Indonesia
'Sial! Kenapa aku tidak berada disana? Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Mba Alin, bagaimana kalau Mas Alex sadar dan menanyakan tentang Mba Alin,' gumam Adam dalam hati.
"Mas cepat lah kau sadar jika kau seperti ini terus, maka kau akan kehilangan Mba Alin! Cepatlah kau bangun Mas, lindungilah orang yang begitu kau cintai!"
"Apa maksud Om?" Alexa bertanya yang baru saja masuk mendengar perkataan Adam.
"Lexa..., Tidak ada apa-apa lebih baik Lexa kembali ke kamar ya!" Ucap Adam pada Lexa.
"Om katakan yang jujur, Bunda dalam masalah kan?" Tanya Lexi pada ku.
"Baiklah bunda kalian tadi telepon Om, dia sedang di kejar oleh orang jahat di Jepang! Bunda bilang pada Om untuk menjaga kalian di sini!"
"Lexi ayo kita pergi ke kamar!" Ajak Lexa pada Lexi. Dan Lexi pun mengikuti Lexa ke kamar.
"Lexi, kau bisa mencari keberadaan Bunda di Jepang?"
"Sebentar aku nyalakan komputer ku, seperti nya kita harus menghubungi Bunda atau Asisten Ari agar aku bisa mendeteksi keberadaan Bunda!"
"Baiklah aku akan coba menghubungi Bunda!" Jawab Lexa.
Tut...
Tut...
Tut...
"Bagaimana Lexa kau bisa menghubungi Bunda?" Tanya Lexi padaku.
"Belum, Bunda tidak mengangkatnya! Aku coba telepon Asisten Ari!"
Tut...
Tut...
Tut...
Diangkat.
"Hallo Asisten Ari! Bagaiman keadaan Bunda?" Tanya ku pada Asisten Ari.
"Nona Muda, apa yang Anda lakukan meneleponku?"
"Katakan dengan jujur, aku mendengar Om Adam berbicara dengan Bunda, katanya Bunda sedang di kejar penjahat!"
"Baiklah, kami sedang bertarung sepertinya musuh kami semakin banyak!" Jawab Asisten Ari padaku.
"Lexa cepat, apakah kau sudah tersambung dengan Asisten Ari!" Tanya Lexi pada ku.
"Iya aku sudah tersambung!"
"Bagus, suru Asisten Ari agar tidak memutuskan sambungan teleponnya!"
"Kau dengar itu Asisten Ari! Apa yang dikatakan Lexi padaku!" Tanya ku pada Asisten Ari.
"Baiklah kalau begitu, selagi kalian bekerja aku akan melindungi Nyonya Alin!" Jawab Asisten Ari sambil melanjutkan menghajar para penjahat.
"Lexi cepat! Bunda sedang membutuhkan kita!"
"Sabar Lexa aku sedang mencari keberadaan Bunda, aku harap di sekitar bunda ada kamera SSTV! Sehingga aku bisa memantau Bunda. Dan memberikan bantuan pada bunda dan Asisten Ari."
Jari jemari Lexi begitu lihai memainkan keyboard komputer, dia mencari keberadaan Bunda. Dia memasuki jaringan kamera pengawas, di berbagai sudut kota Jepang. Dengan begitu gampang nya dia berhasil menemukan keberadaan Bunda. Lexi memang handal dalam meretas jaringan berbasis komputer. Aku saja sampai heran melihat otak nya yang begitu luar biasa.
******
Jepang.
Aku layangkan tendangan dan tinjuan ku, pada para penjahat yang menyerang kami. 'Kalian pikir bisa dengan mudah mengalahkan ku hah!' ucap ku dalam hati.
"Ari siapa yang menelepon mu?" Tanya ku pada Ari.
"Nona muda Nyonya!" Jawab Ari padaku.
"Ada apa dia menghubungi mu?"
"Nona sudah mengetahui, bahwa kita sedang di kepung para penjahat!"
"Sial! Kenapa dia bisa tahu hal ini hah! Aku hanya memberitahukan hal ini pada Adam!"
"Mungkin Nona Muda mendengar percakapan Anda dan Tuan Adam!"
"Bisa jadi seperti itu! Karena Adam sangat lemah kepada mereka!"
Aku kembali melayangkan tendangan, dan pukulan ku terhadap para penjahat. Mereka pun tersungkur di hadapan ku, aku menangkis pukulan dari salah seorang penjahat. Ada seorang penjahat mau menyerangku dari belakang, aku yang menyadari itu langsung kulayangkan tendangan ku. Sehingga penjahat itu terjatuh dan tak bangun lagi.
Jumlah mereka bertambah, entah berapa lama aku bisa bertahan. 'Sial mereka bertambah terus! Aku harus memikirkan sesuatu!" Gumam ku dalam hati. Aku tidak boleh menyerah, masih ada yang harus ku lindungi, mereka menungguku di rumah. Alex aku membutuhkan mu! Aku ingin kita bersama-sama menjaga dan merawat anak-anak.
Dor...
Suara tembakan terdengar begitu jelasnya, aku melihat ke segala arah siapa yang mengeluarkan tembakan.
"Nyonya!! Teriak Ari pada ku.
Tak terasa darah segar keluar dari lenganku, ternyata aku terkena tembakan. Aku langsung mencari siapa yang menebak ku, ternyata dia tak jauh dari pandangan ku. Kebetulan di bawah kaki ku ada sebatang balok kayu, kulemparkan balok kayu itu pada penjahat yang menembakkan, strike langsung mengenai tangan penjahat itu. Senjata nya pun langsung terhempas, aku langsung berlari dan menghajar penjahat itu tanpa ampun.
"Nyonya kita harus segera pergi!" Ucap Ari padaku.
"Sudah kau bereskan semuanya?"
"Sudah Nyonya, lebih baik kita ke rumah sakit untuk merawat luka Anda!"
"Tidak perlu! Aku ingin kau siapkan segera penerbangan kita kembali ke Indonesia! Aku merasa khawatir dengan Alex!"
"Nyonya tapi luka Anda?"
"Sudah ku bilang cepat!"
"Asisten Ari cepat! Kau harus segera meninggalkan tempat itu! Aku melihat ada dua ehh tidak ada 3 mobil yang menuju ke arah kalian." Ucap Alexi dalam dalam earphone.
"Baik Tuan Muda!" Jawab Ari.
"Kau bicara dengan Alexi?"
"Iya Nyonya, Tuan Muda membatu kita dari sana, cepat nyonya kita harus segera pergi dari sini. Tuan Muda tidak bisa lagi menghalangi penjahat, yang akan segera sampai disni!"
"Baiklah kita pergi dari sini!"
Aku pun langsung memasukki mobil, mobilku langsung melesat dengan cepat nya. Tangan ku masih mengeluarkan darah segar, aku langsung mengikatnya dengan kain jilbab ku, yang ada di dalam mobil.
"Nyonya kita harus ke rumah sakit?" Ucap Ari padaku.
"Tidak kita harus segera ke bandara dan pulang ke Indonesia!"
"Nyonya!"
"Kirim seorang dokter untuk merawat luka ku di atas pesawat, dan aku ingin segera kembali ke rumah! Cepat kau siapkan semuanya!" Perintah ku pada Ari.
"Baik Nyonya!" Jawab Ari.
Ari langsung menyiapkan segala nya yang di perintahkan ku. Entah kenapa perasaanku tidak enak, aku merasa harus segera kembali ke rumah. Kupasang earphone ku, kuhubungi Alexa.
Tut...
Tut...
Tut...
Diangkat.
"Hallo Bunda! Bunda tidak apa-apa kan?" Tanya Lexi pada ku.
"Hallo sayang, Bunda tidak apa-apa! Oia bagaimana keadaan disana?" Tanya ku pada Lexi
"Sepengamatan ku, semuanya masih berjalan dengan baik Bun!" Jawab Lexi.
"Syukurlah kalau begitu, Bunda minta tolong perketat pengawasan mu di rumah ya!"
"Baik Bun, ini aku menyuruh pengawal untuk menambahkan beberapa kamera tersembunyi."
"Bagus anak Bunda yang terbaik!"
"Bun, Bunda harus menambah kecepatan mobil bunda! Musuh masih mengejar Bunda!"
"Baiklah kau bisa memberi arahan apa yang harus Bunda lakukan?"
"Baik Bun, Bunda mau ke bandara kan?"
"Iya benar, Bunda akan segera kembali ke rumah!"
"Baik kalau begitu, kita mulai!! Di depan ada pertigaan bunda belok ke kiri, nanti aku akan bermain dengan lampu merah nya sebentar."
Aku pun mengikuti arahan Alexi, kuperintahkan Ari untuk mengikuti arahan ku.
"Bunda suruh Asisten Ari mengaktifkan earphone nya, aku akan langsung berkomunikasi dengan nya!"
"Baiklah bunda percaya padamu!"
"Ari aktifkan earphone mu, dan angkat telephone dari Alexi!"
"Baik Nyonya!" Ucap Ari sambil mengangkat telepon dari Alexi.
"Asisten Ari, apa kau melihat ada pertigaan disana? Kalau kau melihatnya langsung kau belok ke kanan dengan kecepatan penuh!"
"Tuan Muda, aku sudah mendekati pertigaan itu, tapi di depan lampu merah masih menyala!"
"Aku akan nyalakan lampu hijau sesaat, setelah itu kau langsung belok kanan dengan kecepatan penuh, apa kau sanggup Asisten Ari?" Ucap Alexi seraya menantang Ari.
"Baiklah Tuan Muda, tantangan Anda akan saya terima!!"
"Hahaha baiklah Asisten Ari, kita mulai!"
Ari mulai mengikuti arahan Alexi, setelah mendekati lampu merah, Ari menginjak gas akan berbelok ke kanan. Dia percaya penuh dengan Alexi, meski lampu belum hijau. Sepersekian detik lampu berwarna hijau. Ari melesat dengan cepat, dan lampu kembali menjadi warna merah.
"Prok... Prok... ! Hahaha kau hebat Asisten Ari! Cepat lah kau bawa Ibu ku kembali dengan selamat!"
"Hahaha makannya jangan meremehkan aku Tuan Muda! Baiklah aku akan membawa Nyonya kehadapan Anda!"
Akhirnya aku sampai di bandara, aku langsung naik dalam pesawat pribadi ku! Disana sudah ada seorang dokter wanita, yang akan merawat luka tembak ku.
****
Indonesia
"Lexi bagaimana Bunda?" Tanya ku pada Lexi.
"Alhamdulillah, Bunda sudah berada di dalam pesawat menuju Indonesia!" Jawab Lexi pada ku.
"Bagus kalau begitu, sekarang tugas kita melindungi Ayah. Aku punya perasaan tidak enak!"
"Benar Lexa, Bunda juga menyuruhku untuk lebih memperketat pengawasanku!"
"Apa yang kalian bicarakan!" Adam berkata.
"Om apa Om sudah memperketat penjagaan rumah ini!" Aku berkata pada Om Adam.
"Om sudah memperketat penjagaan, sepertinya ada yang membuat kalian merasa tidak tenang!"
"Tidak tahu Om, perasaan ku tidak enak saja! Bunda pun menyuruhku untuk memperketat pengawasan ku!" Lexi berkata dengan tegang.
"Tenanglah, apapun yang terjadi kita akan melindungi Ayah! Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Ayah. Karena kita telah berjanji pada Bunda untuk menjaga Ayah sampai Bunda pulang!"
"Benar kata mu Lexa kita akan menjaga Ayah sampai Bunda pulang!" Jawab Lexi pada ku.
"Baiklah kalau begitu Om juga akan melindungi kalian semua! Karena Om sudah berjanji pada Bunda kalian!" Timpal om Adam.
Beberapa saat kemudian, tanda suara bahaya berbunyi. Lexi langsung mengecek semua kamera yang terpasang di seluruh bagian rumah.
"Lexa kau pergi ke kamar Ayah, apapun yang terjadi kita harus melindungi ayah, sampai Bunda kembali!" Ucap Lexi padaku.
"Baiklah aku akan melindungi Ayah, sampai Bunda kembali!!" Akupun langsung berlari menuju kamar Ayah.
"Om aku mohon lakukan yang terbaik untuk semuanya!" Ucap Lexi pada Om Adam.
"Baiklah Om akan berjuang demi kalian semuanya!"
Semuanya punya peranan masing-masing, "Ayah kuharap kau segera pulih kembali! Aku, Lexi dan Bunda sangat membutuhkan mu!"
"Aku Lexa sampai Bunda kembali kesini, akan melindungi mu Ayah!"
Aku melihat semuanya dari layar, yang dipasang oleh Lexi di kamar Ayah. Ternyata benar dugaan kami, ada yang menyerang masuk ke dalam rumah. Sepertinya mereka berniat mencelakai Ayah. Bearti Bunda sengaja digiring untuk pergi ke Jepang, sehingga mereka bisa menyerang Ayah, disaat Bunda pergi. Kalian pikir bisa dengan mudah menghadapi kami! Jangan harap kalian bisa melukai Ayah kami.
Ternyata mereka mengerahkan begitu banyak pengawal, untuk menyerang kami. Aku harap Om Adam bisa menghadapi mereka.
"Lexi terus awasi semuanya!" Apa pun yang terjadi terus pantau semuanya.
"Baik Lexa ini aku sedang pantau mereka semuanya! Kau jaga Ayah dengan baik!" Jawab Lexi pada ku.
"Oke kita kerjakan tugas kita masing-masing! Aku harap Bunda segera kembali!"
____________________________________________
Terimakasih karena telah membaca novel ku, jangan lupa like, love dan komen yang membangun ya 😊😊
Boleh juga follow Instagram ku ya @macan_nurul
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Wartin Kusmawati
next thoor
2022-02-18
0
Uda Yani
imajinasinya tinggi, keren thor
2021-04-01
0
Mayra Putri
tegang thor..
2020-09-08
0