BAB 3

Indonesia

'Sial! Kenapa aku tidak berada disana? Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Mba Alin, bagaimana kalau Mas Alex sadar dan menanyakan tentang Mba Alin,' gumam Adam dalam hati.

"Mas cepat lah kau sadar jika kau seperti ini terus, maka kau akan kehilangan Mba Alin! Cepatlah kau bangun Mas, lindungilah orang yang begitu kau cintai!"

"Apa maksud Om?" Alexa bertanya yang baru saja masuk mendengar perkataan Adam.

"Lexa..., Tidak ada apa-apa lebih baik Lexa kembali ke kamar ya!" Ucap Adam pada Lexa.

"Om katakan yang jujur, Bunda dalam masalah kan?" Tanya Lexi pada ku.

"Baiklah bunda kalian tadi telepon Om, dia sedang di kejar oleh orang jahat di Jepang! Bunda bilang pada Om untuk menjaga kalian di sini!"

"Lexi ayo kita pergi ke kamar!" Ajak Lexa pada Lexi. Dan Lexi pun mengikuti Lexa ke kamar.

"Lexi, kau bisa mencari keberadaan Bunda di Jepang?"

"Sebentar aku nyalakan komputer ku, seperti nya kita harus menghubungi Bunda atau Asisten Ari agar aku bisa mendeteksi keberadaan Bunda!"

"Baiklah aku akan coba menghubungi Bunda!" Jawab Lexa.

Tut...

Tut...

Tut...

"Bagaimana Lexa kau bisa menghubungi Bunda?" Tanya Lexi padaku.

"Belum, Bunda tidak mengangkatnya! Aku coba telepon Asisten Ari!"

Tut...

Tut...

Tut...

Diangkat.

"Hallo Asisten Ari! Bagaiman keadaan Bunda?" Tanya ku pada Asisten Ari.

"Nona Muda, apa yang Anda lakukan meneleponku?"

"Katakan dengan jujur, aku mendengar Om Adam berbicara dengan Bunda, katanya Bunda sedang di kejar penjahat!"

"Baiklah, kami sedang bertarung sepertinya musuh kami semakin banyak!" Jawab Asisten Ari padaku.

"Lexa cepat, apakah kau sudah tersambung dengan Asisten Ari!" Tanya Lexi pada ku.

"Iya aku sudah tersambung!"

"Bagus, suru Asisten Ari agar tidak memutuskan sambungan teleponnya!"

"Kau dengar itu Asisten Ari! Apa yang dikatakan Lexi padaku!" Tanya ku pada Asisten Ari.

"Baiklah kalau begitu, selagi kalian bekerja aku akan melindungi Nyonya Alin!" Jawab Asisten Ari sambil melanjutkan menghajar para penjahat.

"Lexi cepat! Bunda sedang membutuhkan kita!"

"Sabar Lexa aku sedang mencari keberadaan Bunda, aku harap di sekitar bunda ada kamera SSTV! Sehingga aku bisa memantau Bunda. Dan memberikan bantuan pada bunda dan Asisten Ari."

Jari jemari Lexi begitu lihai memainkan keyboard komputer, dia mencari keberadaan Bunda. Dia memasuki jaringan kamera pengawas, di berbagai sudut kota Jepang. Dengan begitu gampang nya dia berhasil menemukan keberadaan Bunda. Lexi memang handal dalam meretas jaringan berbasis komputer. Aku saja sampai heran melihat otak nya yang begitu luar biasa.

******

Jepang.

Aku layangkan tendangan dan tinjuan ku, pada para penjahat yang menyerang kami. 'Kalian pikir bisa dengan mudah mengalahkan ku hah!' ucap ku dalam hati.

"Ari siapa yang menelepon mu?" Tanya ku pada Ari.

"Nona muda Nyonya!" Jawab Ari padaku.

"Ada apa dia menghubungi mu?"

"Nona sudah mengetahui, bahwa kita sedang di kepung para penjahat!"

"Sial! Kenapa dia bisa tahu hal ini hah! Aku hanya memberitahukan hal ini pada Adam!"

"Mungkin Nona Muda mendengar percakapan Anda dan Tuan Adam!"

"Bisa jadi seperti itu! Karena Adam sangat lemah kepada mereka!"

Aku kembali melayangkan tendangan, dan pukulan ku terhadap para penjahat. Mereka pun tersungkur di hadapan ku, aku menangkis pukulan dari salah seorang penjahat. Ada seorang penjahat mau menyerangku dari belakang, aku yang menyadari itu langsung kulayangkan tendangan ku. Sehingga penjahat itu terjatuh dan tak bangun lagi.

Jumlah mereka bertambah, entah berapa lama aku bisa bertahan. 'Sial mereka bertambah terus! Aku harus memikirkan sesuatu!" Gumam ku dalam hati. Aku tidak boleh menyerah, masih ada yang harus ku lindungi, mereka menungguku di rumah. Alex aku membutuhkan mu! Aku ingin kita bersama-sama menjaga dan merawat anak-anak.

Dor...

Suara tembakan terdengar begitu jelasnya, aku melihat ke segala arah siapa yang mengeluarkan tembakan.

"Nyonya!! Teriak Ari pada ku.

Tak terasa darah segar keluar dari lenganku, ternyata aku terkena tembakan. Aku langsung mencari siapa yang menebak ku, ternyata dia tak jauh dari pandangan ku. Kebetulan di bawah kaki ku ada sebatang balok kayu, kulemparkan balok kayu itu pada penjahat yang menembakkan, strike langsung mengenai tangan penjahat itu. Senjata nya pun langsung terhempas, aku langsung berlari dan menghajar penjahat itu tanpa ampun.

"Nyonya kita harus segera pergi!" Ucap Ari padaku.

"Sudah kau bereskan semuanya?"

"Sudah Nyonya, lebih baik kita ke rumah sakit untuk merawat luka Anda!"

"Tidak perlu! Aku ingin kau siapkan segera penerbangan kita kembali ke Indonesia! Aku merasa khawatir dengan Alex!"

"Nyonya tapi luka Anda?"

"Sudah ku bilang cepat!"

"Asisten Ari cepat! Kau harus segera meninggalkan tempat itu! Aku melihat ada dua ehh tidak ada 3 mobil yang menuju ke arah kalian." Ucap Alexi dalam dalam earphone.

"Baik Tuan Muda!" Jawab Ari.

"Kau bicara dengan Alexi?"

"Iya Nyonya, Tuan Muda membatu kita dari sana, cepat nyonya kita harus segera pergi dari sini. Tuan Muda tidak bisa lagi menghalangi penjahat, yang akan segera sampai disni!"

"Baiklah kita pergi dari sini!"

Aku pun langsung memasukki mobil, mobilku langsung melesat dengan cepat nya. Tangan ku masih mengeluarkan darah segar, aku langsung mengikatnya dengan kain jilbab ku, yang ada di dalam mobil.

"Nyonya kita harus ke rumah sakit?" Ucap Ari padaku.

"Tidak kita harus segera ke bandara dan pulang ke Indonesia!"

"Nyonya!"

"Kirim seorang dokter untuk merawat luka ku di atas pesawat, dan aku ingin segera kembali ke rumah! Cepat kau siapkan semuanya!" Perintah ku pada Ari.

"Baik Nyonya!" Jawab Ari.

Ari langsung menyiapkan segala nya yang di perintahkan ku. Entah kenapa perasaanku tidak enak, aku merasa harus segera kembali ke rumah. Kupasang earphone ku, kuhubungi Alexa.

Tut...

Tut...

Tut...

Diangkat.

"Hallo Bunda! Bunda tidak apa-apa kan?" Tanya Lexi pada ku.

"Hallo sayang, Bunda tidak apa-apa! Oia bagaimana keadaan disana?" Tanya ku pada Lexi

"Sepengamatan ku, semuanya masih berjalan dengan baik Bun!" Jawab Lexi.

"Syukurlah kalau begitu, Bunda minta tolong perketat pengawasan mu di rumah ya!"

"Baik Bun, ini aku menyuruh pengawal untuk menambahkan beberapa kamera tersembunyi."

"Bagus anak Bunda yang terbaik!"

"Bun, Bunda harus menambah kecepatan mobil bunda! Musuh masih mengejar Bunda!"

"Baiklah kau bisa memberi arahan apa yang harus Bunda lakukan?"

"Baik Bun, Bunda mau ke bandara kan?"

"Iya benar, Bunda akan segera kembali ke rumah!"

"Baik kalau begitu, kita mulai!! Di depan ada pertigaan bunda belok ke kiri, nanti aku akan bermain dengan lampu merah nya sebentar."

Aku pun mengikuti arahan Alexi, kuperintahkan Ari untuk mengikuti arahan ku.

"Bunda suruh Asisten Ari mengaktifkan earphone nya, aku akan langsung berkomunikasi dengan nya!"

"Baiklah bunda percaya padamu!"

"Ari aktifkan earphone mu, dan angkat telephone dari Alexi!"

"Baik Nyonya!" Ucap Ari sambil mengangkat telepon dari Alexi.

"Asisten Ari, apa kau melihat ada pertigaan disana? Kalau kau melihatnya langsung kau belok ke kanan dengan kecepatan penuh!"

"Tuan Muda, aku sudah mendekati pertigaan itu, tapi di depan lampu merah masih menyala!"

"Aku akan nyalakan lampu hijau sesaat, setelah itu kau langsung belok kanan dengan kecepatan penuh, apa kau sanggup Asisten Ari?" Ucap Alexi seraya menantang Ari.

"Baiklah Tuan Muda, tantangan Anda akan saya terima!!"

"Hahaha baiklah Asisten Ari, kita mulai!"

Ari mulai mengikuti arahan Alexi, setelah mendekati lampu merah, Ari menginjak gas akan berbelok ke kanan. Dia percaya penuh dengan Alexi, meski lampu belum hijau. Sepersekian detik lampu berwarna hijau. Ari melesat dengan cepat, dan lampu kembali menjadi warna merah.

"Prok... Prok... ! Hahaha kau hebat Asisten Ari! Cepat lah kau bawa Ibu ku kembali dengan selamat!"

"Hahaha makannya jangan meremehkan aku Tuan Muda! Baiklah aku akan membawa Nyonya kehadapan Anda!"

Akhirnya aku sampai di bandara, aku langsung naik dalam pesawat pribadi ku! Disana sudah ada seorang dokter wanita, yang akan merawat luka tembak ku.

****

Indonesia

"Lexi bagaimana Bunda?" Tanya ku pada Lexi.

"Alhamdulillah, Bunda sudah berada di dalam pesawat menuju Indonesia!" Jawab Lexi pada ku.

"Bagus kalau begitu, sekarang tugas kita melindungi Ayah. Aku punya perasaan tidak enak!"

"Benar Lexa, Bunda juga menyuruhku untuk lebih memperketat pengawasanku!"

"Apa yang kalian bicarakan!" Adam berkata.

"Om apa Om sudah memperketat penjagaan rumah ini!" Aku berkata pada Om Adam.

"Om sudah memperketat penjagaan, sepertinya ada yang membuat kalian merasa tidak tenang!"

"Tidak tahu Om, perasaan ku tidak enak saja! Bunda pun menyuruhku untuk memperketat pengawasan ku!" Lexi berkata dengan tegang.

"Tenanglah, apapun yang terjadi kita akan melindungi Ayah! Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Ayah. Karena kita telah berjanji pada Bunda untuk menjaga Ayah sampai Bunda pulang!"

"Benar kata mu Lexa kita akan menjaga Ayah sampai Bunda pulang!" Jawab Lexi pada ku.

"Baiklah kalau begitu Om juga akan melindungi kalian semua! Karena Om sudah berjanji pada Bunda kalian!" Timpal om Adam.

Beberapa saat kemudian, tanda suara bahaya berbunyi. Lexi langsung mengecek semua kamera yang terpasang di seluruh bagian rumah.

"Lexa kau pergi ke kamar Ayah, apapun yang terjadi kita harus melindungi ayah, sampai Bunda kembali!" Ucap Lexi padaku.

"Baiklah aku akan melindungi Ayah, sampai Bunda kembali!!" Akupun langsung berlari menuju kamar Ayah.

"Om aku mohon lakukan yang terbaik untuk semuanya!" Ucap Lexi pada Om Adam.

"Baiklah Om akan berjuang demi kalian semuanya!"

Semuanya punya peranan masing-masing, "Ayah kuharap kau segera pulih kembali! Aku, Lexi dan Bunda sangat membutuhkan mu!"

"Aku Lexa sampai Bunda kembali kesini, akan melindungi mu Ayah!"

Aku melihat semuanya dari layar, yang dipasang oleh Lexi di kamar Ayah. Ternyata benar dugaan kami, ada yang menyerang masuk ke dalam rumah. Sepertinya mereka berniat mencelakai Ayah. Bearti Bunda sengaja digiring untuk pergi ke Jepang, sehingga mereka bisa menyerang Ayah, disaat Bunda pergi. Kalian pikir bisa dengan mudah menghadapi kami! Jangan harap kalian bisa melukai Ayah kami.

Ternyata mereka mengerahkan begitu banyak pengawal, untuk menyerang kami. Aku harap Om Adam bisa menghadapi mereka.

"Lexi terus awasi semuanya!" Apa pun yang terjadi terus pantau semuanya.

"Baik Lexa ini aku sedang pantau mereka semuanya! Kau jaga Ayah dengan baik!" Jawab Lexi pada ku.

"Oke kita kerjakan tugas kita masing-masing! Aku harap Bunda segera kembali!"

____________________________________________

Terimakasih karena telah membaca novel ku, jangan lupa like, love dan komen yang membangun ya 😊😊

Boleh juga follow Instagram ku ya @macan_nurul

Terpopuler

Comments

Wartin Kusmawati

Wartin Kusmawati

next thoor

2022-02-18

0

Uda Yani

Uda Yani

imajinasinya tinggi, keren thor

2021-04-01

0

Mayra Putri

Mayra Putri

tegang thor..

2020-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 1 1
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 PENGUMUMAN
185 Part Aiko 1
186 Part Aiko 2
187 Part Aiko 3
188 Part Aiko 4
189 Part Aiko 5
190 Part Aiko 6
191 Part Aiko 7
192 Part Aiko 8
193 Part Aiko 9
194 Part Aiko 10
195 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 195 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 1 1
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
PENGUMUMAN
185
Part Aiko 1
186
Part Aiko 2
187
Part Aiko 3
188
Part Aiko 4
189
Part Aiko 5
190
Part Aiko 6
191
Part Aiko 7
192
Part Aiko 8
193
Part Aiko 9
194
Part Aiko 10
195
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!