Bab 2 Menangis semalam

Rissa memasuki mansion dari pintu samping, ia melakukannya karena sudah terbiasa. Terlebih lagi ia tahu di mana posisinya, sebab ia hanyalah cucu dari seorang pelayan. Rasa lelah dan juga lapar yang saat ini ia rasakan, Rissa segera masuk ke dalam mansion.

"Sebaiknya aku membersihkan diri dulu," ucap Rissa lalu bergegas pergi menuju kamarnya yang terletak di belakang.

Setelah sampai di depan kamar, Rissa langsung berjalan menuju ke balkon kamarnya. Diraihnya handuk yang ia jemur di sana, kemudian Rissa pergi ke kamar mandi. Gadis itu membuka kran air, lalu ia berniat untuk mandi setelah melepas semua pakaiannya. Setelah mandi Rissa rebahan di kasur yang empuk dan besar, dengan kaki yang masih menyentuh lantai dan masih memakai handuk yang menutupi tubuh mulusnya.

Mansion itu memiliki banyak kamar yang luas dan juga besar. Walaupun Rissa di tempat itu hanyalah cucu dari seorang kepala pelayan, tetapi ia memiliki kamar yang cukup bagus. Pemilik mansion yang meng-istimewakan Rissa, karena ia cucu dari kakek Adam. Beliau adalah kepala pelayan yang sudah mengabdi di keluarga Danny Richardson selama 30 tahun.

Tidak terasa Rissa mulai mengantuk dan baru saja dia akan terlelap tiba-tiba terdengar suara pintunya terbuka.

Ceklek, lalu kemudian terdengar langkah seseorang masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu pun langsung bangun dari tidurnya, Rissa sangat terkejut ketika seorang pria sedang memandanginya.

"Apa kau baru saja tertidur? Hanya dengan memakai selembar handuk di tubuhmu!" tanya Daniel dengan heran.

"Aku tidak tidur, aku hanya sedikit lelah lalu berbaring sebentar!" seru Rissa. Gadis itu merasa sangat, ia lalu menyilangkan kedua tangan di depan dadanya yang sedikit terbuka.

"Cepat pakai bajumu, kita makan malam bersama!" seru Daniel sambil berlalu pergi.

"Ba-baiklah, Tuan Daniel." Suara Rissa terdengar terbata-bata dan juga pelan. Deg, deg, deg jantung Rissa masih saja berdegup sangat kencang walaupun pria itu sudah pergi.

Ahh, ini sangat memalukan! Kenapa pria itu tiba-tiba masuk kesini, apa dia tidak tahu kalau ini kamar seorang gadis? Bukannya dia sendiri yang menyuruhku untuk istirahat! Gadis itu merasa sangat malu dan langsung sembunyi di dalam selimutnya yang tebal.

"Bagaimana ini, aku sangat malu jika makan bersamanya?" ucap Rissa tidak semangat.

...*****...

Beberapa menit kemudian Rissa beranjak dari persembunyiannya, karena merasa tidak baik jika membuat Daniel menunggunya. Lalu ia memilih pakaian di lemari dan meraih kaos berwarna merah jambu yang lumayan besar. Untuk bawahannya Rissa memakai celana panjang berwarna hitam

"Wajahku terlihat sangat pucat." Rissa menatap cermin sembari merapihkan rambutnya, lalu gadis itu menyapukan sedikit bedak pada wajahnya supaya terlihat lebih segar.

Setelah dirasanya cukup kemudian Rissa keluar kamar, ia berniat pergi ke ruang makan. Kemudian saat ia sudah sampai di sana, dilihatnya Daniel sudah duduk menunggunya.

"Duduklah dan makanlah yang banyak, aku tidak mau kau sakit karena kelaparan. Aku menyuruh seorang supir untuk membeli makanan, saat ketika kita masih di rumah sakit!" Daniel berbicara sembari menatap wajah cantik Rissa.

Rissa hanya mengangguk pelan, lalu ia duduk di kursi yang kosong. Sejak siang ia memang belum makan apapun karena terlalu khawatir dengan keadaan kakeknya. Sekarang pun masih, walaupun terasa perutnya terasa lapar ia tidak ada nafsu untuk menikmati makanan.

Tampak banyak sekali jenis makanan sudah tersedia di atas meja dengan lezatnya. Berbagai macam makanan Eropa tersaji dengan sangat menggiurkan lidah, aromanya pun terasa sangat harum.

Perhatian sekali tuan Daniel hari ini, tidak seperti biasanya. Apa karena Kakek sedang sakit jadi dia memperlakukanku dengan baik? Jika dia terus seperti ini akan membuatku salah paham, batin Rissa.

Deng, deng,deng jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Suara jam klasik terdengar menggema di seluruh mansion.

Di meja makan hanya ada Rissa dan Daniel mereka duduk berhadapan, terlihat sekali mereka sangat canggung karena kejadian sebelumnya. Namun, sekilas Daniel terlihat tersenyum memandangi Rissa.

Kenapa dia tersenyum, apa ada yang salah dengan otaknya? Bukannya dia selalu bersikap dingin pada semua orang? Apa mungkin dia berpikir jika aku tadi di kamar aku sudah menggodanya? Hah, dasar pria aneh! Rissa mencuri-curi pandang pada Daniel.

"Berapa usiamu saat ini?" tanya Daniel sambil memotong daging steik di atas piringnya.

"Usiaku sudah 21 tahun, Tuan ...."

"Apa kau memiliki kekasih?"

"Umm, tidak ...."

"Apa kau tidak ingin melanjutkan sekolah?"

"Apa?" tanya Rissa merasa tidak yakin dengan pertanyaan Daniel.

Kenapa dia banyak sekali bertanya? Ini pertama kalinya Tuan Daniel bertanya panjang lebar padaku, batin Rissa.

Hening.

"Selamat malam semuanya!" Suara seseorang memecah keheningan.

Suara Darren mengejutkan Rissa dan Daniel, dengan seketika mereka berdua menoleh ke asal suara.

Bukannya Darren sedang berada di Spanyol? Rissa merasa sedikit bingung malam ini.

Rissa menatap Darren dengan banyak pertanyaan di dala pikirannya, kenapa pria itu tiba-tiba datang ke mansion. Rissa sendiri menganggap Darren seperti kakaknya, karena Darren pria yang baik dan juga selalu melindunginya.

"Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku pulang kan?" ucap Darren sambil meraih sebuah apel merah yang ada di atas meja makan. "Aku pulang karena mendengar kakek Adam dirawat di rumah sakit!" Darren berkata lagi sembari memakan apel yang berada di tangannya.

"Aku tahu jika kau akan pulang hari ini. Jadi tadi aku sudah meminta seseorang untuk membersihkan kamarmu," ucap Daniel.

"Terima kasih, Kakakku. Baiklah aku sangat lelah, aku mau ke kamar dahulu." Darren lalu pergi meninggalkan Rissa dan Daniel.

Sebenarnya Darren dan Daniel tidaklah terlalu akrab, walaupun mereka adalah kakak beradik satu ayah dan ibu. Sifat keduanya sungguh berjauh berbeda, dan mereka sangat bertolak belakang dalam mengambil keputusan.

Mansion itu sangat besar dan juga megah, tetapi terasa sangat sepi. Karena di mansion hanya di huni oleh enam orang, itu pun jika Darren pulang. Tidak banyak orang di mansion karena Daniel tidak suka dengan namanya keramaian. Hanya ada beberapa orang saja di mansion itu, dan salah satunya adalah Kakek Adam sebagai kepala pelayan yang selalu setia menemani Daniel. Lalu penjaga gerbang Pak Zoe berumur 40 tahun, Bu Fara berumur 45 tahun yang ditugaskan untuk memasak, dan Rissa yang membantu Bu Fara untuk mencuci pakaian.

Kemudian setelah mereka menyantap hidangan itu, Rissa merapihkan piring yang ada di atas meja dan membawanya ke tempat pencucian piring.

"Cepatlah tidur, besok pagi kita harus melihat kakekmu. Aku yang akan mangantarmu." Daniel pergi setelah mengatakan beberapa kata pada Rissa.

"Baik, Tuan Daniel. Terima kasih karena sudah perhatian pada kami," ucap Rissa sopan.

Daniel melangkah pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua, ia terlihat sedang menaiki anak tangga. Lalu Rissa segera mencuci dan merapihkan semua piring juga menatannya di dalam lemari dapur.

Setelah pekerjaannya selesai, Rissa pergi ke kamarnya yang terletak di belakang mansion dekat dengan taman. Gadis itu memasuki kamarnya dan langsung naik ke atas tempat tidur yang hangat.

Udaranya sudah terasa begitu dingin, padahal ini baru mau musim gugur. Oh, aku mengantuk sekali. Kemudian Rissa terlelap dalam mimpinya, hari ini begitu melelahkan hati dan juga pikirannya.

Kakek Adam adalah satu-satunya keluarga yang Rissa miliki, ia tidak akan sanggup jika sesuatu yang buruk terjadi pada kakeknya. Karena hingga kini kematian orang tuanya pun masih meninggalkan luka yang begitu dalam di hati Rissa.

...*****...

Keesokan harinya.

Risa sedang menata meja makan, ia menyajikan makanan untuk sarapan Daniel. Tidak lama terlihat Daniel sedang menuruni anak tangga sembari menerima panggilan diponselnya.

"Baiklah, hubungi aku lagi nanti jika ada masalah di kantor." Daniel berbicara dengan seseorang diponselnya, pria itu sekilas melirik ke arah Rissa.

"Selamat pagi, Tuan Daniel." Rissa menyapa Daniel sembari tersenyum.

Namun, wajah Rissa terlihat sedih dan matanya juga sembab seperti habis menangis semalaman.

"Ada apa denganmu ... kenapa matamu terlihat sembab?" tanya Daniel penasaran.

Pria itu terus memandangi wajah Rissa, wajah cantik yang mulai mengisi hari-harinya.

"Aku tidak apa-apa," ucap Rissa sedih.

"Tuan Daniel, sepertinya Rissa tertidur sambil menangis." Bu Fara berbisik di dekat Daniel.

Ingin sekali aku menceritakan semua mimpiku semalam padamu, tetapi ... batin Rissa merasa sangat sedih.

Haii..

Apa kalian menyukai ceritaku.

Semua yang ada disini hanya fiktif ya, maaf kalau ada persamaan nama, tokoh dan tempat kejadian ya.

Maaf 🙏🙏

TYPO dimana-mana dan EYD masih berantakan. Akyu masih pemula, butuh kritik dan saran.

Terpopuler

Comments

Rozh

Rozh

like

2021-10-25

1

🌼EmeLBy🌼

🌼EmeLBy🌼

Aku nyicil baca karya mu.
Dan aku jatuh cinta...
salam strong yaa
DI BALIK LAYAR menunggu hak yang sama

2021-06-02

0

astri rory ashari

astri rory ashari

masih mantow...☺

2021-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tragedi
2 Bab 2 Menangis semalam
3 Bab 3 First Love
4 Bab 4 Kharisma pria kejam
5 Bab 5 Menyatakan Cinta
6 Bab.6 Sebuah Rencana
7 Bab.7 Bingung
8 Bab 8 Kenangan.
9 Bab.9 Pagi Yang Canggung
10 Bab.10 Sepasang Kekasih.
11 Bab.11 Rumit.
12 Bab.12 Bertahan
13 Bab.13 Sunset
14 Bab.14 Double Date.
15 Bab.15 Presidential Suite
16 Bab.16 Perjanjian
17 Bab.17 Gadis cengeng
18 Bab.18 Tidak berdaya
19 Bab 19 Maafkan aku
20 Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21 Bab 21 Kau milikku
22 Bab 22 Dua sisi mata pisau
23 Bab 23 Kissmark
24 Bab 24 Gadis yang sederhana.
25 Bab 25 Meminta restu.
26 Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27 Bab 27 Demi uang
28 VISUAL PEMAIN
29 Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30 Bab 29 Alergi Seafood
31 Bab 30 Tuduhan pria kejam
32 Bab 31 Cinta dan Benci
33 Bab 32 Aku akan bertahan
34 Bab 33 Tunggulah aku
35 Bab 34 Fitting gaun pengantin
36 Bab 35 Mencari kebenaran
37 Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38 Bab 37 Undangan pernikahan
39 Bab 38 Kau Monster bagian 1
40 Bab 39 Kau Monster bagian 2
41 Bab 40 Kita menikah hari ini
42 Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43 Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44 Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45 Bab 44 Daniel Kecelakaan
46 Bab 45 Pov Daniel
47 Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48 Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49 Bab 48 Honeymoon
50 Bab 49 Kemarahan Daniel
51 Bab 50 Kecemburuan Daniel
52 Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53 Bab 52
54 Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55 Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56 Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57 Bab 56 Sungguhkah itu?
58 Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59 Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60 Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61 Bab 60 Aku sangat lelah
62 Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63 Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64 Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65 Bab 64 Cinta?
66 Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67 Bab 66 Dilema
68 Bab 67 Titik terang
69 Bab 68 Semua salahku
70 Bab 69 Rasa ingin memiliki
71 Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72 Bab 71 Kelalaian Daniel
73 Bab 72 POV Damian
74 Bab 73 Pesonamu
75 Bab 74 Jangan pergi
76 Bab 75 Tetaplah bersamaku
77 Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78 Bab 77 Menyebalkan
79 Bab 78 Mengganggu
80 Bab 79 Pria Posesif
81 Bab 80 Aku harus apa?
82 Bab 81 Pria aneh
83 Bab 82 POV Rissa
84 Bab 83 Merindukanmu
85 Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86 Bab 86 Kecemasan Rissa.
87 Bab 87 Menemui Darren
88 Bab 88 Aku Mencintainya
89 Bab 89 Apakah ini nyata?
90 Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91 Bab 91 Aku baik-baik saja
92 Bab 92 Mencuri pandang
93 Bab 93 Rencana
94 Bab 94 Bayaran
95 Bab 95 Bersamamu
96 Bab 96 Pengakuan
97 Bab 97 Perhatian
98 Bab 98 Aku siap
99 Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100 Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101 Bab 101 Kata Cinta
102 Bab 102 Temani Aku
103 Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104 Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105 105 Aku Sangat Mencintaimu
106 Bab 106 Lembayung Senja
107 Bab 107 Mual
108 Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109 Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110 Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111 Bab 111 Kejutan
112 Bab 112 Luruh
113 Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114 Bab 114 Morning Sikcness
115 Bab 115 Aku Harus Apa?
116 Bab 116 Mimpi Buruk
117 Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118 Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119 Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120 Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121 Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122 Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123 Bab 123 Aku Pergi
124 Bab 124 Gare d'Austerlitz
125 Bab 125 Menyambut hari
126 Bab 126 The CEO is Cruel
127 Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128 Bab 128 Sebuah Rasa
129 Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130 Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131 Bab 131 Aku Memang Pengecut
132 Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133 Bab 133 Maison de repos
134 Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135 Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136 Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137 Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138 138 Pergilah
139 Bab 139 Sedih Tak Berujung
140 Bab 140 Bayi Prematur
141 Bab 141 Kecewa
142 Bab 142 Berusaha
143 Bab 143 Penolakan
144 Bab 144 Akhir Kisah Kita
145 Bab 145 Meragukan?
146 Bab 146 Sebuah Jawaban
147 Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148 Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149 Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150 Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151 Bab 151 Rindu
152 Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153 Bab 153 The End
154 Pemberitahuan
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 Tragedi
2
Bab 2 Menangis semalam
3
Bab 3 First Love
4
Bab 4 Kharisma pria kejam
5
Bab 5 Menyatakan Cinta
6
Bab.6 Sebuah Rencana
7
Bab.7 Bingung
8
Bab 8 Kenangan.
9
Bab.9 Pagi Yang Canggung
10
Bab.10 Sepasang Kekasih.
11
Bab.11 Rumit.
12
Bab.12 Bertahan
13
Bab.13 Sunset
14
Bab.14 Double Date.
15
Bab.15 Presidential Suite
16
Bab.16 Perjanjian
17
Bab.17 Gadis cengeng
18
Bab.18 Tidak berdaya
19
Bab 19 Maafkan aku
20
Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21
Bab 21 Kau milikku
22
Bab 22 Dua sisi mata pisau
23
Bab 23 Kissmark
24
Bab 24 Gadis yang sederhana.
25
Bab 25 Meminta restu.
26
Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27
Bab 27 Demi uang
28
VISUAL PEMAIN
29
Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30
Bab 29 Alergi Seafood
31
Bab 30 Tuduhan pria kejam
32
Bab 31 Cinta dan Benci
33
Bab 32 Aku akan bertahan
34
Bab 33 Tunggulah aku
35
Bab 34 Fitting gaun pengantin
36
Bab 35 Mencari kebenaran
37
Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38
Bab 37 Undangan pernikahan
39
Bab 38 Kau Monster bagian 1
40
Bab 39 Kau Monster bagian 2
41
Bab 40 Kita menikah hari ini
42
Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43
Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44
Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45
Bab 44 Daniel Kecelakaan
46
Bab 45 Pov Daniel
47
Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48
Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49
Bab 48 Honeymoon
50
Bab 49 Kemarahan Daniel
51
Bab 50 Kecemburuan Daniel
52
Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53
Bab 52
54
Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55
Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56
Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57
Bab 56 Sungguhkah itu?
58
Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59
Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60
Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61
Bab 60 Aku sangat lelah
62
Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63
Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64
Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65
Bab 64 Cinta?
66
Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67
Bab 66 Dilema
68
Bab 67 Titik terang
69
Bab 68 Semua salahku
70
Bab 69 Rasa ingin memiliki
71
Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72
Bab 71 Kelalaian Daniel
73
Bab 72 POV Damian
74
Bab 73 Pesonamu
75
Bab 74 Jangan pergi
76
Bab 75 Tetaplah bersamaku
77
Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78
Bab 77 Menyebalkan
79
Bab 78 Mengganggu
80
Bab 79 Pria Posesif
81
Bab 80 Aku harus apa?
82
Bab 81 Pria aneh
83
Bab 82 POV Rissa
84
Bab 83 Merindukanmu
85
Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86
Bab 86 Kecemasan Rissa.
87
Bab 87 Menemui Darren
88
Bab 88 Aku Mencintainya
89
Bab 89 Apakah ini nyata?
90
Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91
Bab 91 Aku baik-baik saja
92
Bab 92 Mencuri pandang
93
Bab 93 Rencana
94
Bab 94 Bayaran
95
Bab 95 Bersamamu
96
Bab 96 Pengakuan
97
Bab 97 Perhatian
98
Bab 98 Aku siap
99
Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100
Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101
Bab 101 Kata Cinta
102
Bab 102 Temani Aku
103
Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104
Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105
105 Aku Sangat Mencintaimu
106
Bab 106 Lembayung Senja
107
Bab 107 Mual
108
Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109
Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110
Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111
Bab 111 Kejutan
112
Bab 112 Luruh
113
Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114
Bab 114 Morning Sikcness
115
Bab 115 Aku Harus Apa?
116
Bab 116 Mimpi Buruk
117
Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118
Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119
Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120
Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121
Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122
Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123
Bab 123 Aku Pergi
124
Bab 124 Gare d'Austerlitz
125
Bab 125 Menyambut hari
126
Bab 126 The CEO is Cruel
127
Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128
Bab 128 Sebuah Rasa
129
Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130
Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131
Bab 131 Aku Memang Pengecut
132
Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133
Bab 133 Maison de repos
134
Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135
Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136
Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137
Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138
138 Pergilah
139
Bab 139 Sedih Tak Berujung
140
Bab 140 Bayi Prematur
141
Bab 141 Kecewa
142
Bab 142 Berusaha
143
Bab 143 Penolakan
144
Bab 144 Akhir Kisah Kita
145
Bab 145 Meragukan?
146
Bab 146 Sebuah Jawaban
147
Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148
Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149
Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150
Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151
Bab 151 Rindu
152
Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153
Bab 153 The End
154
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!