Ambisi Aeri

Leo masih duduk menyilangkan kakinya berkutat dengan laptopnya mengecek beberapa laporan perusahaan yang masuk kedalam email-nya, hari ini Leo akan pergi kekantor setelah jam makan siang.

Mengingat jarak yang akan ditempuh setelah ini, sudah dipastikan jika sampai di Seoul nanti pada siang hari, belum lagi masih menunggu Yura yang masih berkutat membersihkan tubuhnya.

Untung saja besok adalah akhir pekan, jadi Leo bisa beristirahat satu hari penuh besok.

ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sesosok wanita cantik dengan rambut basahnya yang panjang dan terurai kebawah, dengan sisa air yang menetes dari ujung rambut hitamnya. Membuat Leo mengalihkan

pandangannya dan meninggalkan laptopnya.

Glekk...

Leo menelan ludah dengan kasar.

Lagi...

Kenapa aku melihat nya lagi...

rambut basah itu...

🍁🍁🍁

Rumah

Aeri merasa kesepian karena Leo suaminya tengah berada dalam perjalanan bisnis diluar kota bersama Sekretarisnya dan harus menginap di sana. Entah sampai kapan Leo

belum bisa memastikan, pria itu hanya mengatakan akan kembali secepatnya setelah urusan selesai.

Sementara Yura istri pertamanya, yang ia ketahui pulang kerumah Ibunya yang berada di Daegu dan akan menginap disana. Ia juga tidak tau kapan wanita itu akan kembali.

Sejenak Aeri merasa ada keanehan terkait kepergian Leo dan Yoora, kenapa bisa bersamaan, entah ini hanya kebetulan semata atau ada sesuatu dibaliknya. Tapi apa? Aeri

juga tak mengetahuinya.

Benarkah mereka pergi bersama, tapi untuk apa? bukankah selama ini Leo sama sekali tidak menginginkan Yura, dan ia mengetahui itu. Lalu apa yang lagi yang ia ragukan lagi. Aeri segera membuang jauh-jauh pikiran buruk itu.

Aeri sedang melakukan aktivitas sarapan pagi seorang diri, hal yang paling ia benci selama ini, makan sendirian dimeja yang besar.

Karena sejak kecil Aeri sudah terbiasa dengan keadaan itu, kesibukan kedua orang tuanya mengurus bisnis keluarga yang berada diluar negeri membuat Aeri hampir tak pernah mendapat perhatian dari kedua orangtuanya.

Hingga suatu ketika hidupnya mulai berubah semenjak dirinya mulai pendidikan tingkat tinggi dan masuk ke universitas Hankuk University Of Foreign Studies (HUFS) yang berada di kota Seoul Korea Selatan.

Di universitas itulah pertama kali Aeri bertemu dengan Leo, karena Aeri mengambil jurusan yang sama seperti Leo yaitu Bussines and Economies yang membuat Leo dan Aeri dipertemukan dalam satu acara seminar. Saat itu Aeri berada Jauh dibawah angkatan Leo. Dan Leo sebagai senior nya.

Saat itu Leo tampil sebagai salah satu mahasiswa terbaik dalam jurusannya, ia sering datang mengisi acara seminar. Selain itu ia juga ditunjuk sebagai motivator bagi mahasiswa lainnya.

Selain itu Leo juga seorang atlit panahan yang selalu tampil mewakili kampus untuk mengikuti beberapa perlombaan olahraga. Tak ayal jika Leo selalu berhasil memanah setiap hati wanita yang melihatnya termasuk Aeri.

Melihat kecerdasan dan ketangkasan serta ketampanan Leo, Aeri merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, belum lagi asal-usul Leo yang berasal dari keluarga kaya. Membuat Aeri sangat menginginkannya. Mulai saat itu juga Aeri memutuskan untuk mendekati Leo terlebih dahulu.

Aeri adalah seorang yang ambisius, apa yang sudah menjadi tujuannya, itu sudah pasti harus tercapai dengan cara apapun. Ia akan menghalalkan segala cara agar semua keinginannya tercapai. Dan ia akan menyingkirkan apapun atau siapapun yang berani menghalangi jalannya.

Usahanya pun dimulai, saat itu ia melihat Leo sedang berada di perpustakaan bersama para

teman-temannya termasuk Anthony Hwang yang berada dalam satu jurusan dengan Leo.

Aeri yang melihatnya pun begitu bahagia diam-diam ia mengamati gerak-gerik pria itu hingga Leo memutuskan untuk berpisah lebih dahulu karena ada urusan yang harus diselesaikannya.

"Ini adalah kesempatan ku untuk mendekati Leo" gumamnya sendiri.

Tak selang berapa lama Aeri mengikuti langkah kemana arah dan tujuan Leo. Hingga sampailah disebuah koridor yang nampak sepi, saat itulah Aeri mencoba menabrakkan dirinya pada Leo dan mereka pun terjatuh bersama.

"Awh..." pekik Aeri. Ia pun berpura-pura meringis kesakitan.

"Hei... Dimana matamu" bentak Leo kasar. Aeri nampak sedikit tersentak mendengar nada bicara Leo yang ternyata sangat lah ketus terhadapnya.

Tak lama kemudian ia melihat Leo bangkit tanpa berniat membantunya, dan pergi meninggalkannya dengan posisi memaku terduduk dilantai.

Sejak saat itulah Aeri mencoba mencari tau tentang kehidupan pribadi Leo, dan ia juga mendengar bahwa Leo sudah memiliki kekasih hati, hal itu ia ketahui saat menemukan sebuah foto yang ia temukan didalam buku milik Leo. Mengetahui hal itu, Aeri tak lekas mundur, ia semakin maju dan memikirkan cara bagaimana ia bisa menaklukkan hati Leo.

Meski bagaimanapun caranya, termasuk mendekati salah satu teman dekatnya, selain Anthony Hwang, satu lagi teman dekat yang dimiliki Leo yaitu Demian.

Usaha yang dilakukannya pun cukup panjang, ia bahkan telah berhasil menaklukkan hati Demian dan menjadikan pria itu sebagai salah satu jalan menuju keinginannya.

Tepat dalam kurun waktu selama dua tahun, akhirnya ia membuat Leo bertekuk lutut dihadapannya, pria itu menyatakan cintanya kepadanya. Dan itu membuat Aeri tersenyum penuh kemenangan, Ia merasa berada diatas

awan. Karena Leo sudah menjadi miliknya. Tanpa ia sadari ia telah menghancurkan hati seorang Demian.

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Aeri menyelesaikan sarapan paginya dan berniat untuk pergi ke suatu tempat, karena ia merasa bosan karena tidak ada Leo, sebenarnya ia ingin sekali menunggu Leo pulang tapi ia belum mengetahui kapan Leo akan kembali.

Semenjak tadi pagi Leo tidak menjawab panggilan darinya, bahkan pesan yang ia kirimkan pun belum dibalas olehnya. Dan itu membuat dirundung rasa kesal.

Setelah menempuh setengah jam perjalanan, akhirnya Aeri sampai ditempat tujuan. Aeri memarkir mobilnya jauh ditepi jalan besar,

sementara selebihnya ia akan masuk kedalam gang dengan berjalan kaki. juga harus menuruni ribuan anak tangga untuk

sampai ditempat tujuan utamanya.

Aeri berhenti tepat didepan rumah kecil, rumah tersebut berjenis hanok (rumah adat Korea) yang jauh dari kata mewah, rumah yang terbuat dari kayu itu memiliki luas kurang lebih 8x10 meter persegi.

Tanpa mengetuk Aeri memasuki pintu kayu dan disambut oleh seorang wanita paruh baya dari dalam rumah tersebut. Wanita paruh baya itu sedang duduk bersilah didepan sebuah meja kecil. Nyonya Wang adalah warga penduduk setempat, orang lain biasa memanggilnya dengan nama itu, seorang keturunan cina Korea yang berdomisili di Korea Selatan, dan terdaftar sebagai penduduk asli Korea Selatan.

"Kau datang?" Sambut Nyonya Wang pada Aeri.

"Iya nyonya" Aeri membungkukkan separuh tubuhnya lalu mengambil tempat duduk dilantai tepat dihadapan Nyonya Wang

"Bagaimana perkembangannya apakah semua baik-baik saja?" tanya Nyonya Wang.

"Jika begitu maka saya tidak akan datang kemari, benarkan?" Aeri mengangkat satu alisnya. Eskpresi wajahnya berubah.

Melihat ekspresi Aeri Nyonya Wang hanya mengangguk-angguk, sementara itu Aeri mulai menyodorkan sesuatu pada nyonya Wang. Sebuah paperbag kecil yang berisi sebuah bingkisan kecil dan selembar foto

entah milik siapa.

Setelah menyelesaikan segala urusannya dengan Nyonya Wang Aeri berniat mampir ke suatu tempat sebelum kembali kerumah.

Aeri segera mengambil ponselnya yang berada dalam tasnya lalu menelpon seseorang.

"Yeoboseo(hallo)"

"*Iy*a ada apa Aeri sayang"

"Aku ingin bertemu dengan mu" pinta Aeri pada seseorang diseberang.

"*J*igemyo(sekarang)?"

"Eoh..tunggu aku di restoran xxx"

"*Y*a ya baiklah..."

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Happy reading 💜💜💜💜💜

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***