Daniel mendudukan Rissa di pinggir ranjang lalu ia berlutut di depan Rissa.
"Maafkan aku yang begitu menyakitimu. Aku tidak tahu harus bagaimana mengungkapkan perasaan ku padamu," ucap Daniel.
Kemudian Daniel mengecup lembut luka Rissa ....
Jika ini bisa berakhir aku ingin mengakhiri ini sekarang juga, batin Rissa.
Daniel memandangi Rissa dan di sentuh nya pipi Rissa. Rissa mengakat wajahnya lalu mata mereka bertemu dan saling menatap.
"Maafkanlah aku," ucap Daniel sambil memegang tangan Rissa.
Rissa terdiam rambutnya terurai berantakan menutupi sebagian wajahnya yang masih terlihat sembap.
Daniel masih berlutut dan menggenggam tangan Rissa.
"Aku tidak apa-apa bangunlah," ucap Rissa lemah.
"Maaf aku tidak bermaksud melukaimu," ucap Daniel menjelaskan.
Rissa menaikkan kakinya lalu dia membaringkan tubuhnya dan meringkuk di atas ranjang.
"Melihatmu menangis membuatku terluka," ucap Daniel.
Daniel menyusul Rissa ke atas ranjang lalu memeluk gadis itu dari belakang.
"Aku tahu ini sangat berat untukmu, tetapi ini juga sangat berat untukku," ucap Daniel.
Daniel memeluk Rissa semakin erat seakan takut kehilangannya.
Aku mohon jangan buat aku goyah, batin Rissa.
"Tetaplah di sampingku walau apapun yang terjadi," pinta Daniel.
Namun kemudian, tubuh Rissa berbalik lalu matanya menatap Daniel. Pria dingin yang kesepian ini begitu rapuh sama seperti dirinya.
"Aku akan melupakan semua masa lalu yang menyakitkan dan belajar mencintaimu," ucap Daniel jujur.
Rissa dan Daniel berpandangan mata lalu Daniel mencium bibir Rissa dengan lembut, Rissa membalas ciuman Daniel dan menikmati bibirnya dilumat habis oleh Daniel.
"Apa ini tandanya aku sudah di maafkan?" tanya Daniel menggoda Rissa.
Rissa memukul manja dada Daniel, gadis itu malu karena sesaat tadi Daniel melihatnya begitu terbuai.
"Maaf tadi aku berkata kasar tentang orang tuamu, sebelum kita menikah aku ingin mengunjungi makam orang tuamu," ucap Daniel.
Rissa hanya mengangguk di dalam pelukan Daniel tanda setuju.
"Apa kamu lapar?" tanya Daniel.
Rissa terdiam sebenarnya, Rissa belum makan sejak pagi hari.
"Sebaiknya kita makan dulu karena ini sudah pukul 8 malam," ucap Daniel sambil melihat jam di tangannya.
Rissa melepaskan pelukannya dari Daniel ia lalu duduk di ranjang tempat tidur.
"Tunggu sebentar ya sayang," ucap Daniel.
Kemudian pria itu bangun dan mengambil ponsel dikantong celananya. Rissa memandangi Daniel, pria itu mengenakan Outfit kemeja putih yang 3 kancingnya di biarkan terbuka dan lengannya dilipat sampai siku juga celana Denim berwarna Dark blue.
Rissa sangat terpesona oleh penampilan pria yang ada di depannya. Daniel tahu kalau ia sedang di perhatikan lalu dengan nakal Daniel mengedipkan matanya dan tersenyum kearah Rissa. Gadis itu memalingkan wajahnya karena malu ketahuan mencuri pandang.
"Cepatlah datang kesini," ucap Daniel memanggil seseorang lewat ponselnya.
Tok.. tok... tok....
Dengan cepat orang yang di panggilpun datang. Daniel membuka pintu dan ada seorang manajer hotel berdiri di depan pintu.
"Selamat malam Tuan Daniel," ucap manajer hotel lalu masuk mengikuti Daniel.
Belum selesai manajer hotel menyapanya Daniel sudah memerintah.
"Cepat bersihkan ini semua!!" ucap Daniel.
Sang manajer memanggil beberapa orang pegawainya untuk datang membersihkan serpihan kaca cermin di lantai.
"Jangan turun sayang!!" teriak Daniel saat melihat Rissa hendak menurunkan kakinya.
"Aku ingin ke kamar mandi," ucap Rissa sambil menunjuk ke arah toilet.
"Aku akan membantumu," ucap Daniel lalu dengan sigap membopong Rissa dalam pelukannya.
"Tuan Daniel aku bisa jalan sendiri!!!" Teriak Rissa karena kaget.
"Jangan nanti kakimu terluka, di lantai banyak sekali pecahan kaca," ucap Daniel.
"Tapi bukannya kita memakai sandal hotel?" tanya Rissa.
Daniel menurunkan Rissa di depan kamar mandi.
"Apa kamu mau aku bantu di dalam juga?" tanya Daniel menggoda Rissa
Rissa melotot terkejut karena baru sadar Daniel menggodanya di depan banyak pegawai hotel. Rissa langsung masuk ke kamar mandi karena malu.
Setelah manajer dan pegawai hotel membersihkan semua kaca yang berserakan di lantai. Daniel memanggil koki hotel untuk memesan masakan yang lezat dan menggugah selera.
"Rissa apa kamu sudah selesai di dalam?" tanya Daniel sambil mengetuk pintu kamar mandi.
"Iya tunggu sebentar!!" ucap Rissa dari dalam.
Rissa keluar kamar mandi memakai piyama dan handuk dikepalanya, setelah 30 menit lamanya dia membersihkan diri.
"Duduklah disini." Ucap Daniel sembari menuntun Rissa ke sofa. Di meja sudah tersedia kotak P3k.
Daniel lalu memberikan salep pada luka di pelipis Rissa. Daniel meniup-niup pelipis Rissa agar tidak terasa sakit.
"Maafkan aku, sungguh aku tidak bermaksud melukaimu," ucap Daniel sedih lalu menatap Rissa.
"Aku sudah tidak apa-apa," ucap Rissa sembari menangkup wajah Daniel dengan kedua tangannya.
Daniel tersenyum lalu mencium pipi Rissa yang mulus.
Tok..tok..tok
Terdengar suara seseorang mengetuk pintu.
"Biar aku saja," ucap Daniel lalu beranjak ke arah pintu.
Daniel membuka pintu dan seorang koki bersama 2 orang asistennya datang membawa Trolley yang berisi bermacam-macam makanan dan minuman.
"Selamat malam Tuan dan Nyonya." ucap koki dan asistennya.
Lalu koki dan asistenya menyuguhkan berbagai jenis masakan dari Steak sampai Seafood beserta minumannya di meja.
"Selamat menikmati hidangannya Tuan dan Nyonya," ucap koki dan asistennya dengan sopan.
Koki dan asistennya menunggu Rissa dan Daniel makan.
"Makanlah," Daniel mengambilkan makanan untuk Rissa.
"Kamu juga harus makan," Rissa menyuapi Daniel sepotong daging sapi.
"Apakah lezat?" tanya Daniel sembari melihat Rissa juga memakan daging sapi.
"Ya, ini sangat lezat," jawab Rissa tersenyum.
"Makanlah yang banyak, aku tahu kamu dari pagi belum makan apapun," ucap Daniel.
Daniel di beritahu manajer hotel jika Rissa pergi begitu saja tanpa makan apapun.
"Tadi pagi aku tidak berselera," jawab Rissa pelan.
"Kenapa?" tanya Daniel.
"Ummm," Rissa terdiam.
"Maafkan aku, mulai sekarang setiap aku pergi aku akan memberitahumu," ucap Daniel sembari mengusapkan tisu pada bibir Rissa.
Sepertinya Daniel tahu kegundahan yang ada di hati Rissa sepanjang pagi. Rissa tersenyum melihat Daniel menikmati Wine digelasnya.
"Terima kasih makan malamnya sangat lezat," ucap Rissa.
Koki dan asistennya merapihkan semua piring dan peralatan lainnya dari atas meja dan membawanya di Trolley.
"Selamat malam dan selamat beristirahat, Tuan dan Nyonya kami permisi," ucap koki dan asistennya lalu pergi.
Rissa berjalan ke arah balkon lalu dia memandang jauh ke arah laut.
"Indah sekali disini," ucap Rissa menikmati alam dan hembusan angin malam.
Kemudian Daniel memeluk Rissa dari belakang lalu membalikan tubuh Rissa ke hadapannya.
Daniel menyentuh pipi lalu turun ke leher jenjang Rissa dengan tangannya. Sentuhan yang memabukkan melebihi segelas Red Wine.
Bersambung.
Haiii... apa kalian menyukai karyaku ini?
Jangan lupa dukungan dan suportnya trus vote dan commentnya juga, biar akyu tambah semangat🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
🌼EmeLBy🌼
Bscanya selalu buat jantungku bedebar❤️❤️
2021-06-02
0
👑
😍😍
2021-03-24
0
Noejan
😍 Hadir ~
2021-01-09
0