BAB 15

Annisa POV

Aku dimana ini, kenapa aku bisa ada di tempat ini? Jangan panik Nissa, aku harus berpikir dan mengingat semuanya. Aku mulai mengingat semua kejadian, sebelum berada di tempat ini. Sebelum aku mengingat semuanya. Aku mendengar suara langkah kaki, sepertinya dia menuju kemari. Aku harus bersikap tenang, aku tidak boleh memperlihatkan rasa takut ku.

Dia sudah berada di depan pintu, aku mendengar dia membuka kunci pintu. Pintu itu mulai terbuka sedikit demi sedikit, orang itu mulai masuk. Siapa dia? Aku tidak mengenalnya? Dia terlihat baik, tapi mengapa dia mengurungku disini.

"Siapa kau?" Aku bertanya karena sungguh aku tidak mengenalnya sama sekali.

"Kau tak perlu tau siapa aku gadis manis! Aku tak mengira dia bisa melahirkan anak secantikmu! Sungguh ibu yang beruntung."

Dia mengenal ibu ku, terus apa hubungan dia dengan ibu? Ibu tidak pernah cerita memiliki teman pria seperti dia. Apa dia berbohong padaku, tapi apa niat dia sebenarnya? Aku tidak akan mudah percaya dengan apa yang dia ucapkan.

"Kau mengenal ibuku? Kalau kau mengenal ibu ku kenapa kau menyekap ku di sini?" Aku ingin tahu apa yang dia inginkan.

"Karena aku ingin memberi kau dan ibumu hadiah terindah seumur hidup kalian!"

Aku tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini, tapi firasat ku orang ini tidak baik, dia pasti akan melakukan hal yang buruk. Aku mulai merasakan ketakutan, wajah orang itu menjadi begitu mesum. 'Ayah, ibu bantu aku! Aku tidak mau berada di sini!' batinku.

Beberapa menit kemudian, ada beberapa orang pria masuk dan membawa ibu. Keadaan ibu tak sadarkan diri, ada apa dengan ibu, apakah ibu baik-baik saja.

"Kau apa kan ibu ku?"

"Tenang saja aku hanya membiusnya sedikit, karena dia terlalu liar! Dia sangat berbeda dengan yang dulu! Sekarang dia sudah bisa menghajar kawan-kawan ku!"

"Ibu...!"

Teriakku memanggil ibu, aku terus memanggil namanya. Tapi ibu masih tak sadarkan diri. Mereka mengikat dengan kencang di atas kursi, entah apa yang akan mereka lakukan. Salah satu dari mereka mendekati ku, dan mengikat tangan dan kaki ku.

Setelah mereka mengikatku ibu mulai sadarkan diri, ibu memandang ke seluruh ruangan. Dan melihatku dia berteriak memanggil ku, dan berniat untuk memelukku. Tapi ibu sadar bahwa dia tidak bisa bergerak, karena ibu di ikat dengan kencang. Aku memanggil ibu tak terasa air mataku menetes.

"Bagaimana kabarmu Anna sayang?"

"Fais, apa yang kau lakukan? Lepaskan anakku!"

Ibu berteriak pada orang itu, ibu memanggilnya Fais. Apakah dia orang yang pernah ku dengar, saat ibu berbicara pada kakek dan nenek. Kalau benar dia adalah orang itu, bearti kami dalam bahaya. 'Ayah dimana kau? Selamatkan kami dari orang jahat ini!' batinku.

Entah apa yang akan mereka lakukan, para pria itu tidur di atas ranjang termasuk Fais. Satu orang berada di dekat ibu dan satu orang berada di dekat ku. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, mereka yang berada di atas ranjang mulai menanggalkan pakaian mereka.

Ibu berteriak padaku agar aku menutup mataku, apapun yang terjadi jangan membuka mataku. Aku berusaha keras menutup mataku, tapi salah seorang yang berada di dekat ku, menyuruhku untuk membuka mataku. Kalau aku tidak membuka mataku, maka ibu akan mereka lukai.

Aku tidak menuruti kemauan mereka, beberapa detik kemudian terdengar rintihan ibu. Sepertinya ibu kesakitan, dan orang yang berada di dekatku berkata kembali. Menyuruh ku untuk membuka mataku, untuk melihat perbuatan mereka yang melukai ibu. Ternyata benar, mereka melukai tangan ibu dengan sebuah pisau, yang sekali sayat akan meninggalkan luka dalam.

Air mataku menetes, aku menangis melihat ibu terluka dan mengeluarkan banyak darah. Kepala ku di arahkan kepada mereka yang melakukan tindakan menjijikkan. Aku berusaha berpaling, namun orang di belakang ku memegang kepalaku, agar tidak bisa berpaling.

"Hentikan semua ini Fais! Kau begitu menjijikkan! Kau tidak berhak melakukan itu dan memperlihatkannya pada putriku!"

Teriak ibu pada mereka, tapi mereka tidak menghiraukan perkataan ibu. Mereka semakin menggila, aku tidak mau melihat semua ini. Mereka sungguh menjijikkan, aku menutup mataku tapi mereka terus mengancam ku dengan melukai ibu, sedikit demi sedikit lengan ibu sudah terdapat banyak luka sayatan.

"Hentikan itu Fais! Aku mohon jangan kau lakukan ini pada putriku!"

Mereka tetap tidak menghiraukan perkataan ibu, aku merasa muak dan ingin rasanya teriak. Aku tidak mau melihat ini lagi, aku jijik dengan mereka.

"Ibu...! Huhuhuhuhu" aku memanggil nama ibu dan menagis, aku tidak kuat lagi untuk melihat ini semua. Aku tidak ingin melihat ibu kesakitan. Aku berusaha untuk berpaling sekali lagi, tapi aku tetap tidak bisa. Jika kututup mataku ini, maka mereka akan menyakiti ibu.

*****

Adam POV

"Brukkk...!"

Aku menendang pintu yang terkunci dari dalam dengan sekuat tenaga ku. Setelah aku masuk, aku melihat hal yang begitu menjijikkan. Aku mencari keberadaan anak dan istriku, ternyata mereka di ikat di kursi yang berbeda. Aku menghajar penjahat yang mengalami akan melukai istriku. Semua penjahat berhasil kami lumpuhkan.

Aku melepaskan ikatan Anna, dia terluka, begitu banyak syaitan benda tajam di lengannya. Sehingga banyak darah yang mengalir dari luka sayat itu. Aku memeluknya, aku begitu mencintainya dan aku tidak ingin kehilangannya.

"Adam, cepat lepaskan ikatan Annisa! Dia yang lebih membutuhkan mu! Aku masih bisa menahan rasa sakitku.!"

Anna menyadarkan ku dengan ucapannya, aku pun langsung mendekati Annisa. Entah apa yang sudah terjadi, sehingga dia seperti ini. Ku lepaskan ikatannya, di saat aku akan memeluknya, dia histeris aku sangat terkejut dengan sikapnya ini.

"Tidak!!! Jauhi aku jangan kau sentuh aku! Aku merasa jijik melihat kau! Aku benci kalian semua!!"

Ada apa dengan putri manisku, kenapa menjadi seperti ini, aku terus berusaha memeluknya. Aku ingin memberikan kehangatan dan perlindungan seorang ayah. Tapi dia terus meronta, dia tidak ingin aku menyentuhnya. Aku berusaha menenangkannya, tapi semua yang kulakukan tidak ada hasilnya.

"Sayang, lihat ayah! Ini ayah mu, lihatlah apakah aku akan melukaimu sayang?" Aku berusaha menyakinkan nya agar dia bisa mengenaliku.

Dia terus saja meronta, sehingga dia kelelahan akhirnya tak sadarkan diri. Aku menggendongnya dan pergi dari tempat busuk ini, aku akan membawanya ke rumah sakit bersama Anna. Aku melihat Anna pun hanya diam saja, dia tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Anna berkata padaku agar tidak melepaskan Fais. Apapun yang terjadi dia tidak ingin melihat Fais bebas dari penjara. Bahkan dia mengatakan, lebih bagus lagi jika Fais di hukum mati saja. Sebegitu benci kah kau pada mantan mu ini Anna, sampai kau berkata seperti itu.

____________________________________________

*** Hallo para pembaca semuanya,

Terima kasih yang masih bertahan membaca cerita ku dari tiga bulan yang lalu. Aku tidak menyangka dari novel pertama ku, sekarang berlanjut ke novel kedua ku. Sungguh di luar dugaan ku, ya aku tahu meskipun masih banyak kekurangan ku.

Aku selalu membaca komentar-komentar kalian dan belum lama ini aku menemukan komentar bahwa kalian menyayangi author dan memberi ku semangat. Terimakasih aku juga menyayangi kalian semua 😊

Dan aku ingin bertanya, mungkinkah diantara kalian yang mengusulkan sesuatu untuk cerita ini? kalian bebas mengekspresikan apa yang kalian inginkan. Mungkin ada yang kurang terpuaskan dengan ceritanya, aku hanya ingin berbagi pendapat 😊😉**

Terpopuler

Comments

Milona

Milona

keren bgt thor

2020-08-05

0

Nurain Bajuka

Nurain Bajuka

peran d toko alin agak emosian d tak berpikir baik tuk keselamatan dirix malas

2020-06-18

0

rizqya cahiia

rizqya cahiia

tegang mlulu dagdigdug

2020-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 1 1
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 PENGUMUMAN
185 Part Aiko 1
186 Part Aiko 2
187 Part Aiko 3
188 Part Aiko 4
189 Part Aiko 5
190 Part Aiko 6
191 Part Aiko 7
192 Part Aiko 8
193 Part Aiko 9
194 Part Aiko 10
195 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 195 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 1 1
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
PENGUMUMAN
185
Part Aiko 1
186
Part Aiko 2
187
Part Aiko 3
188
Part Aiko 4
189
Part Aiko 5
190
Part Aiko 6
191
Part Aiko 7
192
Part Aiko 8
193
Part Aiko 9
194
Part Aiko 10
195
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!