glekk...
Leo menelan ludah dengan susah payah, bola matanya hampir lepas dari tempatnya saat melihat wanita yang ada didepannya ini, Leo bahkan tak berkedip sedikitpun. Dan wajah itu
wajah yang sama saat Leo melihatnya dengan rambut basahnya.
Leo seketika teringat kejadian malam itu, malam saat dimana ia untuk pertama kalinya tidur dikamar Yura. Dan untuk pertama kalinya pula ia merasakan suatu getaran menelisik di jantung hatinya, tapi rasa itu hilang saat ia kembali pada pelukan Aeri.
Yura terlihat sangat cantik malam ini, ditangan Uncle Jo panggilan akrabnya, ia adalah seorang penata rias khusus keluarga Leo. Pria yang bergaya lenggak-lenggok dengan lembut itu sukses mengubah Yura
menjadi wanita paling cantik didunia, dengan sedikit sentuhan makeup yang tidak terlalu tebal, lipstick warna merah muda, sedikit perona pipi, yang nampak melekat diwajah putihnya, membuat Yura nampak terlihat sangat cantik natural.
Dengan tatanan rambut yang dijepit kebelakang, dan poni rambut bagian depan dibiarkan terurai kebawah, lengkap dengan aksesoris bunga dibagian belakang kepalanya. Yura begitu terlihat begitu sempurna dimata para pria. Bahkan Anthony pun tak dapat mengalihkan pandangannya dari istri tuannya itu.
Gaun yang dikenakan pun sangat indah, gaun tanpa lengan berwarna hitam selutut dengan pantulan cahaya Glitter yang bertaburan dibeberapa bagiannya serta pita yang berada di pinggang. Dengan bagian bahu dan lengan yang terekspos, Yura terlihat begitu seksi dan anggun, dan nampak sangat serasi jika berjalan disisi Leo.
Leo menatap Yura dari ujung rambut hingga ujung kaki, dan kembali keujung rambut lagi, ekspresi wajahnya nampak tercengang, ini pertama kalinya ia melihat wajah Yura dari arah dekat dan dengan durasi yang sedikit lama. Jika sebelumnya Leo akan langsung membuang muka jika sedang bertemu dengan Yura tapi tidak kali ini.
Tenggorokannya pun merasa tercekat, bibirnya terasa kaku lidahnya pun kelu, hanya untuk mengucapkan sepatah katapun merasa sangat berat untuknya.
Selama ini Leo selalu menutup mata akan kecantikan istrinya, ia tidak pernah menganggap Yura ada disisinya, bahkan tak pernah memberi kesempatan untuk Yura hanya untuk bertegur sapa sekalipun. Sikapnya terlalu acuh, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menikahi Aeri, tanpa mengenal Yura lebih dalam.
Yura menggigit bibir bawahnya, kakinya menahan gatal dan pegal karena terlalu lama berdiri, Yura yang merasa diperhatikan oleh Leo merasa risih dan sedikit tidak percaya diri.
kenapa dia menatap ku seperti itu,
Yura yang tak mengerti apa arti tatapan Leo padanya, bencikah? atau justru suka? ah tunggu suka? rasa-rasanya itu tidak mungkin.
Tidak mungkin, adalah kata yang selalu ia gunakan untuk mensugesti dirinya tentang hal apapun mengenai Leo.
Suasana didalam mobil nampak hening, atmosfer yang ditimbulkannya pun sedikit berbeda, Yura hanya terdiam menatap keluar jendela, melihat beberapa bangunan yang terjajar rapi disepanjang jalan. Terdapat beberapa kedai kecil disana Yura melihat kedai yang menjual makanan kesukaannya yaitu sate baso ikan (Odeng), dulu saat selesai mandi di sauna bersama Ayahnya, mereka akan selalu mampir ke kedai penjual sate baso ikan dan menghabiskan beberapa tusuk disana.
"Yura kau bisa menghabiskan semaumu hari ini" ucap sang ayah.
"Ya Ayah" Yura memasukkan sate baso ikan
kedalam mulutnya,
"Tapi berjanjilah kau harus juara kelas lagi tahun ini" mengelus puncak kepalanya.
"Siap Kapten" keduanya pun tertawa bersama.
Begitulah ingatan Yura tentang Ayahnya dan makanan kesukaannya itu, dan hari itu menjadi hari terakhir baginya menikmati makanan kesukaannya bersama Ayahnya.
Sebelum akhirnya sang Ayah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Yura menarik nafas dalam-dalam, dan membuangnya perlahan, berada dalam satu mobil bersama Leo membuatnya seperti penuh sesak, mobil yang nampak besar ini pun nampak begitu sempit. Yang bahkan
untuk bergerak sedikit saja sudah bisa dipastikan pria itu akan meliriknya, hingga tiba-tiba Leo membuka suaranya.
"Bersikaplah sewajarnya nanti, disana akan ada Ayah dan Ibu juga saudara yang lain" tekan Leo memperingati.
bukankah selama ini dia yang
bersikap tidak biasa. batin Yura
"Dengar tidak!" kali ini suara Leo sedikit meninggi
"Iya aku mendengar mu" jawab Yura datar.
Leo melirik kesal kearah Yura, kemudian kembali membuang muka kearah luar jendela.
Saat berada dirumah kecantikan sekretaris Hwang sudah memberitahunya bahwa mereka akan pergi ke Daegu untuk menghadiri pesta pernikahan tuan Daniel Chung selaku saudara sepupu Leo Chung. Saat itu Yura juga menanyakan pada Sekretaris Hwang kenapa Leo mengajaknya, bukan Aeri. Dan jawaban Sekretaris Hwang membuat Yura sedikit senang.
Karena Nyonya adalah istri sah dari Tuan
Muda Leo, dan hanya Nyonya yang berhak mendampingi Tuan Muda Leo kemanapun beliau pergi.
Setibanya ditempat tujuan, Sekretaris Hwang membukakan pintu untuk kedua Tuannya itu secara bergantian.
"Oh menantu cantikku, kau sudah datang
sayang" sambut Nyonya Sohee Ibu Leo memeluk tubuh Yura,
"Iya Ibu" membalas pelukan hangat Ibu mertuanya itu.
"Selamat datang untuk kalian berdua" kini
giliran ayah Leo
"Ya ayah" kali ini Leo menjawab,
"Sudah kuduga kau pasti akan terlihat sangat cantik memakai gaun ini, tapi tunggu___" Ibu Leo menjeda kalimatnya lalu mulai mengamati lekat-lekat gaun yang dikenakan oleh Yura, dan bahkan sampai mengendus aroma gaun itu, Yura pun merasa bingung melihatnya.
Leo melebarkan matanya, lalu menatap ke arah Sekretaris Hwang. Pria itu hanya diam seolah memberi jawaban atas tatapan Leo, kuserahkan pada Tuan Muda jika semuanya terbongkar, disertai senyuman kecil ala pria itu.
Ternyata wanita yang dipanggil nya Ibu itu sangat peka terhadap barang miliknya. Padahal Leo sangat yakin bahwa gaun yang dipakai Yura sama persis dengan yang ada pada Aeri.
Meski bahan dan harganya sedikit berbeda, karena Ibu Leo akan selalu memakai kualitas dan bahan yang terbaik dalam hal apapun termasuk pakaian. Sebelum Ibunya benar-benar menyadari semuanya, dengan cepat Leo mengalihkan perhatian mereka.
"Ayah, Ibu sebaiknya kita masuk diluar sangat dingin" ucap Leo.
"Ya ya baiklah, ayo" Tuan Besar Chung pun mengarahkan putra dan menantunya untuk segera masuk kedalam.
Leo mengulurkan lengan kearah Yura, sedangkan Yura merasa bingung antara menerimanya atau tidak, tapi seperdetik kemudian Yura kembali tersadar bahwa ia harus melakukan sandiwara didepan kedua Orang Tua Leo yang tak lain adalah mertuanya.
Yura terkesiap saat tiba-tiba Leo meraih tangannya untuk dilingkarkan pada lengannya, sejenak ia merasa senang, tapi sekejap itu pula ia sadar bahwa ini hanyalah sebuah sandiwara.
Sandiwara yang harus ia ciptakan untuk menutupi keadaan rumah tangganya yang sesungguhnya. Selain itu ia juga harus menutupi Pernikahan kedua Leo dengan Aeri.
Merepotkan sekali.
Yura hanya bisa berharap jika dirinya bisa memerankan perannya malam ini tanpa ada kesulitan sedikitpun.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
**LIKE, KOMEN, VOTE..
VERSI REVISI.. MOHON TINGGAL KAN
JEJAK UNTUK KARYA INI...
HAPPY READING 💜💜💜**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Putri Maulidar
gk ush pkek bhsa asing,,,lbih baik cintai bahasa kita srndri,,,
2020-11-30
5
Neng Bamz Arya
bagus,,tp suka susah baca dgn nama2 gini...nama lokal LBH gampang
2020-11-02
5