Jeratan Orang Ketiga
Yura POV
Menjadi istri seorang CEO tampan, kaya cerdas, dan juga berkharisma adalah impian semua wanita, begitu juga denganku, aku Yura 25 tahun, telah menikah dengan seorang CEO tampan bernama Leo Chung, para pelayan memanggilnya, Tuan Muda Leo.
Kami menikah karena perjodohan, entah apa yang membuat kedua orang tuanya memilihku menjadi pendamping hidup dari putranya. Sedangkan masih banyak gadis lain diluaran sana yang lebih cantik dan sepadan dengan keluarga Chung yang dikenal dari kalangan atas, sedangkan aku hanyalah seorang gadis pengantar bunga biasa, aku mengelola sebuah toko bunga kecil dan berasal dari keluarga kalangan bawah.
Akupun hanyalah lulusan SMA, aku tak melanjutkan pendidikan ku karena aku ingin fokus pada usaha toko bunga yang sejak awal dikelola oleh ibuku. Dan itu pun berlanjut sampai aku telah menikah.
Dan tanpa diduga, pria itu juga menerima perjodohan ini, dan dengan lancangnya aku merasa bahagia akan hal itu. Akupun mulai menyadari bahwa dia tidak menyukaiku, karena ia bersikap dingin dan ketus terhadapku. Tapi aku mencoba memaklumi karena tak mudah menerima seseorang yang sama sekali tidak ia kenal untuk menjadi istri, atau pendamping hidup, begitu juga dengan ku yang masih menata hatiku. Untuk menerima takdir ku yang kini telah menjadi seorang istri dari pria kaya yang bersikap dingin itu.
Itupun juga pertama kali akan ada seorang pria yang masuk dalam hidupku, meski aku belum mengerti kehidupan seperti apa yang aku jalani, tapi aku berusaha menerima dengan harapan bahwa cinta akan datang karena terbiasa. Aku tidak perduli meski semua orang mengatai aku egois tapi percayalah aku juga terpaksa menerima perjodohan itu karena suatu alasan.
Aku juga tidak mau terlalu naif karena harus menolak jika harus dijodohkan dengan mahkluk sesempurna itu, yang menjadi impian setiap wanita disekelilingnya, dan mimpi itu akan menjadi milikku. Tapi mimpi itu tiba-tiba menjadi mimpi buruk ketika ia meminta izin padaku untuk menikahi kekasihnya.
Setelah dua bulan usia pernikahan kami,
kami tidur secara terpisah, dan untuk
pertama kalinya ia mengetuk pintu
kamarku.
tok tok tok
"Siapa?" tanyaku dari dalam kamar.
"Aku" jawabnya dari balik pintu, aku dapat
mengenal suara itu, suara yang jarang ia
keluarkan didepanku, tapi meski begitu
aku tau itu dia, dia adalah Leo suamiku.
"Masuklah" jawabku
Ceklek
Pintu kamarku pun terbuka lebar menampilkan sosok tinggi, tampan, dengan aroma yang maskulin, tubuh tegap, atletis. Dengan tinggi sekitar 182 cm, semua terlihat sempurna dimataku, dan aku pun mulai bangga karena telah memilikinya.
Aku pun mencoba menenangkan keadaan jantungku yang mulai berulah hanya karena menatapnya. Karena ini pertama kalinya ia masuk dalam kamarku, kamar yang menjadi saksi kesendirianku disaat statusku telah menjadi seorang istri.
Tanpa aku menyuruhnya duduk, dia pun duduk di kursi yang ada didepan meja rias, sedangkan aku terduduk di bibir ranjang karena sudah menunjukkan waktu untuk beristirahat. Tapi tak disangka jika ia tiba-tiba datang, apa dia meminta sesuatu seperti hak nya. Ah sepertinya aku terlalu banyak berharap.
"Ada yang ingin kubicarakan dengan mu" ucapnya datar seraya duduk menyilangkan kakinya dan melipat tangannya didada
"Hmm.. silahkan" jawabku, entah kenapa
aku merasa canggung saat berada di
depannya.
"Aku akan segera menikahi Aeri"
Duarrr...
Bagaikan tersambar petir rasanya hatiku, tubuhku seketika bergetar hebat setelah mendengar kata itu keluar dari bibirnya. Dapat aku rasakan pandangan mataku buram karena terhalang oleh air yang telah menggenang dipelupuk mataku. Tapi sekuat tenaga kutahan agar tak jatuh begitu saja.
"Lalu? a-apa maksudmu?" tanya ku
dengan bibir yang bergetar, aku mencoba
mengatur detak jantungku yang terasa
sesak seperti dihimpit batu batu besar.
"Aku hanya ingin memberitahu mu, karena aku akan tetap menikah dengan atau tanpa izin darimu" ucapnya gamblang.
tes...
Air mataku pun jatuh tanpa izinku, sama seperti ucapannya akan tetap menikah meski tanpa izinku. Lalu untuk apa dia membicarakan ini denganku, Ia bahkan tak memberiku sebuah pilihan dan itu artinya aku benar-benar tidak punya pilihan selain mengijinkan nya.
Sejak awal pernikahan kami memang bersepakat untuk tidak mencampuri urusan masing-masing. Bahkan kedua orang tua kami, karena itu adalah salah satu syarat yang ia minta untuk menerima perjodohan ini. Asalkan kedua orang tuanya tidak akan mencampuri urusan rumah tangga kami setelah menikah.
Bahkan Leo juga memilih rumah yang jauh dari rumah Utama, rumah selama ini menjadi tempat tinggalnya bersama kedua orang tuanya selama ia masih lajang. Aku pun tak pernah keberatan akan hal itu, justru aku
bersyukur itu artinya tidak akan ada yang ikut campur urusan kami.
Dan setelah kepindahan kami dirumah pribadi kami, saat itulah ia mengatakan bahwa ia telah memiliki kekasih. Tapi kenapa? waktu itu ia memilihku? ah bukan, bukan dia yang memilihku tapi orang tuanya, tapi kenapa menerimanya? kenapa tidak menikahi kekasihnya dan malah menikah dengan terpaksa denganku.
Dan bodohnya aku tidak mencari tau alasannya terlebih dahulu, apakah aku terlalu egois karena terlalu bahagia dijodohkan dengan pria sempurna seperti dia. Hingga akhirnya kenyataan itu nyatanya menjadi Boomerang untukku. Dan kesempurnaan yang selama ini aku agungkan itu seakan hilang musnah hari ini. Musnah bersama keinginannya ingin menikahi wanita lain.
Aku masih duduk termangu di tempat dudukku mencerna setiap kalimat yang diutarakan suamiku, dan bahkan tidak ada pilihan untukku. Aku bahkan mencoba memilih kata yang tepat untuk menyampaikan isi hatiku, hati yang telah menolak keinginannya itu.
Meski aku belum sepenuhnya mencintainya namun dalam lubuk hatiku, aku telah menerimanya menjadi pria terakhir ku. Pria yang akan menjadi panutan hidupku, pria dimana aku menggantungkan kehidupanku, pria yang akan ku layani segenap hati dan jiwaku.
Tapi kenyataan itu kembali menamparku, dia akan menikahi wanita lain, dan aku bolehkah jika aku menolaknya.
"Bagaimana dengan orang tuamu? apa kau memberitahu mereka?" pertanyaan itu sengaja aku lontarkan berharap ia akan memikirkan keinginannya untuk menikahi kekasihnya.
Karena yang kutahu kedua Orang Tuannya pasti tak akan mengijinkan nya, keputusan itu diambil oleh kedua Orang Tua Leo sebelum aku dalam kehidupan Leo. Entah dimana letak kekurangan dari kekasih Leo sehingga kedua Orang Tua Leo tak merestui hubungan mereka. Hingga akhirnya aku datang dan menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka.
"Karena itu aku membicarakan hal ini denganmu, aku ingin kau membantu menyembunyikan hal ini, dan dia juga akan tinggal disini bersama dengan kita, jadi bersikaplah dengan baik padanya" jawabnya dengan senyum miring, kemudian bangkit dan meninggalkan ku yang masih duduk termangu.
To be continued.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
ANNYEONG HASEYO, INI VERSI REVISI
YA.. KARENA TELAH DITAWARI KONTRAK
JADI MOHON DUKUNGAN.
LIKE..KOMEN...VOTE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sulati Cus
edan masak iy satu atap mn bisa???
2022-05-20
0
Suwanti
awal baca sdh nyesek...erosi
2021-12-18
0
ani nurhaeni
masih nyimak
2021-10-25
0