"Jangan khawatir Ia akan baik-baik saja, bagaimana kalau kita ke kamar juga," ucap Daniel menatap Rissa.
Aku akan mengikuti apapun maumu...
Rissa hanya menurut saja saat Daniel menggenggam tangannya dan membawanya pergi dari restoran.
Apa yang akan dia lakukan... kenapa dia menarik tangan ku... batin Rissa.
President Suites
Daniel membawa masuk Rissa ke dalam kamar, tempat yang sama saat Rissa melepaskan lelah tadi sore. Di dinding kamar hotel masih berdiri dengan tegak cermin yang besar.
Dan beberapa kotak masih berada di atas meja terjejer dengan rapi juga gaun-gaun yang masih terpajang indah.
Tangan kanan Daniel langsung memeluk pinggang Rissa, hingga tubuh mereka saling mendekat dan tidak meninggalkan jarak lalu tangan kirinya memegang tengkuk Rissa.
Tidak ada yang bisa menolak pesonamu Daniel... begitu pun aku yang sangat mendambakanmu, batin Rissa.
Daniel mulai mencumbui Rissa, kemudian pria itu ******* habis bibir Rissa sampai ia hampir kehabisan nafas.
"Mmphh Daniel," ucap Rissa.
Daniel melepaskan pautan bibirnya dari Rissa lalu memutar tubuh gadis itu hingga posisi mereka berdua menghadap ke arah cermin.
"Kamu begitu cantik," ucap Daniel memuji.
Daniel menyentuh leher Rissa dengan jarinya... pria itu menghirup harum tubuh Rissa dan seketika membuatnya begitu mabuk kepayang karena bergairah.
Kemudian dengan cepat Daniel menurunkan ritsleting gaun Rissa dan membukanya.
Hanya menyentuhnya saja sudah membuatku sangat bergairah... apalagi jika aku melakakukannya, batin Daniel
"Punggung yang indah," puji Daniel lagi lalu meraba dan menyentuh kulit Rissa yang putih dan lembut.
Dan seketika gaun yang dipakai Rissa jatuh kelantai.
"Tuan Daniel," ucap Rissa malu lalu menutupi pay**ara dengan kedua tangannya.
Deniel tidak bersuara dia hanya menatap dan mengagumi tubuh Rissa yang hanya mengenakan pakaian dalam saja.
Rissa terdiam mematung ia menatap ke kaca dan melihat Daniel menciumi tubuhnya. Daniel lalu membalikan tubuh Rissa hingga menghadap lagi padanya kemudian membawanya ke atas ranjang dengan gaya Bridal Style.
"Rissa..." ucap Daniel bergairah.
Daniel membaringkan tubuh Rissa dan langsung menindihnya, tangan kiri Daniel menahan tubuhnya lalu kemudian dilumatnya bibir Rissa.
Daniel memainkan lidahnya di tengkuk Rissa dan kemudian ke pay**ara gadis itu.
"Aahhh..." Rissa mendesah.
Jika seperti ini terus aku akan kehilangan sesuatu yang berharga, batin Rissa.
"Malam ini jadilah milikku sayang..." pinta Daniel lalu mencumbui Rissa.
Sontak Rissa menahan tubuh Daniel, sesaat sebelum tangan Daniel yang sebelah kanan hendak meraba kew***taannya.
"Jangan!!! aku mohon, Tuan Daniel," ucap Rissa dengan memelas.
Aku belum siap melepasnya... walaupun untuk seorang Daniel Richardson, batin Rissa.
Daniel kaget dengan penolakan Rissa, dia duduk sebentar di ranjang dan kemudian pergi ke kamar mandi. Daniel membasahi tubuhnya dengan air dingin, pria itu ingin menghilangkan rasa gairah yang sejak tadi membuainya.
Suara gemericik air terdengar... tanda seseorang sedang mandi, sementara itu Rissa merasa bingung harus bagaimana karena perbuatannya.
Namun, tiba-tiba ...
Rissa membuka pintu kamar mandi lalu datang menghampiri Daniel yang sedang berguyur di bawah *S*hower tanpa memakai apapun.
"Rissa," ucap Daniel merasa kaget.
Aku benar-benar sudah kehilangan akal, batin Rissa merutuki dirinya sendiri.
Rissa mendatangi Daniel dan berdiri di hadapannya.
"Maafkan aku, bukan maksudku menolak dirimu, Tuan Daniel," ucap Rissa.
"Jangan khawatir, aku tidak pernah memaksa wanita manapun untuk berhubungan intim denganku," ucap Daniel lalu menarik Rissa kedalam pelukannya.
Kemudian merekapun akhirnya mandi bersama tanpa melakukan aktivitas yang lain. Selesai mandi Rissa dan Daniel duduk di sofa masih dengan memakai baju handuk, di kamar sekarang ada seorang asisten dan seorang manajer hotel yang siap melayani kapan saja.
"Apa kamu lelah?" tanya Daniel masih dengan menggenggam tangan Rissa dan meminum sedikit Red Wine.
"Tidak, aku hanya sedikit haus," ucap Rissa lalu bersandar di pundak Daniel.
"Apa yang kamu inginkan sayang?" tanya Daniel mesra lalu mencium kening Rissa.
"Aku ingin minum teh?" jawab Rissa.
"Asisten, tolong buatkan teh untuk kekasihku ini," ucap Daniel.
Seorang asisten membuatkan secangkir teh dan memberikannya untuk Rissa dengan sopan.
Rissa menikmati secangkir teh dan Daniel meminum Red Wine kemudian mereka berdua berbincang santai.
Aku harus membuat perjanjian dengannya dulu sebelum menikah, batin Rissa.
Rissa memandangi Daniel yang sedang memeriksa Handphone nya.
"Ada apa?" tanya Daniel singkat masih dengan melihat-lihat Handphone nya.
"Tuan Daniel, sebenarnya ada yang ingin kubicarakan denganmu," ucap Rissa.
"Apa yang ingin kamu bicarakan sayang?" tanya Daniel lalu menoleh ke arah Rissa.
Rissa terlihat serius menatap Daniel.
"Kalian semua... tolong tinggalkan kami," perintah Daniel.
"Tuan Daniel, apa benar kamu menyukaiku?" tanya Rissa hati-hati.
Daniel memandang Rissa dan berpikir.
"Memang nya kenapa jika aku menyukaimu?" jawab Daniel.
Jawaban Daniel begitu penuh teka-teki membuat Rissa semakin penasaran.
"Oh, tidak apa-apa aku hanya ingin memastikan sesuatu," ucap Rissa.
"Apa yang sebenarnya ingin kamu ketahui?" tanya Daniel.
Rissa menatap mata Daniel... gadis itu terkejut menemukan pria yang dingin dan kejam sekarang berada di hadapannya.
"Aku harap anda tidak marah jika aku menanyakannya," tanya Rissa ingin tahu.
"Aku tahu kamu gadis yang pintar," ucap Daniel.
"Apa anda bersandiwara selama ini?" tanya Risa sedikit bergetar menahan emosi.
"Aku ingin meluruskan satu hal padamu, sebenarnya aku tidak menyukaimu. Papa memaksa aku untuk segera menikah, karena akan ada pembagian saham di perusahaan," ucap Daniel.
*A*khirnya apa yang aku pikirkan selama ini terjawab sudah dan inilah dirimu yang sebenarnya, batin Rissa.
Rissa sebenarnya sudah tahu akan seperti ini karena terlalu mustahil jika Daniel tiba-tiba menyukainya, tetapi Rissa tidak menyangka perasaan nya akan sesakit ini.
Rissa menggeser duduknya menjauhi Daniel, tangan nya terlihat gemetaran.
Dan ternyata benar dugaanku... ini semua hanya sandiwara, batin
"Kenapa tidak menikah saja dengan kekasih anda?" tanya Rissa.
"Lucy sudah menghianatiku," ucap Daniel memberitahu.
"Kenapa tidak dengan gadis yang lainnya? aku yakin teman wanita mu sangat banyak," ucap Rissa sedikit mengejek.
"Papa tidak setuju jika aku menikahi gadis sembarangan," ucap Daniel sinis memandang Rissa.
"Tuan Daniel, aku adalah seorang pelayan dan aku tidak memiliki apapun," ucap Rissa meyakinkan Daniel.
"Tetapi, Papa setuju jika aku menikahimu," ucap Daniel dengan entengnya.
Rissa terkejut matanya terbelalak mendengar jawaban Daniel. Ia sungguh tidak percaya Daniel segampang itu mengucapkannya.
Mulai sekarang aku tahu harus bagaimana dengan perasaan ku... aku akan menjaga hatiku dengan baik hingga tidak akan lagi goyah padamu!!! batin Rissa.
Bersambung.
Haiii... apa kalian menyukai karyaku ini? jangan lupa dukungannya vote dan commentnya ya biar akyu tambah semangat🙏🙏 mohon maaf TYPO dimana-mana dan EYD nya masih berantakan.kal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Diana Sari Natalia
kejam kau Daniel 🥺🥺🥺
2022-09-11
0
👑
like 💕
2021-03-24
0
Bagus Effendik
15 like sudah nyicil dulu ya nanti lagi
salam semangat dari novel T O H
2021-02-07
0