Yash... Disinilah aku sekarang akan memulai lembaran baru. Di negara yang kaya dan masih memiliki padang pasir.
Dikabarkan bahwa negara inilah yang terkaya di dunia yang di kepalai oleh seorang raja. Kenapa aku menyebutkannya, ya karena aku akan bekerja untuk kerajaan.
Meskipun demikian aku juga akan bekerja di rumah sakit hewan lain dan beberapa klinik sehingga aku mendapatkan banyak pengalaman dan penghasilan tambahan tentunya.
Ku jelaskan sedikit, jadi salah seorang pangeran kerajaan ini sangat concern terhadap wildlife dan beliau mempunyai peliharaan hewan liar ini seperti harimau, singa, gajah dan kawan-kawan. Juga beberapa hewan di gurun juga dibawah pengawasannya oleh sebab itu ia butuh tenaga seorang dokter hewan seperti diriku.
Meskipun demikian jujur saja aku tak tau sama sekali keluarga kerajaan ini bahkan ada niatan untuk mencari tau saja juga tidak. Aku cukup mengetahui pekerjaanku dan tugas hewan yang harus aku rawat, cukup itu saja.
Kalian tidak lupa kan bahwa aku baru saja patah hati. Oleh sebab itu aku akan menyibukkan diriku dengan bekerja dan bekerja. Membuat diriku berguna dan lebih produktif. Hidup tak melulu tentang percintaan dan pria. Aku bisa hidup dengan diriku sendiri.
Aku memang cenderung berbeda dengan perempuan kebanyakan dalam soal hobi, aku suka berkuda, snorkling, diving, paralayang, sesuatu yang menguji adrenalin aku sangat menyukainya tapi tenang saja aku masih seperti perempuan kebanyakan.
Tubuh mungil khas asia, kulit kuning langsat dan jangan lupakan hijab yang selalu ku kenakan bila bertemu dengan orang yang bukan mahram.
Sudah terbayang berapa susahnya aku saat sampai di bandara Dubai. Kebanyakan orang timur tengah dengan proporsi badan yang besar dan tinggi sementara aku kecil sendiri. Tak sedikit juga yang beranggapan bahwa aku anak smp yang terpisah dari orang tua nya. Malang sungguh nasibku.
Terkadang baby face itu tidak melulu tentang berkah tetapi bisa juga musibah saat dibarengi oleh tubuh mungil seeprtiku. Wah sungguh ironi memang jika bersanding dengan orang sekitar.
Upss... tapi satu yang pasti aku memiliki bagian atas dan bawah yang besar dan bulat meskipun selalu tertutup dengan pakaian, ini rahasia ya.
Saat ini aku sudah berada di apartemen yang tidak jauh dari istana atau bisa kita sebut dengan kediaman raja.
Sebenarnya mess untuk aku sudah disiapkan, namanya saja mess tetapi lebih seperti rumah tinggal yang besar namun aku lebih memilih tinggal di apartemen dan hanya menggunakan rumah itu untuk istirahat saja rencananya.
Malam disini lumayan hiruk pikuk dibandingkan dengan tempat lamaku sehingga aku butuh beberapa lama untuk bisa tertidur lelap.
Hari yang melelahkan, selama beberapa jam di udara membuat badanku remuk dan terasa pegal. Besok adalah hari penting karena esok aku akan pergi ke tempat tugas baruku untuk pertama kali. Semoga hari esok akan berjalan dengan lancar.
*****
Pagi hari terasa begitu cepat datang sementara seorang gadis masih betah meringkuk setelah tadi tidur lagi sehabis subuh.
Dengan memaksakan diri ia berdiri menuju kamar mandi dan segera bersiap untuk menyongsong hari pertama bekerja.
Dengan menaiki mobil yang sudah disediakan ia beranjak menuju kediaman raja negri ini tetapi jangan berharap akan menemui orang penting itu karena nyatanya ia hanya akan bertamu ke kandang hewan dan juga istal kuda.
Jadilah saat ini dengan membawa tas yang berisikan alat-alat, obat handler ia berjalan dengan sneli putih yang menjadi kebanggaannya.
Ternyata juga sudah ada banyak pawang dan penjaga disini tetapi memang sepertinya mereka belum memiliki dokter hewan karena yah, bisa dikatakan dokter yang terkhusus untuk wildlife itu sangat sedikit karena resiko kerjanya dan juga mentalnya selalu dipertanyakan.
*****
Sebelum memulai kerja aku dibawa oleh seseorang yang sepertinya orang penting yang mengurus keluarga kerajaan. Ia aku tau namanya pangeran yang bertanggung jawab atas hewan ini adalah Hamdan tapi kembali lagi aku hanya mengangguk tanpa tau dan ingin tau siapa itu Hamdan.
Akhirnya setelah puas berkeliling aku kembali menuju klinik yang memang diperuntukkan padaku sebagai ruang kerja, ruang tindakan dan ruang perawatan.
Disini aku juga dibantu oleh 5 paramedis yang berada di bawah ku dan juga pawang yang nantinya akan melaporkan semua hal padaku.
Tidak begitu buruk, aku menyukai tempat ini terlebih saat aku melihat satu bayi harimau putih yang sangat lucu dan langsung bisa ku ajak main.
Lama aku menyelesaikan pengecekan semua hewan dan memastikan semua aman hingga akhirnya aku memilih untuk bermain dengan anak harimau lucu itu.
Memang dia masih kecil, belum genap 1 bulan. Tapi apa kalian tau becandanya sungguh tidak lucu, yah mungikin bagi mereka bermain tapi tanganku sudah penuh dengan gigitan dan terasa ngilu akibat cakarannya juga. Beruntung aku memakai baju panjang sehingga tidak merusak kulit.
Saking asiknya bermain sampai-sampai aku tidak menyadari ternyata ada seorang anak kecil yang memperhatikanku sedari tadi dan heran melihatku bermain dengan harimau itu.
"Who are you ? What are you doing with the tiger ?" (Siapa kamu ? Apa yang kamu lakukan disini ?) tanya pria kecil itu.
"Oh hai..., hallo my name is Doctor Husna but you can call me Nana ,and ya as you know that i am a doctor for them here" (Oh hai.., halo namaku Dokter Husna tapi kamu bisa memanggilku Nana, Dan yaa seperti yang kamu tau, aku adalah dokter untuk mereka) jawabku ramah sembari menunjuk pada kandang yang lapangan yang dipenuhi hewan itu.
"Oh ya ??" tanyanya kaget.
"Ya tentu saja, kalau boleh tau siapa namamu ?" jawabku sekaligus menanyakan anak yang tampan dan lucu ini.
"Namaku adalah Hasyem, aku tinggal disini" jawabnya yang mulai bersahabat.
"Oh hai Hasyem, nice to meet you" (Senang berkenalan dengan mu, Hasyem) balasku sembari tersenyum dan mengulurkan tangan.
"Nice to meet you too Nana" balasnya juga tersenyum ramah.
"Kenapa kamu begitu tidak sopan pada orang yang lebih tua, panggil dia Aunty atau Dokter" tiba-tiba satu suara menginterupsi perkenalan manis kami.
Kami berdua tersentak kaget dan mengalihkan pandangan pada seorang pria tinggi besar dengan badan yang kekar. Meskipun ia memakai sejenis gamis pria tetapi ototnya jelas terlihat dari balik kain putih itu.
Bukannya terpesona aku justru takut melihat perawakannya yang tinggi dan besar, hidungnya begitu mancung. Mungkin saja jika ada layangan bisa tersangkut disana ditambah lagi jambangnya menimbulkan garis tegas.
Tatapannya begitu dalam membuatku lebih memilih menundukkan pandangan dan berpura-pura sibuk dengan harimau kecil ini sementara di pria kecil itu tangannya sudah saling meremas satu sama lain.
Aku mengerti perasaannya, jangankan dia aku yang sudah kepala dua saja masih takut dengan penampakan monster tampan itu apalagi anak-anak yang kutaksir masih berusia lima tahun itu.
Langsung saja aku lepaskan kaitan tangannya dan ku genggam telapak tangan yang terasa dingin itu. Ia melihat kearahku dan ku balas dengan senyuman hangat.
"Tenang, semua akan baik-baik saja" bisikku.
Tidak lama lelaki itu mendekat ke arah kami, namun dengan menguatkan hati aku berdiri dan bersiap jika sekiranya monster ini mengamuk.
Semakin lama jarak antara kami semakin menipis hingga dalam jarak dua meter lagi aku sudah pasrah dan menunduk. Aku tidak tau siapa dia tetapi aku sungguh takut melihat perawakannya yang tinggi besar dibandingkan tubuhku.
"Apakah kamu Vet yang baru ?" tanyanya ramah yang sedari tadi ku pikir akan marah.
"Ya, akulah orangnya. Perkenalkan nama saya Husna panggil saja Nana" balasku yang langsung lega dan manatap lurus ke dadanya karena jujur saja aku tidak mau bertatapan langsung dengannya.
"Ya, aku sudah tau namamu. Itu tertulis di name tag" jawabnya sembari menunjuk dada kiri yang terpasang nametag.
"Ah ya.., anda benar" jawabku menertawakan kebodohanku.
"Ya, senang berkenalan denganmu. Aku Faz" jawabnya sembari mengulurkan tangan namun aku hanya meletakkan tangan kanan ke dada kiri sembari sedikit membungkuk.
Sejujurnya aku berusaha mengurangi sentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram terlebih aku juga masih takut dan was-was dengan orang di depanku.
"Oh ya, baiklah. Senang berkenalan denganmu" jawabnya tertawa dan menarik tangannya kembali.
"Maafkan saya, tetapi ya senang juga berkenalan denganmu" jawabku sembari tersenyum sebagai rasa hormatku padanya.
"Semoga betah kerja disini dan sampai jumpa lagi" katanya sembari membawa baby harimau dalam gendongannya.
"Ya terima kasih" jawabku. 'Semoga kita tidak pernah berjumpa lagi' do'a ku dalam hati.
"Baiklah Aunty, aku permisi juga. Bolehkan aku panggil aunty saja" seru Hasyem yang menyadarkan lamunanku.
"Ya, tentu saja. Aku juga lebih menyukai panggilan itu" jawabku sembari tersenyum hangat.
"Bye Aunty" lambainya padaku.
"Bye Hasyem" balasku lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
YuWie
woowww..imut tapi gak kaleng kaleng sokter hewan wildlife... laki2 itu aja yg bodoh meninggalkanmu dan mengabaikan kesetiaanmu. Apapun alasannya, dijodohkan kek, membantu kek...dapatkan yg lebih baik dari laki2 itu dokter Nana
2023-10-04
0
Mukmini Salasiyanti
Semangat dan lanjut, thor!!!!
2023-10-02
0
Kahitna Kyureey
sama2 😊 terima kasih atas dukungannya 🙏🙏
2021-08-07
0