"Bedebah!!!"
Aeri reflek mengumpat saat melihat sesuatu yang dikirimkan keponselnya lewat sebuah pesan, darah Aeri seakan mendidih, entah siapa yang telah mengirimkan pesan itu. Kini kepala Aeri kembali seolah berputar.
"Tak akan kubiarkan"
Aeri meremas gagang setir mobilnya, lalu membanting setir kekanan memutar balik arah mobilnya, Ia yang tadinya akan menuju rumah kini ia berbalik arah, entah kemana Aeri akan pergi.
🍁🍁🍁
Sekretaris Hwang sedang memasuki sebuah toko obat yang terletak disalah satu jalan didaerah Daegu.
Setelah selesai makan siang, Leo meminta sekretaris Hwang untuk berhenti jika menemukan sebuah toko obat atau semacamnya. Leo yang sudah berjanji pada Yura untuk membelikannya obat pereda
nyeri untuk area sensitifnya.
Sebenarnya bukan Leo yang membelinya
namun ia menyuruh sekretaris Hwang.
"Maaf Tuan ada yang bisa saya bantu?"
tanya pegawai toko obat tersebut.
"Emmm..berikan saya obat pereda nyeri" pinta
sekretaris Hwang.
"Nyeri pada bagian apa tuan?" tanya pegawai lagi.
"Apa maksudnya?" tanya balik sekretaris Hwang bingung.
"Bisa lebih spesifik anda sebutkan rasa nyerinya pada bagian mana? karena disini banyak sekali macam obat pereda nyeri
dan setiap komposisi memiliki fungsi
yang berbeda dilihat dari bagian yang sakit tuan" jelas sang pegawai.
"Eoh.. keuraeyeo gidariseoyeo (Eoh begitu ya, tunggu sebentar)" ucap Sekretaris Hwang
Sekretaris Hwang pun kembali ke mobil
menghampiri Leo dan Yura yang sedang menunggu didalam. Sekretaris Hwang
mengetuk kaca mobil
"Kenapa?" tanya Leo heran saat melihat Sekretaris Hwang kembali dengan tangan kosong.
"Maaf tuan pegawai menyuruh saya untuk
menanyakan bagian tubuh mana yang sakit?" tanya Sekretaris Hwang polos.
Yura yang mendengar nya ingin sekali rasanya menggali lubang tanah lalu mengubur dirinya sendiri.
Leo menghela nafas beratnya. Kemudian menjentikkan jarinya pada Sekretaris Hwang agar pria itu mendekat. Leo pun mulai membisikkan sesuatu ke telinga Sekretaris Hwang, bagaikan mendengar bisikan setan wajah Sekretaris Hwang berubah menjadi merah seketika setelah mendengar bisikan dari Leo.
Sementara Yura tak berani berani menatap
Sekretaris Hwang yang menahan malu
karena dirinya.
Dalam hati Sekretaris Hwang mengutuki kedua pasangan ini, karena ulah mereka dirinya harus menjadi korban dan menahan malu karena ulah keduanya. Untung saja hati Sekretaris Hwang mempunyai stok kesabaran yang berlipat-lipat.
Sekretaris Hwang kembali memasuki apotik dan kembali berhadapan dengan pegawai apotik yang tadi. Sekretaris Hwang juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Leo membisikkan sesuatu yang dikatakan Leo pada pegawai tersebut.
Alhasil pegawai tersebut nampak menahan tawanya. Sampai setelah selesai membayar Sekretaris Hwang segera kembali kedalam mobil. Setelah memberikan obat pada Tuannya sekretaris Hwang kembali melajukan mobilnya.
Dalam mobil suasana nampak hening, sampai akhirnya terdengar suara dering ponsel mengejutkan ketiganya.
nal wihae saramyeon nan seulpeodeo
gipeun cughal suga isseoseo. bunyi
nada dering ponsel itu.
Mengenali lagu yang ia sukai, ia segera merogoh tasnya dan mengambil ponsel
miliknya,
Yura mengganti nada dering ponselnya saat awal pernikahan Leo dengan Aeri, menurut Yura lagu itu sangat cocok mewakili perasaannya saat ini, lagu yang berjudul Fake Love yang di populerkan oleh grup pria nomor satu di Korea Selatan itu, menceritakan tentang cinta seseorang yang dipenuhi kepalsuan. Seperti hidupnya, selama ini ia selalu menunjukkan kebahagiaannya pada
dunia luar, namun kenyataan hidup yang dialaminya sungguh penuh siksaan.
Yura menatap layar ponselnya, sementara Leo ikut mengintip karena penasaran siapa yang berani menelepon istrinya ini.
Namun bukannya fokus pada layar ponsel Yura, atensi Jung jatuh pada objek lain, sepertinya saat didekat yoora otak Leo merasa sedikit kotor.
Leo segera menarik kepalanya dan kembali menatap kearah luar jendela. Sementara Yura merasa tak mengenali nomor tersebut memilih untuk mengabaikannya.
"Kenapa tidak menjawabnya" tanya Leo.
"Eoh.. biarkan saja sepertinya salah sambung" jawab Yura gugup. Yura memang jarang menanggapi jika ada nomor baru menelpon kedalam ponselnya.
Leo hanya mengangguk, tadinya Leo berpikir yang menelpon seorang pria dan berniat untuk memarahi Yura.
Tunggu apa Leo mulai cemburu.
Tak lama kemudian ponsel Yura kembali
berdering dan kembali menampilkan nomor yang sama, Leo yang merasa gemas karena terlalu berisik, Ia pun segera merebut ponsel dari tangan Yura kemudian mengangkat nya
"Hallo siapa ini?"
Leo melebarkan kedua matanya ketika mendengar suara seseorang yang diseberang adalah benar-benar seorang pria.
"*W*ah sepertinya aku menelpon di waktu yang salah"
"Nuguseyo(siapa kau)?" tanya Leo sinis, sudah mirip pelakor
"*Ti*dakkah kau mengenali suaraku, tuan Leo Chung.?"
Beberapa detik kemudian Leo nampak mengenali suara itu, seketika Leo segera mematikan sambungan ponselnya lalu menatap tajam kearah wanita disampingnya.
"Kau beraninya berhubungan dengan pria lain dibelakangku, jadi ini alasan kau dekat dengan pria itu karena sudah sejauh ini kau mengenalnya?" tuduh Leo
"Apa maksudmu siapa yang menelepon
aku juga tidak tahu?" jawab Yura bingung pada situasi yang tiba-tiba saja berubah tegang.
"Hentikan mobilnya!" perintah Leo.
"Apa Tuan?"
"Hentikan mobilnya!!!!"Jung berteriak membuat Yura merasa ketakutan dan beringsut memundurkan tubuhnya. Sekretaris Hwang segera menghentikan laju mobilnya tepat di atas jembatan dan dibawahnya terdapat sebuah sungai.
Leo turun dari mobilnya Yura pun ikut turun, sementara Sekretaris Hwang memilih untuk tetap tinggal karena ia tahu apa yang akan dilakukan oleh pria itu jika sudah ada yang mengusiknya.
"Leo dengarkan aku dulu" seolah menuli Leo terus berjalan mendekati pembatas jembatan kemudian mengambil ancang-ancang hingga akhirnya ia melempar ponsel Yura kedalam sungai
byurr
Yura pun terkejut, netranya melebar, kedua tangannya menangkup bibirnya yang menganga lebar melihat ponselnya meluncur dengan indahnya kedalam air.
Leo tersenyum menyeringai, melihat reaksi Yura. Wanita itu benar-benar shock melihat tingkah pria didepannya yang terlalu kekanak-kanakan.
"Apa kau sudah gila! apa yang kau lakukan?" Yura mendorong kecil bahu Leo.
"Membuangnya apa kau tidak lihat barusan" jawabnya enteng, seperti tidak melakukan kesalahan apapun.
"Tapi kenapa?" Kini nada bicara Yura mulai meninggi.
"Sudahlah jangan cerewet kau bisa beli lagi, bukankah kau belum pernah memakai uang yang kukirimkan padamu, dan sekarang saatnya kau menggunakannya" ucapnya ketus lalu melangkah kembali memasuki mobil
Yura menatap penuh kesal pada punggung pria yang baru saja memasuki mobil tersebut. Sementara sekretaris Hwang hanya menggeleng kecil melihat tingkah Tuannya yang sudah mirip anak SD ini.
🍁🍁🍁
ROYAL GROUP
Leslie sedang duduk dikursi ruangannya, jari jemarinya memainkan ponsel ditangannya namun tiba-tiba ia melemparkan ponselnya di meja. Kali ini Leslie tidak seekstrim Leo meskipun kurang lebih sifat mereka sama, dingin dan keras kepala.
"Sial !!!si singa itu pasti menyita ponsel Yura" dengusnya kesal.
Padahal yang dilakukan oleh Leo ebih dari itu, jika Leslie mengetahuinya, ia pasti akan melakukan penaburan bunga di sungai tempat Leo membuang ponsel Yura.
"Baiklah Leo ini baru permulaan, aku tak akan membiarkan mu bersenang senang dengan dua wanita sekaligus aku mengambil satu darimu dan akan kujadikan dia milikku" gumamnya sendiri.
Entah siapa yang dimaksud oleh Leslie, Yura kah atau Aeri kah.
To be continued.
**peraang antara dua tuan muda sudah
dimulai ya gaes.... Siapa yang menang hayo?
like, komen, vote,... gildarilge onjekajina
gumawo...
HAPPY READING 💜💜💜💜💜**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
ani nurhaeni
mulaii tegaang niih
2021-10-25
0
Nina Karlina
Yura sama Leslie ja Thor... biarkan Leo dengan penyesalannya....tidak ada yg lebih menyakitkan bagi seorang istri ketika suami meminta izin untuk menikah lagi...
2021-09-07
0
Lutfi Ivansah Kahtami
Jung kena pelet aerie
2021-01-13
0