Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON

Kemudian Daniel memeluk Rissa dari belakang lalu membalikan tubuh gadis itu sehingga menghadap padanya.

Daniel menyentuh pipi lalu turun ke leher jenjang Rissa dengan tangannya. Sentuhan yang memabukkan melebihi segelas Red Wine.

****

POV Daniel

Clarissa Louise adalah gadis yang membuat Daniel Richardson mabuk kepayang.

Kejadian 6 tahun yang lalu.

Setiap hari aku selalu melihat nya di mansion, gadis itu sering datang karena membantu kakeknya bekerja. Kakeknya adalah kepala pelayan di mansion kami dan sekaligus sahabat kakekku semasa muda, kami sering memanggil kakeknya Rissa dengan sebutan kakek Adam.

Aku pribadi suka dengan keluarganya yang baik dan ramah apalagi dengan gadis itu, gadis belia yang penuh pesona.

Orang tua gadis itu juga sering berkunjung ke mansion karena ibuku selalu minta di temani mereka.

Aku berharap gadis itu ada di mansion setiap aku pulang dari London, selalu ada rasa debaran bila bertemu dengannya dan gadis itu selalu salah tingkah jika aku memandangnya.

Dan terkadang aku selalu meminta Darren untuk mengajaknya setiap menjemputku di bandara. Sebenarnya gadis itu lebih dekat dengan Darren adikku dibandingkan denganku.

Aku melihat gadis itu bagai bunga yang siap mekar aku akan menjaganya sampai bunga itu mekar dan harum.

Aku akan menunggu gadis itu sampai ia dewasa aku akan menjaganya dan tak akan kubiarkan seorangpun mengganggu milikku.

Khayalanku setiap malam adalah mencumbunya secara aku adalah pria dewasa, itulah pikiran tergilaku terkadang aku suka tertawa sendiri jika membayangkan.

Aku ingin sekali gadis itu cepat dewasa dan kemudian hari aku akan melamarnya. Aku begitu mendambakannya, aku berjanji dalam hati suatu hari nanti gadis itu harus menikah denganku.

Rasa yang begitu indah dan manis ini tak ingin aku melupakannya.

Hingga suatu tragedi mengejutkanku, sebuah kecelakaan terjadi ayah memintaku pulang ke mansion sesegera mungkin. Setibanya di mansion aku mendengar kabar dari ayah jika ibuku mengalami kecelakaan di pinggir jurang.

Polisi sudah ada di tempat kejadian saat aku tiba dan mengatakan ada seorang gadis yang selamat. Aku putus asa mendengar saat aku tahu gadis yang selama ini ku kagumi terbaring lemah di UGD.

Antara harus mencari ibuku atau melihat gadis itu di rumah sakit aku bingung, sampai kakek Adam menghubungiku jika cucunya baik-baik saja.

Kami fokus mencari ibuku sepanjang malam, aku melakukan pencarian di sekitar pinggir jurang dan di dalam jurang. Hujan tidak berhenti dan semakin deras.

Aku di bantu oleh polisi dan pemadam kebakaran, selama beberapa hari mencari lalu kami menemukan bangkai mobil yang rusak.

Kemudian kami mengevakuasi bangkai mobil tersebut, tetapi aku tidak menemukan jasad ibuku di dalam mobil melainkan hanya ada jasad orang tua dari gadis itu.

Aku sangat kecewa karena tidak menemukan jasad ibuku mereka bilang karena sudah berhari-hari mungkin jasadnya dimakan binatang.

Kami sekeluarga merasa sedih dan begitu terpukul dengan kejadian ini, aku merasa sangat sedih karena kehilangan seorang ibu. Tragedi itu merubah hidupku selamanya.

Beberapa hari kemudian Aku mendengar gadis itu sudah baik-baik saja dan entah mengapa tiba-tiba aku begitu membencinya.

Aku pergi ke London melanjutkan Study tanpa menjenguknya, aku bahkan tidak ingin melihatnya dan aku menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi.

Hingga sekembalinya aku dari London seorang pelayan di mansion memberitahuku jika gadis itu tinggal disini bersama kami. Aku sangat terkejut dan sangat tidak suka jika harus tinggal bersama dengan nya di mansion.

Di tambah sejak kecelakaan itu aku tidak menyukai siapapun berada di dekatku.

Aku berjalan ke arah taman karena mendengar ia akan menempati kamar di sana.

Niat ku ingin sekali mengusir gadis itu secepatnya dari mansion, tetapi aku terdiam sesaat kulihat gadis yang begitu rapuh itu sedang memandangi bunga di taman belakang mansion.

Kemudian aku mendatanginya dan memetik sekuntum bunga mawar merah lalu kuberikan padanya. Gadis itu terlihat sangat cantik melebihi bunga mawar.

Tanpa aku sadari seketika muncul rasa cinta untuknya, cinta dan dendam padanya membuatku sangat bingung. Hingga aku sering berbuat sesuka hati dengan mengajak gadis lain ke mansion untuk menutupi rasa suka padanya.

Terkadang aku merasa sangat membencinya dan tanpa sengaja membuatnya terluka, sikap dingin dan kejam membuatnya jauh dariku.

Aku begitu terluka dan sampai kehilangan akal melihatnya menghindariku, aku bingung dengan perasaan ku sendiri.

Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan tanpa bisa berbuat apa-apa.

****

Dan kini setelah 6 tahun berlalu.

Tiba-tiba suatu hari seorang pelayan menghubungiku di kantor dan mengatakan bahwa kakek Adam pingsan di taman mansion. Rissa sudah membawa kakek Adam ke rumah sakit secepatnya.

Aku langsung menuju ke rumah sakit dan dalam perjalan aku menghubungi ayah yang sedang berada di Oslo. Aku mengatakan pada ayah bahwa kakek Adam pingsan di taman mansion dan sudah di bawa ke rumah sakit.

Ayah sudah menduga karena kakek Adam sendiri yang menghubunginya beberapa waktu yang lalu jika kondisinya tidak baik. Lalu ayah juga memberitahuku jika Rissa akan di jodohkan dengan putra seorang pemilik hotel di kota kami.

Kakek Adam takut jika terjadi apa-apa di kemudian hari padanya, jadi Rissa di jodohkan dengan harapan nanti gadis itu memiliki keluarga dan tidak sendirian.

Keluarga yang dijodohkan dengan Rissa juga sudah setuju karena Rissa gadis yang baik dan sopan. Putra pemilik hotel berumur 25 tahun dan sekarang masih di Swiss.

Aku terkejut dengan penuturan ayah mengenai Rissa, walaupun dia hanya cucu dari pelayan tapi ayah menyayanginya seperti putrinya sendiri dan akan mengatur pernikahan yang baik untuk Rissa.

Hingga keesokan pagi setelah ayah memberitahuku jika Rissa akan dinikahkan dengan orang lain, aku menghubungi nya dan mengatakan jika Rissa tidak akan menikah dengan siapapun karena aku sudah menidurinya tadi malam.

Ayah sangat terkejut dengan ucapanku yang terdengar santai lalu beliau memakiku sepanjang pembicaraan kami, beliau terdengar sangat marah padaku karena menodai gadis yang masih polos dan ayah menuntutku segera menikahinya.

Sebenarnya itu hanya akal-akalan ku saja supaya Rissa tidak menikah dengan siapapun.

Dan sebenarnya minggu-minggu ini aku juga sedang pusing dengan masalah di kantor kebanyakan dari pemilik saham menuntut seorang CEO harus sudah menikah dan ayahku tidak banyak membantu, karena beliau ikut mengatakan jika aku harus cepat menikah.