Ari POV
"Ayah! Sungguh hari ini khusus untuk kita berdua?" tanya Aldo padaku, yang tidak menyangka bahwa aku bisa bersamanya satu hari ini.
Aku pun mengiyakannya, kulihat ada kegembiraan di wajahnya. Aku sangat bahagia jika melihat dia bahagia. Karena cuma dia satu-satunya orang yang membuatku bertahan hidup. Karena dia adalah temanku di masa tua ku kelak.
Sepeninggalan istriku, aku memutuskan tidak menikah lagi, aku memutuskan untuk mengurus anak ku saja, dan melindungi tuan Alex beserta keluarganya. Karena jika tidak ada tuan Alex, aku tidak tahu hidup ku akan berjalan seperti apa. Karena dia telah menyelamatkan ku dari kematian.
Jika aku tidak berada di rumah, aku menitipkannya di ibu mertuaku. Aku bersyukur memiliki ibu mertua yang baik dan perhatian, meski putri tercintanya sudah tiada, karena sakit. Akupun selalu mengutus beberapa pengawal, untuk melindungi keselamatan mereka. Karena pekerjaan ku penuh dengan intrik dan musuh yang begitu kejam.
Hari ini Aldo mengajakku ke sebuah taman bermain, karena sudah sejak lama ia ingin pergi ke sana. Karena kesibukkan ku, aku tidak bisa menemaninya. Terkadang aku sedih, karena aku tidak bisa selalu ada untuknya. Aku selalu sibuk bekerja, karena aku begitu kehilangan istri tercintaku.
Kupandangi fotonya pada saat kami menikah, aku begitu merindukannya. Mengapa begitu cepat kau meninggalkanku dan anak kita. Apakah aku tidak pantas mendapatkan kebahagian, hidup bersama mu dan anak kita.
Aldo memanggilku, dia sudah siap untuk pergi ke taman bermain. Aku pun langsung menghampirinya, dan kami pergi ke taman bermain. Dalam perjalanan, kulihat dia sangat senang sekali. Kadang dia bercerita tentang teman-temannya. Dan juga bercerita tentang tuan dan nona muda .
Aku tidak menyangka bahwa tuan dan nona muda, mau berteman dan menjaga Aldo di sekolah. Tuan Alex dan nyonya Alin, mendaftarkan Aldo di sekolah yang sama dengan nona dan tuan muda. Mereka juga menyayangi anak ku, seperti menyayangi nona dan tuan muda. Jika ada yang menggangu Aldo di sekolah, nona Lexa selalu melindunginya, begitu pun dengan tuan Lexi.
Kuharap suatu saat nanti Aldo bisa membatu nona dan tuan muda, dalam menjalankan misi mereka. Bahkan aku ingin Aldo bisa melindungi Nona dan tuan muda. Jadi aku mulai melatihnya ilmu seni bela diri, agar dia bisa melindungi dirinya sendiri, dan melindungi orang yang harus dia lindungi.
Akhirnya kami tiba di tempat tujuan, Aldo langsung keluar dari mobil dengan gembiranya. Aku mengikuti apa yang dia mau, segala permainan kami coba. Apakah dia tidak lelah, sudah mencoba begitu banyak wahan permainan. Perutku keroncongan, aku lapar sekali, beberapa detik kemudian, Aldo mengajakku untuk mencari tempat makan.
Setelah menemukan restoran, kami memesan menu yang ada di sana. Sembari menunggu pesanan kami, aku berbincang dengannya. Ternyata dia ingin mengunjungi makam ibunya. Dengan raut wajah sendunya, aku pun mengiyakan ajakannya. Akhirnya makanan yang kami pesan sudah siap untuk di santap, kami pun menyantap makanannya. Setelah makan baru kami akan mengunjungi makam istriku.
Kami memasuki mobil dengan wajah berseri, dan perut sudah kenyang. Kunyalakan mesin mobilku, kujalankan mobil dengan kecepatan standart. Jalanan sudah padat, pikiran ku melayang, aku teringat akan istriku sewaktu ia masih ada bersama ku.
Flash back on
"Maafkan aku! Aku belum bisa menjadi suami terbaik untuk mu!" kata ku dengan nada penuh penyesalan.
Dia hanya tersenyum mendengar semua apa yang ku katakan, aku pikir dia akan merajuk dan menangis. Ternyata dia adalah wanita yang sangat kuat, dia selalu memberiku semangat dan kekuatan. Dia tahu bahwa pekerjaan ku sangat sulit, jam kerjaku tidak sama seperti orang kantoran lainnya.
"Dengarkan aku Ari sayang, aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan mu! Menikah dengan mu, dan memiliki Aldo! Jadi jangan kau berkata seperti itu!"
Kata-katanya begitu hangat, pemikirannya dewasa, sifatnya yang keibuan. Itulah yang membuat hati beku ku, bisa mencair oleh semua perhatiannya.
"Aku titip anak kita, didik dia menjadi anak yang berguna! Maafkan aku yang tidak bisa bersama kalian lagi, aku harap kalian bisa hidup dengan bahagia. Jangan kau berhenti melakukan tugasmu, sebagai seseorang yang di percaya oleh tuan dan nyonya Wibowo. Berilah pengertian pada anak kita semuanya, sehingga dia akan mengerti pekerjaan mu dan tanggung jawab mu. Aku nyakin dia pasti mengerti, aku sangat menyayangi kalian."
Flash back off
"Tiiitttt...!"
Aku terkejut, sehingga menyadarkan ku dari lamunan ku. Aldo memandangku, seraya bertanya 'kenapa yah?' aku hanya tersenyum. Dengan artian aku tidak apa-apa, akhirnya kami tiba di pemakaman. Ku parkirkan mobil, kumatikan mesin mobil ku ini. Setelah itu kami keluar dari mobil.
Ku langkahkan kaki ku menelusuri jalanan menuju pemakaman, dari kejauhan aku bisa dengan mudah melihat batu nisan istriku. Entah kenapa aku dapat dengan cepat, melihat posisi batu nisannya, di antara kumpulan batu nisan orang. Kudekati batu nisan istriku, aku duduk di samping batu nisan istriku. Kupanjatkan doa untuknya, kulihat Aldo meneteskan air matanya, dia menutup matanya, dan memanjatkan doa.
Aku sedih melihat Aldo, dia sama sekali tidak mengenal ibunya. Dia hanya mengenalnya dari foto yang ada di rumah, dari cerita ku dan cerita mertuaku. Karena istriku meninggal, di saat Aldo berusia dua tahun. Mudah-mudahan dia mengerti kenapa aku tidak menikah lagi. Karena aku tidak ingin menghapus semua kenangan atas istriku. Aku akan terus menjaga hati ini hanya untuk istriku, sampai akhir hayatku.
Aku pun mengajak Aldo untuk pulang, karena hari sudah sore. Dalam perjalanan Aldo bertanya padaku, kenapa aku tak menikah kembali. Aku tersenyum, dan mengatakan bahwa dalam hatiku hanya ada ibunya, sampai akhir hayatku. Dan sampai kapan pun tempat ibunya tidak akan tergantikan oleh siapa pun. Setelah mendengar jawaban ku Aldo terdiam, dan memberikan senyumnya padaku.
Aldo POV
Ayah sangat mencintai ibu seperti ini, aku nyakin ayah sangat kehilangan ibu. Sampai ayah tak mau menikah kembali, aku tidak memaksa mu lagi untuk mencari pendamping baru. Aku sangat menyangimu ayah, aku akan berusaha agar tidak merepotkan mu.
Apakah kau tahu ayah, beberapa hari yang lalu aku menemukan sebuah surat. Surat itu dari ibu, ibu mengatakan semuanya padaku, bahwa ibu sangat menyayangi ku dan ayah. Meski waktu ayah banyak tersita untuk melindungi keluarga Wibowo. Tapi ibu mengerti dengan pekerjaan ayah, karena kalau tidak ada tuan Alex, mungkin tidak akan ada ayah yang seperti ini.
Lagi pula tuan Alex dan nyonya Alin sangat perhatian pada ibu, mereka tidak membeda-bedakan antara saudara dan karyawan. Saking perhatiannya nyonya Alin pada ibu, ibu begitu menghormati dan menyayangi nyonya Alin. Ayah mulai saat ini aku berjanji, aku akan belajar dengan giat, baik dalam akademik dan bela diri. Aku juga akan melindungi apa yang telah kau lindungi selama ini. Karena ibu memintaku untuk melindungi keluarga Wibowo.
____________________________________________
*** Hallo para pembaca semuanya,
Terima kasih yang masih bertahan membaca cerita ku dari tiga bulan yang lalu. Aku tidak menyangka dari novel pertama ku, sekarang berlanjut ke novel kedua ku. Sungguh di luar dugaan ku, ya aku tahu meskipun masih banyak kekurangan ku.
Aku selalu membaca komentar-komentar kalian dan belum lama ini aku menemukan komentar bahwa kalian menyayangi author dan memberi ku semangat. Terimakasih aku juga menyayangi kalian semua 😊
Dan aku ingin bertanya, mungkinkah diantara kalian yang mengusulkan sesuatu untuk cerita ini? kalian bebas mengekspresikan apa yang kalian inginkan. Mungkin ada yang kurang terpuaskan dengan ceritanya, aku hanya ingin berbagi pendapat 😊😉**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
༺👑💗Mïレα pthš tεαm💗👑༻
dari eps ini ky nya yg tua2 bakalan hilang nih tinggal yg muda2 yg nerusin cerita ini
2020-03-29
4
Nada Zalfa
Sepertinya generasi penerus ari
2020-03-19
1
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
thor sahabat alin beserta suami dan anaknya munculin lg dong thor..biar bisa saling menjaga seperti waktu alin dan sahabatnya msh remaja saling menjaga..bgtu jg dgn kak rio..
2020-03-07
9