"Lexi Om Adam sudah tidak sanggup lagi bertahan, suruh Om Adam untuk untuk mundur dan ke kamar Ayah!" Perintahku pada Lexi.
"Baik aku hubungi Om Adam!" Jawab Lexi.
"Ayah, cepatlah bangun! Sebelum kau bangun aku akan melindungi mu Ayah!"
Beberapa saat kemudian Om Adam masuk ke kamar dan berkata, "bagaimana dengan semuanya?"
"Lexi masih memantau semuanya!" Ucap ku pada Om Adam.
"Haha Om kelihatan nya sudah lelah ya!" Sindir ku pada Om Adam.
"Diam kau Lexa! Ga anak ga Ayah sama saja suka menggodaku!" Gerutu Om Adam.
"Ahaha ternyata Om suka di godain Ayah ya?"
"Hai kalian bisa tidak jangan bercanda?" Ucap Lexi di seberang telepon.
"Hahha apa kau mau bergabung kemari Lexi?" Ucapku pada Lexi.
"Hahaha sebentar lagi, aku akan bergabung dengan mu!" Jawab Lexi pada ku.
"Aku tunggu kau untuk bergabung di sini Lexi!" Godaku pada Lexi.
"Dengarkan aku! Pengawal di depan pintu sudah terjatuh tak sadarkan diri karena terbius. Aku harap kalian bersiap-siaplah, untuk menghadapi mereka!" Alexi berkata dengan serius.
"Oke kita harus bisa bertahan, sampai bunda datang!" Ucapku pada semuanya.
"Baiklah kita harus melindungi Alex!!"
Pintu terbuka, para penjahat masuk ke dalam kamar. Mereka berjumlah enam orang, aku harus bisa menahan mereka lebih lama lagi. Lebih bagus kalau mereka berhasil kita lumpuhkan, sebelum Bunda datang.
"Ternyata benar Tuan Alex berada di sini! Lebih baik kita selesaikan tugas kita, setelah itu kita bisa pergi dari sini!" Ucap seorang penjahat pada rekannya.
"Jangan harap kalian bisa menyentuhnya!" Ucap om Adam dengan nada marah.
"Hahaha kau jangan terlalu sombong Tuan! Apa kau tidak melihat jumlah kami lebih banyak dibandingkan kalian!" Jawab seorang penjahat.
"Kalian pikir dengan jumlah kalian yang lebih banyak dibandingkan kami, akan memudahkan keinginan kalian hah!! Teriak ku pada penjahat itu.
"Hei gadis kecil, ucapan mu tinggi sekali! Akan kuhabisi kau terlebih dahulu, sebelum aku menghabisi lelaki tak berdaya itu! Yang hanya bisa tidur saja setiap hari!" Ucap seorang penjahat.
"Pletak...!"
Aku melemparkan sebuah rubrik, yang selalu ku pegang karena aku suka memainkannya. Lemparan ku tepat sasaran, mengenai penjahat yang berkata buruk tentang Ayah ku.
"Hai gadis kecil berani sekali kau melemparku hah!" Ucap penjahat yang terkena lemparan ku.
"Suruh siapa kau berkata buruk tentang Ayah ku! Tidak akan kulepaskan, siapa pun yang berkata buruk, atau yang menyakiti nya!" Jawab ku dengan marah.
"Maju!!" Ucap penjahat kepada rekan-rekannya.
Terjadilah perkelahian, Om Adam mengeluarkan semua keahliannya. Aku tahu Om Adam pasti sudah kelelahan, karena sudah menghadapi banyak musuh. Ada seorang penjahat yang menghampiri ku, dia mau menonjok ku, tapi aku berhasil menghindar. Dia terus berusaha ingin melukaiku, tapi aku berhasil menghindari serangannya. Disaat dia sedang kehilangan fokusnya, kulayangkan tendangan ku di lanjutkan dengan pukulan ku. Dia pun terjatuh karena kehilangan keseimbangannya. Dia bangkit lagi, dan hendak menyerangku, aku bersiap-siap dengan kuda-kuda ku, untuk bertahan dan jika ada kesempatan aku akan menyerangnya.
"Gadis kecil, ternyata kau bisa bela diri juga hah!!" Teriak penjahat yang menyerangku.
"Hahaha kau pikir aku gadis kecil yang tidak bisa apa-apa! Aku Alexa tidak akan membiarkan siapapun menyakiti keluarga ku!!" Jawabku dengan tegas.
Penjahat itu menyerangku lagi, aku masih bisa menghindari serangannya. Dan aku juga bisa menangkis pukulannya, setelah kulihat ada kesempatan untuk menyerang balik. Aku keluarkan jurus-jurus ku, pukulan bertubi-tubi kuarahkan pada perutnya. Kulayangkan tendangan terakhir dengan sekuat tenaga, seketika tubuh penjahat itu jatuh terpental. Dia merasakan kesakitan, sehingga dia tidak sanggup untuk berdiri lagi.
Kami berhasil mengalahkan beberapa penjahat, yang masuk ke kamar Ayah. Aku merasa lega dengan kemenangan ini, tapi semua itu tak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian datang beberapa penjahat. Mereka sepertinya lebih hebat, dibanding penjahat yang kami hadapi tadi. 'Tidak! Aku tidak boleh kalah dan menyerah, meski yang kuhadapi lebih kuat daripada diriku sendiri!' gumam ku dalam hati.
Tanpa basa-basi, para penjahat mulai menyerang kami. Om Adam, aku melihatnya masih terus berusaha bertahan. Dia selalu melihat ke arahku, dan tersenyum menandakan bahwa kita tidak boleh menyerah.
"Brugggg...!"
Aku terjatuh karena terkena pukulan salah satu penjahat.
"Lexa!! Kau tidak apa-apa!" Teriak Om Adam padaku.
Seketika aku langsung bangun dan berkata, "aku tidak apa-apa! Jangan khawatir padaku, teruslah bertarung samapai Bunda tiba!"
"Gadis kecil, kau begitu percaya diri kalau Bunda mu akan tiba!!" Ucap seorang penjahat padaku.
"Aku percaya dengan Bunda ku, jika memang Bunda tidak bisa datang tepat waktu! Aku akan bertahan samapai titik darah penghabisan!"
Penjahat itu menyerangku lagi, tapi aku bisa menangkis dan menahannya. Aku bertahan dan melihat jika ada kesempatan, aku akan menyerang balik. Dia terus menyerangku bertubi-tubi, binggo kutemukan kelemahan mu wahai penjahat. Kuserang lutut bagian kanan nya, dengan tendangan ku. Seketika dia kesakitan, dia menahan rasa sakit di bagian lututnya. Aku rasa di mengalami cedera bagian lututnya, sebelum melakukan penyerangan ini.
Dia berdiri lagi dan menyerangku, hal yang sama ku lakukan adalah bertahan , menunggu celah untuk menyerang balik. Dia berusaha melindungi bagian lututnya. Tidak masalah, aku akan mencari titik lemah nya lagi. Sepintar apapun kau menyembunyikan kelemahan mu, aku Alexa pasti akan menemukannya. Haha binggo kutemukan lagi kelemahannya, ku pukul perut bagian kirinya, dengan pukulan bertubi-tubi. Kulayangkan kan tendangan ku pada lututnya yang terluka, seketika darah segar mengalir di bagian perut yang ku pukul, akhirnya dia terjatuh karena ketidak seimbangan.
Tiba-tiba dari belakang ada yang menangkap ku, tubuhku tak bisa bergerak, kedua tangannya melingkar di tubuhku. Aku tidak bisa melepaskan nya, tenaga nya begitu kuat. Jika aku terus melawannya, tubuh ku terasa sangat sakit.
"Cepat berhenti! Kalau kalian ingin gadis kecil ini selamat!!" Teriak penjahat yang menangkap ku.
"Lexa!!" Teriak Om Adam.
Akhirnya Om Adam pun berhasil mereka tangkap, dua pengawalnya juga mereka tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tidak mau melihatku terluka.
"Hahaha bagaimana gadis kecil, apa kau masih bisa berkata sombong!" Ucap penjahat itu padaku.
"Hahha kau begitu pengecut menangkap ku dari belakang! Kalau kau pemberani, maka hadapi aku dari depan!" Jawab ku.
"Ternyata kau masih sombong, sama seperti Ayahmu! Tapi aku ingin kau melihat bagaimana, aku menghabisi Ayahmu yang tak berdaya itu!" Penjahat itu berkata dengan sombongnya.
"Pletak...!"
Awwww suara penjahat yang kesakitan karena kepalanya, karena Alexi mengeluarkan ketapelnya, dan membidik ke kepala penjahat itu.
"Kau bilang apa hah!! Ingin menghabisi Ayah ku!!" Teriak Alexi.
"Alexi! Cepat lari!!" Teriak Om Adam pada Lexi
"Tidak Om, aku tidak akan lari meninggalkan saudaraku! Dan aku tidak rela mereka melukai Ayah!" Jawab Alexi.
Aku tahu kenapa Om Adam berkata seperti itu pada Alexi, karena Alexi berbeda dengan ku. Dia bisa beladiri, tapi dia tidak sehebat ku, karena badannya yang terlalu lemah. Tapi otak nya brilian dalam komputer.
"Lexi benar kata Om Adam, sebaiknya kau pergi dan cari bantuan!" Ucap ku pada Lexi.
"Tidak ada yang bisa keluar dari sini, sebelum bunda datang!" Jawab Lexi.
"Apa maksudmu?" Tanyanku.
"Karena aku sudah program semuanya, semua penjahat yang ada di dalam rumah kita tidak akan bisa keluar!"
"Lexi apa kau sudah tidak waras hah! Kita juga berada di dalam!" Teriakku pada Lexi.
"Pintu hanya bisa terbuka jika Bunda datang!" Ucap Lexi.
"Hahaha dasar kau Alexi, aku sangat sayang dan bangga kepadamu!" Ucap ku pada Lexi.
"Kita saudara Lexa, aku tidak akan meninggalkan kau dalam kesulitan!" Jawab Lexi pada ku.
Seorang penjahat mencoba menangkap Lexi, namun Lexi berhasil menghindar. Terjadi perkelahian kecil antara Lexi dan penjahat itu. Namun akhirnya Lexi tertangkap juga, aku tidak rela jika terjadi sesuatu padanya. Jika aku selamat dari semua ini, aku akan memaksa Lexi untuk melatih ilmu bela dirinya lagi.
"Haha bocah tengil ternyata kau tidak sehebat perkataan mu!" Ucap penjahat ke pada Lexi.
****
Akhirnya aku sampai di Indonesia, perasaan ku semakin tidak enak. Aku harus segera kembali ke rumah, aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku berusaha menelepon Adam, Lexa dan Lexi tapi tidak ada jawaban dari mereka. Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu yang buruk, aku tidak mau kehilangan lagi.
"Ari cepat! Kita harus segera sampai di rumah!" Perintahku pada Ari.
"Baik Nyonya!" Jawab Ari padaku.
Ari langsung menyalakan mesin mobilnya, langsung tancap gas. Karena Ari pun merasakan hal yang aneh, 'sial kenapa hatiku tidak enak! Apakah sudah terjadi sesuatu di rumah! Kuharap tidak terjadi hal yang buruk pada Tuan Alex, Tuan Muda dan Nona Muda, bahkan pada Tuan Adam,' gumam Ari dalam hatinya.
Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, aku tidak peduli dengan hal itu. Yang aku pikirkan hanya ingin segera cepat kembali ke rumah. Hatiku mengatakan ada sesuatu yang terjadi di rumah. Beberapa saat kemudian aku sampai di rumah, aku melihat ada yang janggal dengan suasana di rumah.
Aku masuk ke dalam rumah, saat aku akan membuka pintu rumah, tidak bisa ku buka dan itu harus menggunakan password. Biasanya kalau menggunakan password, pasti ulah Alexi, dia ingin mengurung sesuatu di dalam. Dia tidak ingin yang di dalam bisa keluar dengan bebas. Untungnya aku tahu paswordnya.
"Ari kau harus bersiap-siap! Didalam pasti sudah terjadi sesuatu!" Ucapku pada Ari.
"Baik Nyonya!" Ari berkata sambil mengeluarkan senjatanya yang sudah terisi penuh peluru.
Aku memijit angka-angka yang menjadi password, klik... Seketika pintu terbuka. Aku pun menyiapkan senjata ku yang sudah terisi penuh. Saat ku melangkah masuk, banyak pengawal dan beberapa orang tak ku kenal, yang sudah tak sadarkan diri. Ada beberapa yang sadar tetapi mereka merintih kesakitan. 'Sebenarnya apa yang terjadi di rumahku ini?' gumam ku dalam hati.
"Sial sepertinya ada yang menyerang kita Nyonya?" Ucap Ari dengan nada kesal.
"Cepat ke ruangan Alex! Aku nyakin mereka berada disana!" Jawab ku pada Ari.
Kami pun bergegas menuju ruangan dimana Alex di rawat, sepertinya mereka sudah mengetahui keberadaan Alex di rumah ini. Semenjak kecelakaan itu terjadi, aku menyembunyikan keberadaan Alex. Aku takut musuh Alex masih mencari nya. Ternyata dugaan ku benar, mereka masih mencari Alex sekarang mereka menemukan nya. Aku harap tidak terjadi sesuatu pada Alex dan anak-anak.
Ari melihat kondisi di dalam ruangan Alex, ternyata benar mereka sudah masuk ke ruangan Alex. Mereka sudah menangkap Adam, Lexa, Lexi dan salah satu pengawal ku.
"Tidak!! Jangan kau sentuh Ayah ku!" Teriak Lexa dan Lexi.
"Haha akan kuhabisi Ayah kalian! Di depan mata kalian semua!" Ucap seorang penjahat yang akan mencabut selang oksigen.
"Jika kau lakukan itu, aku akan mengejar mu meski kau pergi ke ujung dunia sekalipun!" Teriak Lexa.
Dor...
Dor...
Aku melayangkan tembakan, kepada penjahat yang ingin melukai Alex. Seketika penjahat itu terjatuh, karena tembakkan ku mengenai tangan dan kaki nya. Semua orang mencari arah tembakkan, dan akhirnya tertuju pada ku.
"Lepaskan anak-anak ku! Jika tidak kalian akan kuhabisi" Ucapku dengan nada marah.
"Bunda!!" Teriak Lexa dan Lexi padaku.
"Aku nyakin Bunda akan datang, ternyata dugaan ku benar kan Lexi!" Ucap Lexa pada Lexi.
"Benar karena kami nyakin Bunda pasti datang!" Timpal Lexi.
"Haii Nyonya besar, lepaskan senjata mu atau anak-anak mu kami habisi.
"Kita lihat lebih cepat peluru ku, atau senjata kalian hah!!" Teriakku pada mereka.
"Jika kalian berani menyentuh Tuan dan Nona Muda, akan kuhabisi kau!!" Ucap Ari dengan nada marahnya.
"Hahha kalian begitu percaya diri sekali Nyonya Wibowo! Apa kau tidak menyadari kehadiranku!"
Seseorang berbicara padaku dari belakang, dia menodongkan sebuah senjata di belakang kepalaku. Begitu dengan Ari, dia pun ditodongkan senjata di belakang kepalanya. Kami terpasang melepaskan senjata kami.
"Siapa yang menyuruh kalian!" Ucapku pada mereka.
"Kau tidak perlu tahu Nyonya, yang perlu kau tahu bahwa hari ini adalah hari terakhir Anda, melihat suami Anda!" Jawab seorang penjahat.
"Tidak akan aku biarkan itu terjadi!" Teriak ku.
Awwww..., Seorang penjahat menekan luka tembak ku yang berada di lengan ku. Darah segar kembali keluar dari luka ku, aku meringis kesakitan.
"Bunda!!! Lepaskan Bunda kami dasar kau penjahat!" Teriak Lexa.
"Kalian puas melihat Bunda kalian kesakitan, maka kami akan memperlihatkannya lagi!" Jawab penjahat.
Penjahat ini terus saja menekan luka ku. Aku harus menahan rasa sakit ini. Aku harus kuat demi anak-anak, aku harus bisa melepaskan diri dari mereka. Tidak akan ku biarkan mereka menyakiti orang-orang yang aku cintai.
"Bunda!! Huhuhuhuhu," teriak Lexi sambil menangis karena melihatku kesakitan.
"Lexi sayang dengar, kau tidak boleh menangis! Kau adalah anak Bunda, kau seorang laki-laki! Kau harus kuat dengar itu!" Ucapku pada Lexi.
Lexi pun berusaha menghentikan tangisannya. Kalian adalah anak-anak ku, aku nyakin kalian pasti kuat.
"Sudah cukup, lebih baik kita selesaikan tugas kita! Habisi Alex Wibowo!"
Seorang penjahat berkata, dia mendekati Alex. Dia ingin mencabut selang oksigen, dan semua alat-alat yang membatu Alex tetap hidup, walaupun dalam keadaan koma.
"Alex!!! Alex!!" Teriak ku memanggil Alex, "hentikan jangan kau lukai Alex ku! Jika kau lakukan itu akan kuhabisi kau!"
Tapi dia masih saja melanjutkan langkahnya dan mendekati Alex.
"Alex!!! Bangun! Alex!!" Teriakku pada Alex.
"Tidak! Jangan kau lakukan itu pada Ayah kami!" Teriak Lexa.
" Kalian ********, lepaskan kakaku!!" Teriak Adam.
"Alex!!!" Teriak ku.
"Alinnnnnnnnn!"
Semua yang ada di dalam ruangan terdiam seketika.
"Alin!" Suara lirih Alex memanggilku.
"Alex!" Aku memanggilnya dengan lembut.
"Rupanya Anda sudah sadar Tuan Alex, kalau begitu saatnya anda kembali tertidur!" Ucapa seorang penjahat sambil mencekik leher Alex.
"Lepaskan!!" Teriak ku.
Dengan sekuat tenaga aku melepaskan diri dari penjahat, akhirnya aku berhasil melepaskan diri. Aku berlari secepat yang kubisa, aku langsung melayangkan tinjuan ku pada penjahat yang mencekik Alex.
Brugggg...
Seketika penjahat yang mencekik Alex terhuyung kebelakang. Aku langsung mengeluarkan tinjuan ku secara bertubi-tubi, dan kuakhiri dengan tendangan sekuat tenagaku. Aku tak memikirkan sakit akibat luka ku. Semua yang melihatku berhasil lepas dari penjahat, Adam dan Ari pun berhasil melepaskan diri dari para penjahat dan menghajar mereka habis-habisan. Setelah itu mereka menyelamatkan Alexa dan Alexi, aku masih saja mengeluarkan tinjuan ku, pada penjahat yang berani mencekik Alex, meski dia sudah tak berdaya.
"Mba Alin, hentikan dia sudah tak berdaya!" Teriak Adam padaku.
"Bunda, sudah hentikan tangan Bunda berdarah, huhuhuhuhu!" Tangis Lexa.
"Huhuhuhuhu, Bunda sudah cukup! Tangan Bunda berdarah!" Tangis Lexi.
Tapi aku masih tak mendengarkan mereka, karena emosi nya tak bisa di tahan.
"Alin! Alin...!" Alex memanggilku dengan suara lirihnya.
Aku berhenti setelah mendengar suara Alex, dan berdiri mendekati Alex. Aku memeluknya dan mencium kening nya dengan lembut.
"Sayang akhirnya kau bangun!" Aku berkata tak terasa air mataku menetes.
____________________________________________
Terimakasih untuk kalian yang sudah memberikan vote koin dan poin untuk contest novel ku ini 😘
Lagi-lagi aku meminta kebesaran hati kalian untuk vote lagi 😂
Jika kalian masih memiliki sisa poin kalian silahkan untuk vote lagi, sebagai tanda kasih kalian untukku 😔
Dan kalian juga masih bisa mengumpulkan poin kalian untukku di hari ini dan besok.
Bagaimana caranya mendapatkan poin?
Kalian bisa memasuki beranda aplikasi MangaToon atau NovelToon, kemudian selesaikan misi yang tertera di dalam fitur PUSAT MISI itu.
Jika ada hal lain yang ingin kalian tanyakan padaku, kalian bisa menghubungiku via Instagram dengan nama akun @macan_nurul
Sampai bertemu di episode selanjutnya 😂
Itu pun jika kalian memberikan banyak poin kalian untuk judul karya ku yang ini 😒
Dan ingat!! Aku tidak pernah memaksa kalian 😏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Wartin Kusmawati
sangat bagus ceritanya thoor
2022-02-18
0
mega keyna
ke lamaan sadarnya,8 tahun brooo,,, udh allmarhum x thorr,,, kayak nonton film action aja nhi,,,,
2021-08-27
0
Mayra Putri
akhir nya alex sadar...
2020-09-08
0