Yura terdiam menatap keluar jendela enggan menatap kearah suaminya, ia merasa kesal lantaran insiden pelemparan ponsel. Bisa-bisanya pria itu bersikap begitu egois hanya dengan menerima sebuah panggilan yang ia sendiripun tidak tau siapa dibalik penelpon tersebut.
Ingin sekali Yura bertanya siapa sebenarnya yang menelponnya hingga membuatnya Semarah ini, tapi melihat perangai Leo ia lebih memilih diam. Pria memang egois batin Yura. Suasana nampak hening ketiganya nampak larut dalam pikiran masing-masing, karena merasa lelah akhirnya Yura tertidur dengan sendirinya.
Sampai setibanya dirumah, Sekretaris Hwang segera membangunkan Yura dengan perlahan
"Nyonya kita sudah sampai!" Anthony Hwang memanggil Yura dengan pelan.
Yura pun terkesiap, lalu mengucek kedua matanya, mengintip keluar jendela ternyata sudah berada di depan rumah. Yura menoleh kesamping.
"Dimana Leo?" tanya Yura pada Sekretaris Hwang
"Tuan Muda langsung ke kantor Nyonya, ada
urusan yang harus diselesaikan " jawab Sekretaris Hwang. Entah kenapa ia sedikit kecewa mendengar jawaban dari pria bermarga Hwang itu.
"Baiklah aku masuk dulu" ujar Yoora yang kini
berdiri dihadapan Anthony.
"Selamat beristirahat Nyonya" Anthony membungkuk memberi hormat.
Sepeninggal Yura memasuki rumah, tiba-tiba ia melihat sebuah mobil memasuki area pekarangan rumah. Sekretaris Hwang yang melihatnya mengetahui jika itu adalah mobil Aeri. Tak ingin berurusan dengan wanita ini Sekretaris Hwang berniat masuk kedalam mobilnya. Namun urung karena terdengar suara seseorang memanggil.
"Sekretaris Hwang" panggil Aeri.
Sekretaris Hwang menghentikan aktivitas tangannya yang hendak membuka pintu mobil, kemudian menoleh ke arah Aeri.
"Kenapa?" tanyanya ketus, berbeda saat bersikap didepan Yura.
"Dimana suamiku kenapa dia tidak kembali bersamamu?" tanya Aeri lembut. Tapi Anthony Hwang tau jika semua itu palsu.
"Ckk.. " Anthony berdecih seraya membuang muka, "maaf saya hanya diwajibkan untuk menjawab pertanyaan dari istri sah dari
Tuan Muda Leo" sedikit menekan kata istri sah.
Seketika raut wajah Aeri menjadi geram. Ia kembali dalam wajah aslinya, sedangkan Sekretaris Hwang kembali membuka pintu mobil
"Jamkanmanyo (tunggu)!" cegah Aeri dingin,
Sekretaris Hwang kembali menoleh kearah Aeri menunggu kalimat apa yang akan dilontarkan oleh wanita itu.
"Kenapa kau bersikap seperti ini padaku? aku juga istri Leo tuanmu, bahkan kau sendiri yang mengatur pernikahan kami tapi kenapa kau memperlakukan ku sebagai seorang pengganggu" ucapnya dengan suara tertahan tapi Aeri merasa tubuhnya bergetar saat mengucapkannya
"Hahaha.. kau pasti tau kan alasan ku melakukan itu, karena aku tidak punya pilihan, tapi kau harusnya berpikir sebelum berniat merusak rumah tangga orang lain"
Aeri mengangkat satu tangannya hendak
memukul Sekretaris Hwang, namun berhasil ditahan olehnya.
"Hati-hati dengan tanganmu sebelum kau benar-benar kehilangannya" ancam Sekretaris Hwang lalu menghentakkan kasar tangan Aeri.
Anthony Hwang kemudian perlahan mendekati tubuh Aeri hingga hampir tak ada jarak diantara mereka, sekretaris Hwang mendekatkan wajahnya pada telinga Aeri dan mulai membisikkan sesuatu.
"Aku tidak tau apa yang sudah kau lakukan pada Tuan Muda Leo, tapi akan kupastikan kau akan menyesal melakukannya" lirihnya diiringi senyum menyeringai tipis dibibirnya.
Setelah membisikkan sesuatu yang membuat air wajah Aeri berubah merah. Anthony segera menjauhi Aeri dan mulai memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah dan Aeri yang masih berdiri mematung dengan tatapannya kosong, tangannya mengepal, perkataan Sekretaris Hwang memukul telak harga diri Aeri.
Sungguh wanita itu merasa hina didepan Sekretaris Hwang. Ia tau sedari dulu pria itu sudah tidak menyukainya. Namum saat mendengar dari Leo bahwa pria itu sendiri yang menyiapkan keperluan pernikahannya dengan Leo. Aeri berpikir bahwa pria itu sudah tidak membencinya lagi, tapi apa yang baru saja ia katakan padanya seakan
mematahkan segalanya, pria itu semakin membencinya.
Aeri mengusap wajahnya kasar dan kembali mengatur ekspresi wajahnya lalu berjalan memasuki rumah.
🍁🍁🍁
JY Corporation
Leo memeriksa beberapa berkas yang ada dimejanya, karena ada beberapa harus ditandatanganinya. Sebenarnya ia ingin langsung pulang tapi ia ingat besok adalah akhir pekan pasti akan banyak laporan mingguan. Jika ia menunda maka sudah dipastikan hari Senin ia akan bekerja extra karena berkas yang menumpuk.
Leo mempersilahkan masuk ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya. Menampilkan seorang Sekretaris Hwang dengan langkah manlynya.
"Bagaimana kau sudah memastikan dia sudah memasuki rumah dengan selamat?" tanya Leo tanpa beralih dari berkasnya.
"Iya Tuan Muda"
"Apa dia terlihat masih kesakitan?" tanya Leo datar seraya mencorat coret beberapa berkas.
"Tidak tuan"
"Apa dia mengatakan sesuatu?" Entah kenapa ia merasa perlu menanyakan hal sedetail itu, apa dia mulai peduli pada wanita itu.
"Beliau mencari anda"
Seulas senyum simpul menghiasi bibir Leo,
setelah mendengar jawaban dari Sekretaris Hwang, Dan itu menandakan suasana hatinya sudah membaik dari sebelumnya. Karena insiden seseorang yang menelpon Yura membuat dirinya terusik.
"Tapi saya melihat Nyonya Aeri baru saja pulang membawa mobil tuan" seketika Leo menghentikan aktivitasnya dan menatap tajam kearah Sekretaris Hwang.
"Apa kau yakin?" tanya Leo tak percaya.
"Yakin Tuan bahkan beliau juga menanyakan anda"
Leo menghela nafas beratnya, menyandarkan punggungnya dikursi kerjanya. Tiba-tiba ia merasa pusing mendengar nama wanita itu,
"Baiklah kau boleh kembali ke ruanganmu"
titah Leo.
🍁🍁🍁
Leo tengah sampai dirumah pukul 20.00 WKS. Leo segera menyuruh Sekretaris Hwang kembali ke rumahnya karena pria itu pasti juga merasa sangat lelah.
Dengan langkah malas Leo mulai memasuki rumah, entah apa yang dipikirkannya hingga ia merasa malas untuk kembali kerumah, tiba-tiba langkah kaki Leo mengarah kearah kamar Yura sebelum akhirnya suara Aeri menghentikan langkahnya.
"Sayang, kau sudah pulang?" Aeri seketika memeluk tubuh suaminya. Pria yang ia rindukan tengah sampai dirumah.
"Iya aku baru saja pulang" jawab Leo dengan senyum yang terkesan dipaksakan.
"Ayo duduk kau pasti lelah" menarik lengan Leo mengarahkan kesofa. Lalu Aeri berlari kearah dapur dan kembali dengan segelas susu ditangannya.
"Ini sayang kau pasti sangat haus" Leo mengerutkan keningnya.
"Sayang aku ingin minum air dingin" tolak Leo halus, ia terbiasa minum air dingin jika merasa haus.
"Nanti aku ambilkan tapi kau minum ini dulu ya sayang sedikit saja" ucapnya sedikit memelas, entah kenapa Leo merasa aneh, karena Aeri tak pernah memaksa sebelumnya.
"Ayolah sayang!" Kali ini disertai dengan aksi memajukan bibirnya, membuat Leo tak bisa menolaknya.
"Ya ya baiklah" Akhirnya Leo menenggak susu yang dibuatkan oleh Aeri. Seketika senyum seringai tercetak samar dibibirnya.
"Biarkan aku melepaskan sepatumu"ucap Aeri, seraya berjongkok melepas sepatu dan kaos kaki yang melekat pada kaki Leo satu persatu.
Ceklek...
Pintu kamar Yura terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan rambut panjang yang dikuncir asal-asalan. Nampak banyak anak rambutnya yang terjuntai keluar dari barisan.
Tanpa sengaja Yura melihat Leo dan Aeri yang berada sofa yang berada tak jauh dari pintu kamarnya. Yura terdiam sejenak mengamati ekspresi Leo yang terlihat sangat lelah namun masih bisa tersenyum untuk
istri tercintanya itu.
Yura memutuskan untuk tidak menghiraukan mereka, membiarkan mereka untuk melepaskan rindu karena merasa bersalah sudah menyita Leo sehari semalam.
Yura berjalan merambat tangannya berpegangan pada dinding menuju dapur untuk mengambil air minum. Tiba-tiba terdengar suara bariton seseorang memanggilnya
"Mau kemana kau?" suara Leo terdengar dingin, seketika Yura membalikkan tubuhnya menghadap kearah keduanya.
"Aku ingin mengambil air" jawab Yura gugup.
"Kau melihat suamimu pulang kerja tapi kau sengaja mengabaikannya, istri macam apa kau?" cecarnya tajam.
Kata-kata Leo seketika membuat Yura tercengang. Harapannya seolah tak terwujud, Leo kembali menjadi sosok yang dingin saat ini,
Sungguh berbanding terbalik saat bersamanya siang tadi, meski sempat terlibat sedikit kesalah pahaman apakah itu yang membuatnya kembali bersikap seperti itu.
Sebenarnya apa yang membuatnya bersikap kembali dingin, apa semua karena Aeri.
To be continued.
like,komen, vote... gumawo
HAPPY READING 💜💜💜💜💜**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Suwanti
susu yg dikasihkan seri buat leo dikasih jampi2, kayaknya biar benci SM Yura...ealah ternyata seri jahat
2021-12-18
0