Rissa menatap dalam mata Daniel, lalu di pandanginya wajah tampan itu. Mata Daniel yang terlihat tajam, hidung yang mancung dan tubuh yang kekar juga tinggi.
Ingin sekali aku memeluk dan berlindung padamu dari semua ketakutanku, lalu menceritakan semua mimpiku semalam padamu. Mimpi yang membuatku menangis tanpa sadar, tetapi untuk apa aku menceritakannya padamu, batin Rissa.
Flashback On.
5 tahun yang lalu.
Clarissa Louise jatuh cinta pada pertama kali di saat usianya menginjak 16 tahun. Cinta pertamalah yang membuatnya bertahan selama ini, di mansion itu adalah tempat cintanya tumbuh dan bersemi. Cinta pertamanya adalah pria berhati dingin, yaitu Daniel Richardson.
Daniel adalah putra pertama dari pasangan Danny Richardson dan Eva Richardson. Daniel juga kehilangan ibunya dalam kecelakan mobil tersebut. Kecelakaan mobil yang menyebabkan Eva Richardson dan juga orang tua Rissa meninggal dunia.
Saat kejadian hujan begitu deras ... seseorang memaksa mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk. Pengemudi itu membuat mobil hilang kendali, lalu mobil mereka masuk ke hutan dan terjun ke jurang. Korban dari kecekaan itu adalah Eva Richardson dan orang tua Rissa.
Begitu menyedihkan bagi keluarga korban, mereka tidak percaya dengan apa yang terjadi. Kecelakaan itu menimbulkan tanda tanya besar untuk Daniel kenapa hanya Rissa yang selamat dari mobil na'as tersebut? Apa yang sebenarnya terjadi hari itu? Begitu banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab olehnya.
Mendung masih menyelimuti bumi, di pemakaman hanya ada isak tangis yang menyertai mereka. Daniel begitu terpukul dengan kematian ibunya, begitu pun Rissa. Namun, Daniel menutup mata dan hatinya untuk Rissa, sehingga ia menyimpan rasa dendam pada Rissa.
Sebulan kemudian setelah kecelakaan Rissa dibawa oleh ayah Daniel ke mansion, untuk tinggal disana bersama dengan kakek Adam.
Pada suatu sore Daniel melihat gadis itu di taman sedang memandangi bunga.
Daniel mendatanginya, kemudian ia memetik dan memberinya sekuntum bunga mawar merah di taman belakang mansion.
Gadis yang polos dan lugu itu adalah Rissa. Sejak saat itu Rissa pun menyukai Daniel, dan ia juga memendam cinta kepada tuan muda pemilik mansion.
Rissa berpikir jika Daniel menyukainya, tetapi ternyata tidak dugaannya salah. Daniel sama sekali tidak menyukainya, dan bahkan Daniel selalu terlihat dingin bila di dekat Rissa. Sebenarnya pria itu pun memendam kebencian yang dalam kepada Rissa.
Daniel tidak tahu jika Rissa sudah memiliki rasa cinta padanya, hingga suatu hari tanpa sengaja Rissa memergoki Daniel. Pria itu sedang memeluk seorang gadis cantik di balkon kamar, dan mencumbunya. Seorang gadis yang sudah menyadarkan Rissa dari belenggu cintanya. Seorang gadis cantik yang berstatus kekasih Daniel, dan gadis itu pun sering menginap di mansion.
"Dasar pria berhati dingin!" Rissa berlari pergi dari sana, ia menuruni anak tangga sembari menangis.
Sejak saat itu Rissa pun menjauhi Daniel.
Flashback Off.
Di ruang makan.
Rissa masih terlihat sedih, Daniel mencuri-curi pandang pada gadis itu.
"Silahkan duduk, Tuan Daniel." Rissa berbicara tanpa melihat pada pria itu.
"Rissa, aku ingin secangkir kopi," pinta Daniel.
"Silahkan ini kopinya, Tuan." Rissa memberikan secangkir kopi pada Daniel, kemudian ia pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap ke rumah sakit.
"Aku yakin sekali jika Rissa menangis sepanjang malam!" Bu Fara memberitahu Daniel.
"Bu Fara, tolong perhatikan Rissa untukku." Daniel meminta pada Bu Fara.
"Baik, Tuan Daniel. Sebenarnya, tanpa Anda minta pun aku akan selalu memperhatikan gadis manis itu." Wanita paruh baya itu berbicara pada Daniel.
Setelah itu, tidak lama Rissa dan Daniel naik ke dalam mobil lalu pergi meninggalkan mansion. Namun, di jalanan terlihat sangat sepi karena ini masih terlalu pagi. Rissa dan Daniel tiba dengan cepat di rumah sakit, sesudah memarkirkan mobil mereka langsung pergi ke dalam.
"Rissa, pergilah melihat Kakek. Aku mau menemui dokternya dahulu." Daniel meminta Rissa untuk pergi ke dalam kamar kakeknya.
"Baiklah," Rissa mengangguk tanda setuju.
Kenapa sejak tadi pagi dia bicara santai padaku? Pria itu juga memakai bahasa aku dan kamu, biasanya Daniel selalu bicara kasar dan kaku, batin Rissa.
Di luar ruang ICU Rissa hanya bisa melihat Kakeknya terbaring lemah dari luar. Tubuh tua dan renta kakeknya masih terbaring di atas ranjang, kakek tua itu belum sadar karena pengaruh obat bius bekas operasi kemarin.
Suara monitor dari dalam ruangan terdengar, pip, pip, pip.
Ohh, kakek kenapa tubuhmu di pasangi banyak sekali alat? Rissa menahan tangis di dalam hatinya, lalu ia menyentuh kaca pembatas ruang.
Rissa memandang kakeknya dengan mata nanar, dari belakang seseorang memegang pundaknya dengan erat bermaksud menguatkan hatinya.
Rissa menoleh untuk melihat siapa yang ada di belakang tubuhnya. "Tuan Daniel, kenapa Anda di sini?" tanya Rissa sedikit kaku.
"Dokter yang merawat Kakek Adam belum datang," jawab Daniel singkat.
"Oh ...."
Rissa menggeser tubuhnya merasa tidak nyaman berada di dekat Daniel, tetapi Daniel malah semakin menghimpit tubuhnya.
"Tuan Daniel, dokter Sean Reynold sudah datang." Seorang suster tiba-tiba datang memberitahu mereka.
"Oh, baiklah. Ayo, kita kesana. Rissa, apa kau tahu? Dokter yang mengoperasi dan merawat kakek Adam adalah sahbatku, dokter itu bernama Sean Reynold!" Daniel bercerita tentang temannya.
Rissa menganggukan kepala dan mendengarkan Daniel, lalu mereka berdua menuju ruangan tempat dokter itu berada. Ceklek ... Daniel membuka pintu dan langsung masuk tanpa mengetuk pintu terdahulu.
"Maaf, Dokter. Kami sudah tidak sopan, kami masuk tiba-tiba tanpa mengetuk pintu dahulu." Rissa merasa tidak enak pada dokter yang tengah duduk di kursinya.
"Oh, tidak apa-apa. Silakan duduk, perkenalkan namaku Sean Reynold!" Sapa Dokter Sean dengan ramah sembari menyodorkan tangannya pada Rissa.
"Aku Clarissa Louise, cucu dari kakek Adam." Dengan sopan Rissa membalas jabat tangan dokter muda itu.
"Aku baru saja dari kantormu, tetapi kau tidak ada di sini!"
"Maaf, aku bangun sedikit kesiangan. Jadi terlambat datang ke rumah sakit." Sean menatapa Daniel sekilas, lalu ia berpaling. "Nona Rissa, kenapa Anda terlihat cantik sekali pagi ini?" Dokter Sean tersenyum manis pada Rissa.
Ada sedikit rasa cemburu dalam hati Daniel, ketika melihat Dokter Sean menggoda Rissa.
"Dokter Sean Reynold tolong jaga sikap Anda!" Daniel merasa sedikit kesal.
"Ha-ha-ha, tenanglah aku cuma bercanda!" Dokter Sean tertawa tanpa mempedulikan Daniel.
Rissa menatap dokter muda dan Daniel bergantian, ia merasa bingung dengan tingkah keduanya.
"Semalam aku dan tim dokter lainnya melakukan tindakan operasi pada kakekmu, itu karena tersumbatnya pembuluh darah yang mengakibatkan serangan jantung." Dokter Sean menjelaskan dengan serius pada Rissa.
"Apakah Kakek akan baik-baik saja?" tanya Rissa dengan cemas.
"Untuk sekarang biarkan beliau di ruang ICU dahulu. Satu atau dua hari, dan setelah itu kita lihat perkembangan selanjutnya." Dokter Sean berbicara dengan sangat pelan, ia tidak ingin keluarga pasien khawatir.
"Baiklah. Terima kasih, Dokter." Rissa mengangguk pelan.
"Tidak perlu mengucapkan terima kasih, ini sudah jadi tanggung jawab seorang Dokter!" Dokter Sean tersenyum hangat pada Rissa.
"Baiklah kalau begitu kami pergi dahulu. Jika terjadi sesuatu dengan kakek Adam tolong kau hubungi aku," pinta Daniel.
"Baiklah, aku mengerti." Dokter Sean mengiyakan.
Kemudian mereka berdua keluar dari ruangan Dokter Sean, lalu di lorong rumah sakit Rissa dan Daniel berdiri.
"Tuan Daniel, bolehkah aku disini menjaga Kakekku?" Rissa bertanya dengan hati-hati.
"Baiklah saat ini kau boleh di sini, tetapi nanti malam kau harus pulang ke mansion. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Daniel menatap Rissa lekat-lekat.
Apa yang ingin di bicarakannya? Daniel terlihat begitu serius, batin Rissa.
Bersambung.
Haii, apakah kalian menyukai cerita ini?
Maaf TYPO dimana-mana & EYD masih berantakan, masih dalam tahap belajar 🙏🙏
Jangan lupa dukung aku terus ya!!!
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Rozh
suka. semangat kakak
2021-10-25
0
Jungkook wife
Selalu hadir membawa like untuk karya Author. Salam dari "Istri yang Terabaikan" mari terus saling mendukung. Ditunggu selalu Feedback nya. Terimakasih.
2021-03-25
0
👑
💕💕💕
2021-03-24
0