Ch.9 - Bekerja Sama

Karena aku tidak berhasil melacak persembunyian Krilie, kami jadi berdebat langkah apa yang harus diambil selanjutnya.

"Saranku sih, tetap berkemah disini. Clara bisa coba menggunakan kemampuannya lagi," kata Rio sambil berbaring di atas rumput putih.

Kei menggeleng-geleng. "Sudah kubilang ini berbahaya! Ia baru saja bertemu dengan Chrys dalam mimpinya!"

Dain mengangkat bicara. "Itu kan cuma mimpi. Sama saja jika kita bermimpi buruk. Memangnya kita gak boleh tidur kembali?"

"Well..." Aku memotong perdebatan mereka. "Sebenarnya, aku sempat berbicara dengannya. Bahkan berkontak fisik," gumamku. Dilihat dari tatapan mata yang diarahkan kepadaku, sepertinya mereka mendengarnya.

Rio melongo dan memandangiku seperti aku ini makhluk spesies baru. "Kalau begitu, setidaknya kita bisa mengonfirmasi bahwa kau memang memiliki suatu kemampuan."

Aku mengangguk. Aku menunggu hingga rasa takut atau emosi lainnya muncul, karena aku mengakui bahwa aku memiliki semacam kemampuan terkait dengan mimpi. Namun bukan itu yang mengisi benakku.

Waktu itu di apartemenku, jelas sekali Chrys memperlakukanku kasar. Ia sempat menuduhku macam-macam, bahkan menyerangku dengan sihirnya.

Aku tak begitu mengingat isi mimpiku yang tadi, namun sebuah pernyataan muncul di benakku, bahwa Chrys tidak lagi memperlakukanku dengan rendah saat aku bertemu dengannya di mimpi.

***

Hari sudah malam. Jon sudah memfokuskan pendengarannya berkali-kali, namun ia masih tak mendengar suara atau tanda-tanda keberadaan orang lain di pondok ini.

Ia masih dikurung di kamarnya sendiri. Kadang kala, wanita bersayap putih itu membuka pintu hanya untuk mengantarkan makanan. Jon juga sudah kehabisan tenaga untuk melawan, maka ia menurut saja.

Ia tak bisa menunggu lagi. Maka ia menepis sisa makanan, sehingga tumpah ke lantai, menciptakan suara keras mangkuk yang terbanting di lantai. Ia berharap seseorang akan masuk, lalu menanyakan keadaannya. Namun tak seorang pun memperdulikannya.

"Aarrghh!" Ia menjambak rambutnya sendiri. Ia tak tahan lagi. Ia harus segera bertemu dengan Clara dan meluruskan kesalahpahaman ini, walau sebenarnya sebagian dirinya masih tak ingin memaafkannya karena sudah ikut campur dengan makhluk-makhluk aneh ini.

Pintu tiba-tiba dibuka, dan masuklah gadis yang sebelumnya. Rambut hitamnya bergelombang saat ia melangkah masuk.

"Apa maumu?" Desah Jon karena pasrah.

Gadis itu mengangkat sebelah alisnya, tanda meremehkan pertanyaannya. "Kamu manusia."

Jon langsung tertawa. Apa-apaan yang tadi? Pikirnya tak percaya. "Iya, aku memang manusia. Jadi?"

"Jadi?" Gadis itu menutup pintu, kemudian sudah berdiri di hadapannya. Meskipun ia lebih tinggi dari gadis pada umumnya, bagi Jon ia hanyalah gadis lain yang pendek baginya. Gadis itu menaikkan sedikit wajahnya, dan menatap langsung matanya. Tiada rasa takut atau gugup. Biasanya kaum hawa akan tergila-gila dan tak mampu menahan godaan wajah rupawannya.

Atau mungkin hanya Clara yang bersikap demikian.

"Katakanlah, wahai manusia." Entah kenapa malah Jon yang gugup sekarang. "Apa engkau sudah sembuh?"

"Ummm..." Jon mengalihkan pandangannya ke dinding. "Iya. Memangnya kenapa?" Sial, kenapa dia terus-terusan menatapku?

Gadis itu malah mencengkeram dagunya, memaksanya untuk menatap langsung matanya. "Tatap aku dengan benar."

"Si-siap bos."

"Huh," dengusnya. "Aku tak akan pernah memahami tingkah laku manusia," gumamnya.

"Apa katamu?"

"Yang baru saja kukatakan," imbuhnya, "adalah bahwa kau harus segera pergi dari sini."

Jon terbelalak. "Sungguh?! Aku boleh melakukan itu?!"

"Tentu saja tidak, bodoh," gadis itu mendecakkan lidahnya. "Sebenarnya aku tidak mengerti kenapa Zeyn masih menginginkanmu. Aku bisa langsung membunuhmu sekarang juga kalau kau berani coba-coba memberontak."

Jon menelan ludahnya. Ia terus berdoa dalam hati agar gadis ini tak lagi menatapnya. Namun mata elangnya membuatnya salah fokus.

"Setelah kuperhatikan, wajahmu terlalu menyedihkan untuk kubunuh," katanya lagi. "Maka aku menawarkan kesempatan ini padamu. Aku akan membantumu kabur dari pondok ini."

"Kenapa?" Bisik Jon tak mengerti.

"Kenapa tidak?" Ia melepas cengkeramannya dari dagunya, kemudian berjalan ke arah ranjangnya. "Aku tak sudi melihat seorang manusia bermalam lama-lama di pondokku."

Ternyata rumah kecil ini miliknya. "Oke, aku akan pergi dari rumah ini bersama Clara."

"Bisakah kau melakukan itu?" Tanyanya sambil tertawa. "Teman kecilmu itu saja sudah merebut temanku. Aku yakin dia tidak akan mengikutimu."

"Kau salah," Jon menggeleng-geleng. "Clara gadis yang kucintai. Dia pasti bisa dibujuk."

"Ya ya," ia melambaikan tangannya dengan malas. "Aku tak peduli dengan permasalahan cinta kalian yang serumit peraturan Fae. Sudah bagus aku tidak meminta imbalan. Aku hanya ingin kamu keluar dari rumah ini tanpa sepengetahuan Zeyn, diam-diam. Lebih baik lagi kalau kamu juga keluar dari wilayah Fae ini."

"Diam-diam katamu?" Jon menoleh ke belakang, dan lagi-lagi bertukar pandang dengan gadis nan jelita itu. "Jadi kita akan bekerja sama? Tapi itu artinya kau akan mengkhianati lelaki idamanmu itu."

"Terserah kau," katanya sebelum berjalan dan membuka gagang pintu. Roknya yang terkibar-kibar sampai menyentuh lantai. "Kei dan temanmu sudah kembali. Kita harus menyambutnya, bukan?" Kemudian ia menghilang setelah melempar senyuman manis ke arahnya.

Benar saja. Beberapa saat kemudian, Jon bisa mendengar suara cekikikan yang sudah familiar. Ia akhirnya melangkah keluar, tiba-tiba merasa gugup karena akhirnya bisa menemui Clara.

Langkahnya terhenti saat ia melihat seorang lelaki yang sibuk merangkul leher gadis yang dicintainya itu.

Terpopuler

Comments

Dian Anggraeni

Dian Anggraeni

lanjut dong 👏👏👍👍👍👍

2021-01-17

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-12-03

1

zoeyva

zoeyva

like💕

2020-11-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!