Ch.8 - Berburu

Dalam perjalanan pulang, kami lagi-lagi berpapasan dengan gengnya Rio. Kali ini, Kei yang menghampirinya duluan. Saat mereka sudah berbicara lama, aku hendak menyingkir untuk memberi mereka tempat privasi saat seseorang menarik lenganku.

Jantungku bertalu-talu saat tudung yang kukenakan hampir terlepas. Untungnya tanganku sigap dan barulah aku menyadari siapa yang menarikku. Rio.

"Tunggu disini," katanya sambil memperlihatkan gigi-gigi putihnya. Kei yang berada di dekatnya hanya menyilangkan tangan. "Rio. Kamu itu kebiasaan menyentuh perempuan sembarangan."

"Memangnya itu salah?" Katanya sambil memasang ekspresi tanpa rasa bersalah. "Aku pikir gadis ini ikut kita saja. Memangnya kamu mau meninggalkannya seorang diri di tengah keramaian?" Katanya sambil memperhatikanku. "Omong-omong, kita belum berkenalan. Aku belum bisa melihat wajahmu."

"A-aku Clara," ucapku malu-malu. Ia mengulurkan tangannya dan hendak membuka tudungku saat Kei tiba-tiba menjewer telinganya.

"Hei!" Rio merintih kesakitan.

"Dasar kamu!" Kei mencengkeram kerah bajunya. "Dia pemalu, tahu?! Sudah kubilang jangan asal menyentuhnya!"

"Iya, iya! Ampun! Lepaskan aku, Kei!"

"Huh!" Kei akhirnya melepaskan telinganya. Tak lama, seorang Fae lainnya yang juga berasal dari geng Rio menghampiri kami. Aku langsung menelaah wajahnya dan menyadari wajah Fae ini tak jauh berbeda dengan Rio.

"Dain, kakakku," kata Rio singkat. Fae Fire ini juga memiliki rambut hitam, meski lebih panjang dan terlihat lebih lebat. Selebihnya seperti tinggi badan tidak jauh berbeda dengan Rio. Mata hitamnya sibuk menelan penampilanku dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Jadi, kemana adik kecilmu yang bernama Xiela itu?" Tanya Kei. "Kupikir kamu mengajaknya juga untuk berburu-"

Dain justru tertawa. Anehnya suaranya terdengar indah di telingaku. "Kamu gila, Kei? Dia itu masih balita. Sihirnya saja belum muncul."

Rio mendecakkan lidahnya. "Temanku yang lain masih ada urusan di Faedemy. Berarti kita hanya akan berburu berempat saja," katanya sambil menunjuk ke arah teman-temannya yang lain.

"Berburu apa?" Rio dan Dain langsung menatapku. Rasanya seperti suatu keajaiban saat aku mengeluarkan suara. Aku pun tersadar atas perbuatanku dan tidak berani memandangi Kei. Aku takut kalau mengeluarkan suara adalah salah satu hal yang tak boleh kulakukan. Mungkinkah aku dapat dikenali sebagai seorang manusia jika aku bersuara sedikit saja?

"Kamu..." Rio kehabisan kata-kata. Aku terkejut saat ia tiba-tiba melingkarkan tangannya ke leherku. "Suaramu manis sekali! Aku jadi makin penasaran melihat wajahmu!" Katanya girang. Tanpa kusadari, suara lirihan tawa keluar dari mulutku, disusul oleh perasaan lega yang membendung.

Mereka menuntunku keluar dari keramaian di desa ini. Kata Kei, tempat ini dinamakan Recalla, desa yang terletak di timur laut Wilayah Fae. Katanya kami akan berburu monster kecil bernama Krilie, peri-peri kecil pencuri bunga yang mempunyai gigitan beracun.

"Kata teman-temanku, sayap capung mereka langka dan suka dijual dengan harga tinggi di pasaran," jelas Rio kepadaku. Kami sedang berjalan keluar dari desa ramai itu. Kini, aku bisa melihat sekelabat warna putih salju serta pepohonan yang tinggi dan kurus.

"Taman Musim Dingin," kata Kei yang menuntun kami di depan. Sayapnya yang berwarna abu-abu sudah digerakkan. Gadis itu menghentikan langkah kakinya dan menoleh kepada Dain. "Belatiku."

Dain sudah mengeluarkan benda seperti pisau-pisau kecil yang ujungnya dilumuri oleh suatu cairan berwarna cokelat. Aku baru tersadar lelaki itu sudah mengenakan sarung tangan kulit serta alat pelindung di siku tangan serta kakinya. Di belakang punggungnya terdapat tabung panah, dan di lengannya tergantung busur.

Mereka semua sudah siap untuk berburu. Aku tak yakin ini ide yang bagus untukku. Maka aku mencuri pandang dari Kei dan berbisik, "Apakah kamu lupa aku ini cuma manusia?"

"Oh?" Kei menaikkan sebelah alisnya. "Tentu saja tidak. Kamu kan, bertugas untuk melacaknya saja."

"Apa?!" Teriakku. Rio langsung menatapku dan memasang tampang wajah seperti ingin berkata Ada apa? Aku hanya menggeleng-geleng dan memelankan suaraku. "Melacak?! Aku saja belum pernah berburu-"

"Gunakan kemampuanmu," kata Kei santai. "Kau kan bisa melihat masa depan."

"Lagi-lagi," aku memprotes. "Ini masih siang! Kenapa kau yakin sekali aku bisa?"

"Ada apa sih?" Rio sudah tak tahan dan menghampiriku. "Clara, ada apa?"

"Ummm..." Kali ini Kei tak memberikanku petunjuk sekalipun. Aku harus mampu menjawab pertanyaannya. "Kata Kei, aku ditugaskan untuk melacak mereka."

"Wah, tak kusangka gadis jelek itu memberimu tugas yang berat." Kei hanya menatapnya tajam. Rio cengar-cengir. "Jangan khawatir. Aku pelacak terbaik se-Fae Fire. Aku akan membantumu."

Perjalanan terasa cepat, padahal waktu yang dibutuhkan saat kami berjalan kaki tentu lebih banyak dibanding menggunakan sayap untuk terbang. Aku masih tak mengerti kenapa mereka tak menggunakan sayap mereka saja. Rio yang biasanya bawel juga tak mencurigaiku karena aku tak menunjukkan sayapku yang memang tak ada.

Kami sudah memasuki wilayah pepohonan yang selalu bersalju, didengar dari namanya yaitu Taman Musim Dingin. Rio lagi-lagi menjajarkan tubuhnya denganku.

"Kapan kamu mau membuka tudungmu?"

Aku memalingkan wajahku. Kei sudah berada terlalu jauh di depan. Aku tak bisa bergantung padanya. "Bukan apa-apa."

"Kei sudah memberitahuku. Kau manusia, kan?"

Aku terbelalak dan ternganga. "A-aku-"

"Tak apa-apa." Rio tersenyum kepadaku. Angin meniupi poni rambutnya, menusuk-nusuk matanya. "Kau bisa percaya padaku."

Aku mengangguk, tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Sepertinya rahasiaku sebagai seorang manusia makin tergali.

Terpopuler

Comments

DeputiG_Rahma

DeputiG_Rahma

like dari DEBU ORBIT datang kembali

2020-12-01

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Mampir lagi kak, semangat 😊

2020-11-27

1

Dewi Ws

Dewi Ws

💓💓💓💓💓💓

2020-10-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!