Aku tidak tahu apa ini keputusan yang tepat atau tidak, aku berharap semua berjalan dengan lancar, batin Rissa.
Akhirnya Rissa tertidur ia masuk ke dalam pelukan Daniel dirinya merasa nyaman dan terlindungi.
Pagi di Hotel.
Dert...dert...dert...
Suara handphone di nakas terdengar menggema di ruangan.
Rissa menguletkan tubuhnya di atas kasur lalu ia mencari-cari sumber suara, masih dengan wajah mengantuk di angkatnya Handphone yang berbunyi.
Kemana Daniel? apa dia sudah pergi... batin Rissa.
Risa mencari-cari sosok pria yang semalam tidur dengannya, tetapi Rissa tidak menemukanya.
Dert..dert..dert...
Rissa menyentuh tanda hijau pada ponselnya
"Halo," jawab Rissa sembari memegang Handphone nya.
"Selamat pagi sayang apa kamu sudah bangun?" tanya seseorang terdengar di *H*andphone.
"Daniel!!!" seru Rissa.
Sebenarnya Rissa baru tertidur menjelang pagi karena banyak sekali yang ia pikirkan hingga membuatnya bangun kesiangan.
"Maaf aku tidak membangunkan mu tadi kulihat kamu tertidur sangat pulas," ucap Daniel.
"Umm, maafkan aku, tetapi kenapa kau tidak membangunkan ku" ucap Rissa pelan tetapi terdengar jutek.
"Jangan marah, nanti sore aku akan menemuimu," ucap Daniel.
"Baiklah," suara Rissa terdengar tidak bersemangat.
"Jaga dirimu sayang, aku masih ada urusan!!!" ucap Daniel lalu memutuskan panggilannya.
"Sepi tidak ada siapa-siapa, kenapa aku merasa sedih Daniel pergi tanpa membangunkanku," Rissa merasa tidak bersemangat.
Rissa membasuh wajah nya lalu dia membersihkan diri dengan berendam di
Bathtub. Rissa melihat ke arah pintu mengingat kejadian semalam ia masuk tiba-tiba saat Daniel mandi tanpa memakai apapun. Mengingat itu membuat pipinya langsung memerah Rissa menenggelamkan dirinya sesaat di Bathtub.
Semalam aku pasti sudah gila!!! apa yang sudah aku lakukan... batin Rissa.
Selesai mandi Rissa memilih gaun-gaun yang masih terpajang cantik.
"Apa tidak ada yang sederhana?" ucap Rissa pada dirinya sendiri.
Akhirnya Rissa menemukan gaun yang cocok untuknyA, gadis itu memilih Mini Dress ia tampak terlihat sangat cantik memakainya dengan kulit putih mulus dan pinggang yang ramping.
"Sepertinya ini cocok!!" ucap nya sendiri dan melihat ke cermin.
Rissa teringat cumbuan semalam yang sangat memabukkan. Wajahnya selalu bersemu merah saat ia membayangkan Daniel mencumbunya.
Oo aku bisa gila jika disini terus, batin Rissa.
Ting.
Suara pesan masuk di ponselnya yang kuno dan di bacanya pesan yang masuk.
Rissa, maaf aku tidak bisa menemuimu karena pagi ini aku harus ke Paris!!!
Love u gadis cengeng .
Rissa tersenyum melihat isi pesannya.
Hanya Sarah dan Darren yang suka mengejeknya gadis cengeng.
"Sarah begitu sibuk, apa dia baik-baik saja? semalam dia sangat mabuk!" ucap Rissa mengkhawatirkan Sarah.
Rissa merasakan perutnya minta diisi lalu ia melihat ke arah jam yang ada di pergelangan tangan nya.
"Ternyata sudah jam 10 pagi pantas saja aku merasa sangat lapar," Rissa berbicara sendiri.
Lalu kemudian Rissa melihat sekitar, tetapi tidak ada makanan, namun tiba-tiba ada suara ketukan di luar pintu.
Rissa membuka pintu lalu seorang manajer dan beberapa orang datang membawa bermacam-macam makanan untuknya.
"Selamat pagi Nyonya," ucap manajer di depan pintu menyapa sembari membawa makanan.
"Selamat pagi," ucap Rissa bingung karena kedatangan mereka.
Mereka lalu menyajikan semua makanan di atas meja. "Selamat menikmati Nyonya," ucap pegawai hotel serentak lalu tersenyum.
"Terima kasih." Ucap Rissa sopan dan duduk.
Semua nampak begitu lezat di depan Rissa, tetapi saat Rissa mau makan dia merasa tidak berselera Rissa hanya mengaduk-ngaduk makanannya saja.
"Maaf aku tidak berselera makan," ucap Rissa merasa tidak enak.
"Apa perlu kami memasakkan sesuatu untuk Anda Nyonya?" tanya manajer hotel.
"Terima kasih, tetapi tidak perlu. Aku ingin mencari angin diluar," ucap Rissa lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja.
Rissa meninggalkan hotel tempatnya menginap tanpa membawa ponsel.
Aku lupa membawa ponsel, tapi biarlah, batin Rissa.
Niat Rissa ingin ke pantai, tetapi matahari mulai terik memanasi bumi jadi Rissa berhenti disebuah restoran. Tampak banyak pengunjung sedang keluar masuk, Rissa berjalan menaiki tangga restoran dan ia terhenti di balkon restoran.
"Aku haus sekali, tetapi aku tidak punya uang!!" ucap Rissa.
Rissa lalu bersandar dipinggir balkon yang terbuat dari kayu, dilihatnya banyak sekali yang sedang makan dan minum. Lalu ia berbalik lagi melihat ke arah pantai dengan menumpu dagunya, Rissa memandangi pantai yang sangat indah puas rasanya ia memandanginya.
"Oh, indah sekali..." ucap nya tanpa sadar.
"Ya, sangat indah pantai disini," ucap seorang pemuda.
Rissa menoleh pada suara yang mengagetkannya. "Oh, hallo," ucap Rissa kikuk.
"Apa kamu mau minum sesuatu?" tawar pemuda itu.
"Ahh, tidak terima kasih," ucap Rissa menolak.
Namun tiba-tiba tangannya sudah dipaksa menerima sebotol limun oleh pemuda itu. Pemuda yang terlihat seumuran dengan Rissa terlihat sangat ramah.
"Minumlah," tawar pemuda itu.
"Terima kasih," ucap Rissa.
Rissa meminum limun yang diberikan oleh pemuda itu lalu mereka mengobrol.
"Apa kamu sedang berlibur disini?" tanya pemuda itu.
"Iya, dia sedang berlibur disini bersamaku. Perkenalkan aku Daniel suaminya," ucap Daniel datang dengan tiba-tiba dengan suara sombongnya.
Lalu dengan cepat Daniel menarik tangan Rissa hingga ada dipelukannya. Rissa hanya bengong melihat kelakuan Daniel.
"Oh, maaf kukira dia...," ucapan pemuda itu terhenti karena Daniel menyela pembicaraannya.
"Apa kamu tidak melihat ada cincin yang melingkar di jarinya?" tanya Daniel berapi-api.
Sejak kapan aku memakai cincin... apa tadi pagi dia memakaikannya padaku? batin Rissa.
Gadis itu memandangi tangannya dan melihat cincin melingkar dijari manisnya.
Daniel masih dengan amarahnya menatap pemuda itu pergi dan kemudian perhatiannya teralih ke arah Rissa ditatapnya lekat-lekat gadis itu, tetapi Rissa menghindari tatapannya.
"Apa maksudnya ini?" tanya Daniel.
"Apa?" ucap Rissa singkat dan memandangi pantai yang indah.
"Aku tadi terburu-buru datang ke hotel secepatnya karena suaramu terdengar sedih ditinggal oleh ku, tetapi kamu justru bersenang-senang dengan bocah ingusan itu!!" ucap Daniel sambil berteriak.
"Tidak pemuda itu hanya menawari ku minum itu saja," ucap Rissa membela diri.
"Kenapa kamu tidak beli saja!!" ucap Daniel suara nya makin tinggi berteriak.
"Umm, aku tidak punya uang," ucap Rissa pelan.
Daniel terdiam...
Rissa mau meminum limun nya lagi, tapi Daniel langsung membuangnya ke tempat sampah.
"Kenapa dibuang aku haus?" ucap Rissa berteriak.
"Lalu kenapa tadi di Hotel kamu tidak meminum atau mamakan apapun?" Daniel balik bertanya.
Rissa tetap memandang jauh ke arah laut, ingin rasanya tenggelam di samudra luas dan menghilang pikirnya daripada menghadapi amarah dari seorang Daniel Richardson.
"Lihat aku, aku sedang berbicara padamu!!" Daniel berteriak.
Rissa menatap Daniel dan menangis... gadis itu merasa seperti sedang ketahuan selingkuh.
Semua orang yang ada di restoran memandangi mereka berdua. Rissa dan Daniel tampak terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Bersambung.
Haiii... apa kalian menyukai karyaku ini? jangan lupa dukungannya vote dan commentnya ya biar akyu tambah semangat🙏🙏 mohon maaf TYPO dimana-mana dan EYD nya masih berantakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
👑
Rissa 💕💕💕
2021-03-24
0
🌻Ruby Kejora
3 Like disini💐💐
Sukses trus ya thor
Salam dr
JANJI suci
2021-03-22
0
@BUMI_06
like
2021-03-22
0