"Nyonya anda mau pergi kemana mari saya antar" tawarnya sopan
Akupun terkesiap, saat melihat siapa yang muncul dari dalam mobil mewah didepanku ini. Bukankah ia sudah pergi sejak tadi.
"Eoh.. Sekretaris Hwang, kenapa bisa ada disini?" tanyaku sedikit terkejut,
"Saya akan pergi keperusahaan kebetulan searah, karena saya melihat Nyonya disini jadi saya berhenti." ucapnya sopan. Aku mengerutkan kening, bukannya tadi sudah berpamitan pada Leo untuk pergi ke kantor tapi kenapa masih disini. Aneh sekali.
Aku duduk didalam jok penumpang bagian belakang, sementara Sekretaris Hwang duduk dibalik kemudi, aku menegakkan kepalaku menatap kearah keluar jendela menatap bangunan megah nan menjulang tinggi yang terjajar disepanjang jalan. Sementara Sekretaris Hwang kulihat ia sedang mengintip ku dari kaca spion yang ada didepan.Tapi aku memilih diam dan membiarkan dia berbuat semaunya. Toh hanya mengintip saja tak berarti apa-apa bukan.
"Apakah anda ingin ke toko bunga nyonya?" tanya Sekretaris Hwang membuka percakapan.
Aku sedikit terkesiap mendengar pertanyaan Sekretaris Hwang, bukannya selama ini dia adalah orang yang irit sekali bicara. Bahkan terakhir kali aku melihatnya sepertinya suasana hatinya sedang kacau, terlihat saat
berpapasan dengan Aeri saat dirumah tadi.
"Eemm iya Sekretaris Hwang" jawabku gugup.
"Panggil saja saya Antony nyonya" ucapnya lagi, kali ini lebih membuatku terkejut. Panggilan macam apa itu.
Apa! dia baru saja menyuruh ku memanggilnya apa? aku tidak salah dengar, apa dia salah makan tadi pagi, atau jangan-jangan belum makan. Atau kepalanya terbentur sesuatu.
Antony Hwang, itulah namanya, tapi semua orang memanggilnya Sekretaris Hwang orang yang memegang kendali kedua diperusahan setelah Leo suamiku, maksudku suami Aeri.
Selama ini tidak ada yang berani memanggil nama depannya termasuk Leo sekalipun, tapi Leo lah yang pertama kali membuat nama panggilan itu. Entah kenapa sepertinya Anthony lebih bagus.
Dan kali ini pria itu memintaku untuk memanggil nya berbeda, apa maksudnya? apakah Hwang ingin akrab dengan ku. Entahlah
"Baiklah Antony," jawabku ragu, entah kenapa aku sedikit salah tingkah saat didepan pria ini, dan jika kulihat wajahnya sangat familiar, seperti aku pernah mengenal sebelumnya.
Suasana nampak hening, tidak ada percakapan yang berarti diantara kami berdua, sampai telah tiba didepan toko bunga milikku, Anthony Hwang segera meminggirkan mobilnya dan berhenti tepat
didepan toko.
Nampak seorang gadis muncul dari dalam toko bunga,
"Kakak!!" panggilnya manja, sudah mirip seperti Aeri saja, aku menatap kesal kearah gadis itu.
Yoojung, ia adalah pegawai terbaikku ia sudah kuanggap sebagi adikku sendiri. Pertama kali aku bertemu dengannya adalah saat itu ia dengan tidak sengaja menabrak karangan bunga yang sudah siap dikirim untuk pelanggan, akhirnya karangan bunga itupun rusak.
Yoojung meminta maaf saat itu dan akupun memaafkannya dan melepaskannya begitu saja. Saat ia mengetahui bahwa aku mengalami kerugian akhirnya Yoojung menawarkan diri untuk mengganti rugi dengan bekerja selama satu bulan tanpa digaji. Lagipula saat itu toko bungaku masih terbilang kecil jadi tidak mampu menggaji karyawan.
Aku pun juga menolaknya karena menurutku itu keterlaluan, tapi gadis yang usianya 3 tahun lebih muda dariku itu memaksa untuk tetap bekerja dengan alasan ia juga tak memiliki pekerjaan. Dan dengan terpaksa akupun menerima nya, Namun tak disangka jika gadis itu bertahan sampai sekarang, dan sudah 3 tahun menemaniku mengelola toko bunga ini.
"Kakak apakah suamimu yang mengantarmu?" bisiknya seraya menelisik penampilan Sekretaris Hwang dari atas hingga kebawah. Sedangkan yang ditatap hanya menggaruk tengkuknya yang
entah gatal atau tidak. Wah reaksi macam apa itu.
"Wah suamimu tampan juga" selorohnya, dengan segala pengetahuan nya yang seratus persen salah itu.
Akupun mendelik tajam kearah Yoojung sementara Sekretaris Hwang, kulihat ia tersenyum tak ketara, tapi bagiku itu sangat nampak sekali sepertinya ia sedang besar kepala saat mendengar pujian Yoojung, ah gadis itu kenapa dia tidak bisa mengendalikan ucapannya sih...
"Kalau begitu saya permisi nyonya" ucap Sekretaris Hwang pamit, ia pun berbalik untuk kembali ke mobil.
"Baiklah sekretaris Hwang, emm maksudku Antony" meralat kata panggilanku, Sekretaris Hwang nampak tersenyum kecil kemudian masuk kedalam mobilnya. Seperdetik kemudian ia mulai melajukannya menjauh dari depan toko bungaku.
"Omo-omo kakak, lihatlah senyumannya
dia tampan sekali" Yoojung bertepuk ria dengan masih memandangi mobilnya yang
sudah mulai menjauh.
"Kenapa kau suka?" aku berjalan masuk kedalam toko diikuti dengan yoojung yang masih membicarakan Sekretaris Hwang.
"Bolehkah" tanyanya menawar,
"Hmm" jawabku asal seraya kugelengkan kepalaku melihat tingkah lucunya. Terkadang gadis itu menjadi hiburan tersendiri bagiku, terlepas dari apa yang kulalui saat berada dirumah.
Rumah yang kukira bisa kugunakan sebagai tempat berlindung, melepas rasa lelah setelah bekerja, tempat dimana aku banyak menghabiskan waktuku dari pada harus diluar rumah, tapi sekarang rumah itu tak ubahnya seperti neraka.
Neraka yang dihadirkan oleh suamiku sendiri dengan membawa wanita lain dengan status yang sama sepertiku yaitu istri.
💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛
RUMAH
Author POV.
Leo tengah sibuk mengawasi berjalannya acara meeting yang dipimpin oleh Sekretaris Hwang lewat video yang ada di laptopnya, ya video itu terhubung langsung dari gedung
JY Corporation.
Sebenarnya Leo tidak perlu melakukannya, karena Leo percaya sepenuhnya dengan kemampuan Sekretaris Hwang, selama ini Sekretaris Hwang tidak pernah sekalipun membantah atau mengecewakannya.
Segala sesuatu yang ditanganinya akan berakhir sukses dan rapi dibawah penanganan Sekretaris Hwang. Termasuk pernikahan keduanya dengan Aeri, ya meskipun pernikahan mereka hanya didepan pendeta dan tidak ada akta nikah yang menguatkan, tapi prosesnya terbilang sukses tanpa tercium awak media dan yang terpenting kedua orang tuanya. Meski tanpa sadar ia telah melukai hati seseorang yaitu Yura. Istri pilihan kedua Orang Tuannya.
Leo menyembunyikan kedua pernikahannya dari awak media, jika hanya keluarga yang mengetahui pernikahan pertamanya, tapi tidak dengan pernikahan kedua, hanya
Leo, Yura, Aeri dan Sekretaris Hwang yang tau.
Dan karena Leo adalah pengusaha muda yang terbilang sukses, ia bahkan memuncaki puncak karir karena ketangkasan serta keuletannya dalam menjalankan perusahaan yang kini menjadi perusahaan terbesar dikota
Seoul Korea Selatan ini. Selain itu ia juga berasal dari keluarga yang ternama, tak ayal jika kehidupan nya selalu diikuti oleh awak media.
Aeri memasuki ruang kerja Leo dengan sebuah nampan ditangannya yang berisi secangkir kopi, dan camilan keripik kentang kesukaan Leo. Leo tersenyum lembut kearah
kedatangan istri tercinta nya.
"Sayang aku membawa ini untukmu" meletakkan kopi dan camilan dimeja dan membawa nampan dipelukannya, sudah mirip seperti pelayan yang dikatakan Leo saat pagi tadi.
"Terimakasih sayang," lalu menarik tubuh Aeri hingga jatuh kepangkuan nya. "Jangan lakukan itu lagi aku sudah bilang kalau kau bukan pelayan" mengambil nampan yang dipeluk Aeri dan meletakkannya dilantai
"Tapi aku adalah pelayanmu sayang" ucapnya dengan lembut.
"Kalau begitu peluk aku jangan peluk nampan itu" perintah Leo manja.
"Sayang, bolehkah aku meminta sesuatu padamu" rayu Aeri
"Katakanlah" ujar Jung singkat.
"Bisakah kau memperlakukan Yura sama seperti ku ?" pintanya tiba-tiba, seketika wajah Leo berubah menjadi masam.
💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛
VERSI REVISI... LIKE, KOMEN,VOTE...
APAKAH JUNG AKAN MENGABULKAN
PERMINTAAN AERI...
NEXT.. EPISODE..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Rachelya Permatasari
iya mirip punyA tetAnggA
2021-01-23
0
Buna_Qaya
mirip novel ttga kak...
hehhee lanjut kak
2021-01-22
0