Pantang Menyerah

Tidak terasa waktu berlalu begitu saja. Nana sangat menikmati pekerjaannya karena itu semua merupakan hobbynya. Bahkan saat hari libur ia selalu menghabiskannya dengan diving di laut atau mencoba olahraga apapun yang menantang adrenalin.

Ada sesuatu yang membuat Nana belakangan ini kesal hingga akhirnya kini pasrah saja. Lelaki yang mengaku bernama Faz itu selalu saja ada kemanapun ia pergi.

Berbagai cara telah ia lakukan untuk mengusirnya tapi tetap saja, ibarat batu karang ia akan selalu kokoh dan tidak mau beranjak pergi.

Hingga akhirnya Nana pasrah dan membiarkan lelaki itu melakukan apapun yang dia inginkan.

Tidak Nana pungkiri, kehadiran pria tampan itu sedikit membantunya melupakan sedikit lukanya. Bahkan ia sampai tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal itu lagi karena setiap harinya pusing dengan kelakuan Faz yang membuatnya kesal setengah mati.

Seperti hari ini, Nana akan mengecek keadaan bayi singa yang baru saja lahir dan melihat keadaan induknya tetapi laki-laki itu terus mengekor dan bertanya ini dan itu yang membuat Nana semakin pusing.

Berkali-kali Nana membuatnya diam tetapi tidak sampai lima menit pria itu kembali berkicau dan merebut tas atau apapun yang Nana bawa untuk dipindahkan ke pundaknya.

Sebenarnya Nana cukup curiga mengenai identitas Faz. Pria itu seakan tidak punya batasan kemanapun dan apapun yang di lakukannya. Semua orang tidak ada yang memarahinya, setau Nana daerah tempat ia bekerja ini tidak dimasuki sembarang orang tetapi pria itu dengan santainya masuk tanoa ada larangan dari siapapun.

Tapi balik lagi dengan sifat Nana yang super cuek dan tidak pedulian membuat ia tidak mencari tau sama sekali. Mungkin karena dia bekerja disini dengan jabatan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu ia bisa melakukan apapun yang diinginkannya.

Sejujurnya Nana tidak terlalu bodoh untuk mengetahui bahwa laki-laki itu menaruh perhatian lebih padanya. Ia bukannya perempuan polos yang sama sekali tidak mengerti perasaan pria.

Hal itu jugalah yang mendasari Nana selalu menghindar dan mencoba untuk menolak kehadirannya diawal. Namun apa daya, lelaki itu lebih yang membuat gadis itu tidak bisa berbuat apapun.

Pernah suatu kali saat Nana keram saat diving dan dengan gagahnya lelaki itu menarik tubuhnya ke permukaan laut tanpa Nana tau datangnya dari mana.

Suatu kali saat Nana sakit sendirian di rumahnya secara kebetulan lelaki itu juga datang dan membawanya ke rumah sakit dan menungguinya hingga Nana diizinkan pulang ke rumah.

Faz selalu hadir disaat Nana butuh seseorang, lelaki gagah itu yang selalu berada disampingnya meskipun sering kali Nana menolak kehadirannya.

Lelaki tampan keturunan timur tengah dengan perawakan yang tinggi, berotot, mata yang indah dengan bulu matanya yang lentik. Sungguh gadis manapun akan luluh saat mendapatkan tatapan dalam nan menghanyutkan dari pria itu.

Berbeda dengan Nana yang sedari awal tidak menginginkan kriteria seperti itu. Ia malah menghindar karena perbedaan tubuh mereka yang begitu signifikan bisa dikatakan Nana lebih ke takut pada lelaki disana.

Tipenya yang menginginkan lelaki lembut, sabar, murah senyum, ramah pada siapapun dan tidak terlalu jauh berbeda dengan tubunya kembali mengingatkannya pada lelaki yang sudah memporak porandakan hatinya dulu.

"Astaghfirullahaladzim" ucap Nana sembari menggelengkan kepalanya.

Ia sadar apa yang ia lakukan itu salah, tidak seharusnya ia memikirkan lelaki yang sudah menjadi suami orang. Bukan tidak mungkin sekarang dia sudah menjadi bapak orang. Sungguh tercela perbuatan ku, batin Nana.

"Gadis, ada apa denganmu. Apakah kamu baik-baik saja ?" sebuah suara yang membawa Nana kenyataan.

"Ah iya, aku baik-baik saja" sahut Nana yang sedikit kelabakan saat menyadari bahwa ia sudah melamun begitu jauh.

"Benarkah itu, apakah kamu masih sakit ? Bukankah sudah aku bilang untuk istirahat di rumah, kamu baru saja keluar dari rumah sakit kemarin" ujar lelaki yang duduk di seberang meja kerja Nana.

"Aku baik-baik saja Faz, aku hanya sedang memikirkan sesuatu tadi" balas Nana dengan senyum tipisnya.

"Apa yang kamu pikirkan, apakah kamu sedang mempertimbangkan tawaranku ?" antusias Faz pada Nana.

"Tawaran apa ?" tanya Nana yang sungguh tidak tau maksud lelaki itu.

"Tawaran untuk menjadi kekasihku" jawab lelaki itu dengan senyum menawannya.

"Hmm tidak, aku akan bilang lagi bahwa aku tidak mau pacaran. Big No" tolak Nana dengan tegas.

"Bagaimana dengan menikah ?" tanya Faz yang membuat Nana hampir saja terjungkang saking kagetnya.

"Faz berhenti bermain-main denganku. Aku sangat sibuk dan tidak ada waktu untuk meladenimu" kesal Nana yang mengusir lelaki itu secara halus.

"Hei Gadis, aku serius dengan perkataanku. Aku bukan ingin bermain denganmu" yakin Faz pada wanita yang beberapa waktu belakangan terus berseliweran di kepalanya.

"Kau bisa lakukan itu pada wanita lain yang lebih cantik karena aku sama sekali tidak tertarik dengan itu" ujar Nana yang kembali menyibukkan dirinya dengan pekerjaan.

"Aku serius dengan perkataanku" ujar Faz dengan wajahnya yang berubah tegas.

"Ah.... terserah saja, tapi aku tidak bisa menjawabmu datang saja pada orang tuaku jika kau menginginkan jawabannya" kesal Nana pada lelaki yang ada didepannya kini.

Bukan maksud Nana untuk menantang ataupun meminta untuk dinikahi tetapi ia melakukan itu agar Faz berhenti mengganggunya dan melupakan keinginannya yang tidak masuk akal itu.

Lagian juga orang tuanya berada di belahan dunia lain dan tentu saja tidak akan mudah untuk ditemukan diantara banyaknya daerah dan manusia yang hidup di negaranya.

"Baiklah, jangan menolakku lagi jika aku sudah datang pada orang tuamu, oke sweety" ujar Faz yang kini tengah tersenyum lebar.

"Terserah padamu saja" acuh Nana yang masuk ke ruangan obat.

Sementara wanita yang selalu dipanggilnya gadis itu pergi, Faz segera menyambet ponsel yang berada di atas meja itu. Hampir setahun mengintili Nana ia sudah hapal password dan panggilan masuk dari ponsel wanita itu.

Segera Faz menyalin dua nomor yang ia ketahui bahwa itu adalah nomor orang tuanya. Sering sekali Nana mendapatkan panggilan dari kontak "Abi ❤️" dan "Umi ❤️" yang kini sudah berpindah ke ponsel canggih keluaran terbaru itu.

Dengan wajah sumringah Faz keluar dari ruangan Nana dan mengendarai mobil mewahnya untuk berbicara dan meminta restu dari kedua orang tuanya sebelum nanti ia akan terbang ke negara kelahiran gadia pujaannya itu.

Sudah hampir setahun Faz berjuang mendekati Nana meskipun sering sekali mendapatkan penolakan dan diacuhkan tetapi ia tetap bertahan sekuat tenaga karena ia sudah jatuh terlalu dalam pada pesona perempuan berhijab itu.

Faz sangat yakin bahwa orang tuanya pasti tau perihal ia sedang mendekati seorang gadis, jangankan hal itu segala tindak tanduknya akan termonitor dengan sendirinya tetapi selama ini ia tidak pernah mendapatkan peringatan atau larangan dari keduanya yang berarti mereka tidak keberatan akan hal itu.

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

gak kaleng2 yg mengajakmu menikah Na.... pangeran Dubai... tajir melintir, kaya raya...berkuasa..mantan lelakimu gak ada sak upilnya hahahaha

2023-10-04

0

Lesmiaw Amoi

Lesmiaw Amoi

yess.. up juga.. thanks thor.. 😘😘

kemon bang faz.., gaskeun lah.. menuju halal.. 😁😍

2021-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!