Sebenarnya apa yang terjadi dengan mu sayang, kenapa kau bisa bertidak seperti itu. Apakah terjadi sesuatu pada pesta semalam, aku harus mencari tahu semuanya.
"Bunda, boleh tidak aku dan Lexi bermain di rumah Om Adam?" Lexa meminta ijin padaku untuk ke rumah Adam, lebih baik aku ijinkan mereka lagi pula di sana ada Annisa. Jadi mereka bisa belajar bersama.
"Boleh, nanti bunda suruh Asisten Ari untuk menyiapkan mobil, untuk mengantar kalian ke rumah Om Adam!" Mereka pun pergi untuk mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah Adam.
Aku harus segera menyelesaikan semua dokumen ini, kulihat ada yang janggal. Aku harus menghubungi Pak Dim, untuk menanyakan hal ini. Apakah perusahaan parfum ku sedang mengalami sebuah masalah. Kanapa akhir-akhir ini, masalah selalu datang bertubi-tubi.
Aku pun menghubungi Pak Dim menanyakan semuanya, Pak Dim menjelaskan semuanya padaku. Ternyata memang benar ada yang menginginkan perusahaan ku, entah apa niat orang itu mengincar perusahaan parfum ku. Untung saja Pak Dim cekatan, dia bisa mengurusnya dengan cepat. Sepertinya masih ada orang di belakang layar, dia yang merencanakan semua ini.
Alexa POV
Aku dan Lexi diantar oleh sopir ke rumah Om Adam, aku berniat menanyakan sesuatu pada Om Adam. Dan aku butuh jawaban dari Om Adam, karena aku tidak bisa menemukan jawaban dari ayah dan bunda.
Kami di sambut dengan hangat oleh tante Anna, dia memang sangat baik dan dia juga adalah teman bunda sewaktu bunda kuliah di Kairo. Tante Anna menikah dengan om Adam dan memiliki seorang putri bernama Annisa.
Annisa berumur dua belas tahun, dia berbeda dua tahun dengan kami. Tapi pola pikirnya sangat dewasa, entah karena mendapat didikan dari om dan tante. Tapi aku suka kalau berbicara dengannya, dia selalu memiliki ide yang cemerlang.
Ternyata tante Anna akan pergi bersama Annisa, mereka kan berkunjung ke rumah kakek dan neneknya. Waktu ku tidak pas berkunjung ke rumah om Adam, tapi beruntung sekali om Adam tidak ikut dengan tante Anna. Jadi aku bisa berbicara dengan om Adam.
Setelah kepergian tante dan Annisa, aku langsung duduk dekat om Adam. Lexi memberiku insyarat, agar aku segera bertanya pada om Adam.
"Om, aku boleh bertanya sesuatu?"
"Apa yang ingin kalian ketahui dari Om? Karena Om tahu kalian datang kemari pasti memiliki maksud lain kan?" Om Adam benar-benar sudah mengenal kami, dia bisa mengetahui maksud dari kedatangan kami.
"Apakah Om tahu siapa di balik tragedi di keluarga kami?" Aku langsung saja pada poin yang ingin ku tanyakan pada om Adam. Aku tidak ingin bertele-tele dalam hal ini.
"Jika itu yang kalian tanyakan, Om minta maaf! Yang pasti musuh Ayah kalian sangat banyak, tapi Om yakin musuh yang menyebabkan ayah kalian kecelakaan, dan menyebabkannya koma adalah orang yang sama dengan yang menyuruh membunuh nenek kalian!"
Aku kaget dengan yang aku dengar dari om Adam, aku tidak menyangka bahwa semua ini dilakukan oleh orang yang sama. Tapi bagaimana om Adam bisa berpikiran seperti itu, apakah om Adam memiliki informasi yang lebih.
"Om, bagaimana Om bisa nyakin bahwa semua ini dilakukan oleh orang yang sama?" Perkataan Lexi sama dengan yang aku pikirkan, aku pun menunggu jawaban apa yang akan di berikan om Adam.
"Om sempat mencari informasi ini, selepas meninggalnya nenek Rahma. Memang benar semuanya tertuju pada seseorang, tapi penyelidikan Om terhenti. Karena semua informan yang Om suruh, mengalami kecelakaan dan meninggal. Dari situ Om memutuskan untuk menghentikan semua penyelidikan ku."
Aku mengepalkan kedua tangan ku, aku sungguh kesal dengan mereka yang mencari masalah dengan keluarga kami. Yang pasti aku tidak akan melepaskan mereka yang sudah membuat ayah dan bundar derita. Bahakan mereka berani menyentuh nenek Rahma, sampai nenek Rahma meninggal dunia.
"Om apakah bunda atau ayah mengetahui, apa yang Om lakukan ini?" Aku ingin tahu apakah ayah dan bunda tahu semua ini, karena setiap aku mau bertanya masalah ini bunda selalu menghindar.
"Mereka tahu semuanya, itu sebabnya mereka melarang keras Om agar menghentikan semua ini! Mereka ingin melindungi Om dan keluarga Om, mereka pun sedang mencari dalang dari semua ini!"
Aku tahu, hanya tersisa om Adam saja keluarga ayah. Ayah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Itu sebab nya ayah melindungi om Adam, begitu pun dengan bunda. Sepertinya sudah semua informasi yang om Adam miliki. Bearti aku harus bisa memecahkan semua ini, aku tidak perduli meski membutuhkan bertahun-tahun.
Ternyata waktu cepat berlalu, kami mengobrol tanpa melihat waktu. Kami pun pamit pada om Adam untuk pulang, om Adam pun berencana untuk pergi menjemput tante Anna dan Annisa di rumah kakek dan nenek.
Di dalam perjalanan pulang, aku memikirkan semuanya begitu pun dengan Lexi. Dia tidak banyak bicara, tapi di otak nya banyak sekali pertanyaan dan apa langkah yang harus dilakukan. Dia tipe pemikir keras, kalap belum menemukan apa yang dia mau, maka dia akan terus memikirkan itu samapai dia menemukan jawabannya.
"Lexi bagaimana menurut mu, dengan yang di ucapkan oleh om Adam?" Aku ingin tahu apa yang dipikirkannya.
Dia hanya diam, dia tidak mendengar apa yang aku katakan. Bearti dia sedang berpikir keras. Aku menepuk pundaknya, agar dia bisa mendengar ku dan menjawab pertanyaan ku.
"Apa an sih?" Lexi merasa terganggu dengan apa yang kulakukan.
"Aku tanya padamu! Bagaimana menurut mu tentang semua informasi yang diberikan oleh om Adam tadi?" Aku mengulangi apa yang tadi aku tanyakan, pada saat dia melamun.
"Ohh itu, aku lagi memikirkan semuanya, sepertinya musuh kita ini sangat lihai dan kuat! Kita tidak bisa bertindak sembarangan, tapi aku tidak akan membiarkan mereka, yang sudah membuat keluarga kita menderita!! Meski aku membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menemukan mereka, dan membalas semuanya pada mereka!"
Ternyata apa yang aku pikirkan sama dengan yang Lexi pikirkan, baiklah kalau begitu, aku akan mulai semua latihan ku dengan lebih serius lagi. Karena aku yakin musuh kami sangat hebat, jadi aku harus lebih hebat di banding mereka.
'Aku harus memulai latihanku dalam seni bela diri, dan juga melatih otak ku dalam dunia IT. Karena musuhku sangat kuat, aku harus bisa lebih kuat dari mereka!' ucap Lexi dalam hati.
"Lexi dengar kan aku, jangan kau katakan semua ini pada ayah dan bunda! Kita harus merahasiakan ini dari mereka!"
"Iya aku tahu, aku tidak ingin membuat mereka khawatir! Sekarang lebih baik kita fokus dengan keahlian kita masing-masing!" Perkataan Lexi memang benar, tapi dia harus belajar juga seni bela diri dengan serius.
"Itu benar, tapi aku ingin kan kau juga harus bisa bela diri! Ini semua demi kau, agar kau bisa melindungi siapa pun yang ingin kau lindungi!"
"Oke, aku akan mulai melakukan latihan bela diri dengan serius!"
Akhirnya dia mengerti bahwa seni bela diri sangat penting baginya, aku ingin dia bisa melindungi dirinya sendiri dan melindungi orang-orang yang disayangi.
____________________________________________
Sampai ketemu di bab berikutnya 😊
aku siap menampung poin kalian kalau mau mendukung novel ku 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Mayra Putri
jadi ingin bisa bela diri he.. he...
2020-09-08
1
Milona
suka bangat thor
2020-08-05
0
Nour Janah
aku suka ,aku sukaaa
2020-06-30
0