Waktu menunjukkan pukul 11.00 WKS.
Leo dan Yura baru saja keluar dari kamar hotel tempat mereka menginap, Leo melakukan check out di meja recepcionis, sementara Yura menunggu sambil duduk di sofa lobi hotel.
Sekretaris Hwang yang baru saja mendapat panggilan telepon dari Leo segera menghampiri mereka, dengan langkah tergesa-gesa Anthony Hwang segera menuju lobi hotel yang terletak dilantai dasar.
Setibanya dilobi Sekretaris Hwang menangkap sosok Yura sedang duduk dengan wajah murung serta tatapan kosong dan tubuh yang mematung di sofa, tak lama kemudian ia beralih menatap kearah Leo yang sedang berbincang dengan salah satu
recepcionis wanita.
"Ekspresi macam apa itu, seharusnya dia bahagia tapi kenapa malah begini" batin sekretaris Hwang.
Apa Tuan Muda Leo melakukan
kesalahan, apa jangan-jangan dia
melakukan kekerasan,
tidak-tidak
Sekretaris Hwang berkutat dengan pemikiran nya sendiri menduga-duga hal apa yang telah membuat istri Tuannya itu terlihat murung. Bukankah ia baru saja melewati hari sangat indah, tapi kenapa ekspresi wajahnya terlihat mendung seperti akan terjadi hujan. Lama berkutat dalam pikirannya sendiri tiba-tiba suara seseorang membuyarkan lamunannya.
"Apa yang kau lakukan disitu" tanya Leo
Sekretaris Hwang terkesiap, kemudian menatap Tuan Muda Leo yang sudah berada didepannya.
"Ah..maaf Tuan Muda" Anthony membungkukkan tubuhnya.
"Apa kau kurang tidur semalam?" ledek Leo
tentu saja karena aku harus melakukan
tugas yang diluar dugaan ku,
Ternyata yang mengatur perihal penginapan adalah Nyonya Sohee Ibu Leo, Nyonya Sohee mengatur agar putranya itu bisa menginap berdua bersama dengan Yura.
Nyonya Sohee juga memberi tahu Sekretaris Hwang andai mereka menolak, maka pilihan mereka harus menginap dirumah utama yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi pesta berlangsung.
Nyonya Sohee juga berkonspirasi dengan beberapa pelayan hotel untuk memberitahunya andai putranya memesan sesuatu makanan atau minuman. Dan benar saat mengetahui Leo telah memesan sebuah makanan dan minuman, Nyonya Sohee segera menghubungi sekretaris Hwang untuk memberikan obat perangsang pada minuman mereka.
Namum karena Yura tidak meminum minuman itu, jadi hanya Leo yang merasakan reaksi dari obat tersebut. Dan Leo benarlah sangat hebat, dia bisa menahan reaksi obat itu pada dirinya semalaman, sebelum akhirnya runtuh dipagi hari.
Pagi itu saat Leo bangun, sebenarnya reaksi obat tersebut memang sudah hilang rasa panas dan rasa haus hingga terasa tenggorokan mengering tidak ia rasakan lagi. Namum saat melihat lengkuhan tubuh Yura, rasa itu kembali, dan Leo yakin ia benar-benar tengah sadar saat melakukan hal itu pada Yura. Ternyata hanya sebatas itu pertahanan
diri Leo.
"Ayo aku sudah lapar" Suara bariton Leo, membuyarkan semuanya, ia segera berjalan mendahului Sekretaris Hwang dan juga Yura
Sekretaris Hwang berjalan dibelakang Yura, namun langkah kaki Sekretaris Hwang melambat ketika melihat Yura juga berjalan sangat lambat dan terlihat aneh dimata sekretaris Hwang.
kenapa dia berjalan seperti itu. batin
Sekretaris Hwang
Sedangkan itu Leo sudah sampai terlebih dulu di depan mobil dan hendak membuka pintunya, namun ia harus menghentikan aktivitasnya saat melihat dua orang itu masih
jauh tertinggal dibelakang. Leo menghela nafas beratnya kemudian kembali menghampiri mereka.
"Hei.. kenapa lama sekali" keluh Leo ketus.
"Maaf Tuan Muda tapi Nyonya Yura__"
menggantung kalimatnya. Sementara Leo
beralih menatap Yura.
Leo sangat tau apa yang terjadi pada Yura adalah akibat ulahnya. Matanya terpejam sejenak, ia harus melakukan sesuatu agar tak membuang banyak waktu.
"Gendong dia" Perintah Leo pada Anthony Hwang.
"Apa???!!!" Sekretaris Hwang terkejut, Yura pun tak kalah terkejutnya.
"Tapi Tuan yang suami Nyonya adalah anda bukan saya" kilah Sekretaris Hwang yang nampak keberatan dengan perintah Tuannya ini. Meski ia tidak menolak secara langsung tapi bukankah akan merasa aneh, jika ia menggendong istri Tuan Mudanya itu.
Leo memejamkan mata sejenak kemudian menarik nafas lalu membuangnya secara perlahan.
"Ya ya baiklah" Akhirnya Leo pun bersedia menggendong tubuh Yura ala bridal style.
Yura pun terkejut dan sontak mengalungkan tangannya pada leher Leo agar tak terjatuh "A-apa yang kau lakukan, turunkan aku" pinta
Yura meronta.
"Aku bisa jalan sendiri" teriaknya lagi.
"Diam atau kau akan jatuh"
Sementara itu dibelakang Sekretaris Hwang terlihat menahan senyum.
"Begini baru benar" monolognya sendiri.
Diam-diam ia mengeluarkan ponselnya dan mengabadikan momen bahagia ini dengan kamera ponselnya, beberapa hasil jepretan ia dapatkan, ia akan segera mengirimkannya pada Nyonya Sohee dan satu orang lagi.
Seorang wanita yang akan merasa terbakar saat melihatnya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Restoran xxx
Netra Aeri menangkap sosok seorang pria yang tengah melambaikan tangan kearahnya kemudian berjalan menghampirinya.
"Hai sayang bagaimana kabarmu?" seru pria itu nampak berbasa basi.
Aeri memutar bola malas lalu menduduki kursi yang berada didepan pria itu lalu menghela nafas panjang.
"Hei ada denganmu kenapa raut wajahmu tidak terlihat baik-baik saja?" tanya pria yang diketahui bernama Jackson Park itu.
"Sedikit" jawab Aeri lesu.
"Ada apa tiba-tiba ingin bertemu denganku, bukankah kau seharusnya menjaga suamimu agar tidak berpaling darimu" ledek Jackson, sarkas membuat Aeri ingin menyemburkan api amarah yang sedari tadi ia tahan.
"Diam kau" sarkas Aeri tajam.
Kemudian Aeri memberikan paperbag yang baru saja ia bawa dari rumah Nyonya Wang.
"Aku ingin kau menanam itu ditempat yang tidak dijamah oleh manusia" pinta Aeri
"Lagi?, hei! sampai kapan kau akan melakukan ini eoh,..." ucapnya tak percaya pada sahabat nya ini.
"Sampai tujuanku tercapai" jawab Aeri mantap, telak membuat pria Park itu bungkam.
"Lakukan saja atau kucabut semua hakmu atas kepemilikan harta benda yang kau miliki" ancam Aeri, kemudian bangkit dari duduknya meninggalkan Jackson sendiri yang masih mematung ditempatnya.
Aeri memacu mobilnya pelan tapi pasti, sambil berpikir harap-harap cemas memandangi ponselnya yang sangat sepi. Ia tengah menunggu telepon dari Leo, namun sampai saat ini pria itu belum juga menghubunginya.
Pesan yang dikirimkannya pun belum dibaca oleh Leo. sebenarnya apa yang sedang dilakukan oleh pria itu.
oppa naeneun bogosippeoseo (aku
merindukan mu)
Tiba-tiba pikiran nya melayang pada Jackson, pria yang dikenalnya sejak ia masih kecil sampai sekarang, pria yang sudah seperti saudara baginya disaat merasa sendirian, disitulah peran Jackson sangat dibutuhkan.
Pria itu selama ini tidak pernah membantah apapun yang menjadi keinginan nya, tapi hari ini apa yang ia dengar dari mulut Jackson
"ya! sampai kapan kau melakukan ini
eoh"
Seolah membuat Aeri untuk menghentikan semuanya. Aeri hanya berharap pria itu bisa melakukan tugasnya sampai tujuannya
benar-benar tercapai tanpa mengatakannya pada siapapun karena Jackson adalah satu-satunya orang yang mengetahui rahasia Aeri.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, satu notifikasi pesan masuk dalam ponselnya dengan perasaan bahagia ia segera membukanya, sepertinya itu dari Leo. Namun ia begitu terkejut saat membuka pesan tersebut.
"Bedebah!!!"
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
LIKE, KOMEN, VOTE...
VERSI REVISI LEBIH FRESH YA...
HAPPY READING 💜💜💜💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
aliang lim
b a4
2020-12-29
2