Aku masih duduk termangu dan masih dalam posisi yang sama saat Leo meninggalkanku, aku mengusap kasar pipiku yang entah sejak kapan telah dibasahi oleh air mataku,
Bodoh apa yang kupikirkan baru saja adalah hal bodoh yang tidak akan dilakukan oleh seorang Tuan Muda Leo, tak ingatkah kau saat awal pernikahan mu bahwa ia mengatakan
"kau boleh bangga menikah denganku,
tapi kau tidak akan pernah bisa
mendapatkan hatiku dan juga tubuhku,
akan kupastikan itu"
Dan apa baru saja yang kau pikirkan, aku malah berpikir bahwa ia akan luluh dan meminta hak nya dariku sungguh menyedihkan. Aku bahkan menginginkan suatu hal yang tidak mungkin bagiku. Menyentuhnya adalah hal yang mustahil meski aku sangat menginginkannya.
Aku mencoba menguatkan hatiku kembali, mencoba berpikir jernih bagaimana aku menjalani hari setelah ini. Ini masih awal dan masih akan ada hari esok yang akan ku lalui entah itu lebih menyedihkan dari ini atau sedikit menyenangkan, ah rasa-rasanya itu
tidak akan mungkin.
Entah kenapa semua menjadi hal yang tidak mungkin bagiku, bukankah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin jika Tuhan berkehendak. Tapi entahlah aku mencoba berserah diri pada sang pencipta karena sesungguhnya hanya Tuhan lah yang maha membolak balikkan hati manusia.
Dan aku berharap suatu hari nanti Leo berbalik mencintaiku, meski ada satu kata yang selalu menghantuiku yaitu
Tidak mungkin.
Satu bulan berlalu
Pernikahan itu pun terjadi, entah dimana ia menggelar pernikahan itu, karena aku tak diizinkan untuk datang dalam acara itu. Dan setelah pernikahan keduanya, ia membawa serta Aeri kedalam rumah kami. Aku, Leo dan Aeri tinggal bersama. Dirumah yang dibeli oleh Leo jauh dari rumah kedua Orang Tuannya yang terletak dikota Daegu, sedangkan rumah kami terletak di kota Seoul Korea Selatan.
Sejauh ini aku mengetahui jika Aeri, dia adalah wanita yang baik, ramah dan sopan bahkan dia memanggilku kakak, karena memang usia kita berbeda dua tahun, dia lebih muda dariku. Ia selalu meminta pendapat saat akan melakukan sesuatu dirumah kami. Dan itu membuat ku merasa canggung karena Leo tak pernah lepas
pengawasan terhadap ku.
Entah kenapa saat Aeri berbicara denganku ia selalu menatap tajam kearah ku sedangkan tersenyum saat menatap kearah Aeri, dan itu kembali membuat jantungku seakan disayat
sembilu, sakit tapi tidak berdarah.
Perlakuannya yang tak adil terhadap ku seakan ingin membuatku menghilangndari bumi ini, ingin rasanya aku pergi, pergi membawa dinding yang kucipatakan diantara mereka berdua. Kehidupan dua orang menusia yang sudah saling mencintai kini harus terhalang adanya orang ketiga. Dan
itu adalah aku.
💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛
Beberapa hari ini Aeri mengambil alih pekerjaan dirumah, sedangkan aku memutuskan untuk kembali mengelola toko bunga yang sempat ku tinggalkan beberapa bulan yang lalu karena sibuk mengurus rumah.
Leo sengaja hanya memperkerjakan pelayan rumah hanya untuk bebersih rumah, setelah itu ia menyuruhnya pulang. Semua itu ia lakukan karena tidak ingin ada orang luar yang mengetahui kondisi rumah tangga kami, rumah tangga yang dibilang sangat aneh. Dimana didalamnya terdapat dua orang istri.
Hari ini Leo memutuskan untuk tidak kekantor dan menyerahkan tugas kantor pada sekretaris andalannya Antony Hwang, yang akrab disapa sekretaris Hwang.
Sekretaris Hwang satu-satunya seseorang yang mengetahui kondisi keluarga kami, ia tidak pernah membantah setiap yang dikatakan oleh Leo, tentu saja karena untuk itulah dia dibayar, yang kutahu dia adalah seorang yang sangat dingin sama seperti Leo. Tapi aku baru mengetahui bahwa seseorang itu masih mempunyai sisi hangat dalam dirinya, aku teringat saat pertama kali Leo menikah dengan Aeri, dengan senyum hangat nya ia mengatakan padaku 'bersabarlah Nyonya', aku cukup senang karena masih ada seseorang yang perduli denganku. Ya meskipun ia hanya menuruti semua perkataan Jung karena dia adalah atasannya.
Pagi itu sekretaris Hwang datang kerumah untuk mengambil beberapa berkas yang harus ia serahkan pada para manajer yang akan ikut serta pada meeting hari ini. Karena meeting hari ini tidak terlalu penting, dan tidak perlu dengan kehadiran Leo, maka dari itu Leo memutuskan untuk tidak pergi ke kantor.
"Ini berikan pada para manager, katakan
jika aku mengawasi mereka dari sini" ucapnya pada sekretaris Hwang
"Baiklah Tuan Muda kalau begitu saya permisi" membungkuk, kemudian keluar dari ruang kerja Leo.
Saat keluar dari ruangan Jung, kulihat dia berpapasan dengan Aeri, saat itu aku juga baru saja keluar dari kamar persembunyian ku, akupun tanpa sengaja melihat interaksi antara dua orang itu. Dan tanpa kuduga sekretaris Hwang nampak menatap tajam kearah Aeri sejenak kemudian memutus tatapannya, lalu berjalan melewati Aeri tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Berbeda saat denganku ia akan selalu membungkuk dan memberi salam dan memberikan sedikit senyum terbaiknya. Saat itulah aku mengetahui jika dia selain hormat pada Leo dia juga hormat padaku. Apa karena dia tau siapa nyonya utama dirumah ini, tapi siapa peduli bagi Leo istrinya hanyalah Aeri, sedangkan aku, tak lebih dari salah satu sebuah pajangan rumah saja.
Tapi ada apa dengan Aeri kenapa sekretaris Hwang terlihat tak menyukai wanita itu, bukankah ia juga istri tuannya. Tapi kenapa apa alasan yang membuatnya bersikap demikian. Tapi entahlah semua itu juga bukan urusanku.
Leo keluar dari ruang kerjanya tepat saat Aeri sedang ingin mengetuk.
"Sayang, baru saja aku ingin memanggilmu untuk sarapan" ucap Aeri yang disambut senyum oleh Leo, senyum yang sangat
menawan, tapi sayang senyum itu bukan
untukku. Tiba-tiba jantungku merasa sesak memikirkan hal itu.
"Baiklah ayo" ajak Leo seraya melingkarkan tanganya pada pinggang Aeri dan berjalan menuju meja makan.
Dan aku, apa yang aku lakukan? aku hanya berdiri terpaku menatap kemesraan itu, yang tanpa mereka sadari aku telah melihat hal itu engan meremas dadaku. Dalam kurun waktu
satu bulan ternyata belum cukup bagiku untuk menerima kenyataan bahwa aku telah berbagi pria dengan wanita lain.
Ah tidak, bukan berbagi, tapi bermimpi untuk menjadi bagian dari hidup mereka, terkadang aku tak mengerti akan jalan hidup yang aku jalani kenapa aku harus terlibat cinta segitiga seperti ini. Rasa yang membuatku terus berharap bahwa akan ada secuil cinta yang tersisa untukku, bahkan setiap kemesraan yang mereka lakukan membuat hatiku berdenyut nyeri, dan berujung tetesan bening membanjiri pipiku.
"Sayang apa kau yang memasak semua ini?" tanya Lek dengan antusias yang sangat tinggi. Sementara Aeri tersenyum sambil menyendok beberapa makanan dan diletakkan dipiring Leo.
"Iya sayang" jawab Aeri lembut lalu tersenyum. Entah kenapa senyum Aeri begitu terlihat janggal.
Tiba-tiba ia memanggilku "kakak apa yang kau lakukan disitu kemarilah ayo kita sarapan bersama-sama" ucapnya penuh antusias.
Akupun terkesiap, entah sejak kapan dia memanggilku. Aku menghela nafas
panjang, sepertinya pertunjukan akan
dimulai.
💛💛💛❤️❤️❤️💙💙💙💛💛💛❤️❤️❤️
VERSI REVISI.. MOHON KRISAN, LIKE,
KOMEN,VOTE....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
ani nurhaeni
next
2021-10-25
0
Yoko Yunita
critanya kok sama dgn pengkhianatan cinta
2021-09-19
0
Nina Karlina
aduh jantungku...emosi
2021-09-07
0