percakapan kami?"
"Iya aku mendengar semuanya, dan itu membuatku risau! Aku tidak ingin kehilangan mu atau anak-anak! Aku sangat menyayangi kalian, kalian adalah kekuatan ku untuk hidup!"
"Sudahlah jangan kau merisaukannya, kita jalani hidup kita dengan kebahagiaan! Bersama dengan anak-anak kita." Aku berusaha membuat tenang Alex, agar dia tidak terlalu memikirkan hal seperti itu.
"Mmmm...!"
Jawabnya cuma hmmmm, hah sungguh membuatku tak bisa berkata-kata lagi, lebih baik aku tidur saja, lagian aku sudah mengantuk. Saat aku merubah posisi duduk ku, menjadi posisi hendak tidur. Tiba-tiba Alex memelukku dengan lembut. Kukira dia akan ikut tidur dengan ku, ternyata tangannya mulai nakal, dia mulai mencium tengkuk leherku.
Aku membalikkan tubuhku, sehingga kami saling berhadapan. Dia menatapku dengan senyumnya yang lembut dan hangat, sedikit demi sedikit dia menciumku dengan lembut. Aku pun membalas ciumannya, dia semakin dalam menciumku. Aku berusaha mengatur ritme napas ku, agar tidak kehabisan oksigen, karena Alex begitu bersemangat.
Tangannya mulai berjalan menelusuri lekuk tubuhku, aku menikmati semua yang dia lakukan. Tangannya mulai melepaskan kancing pakaian ku satu persatu. Tanpa kusadari pakaian sudah terlepas dari tubuhku. Dia terhenti sejenak, dia tersenyum padaku, dan melanjutkan kembali apa yang sudah dia mulai.
____________________________________________
*** Hallo para pembaca semuanya,
Terima kasih yang masih bertahan membaca cerita ku dari tiga bulan yang lalu. Aku tidak menyangka dari novel pertama ku, sekarang berlanjut ke novel kedua ku. Sungguh di luar dugaan ku, ya aku tahu meskipun masih banyak kekurangan ku.
Aku selalu membaca komentar-komentar kalian dan belum lama ini aku menemukan komentar bahwa kalian menyayangi author dan memberi ku semangat. Terimakasih aku juga menyayangi kalian semua 😊
Dan aku ingin bertanya, mungkinkah diantara kalian yang mengusulkan sesuatu untuk cerita ini? kalian bebas mengekspresikan apa yang kalian inginkan. Mungkin ada yang kurang terpuaskan dengan ceritanya, aku hanya ingin berbagi pendapat 😊😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Chodhyland
santi yg dl kek peramal yah
2022-03-23
0
mega keyna
namanya jg dunia halu terserah author aja lha,,,, mau banyak atau ngk konfliknya kita baca aja,,,,
2021-08-27
0
al - one ' 17
kaya mau perpisahan
2020-08-10
0