Leo merutuki dirinya sendiri karena tengah berbohong pada istri tercintanya, Aeri. Ya dirinya terlalu gengsi jika harus mengakui bahwa tadi malam ia tengah merawat Yura yang sedang sakit. Meski dalam hati ia ingin sekali mengakuinya, dan ia merasa bahagia
saat melakukannya.
Apalagi saat melihat Yura dalam keadaan rambut yang basah tadi malam, ia seakan menemukan hobi baru di hidupnya, tapi sayang ia tak bisa menjalani hobi tersebut, karena sebelumnya ia telah menabuh
genderang perang terhadap gadis itu.
Sementara itu didalam kamar, Yura mulai terbangun, ia mengerjapkan matanya perlahan, hingga matanya terbuka lebar, hal pertama yang ia lihat adalah jam dinding yang menggantung di dinding. Jarum jam sudah
menunjukkan pukul 07.30.
Dengan cepat Yura bangkit dari tidurnya lalu berlari menuju ke kamar mandi namun belum sampai ia dikamar mandi tiba-tiba ia teringat sesuatu.
"Tunggu, kenapa aku bisa tidur disini?" menyadari bahwa ia baru saja bangun dalam posisi diatas ranjang.
Kemudian ia memegang kepalanya "ini kenapa disini aneh" kemudian beralih memegang perutnya "disini juga terasa aneh" Yura mulai mengumpulkan ingatan tentang kejadian semalam, saat Leo suaminya tidur dikamarnya.
Malam itu setelah Leo mengomel karena terusik dengan suara hairdryer, Yura tidak jadi mengeringkan rambutnya dan dibiarkan basah begitu saja, kemudian karena merasa cukup lelah akhirnya Yura memutuskan
untuk beristirahat.
Bukannya berbaring disebelah Leo, gadis itu justru berbaring di sofa yang berada di sudut ruangan. Yura tau bahwa Leo sangat membencinya apalagi saat mengingat perkataan Leo waktu itu. Jadi kali ini Yura menahan diri untuk tidak tidur didekatnya meski Ia sangat ingin. Sangat-sangat ingin.
Dan ia tau bahwa kesempatan itu tidak akan datang dua kali.
Hingga akhirnya Yura hanya puas memandangi punggung Leo dari belakang. Mungkin hanya itu yang bisa ia lakukan, tapi itu tak masalah baginya. Asal ia bisa melihatnya bahagia itu sudah cukup baginya.
Leo aku mencintaimu, sangat
mencintaimu, entah sejak kapan
rasa ini tumbuh, tapi akupun akan
tetap memupuk dan memelihara
semampuku.
Setelah ia mengatakan itu, kemudian ia tertidur lelap. Tapi kenapa saat bangun ia berada diranjang. Apa aku bermimpi? pikirnya.
"Apa aku mengigau kemudian jalan sendiri ke ranjang, aish memalukan sekali" pikiran Yura melayang kesana, Yura berpikir bahwa ia mengigau kemudian berjalan sendiri ke arah
ranjang menghampiri Leo. Jika benar begitu, ia merasa memalukan sekali.
"Ish... apa aku terlalu ingin tidur dengannya sehingga aku mengigau seperti itu..." Yura Mengacak-acak rambutnya sendiri dengan kasar kemudian berlari kearah kamar mandi.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
JY Corporation
Leo berjalan menyusuri koridor diikuti oleh Sekretaris Hwang dibelakangnya menuju ruangan Direktur JY Corporation yaitu ruangan Leo. Kedua pria yang sangat berpengaruh bagi perusahaan itu sedang menuju ruangan dengan menggunakan lift dan jalur khusus Direktur. Jadi keduanya tidak perlu repot mengantri atau berpapasan dengan para karyawan, karena Leo benci sekali tatapan yang dilayangkan para
bawahannya padanya terutama wanita.
Meskipun itu adalah tatapan kekaguman terhadap atasannya, tapi tetap saja
bagi Leo sangat mengganggu. Sedangkan dimata para pegawainya Leo adalah sebuah paket komplit sebagai seorang pria. Dengan memiliki perawakan yang tinggi, tubuh tegap,
atletis, tampan, hidung mancung alis tebal yang pasti cerdas, tentu saja. Karena dengan kecerdasannya itulah ia sukses membawa JY Corporation menduduki peringkat pertama dengan perkembangan omset tertinggi di
Seoul Korea Selatan.
Melihat Tuan muda Leo dan Sekretaris Hwang, berjalan beriringan seperti ini bagaikan melihat malaikat yang turun dari langit bukan hanya satu tapi dua. Karena Sekretaris Hwang sebelas dua belas dengan Tuan Muda Leo. Tinggi tampan, cerdas, dan juga memiliki kekayaan yang cukup mapan, karena posisinya sebagai tangan kanan Tuan
Muda Leo pastilah ia mendapatkan gaji yang cukup besar, sepadan dengan apa yang dikerjakannya.
"Apa jadwal ku hari ini?" tanya Leo pada
Sekretaris Hwang.
"Pukul sembilan anda harus meeting dengan para investor dari negara A, setelah itu pertemuan dengan Direktur Yoon dari X Group" jawab Sekretaris Hwang panjang lebar.
"Buang jadwal yang tidak perlu" titah Leo
"Baik Tuan Muda"
🍁🍁🍁
Toko bunga
Yura menarik nafas lega karena saat berangkat kerja tidak ada gangguan sedikit pun dari dua makhluk hidup yang sedang menjadi budak cinta itu.
Seperti dugaannya Leo pasti sudah pergi kekantor sementara Aeri, tidak tau kemana perginya wanita itu karena rumah dalam keadaan sepi.
Sepertinya Yura harus menerapkan gaya hidup baru, pulang malam kemudian bangun siang, dengan begitu ia tidak perlu repot-repot bertemu dengan Aeri dan Leo.
"Kakak tumben sekali, kau terlambat biasanya datang lebih dulu dari pada aku" ucap gadis cantik yang kini sedang sibuk merapikan bunga itu.
"Hmmm.. aku bangun kesiangan" jawab Yura jujur.
"Omo...apa semalam kau dan suamimu___" Yoojung menggantung kalimatnya.
"Hei.. otakmu mesum sekali Yoojung-a..." cecar yoora membuat gadis bermarga Yoon itu tergelak tawa.
Yoojung memang suka sekali mencandai Yura, dan itu membuat Yura sangat terhibur, apalagi disaat kebahagiaan yang belum berpihak kepadanya, maka Yura harus mencari sumber kebahagiaan lain dengan berjalan-jalan dan sedikit menerima candaan Yoojung sudah membuat nya menggantikan
kebahagiaannya yang telah hilang selama ini.
Hari ini Yura tidak melihat seorang pria yang biasa mengikuti nya, Yura pun akhirnya bernafas lega, sepertinya dia jengah juga.
🍁🍁🍁
Sore Hari.
"Kakak apakah kau akan pulang malam lagi nanti?" tanya Yoojung.
"Entahlah" jawab Yura lesu.
Yura ragu apa dia harus pulang cepat atau pulang malam seperti biasanya. Teringat pada permintaan Lek, untuk tidak pulang malam, ingin sekali ia menyanggupi permintaan pria itu tapi ia merasa ragu. Pun Leo juga tak akan pernah menunggunya.
Entah kenapa Yura selalu memiliki pikiran yang buruk, ia menjadi seperti memiliki firasat aneh jika menyangkut tentang Leo. Ia takut jika permintaan itu pasti akan berujung menyakitinya seperti yang sudah ia lakukan
sebelumnya.
Ditatapnya cincin yang melingkar dijari manisnya, kemudian mengelusnya. Dalam hati ia berpikir sampai kapan ia harus menjalani kehidupan yang seperti ini, tidak ada kebahagiaan tapi justru dipenuhi kebohongan.
Sampai kapan ia bertahan pada pernikahan yang bahkan tak pernah membawa kebahagiaan untuk berada dipihaknya. Ia justru terjerumus dalam sebuah kebohongan yang diciptakan oleh Leo sendiri.
Ia justru membantu Leo menyembunyikan pernikahan keduanya kepada mertuanya, ia juga berbohong bahwa dirinya merasa bahagia tapi kenyataannya justru tersiksa.
Mengingat hal itu Yura ingin mati saja. Dan sampai saat ini Yura belum mengetahui apa alasan kedua Orang Tua Leo tiba-tiba datang padanya dan meminta untuk meminta menikah dengan Leo waktu itu. Yang secara tidak langsung mengantarkan Yura pada sebuah penderitaan.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
KONFLIK ADA DITENGAH YA...
NOVEL INI SUDAH MENGALAMI
PROSES REVISI..
HAPPY READING 💜💜💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
ani nurhaeni
lnjut
2021-10-25
0
Nina Karlina
Yura kasih pelajaran sama Leo..buat Leo bucin setelah itu tinggalkan Leo dengan penyesalannya
2021-09-07
0
Adelia Zahira
visualnya thor
2020-12-12
4