Bab.7 Bingung

Rissa bingung harus bagaimana dan hari semakin siang, tetapi dia belum mendapatkan uang sama sekali untuk biaya kekeknya. Gadis itu pun tiba di depan sebuah gedung yang menjulang dengan sangat tinggi.

"Apa aku harus meminta tolong padanya? Hanya pria itu yang bisa membantuku!"

Rissa berdiri tepat di depan pintu masuk, ia berjalan memasuki gedung. Terlihat luas dan begitu modern di dalam gedung. Sebelumnya Rissa tidak pernah ke gedung tempat Daniel bekerja. Perusahaan ini bergerak di bidang perbankan, lalu Rissa berjalan menghampiri meja resepsionis.

"Nona, selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang resepsionis dengan sopan.

"Saya mau bertemu dengan CEO Daniel Richardson," ucap Rissa.

"Apa sebelumnya Anda sudah membuat janji?" Resepsionis bertanya.

"Belum, tetapi aku ingin bertemu dengannya. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengannya." Dengan polosnya Rissa berkata.

"Maaf, jika Anda belum membuat janji akan sulit bertemu dengan CEO." Resepsionis berkata lagi pada Rissa.

"Ini sangat mendesak, aku mohon." Wajah Rissa terlihat sangat memelas.

"Jika begitu, saya akan menghubungi sekretarisnya dahulu untuk menanyakannya. Mohon tunggu sebentar," ucap resepsionis.

Rissa menunggu sesaat denganbperasaan sesikit cemas, tetapi tidak lama resepsionis itu berkata.

"Menurut sekretarisnya, sekarang CEO sedang rapat dengan seseorang. Mungkin sore hari baru selesai," ucap resepsionis lagi.

"Ya, aku akan menunggu. Tolong beritahu aku jika CEO sudah selesai rapat," ucap Rissa sangat berharap.

"Silakan duduk, Nona."

Rissa duduk di ruang tunggu, dilihat nya jam sudah menunjukan pukul dua siang. Rissa berharap akan bertemu Daniel secepatnya.

Semalam Daniel tidak pulang kemana dia pergi? Apa Daniel tidur dengan gadis yang dicumbuinya itu? batin Rissa.

Rissa teringat adegan di mana Daniel mencium mesra gadis yang sedang duduk dipangkuannya.

Tidak terasa hari sudah sore, sudah banyak pegawai pulang dari kantor ini. Rissa menunggu sudah empat jam lebih, ia pun berdiri mendatangi meja resepsionis dan kemudian menanyakannya kembali.

"Nona, maaf. Apa Tuan Daniel sudah selesai rapat?" tanya Rissa cemas.

"Baru saja, Tuan Daniel selesai rapat. Namun, beliau berkata sedang tidak ingin menerima tamu. Jadi CEO langsung pergi," jawab nona resepsionis itu.

"Ke mana Tuan Daniel pergi?" tanya Rissa.

"Maaf kami tidak tahu, Nona."

"Ya sudah, jika begitu. Terima kasih," ucap Rissa.

Gadis itu mencoba menghubungi Daniel berkali-kali, tetapi Daniel tetap tidak mengangkat panggilannya.

"Apa ponsel ini rusak, bagaimana ini apa yang harus aku lakukan?" Rissa menatap ponselnya dengan kesal.

Rissa sangat resah masalah nya jika dia tidak mendapatkan uang 100 juta maka kakeknya akan di keluarkan dari rumah sakit. Malam ini, hujan pun kembali dengan deras membasahi bumi seperti kemarin.

"Kenapa setiap malam turun hujan?" Rissa lalu berlari mengejar bis.

Rissa pulang ke mansion dengan pakaian basah. Gadis itu pun cepat pergi ke dalam, Rissa lalu menaiki anak tangga menuju kamar Daniel di lantai dua. Ia sangat berharap jika pria itu berada di sana.

Malam ini apa pun yang terjadi, aku harus mendapatkan uang untuk perawatan kakek, batin Rissa.

Rissa memasuki kamar Daniel dengan cemas dilihatnya sekeliling kamar, rasa takut menyelimuti dirinya. Terlihat remang-remang di dalam kamar, hanya ada sedikit pantulan cahaya lampu dari luar. Rissa melihat siluet seorang pria tengah duduk sembari memegang segelas Red Wine.

Akhirnya, benar dugaan Rissa. Pria itu ada di dalam kamarnya. Seorang pria berwajah tampan dengan alis tebal, hidung mancung, dan rahang yang kuat juga tegas. Pria itu adalah Daniel Richardson, seorang pria yang membuat hidup Rissa seperti naik Roller Coaster.

"Maaf aku masuk tanpa permisi," ucap Rissa pelan.

"Ada apa kau ke sini?" Daniel bertanya dengan dingin.

"Bisakah kau membantuku kali ini saja?" Rissa terlihat cemas.

Daniel lalu berkata. "Bukankah kau tidak membutuhkanku?"

"Aku akan melakukan apa saja, aku mohon padamu." Rissa terlihat memelas.

"Apa balasannya untukku jika membantumu?" Daniel menggoyang-goyangkan gelas Wine di tangannya dan kemudian ia menghirup aromanya.

Malam ini aku melakukan kesalahan dengan membangunkan seekor singa yang lapar, batin Rissa.

Rissa mendatangi Daniel yang sedang duduk santai di sofa, perlahan Rissa berjalan ke arah Daniel. Kemudian dengan cepat ia menenggak habis isi gelas yang di pegang Daniel. Sebentar saja gadis itu sudah merasa pusing, tanpa ragu dan malu Rissa duduk di atasvpangkuan Daniel lalu mencium pria itu.

Walau udara sedang dingin, tetapi Rissa merasakan tubuhnya sangat panas. Dengan sedikit kesadaran yang masih tersisa, Rissa melepaskan kaitan branya.

Daniel membalas ciuman Rissa, sementara itu tangan kokoh Daniel memegang pinggang dan payu**dara Rissa. Daniel menikmati dan menyentuh semua bagian tubuh Rissa.

"Aah." Rissa mende**sah, gadis itu tidak sadar karena sudah mabuk.

"Cukup untuk malam ini, Sayang. Aku tidak ingin merusakmu terlalu jauh." Daniel tersenyum, karena rencananya berjalan lancar.

Selanjutnya, Daniel membopong tubuh Rissa dan membaringkannya di tempat tidur. Kemudian Daniel membuka semua pakaian Rissa yang basah karena air hujan.

"Kamu sungguh cantik, Sayang." Daniel lalu memeluk tubuh polos Rissa, dan ia tidur bersama dalam satu selimut.

...****...

Keesokan paginya di mansion.

Rissa berangsur sadar dari tidur lelapnya, lalu ia memijit pelipisnya yang terasa sedikit sakit. Gadis itu berusaha untuk mengingat-ingat kejadian semalam. Namun, terasa ada tangan yang sedang memeluknya dari belakang. Rissa langsung membalikkan tubuhnya untuk menghadap pada seseorang.

"Daniel!" Rissa sangat terkejut hingga terjatuh ke lantai, gadis itu baru sadar tidak memakai apapun.

Rissa menutup tubuhnya dengan selimut, ia lalu berjalan memunguti pakaiannya yang tergeletak di lantai. Gadis itu merutuki kebodohan dirinya sendiri.

Namun, belum sempat Rissa memakai pakaiannya. Sayup-sayup terdengar suara ponsel berdering di dalam tasnya. Dengan cepat ia menjawab panggilan dari seseorang diponselnya.

"Halo?" Rissa mengangkat panggilan seseorang.

"Halo, selamat pagi. Apa ini dengan nona Rissa? Saya Suster dari rumah sakit," suara seorang perawat menyapa dengan ramah.

"Selamat pagi, ya. Dengan saya sendiri," jawab Rissa pelan.

"Tuan Adam hari ini bisa di bawa ke kamar pasien untuk perawatan. Jadi bisakah Anda datang hari ini?" Suster bertanya.

"Maaf, tetapi saya belum mengurus administrasinya!" Rissa menunduk.

"Oh, administrasinya sudah di urus semua, oleh seseorang pagi ini. Baiklah jika begitu kami tunggu kedatangan, Anda." Suster lalu menutup panggilan nya.

Rissa menatap Daniel dengan masih memegang selimut yang menutup tubuhnya. Pikirannya berputar-putar, tidak sengaja mata mereka bertemu pandang.

Hening.

Daniel beranjak dari tempat tidur dan mendatangi Rissa yang terpaku, lalu Daniel memeluk tubuh Rissa dengan hangat.

"Sayangku, kenapa kamu terlihat bingung?" Daniel memeluk tubuh kecil itu.

"Daniel, apa yang terjadi semalam?"

"Apa kamu tidak ingat?"

"Tidak, apakah kita?"

"Tenanglah kita tidak melakukan apa-apa!"

"Benarkah?"

"Lihatlah aku masih memakai pakaian, apa kamu berharap aku melakukan sesuatu padamu?" Daniel tersenyum menggoda Rissa.

Rissa memukul dada Daniel.

"Rissa, maukah kau menikah denganku?" Daniel mengulang kembali perkataannya.

Rissa terdiam.

Sebenarnya aku ingin sekali meninggalkan mansion ini suatu hari nanti dan terbebas dari rasa dendam seseorang, batin Rissa.

Bersambung.

Haiii ...

Apa kalian menyukai cerita ini? mohon dukungan nya ya. Jangan lupa VOTE dan Commentnya jangan jadi silent reader🙏🙏 tinggalin jejak dikit lah buat akyu biar semangat😉.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

Di balik sifat dinginmu, wahai Daniel....kamu begitu penuh kelembutan dan kasih sayang....semoga Rissa bahagia

2021-04-12

0

Jungkook wife

Jungkook wife

Hadir kembali membawa like nya. Salam dari "Istri yang Terabaikan" Mari saling memberikan dukungan. Tetap semangat berkarya Author.

2021-03-28

0

👑

👑

💕💕💕💕

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tragedi
2 Bab 2 Menangis semalam
3 Bab 3 First Love
4 Bab 4 Kharisma pria kejam
5 Bab 5 Menyatakan Cinta
6 Bab.6 Sebuah Rencana
7 Bab.7 Bingung
8 Bab 8 Kenangan.
9 Bab.9 Pagi Yang Canggung
10 Bab.10 Sepasang Kekasih.
11 Bab.11 Rumit.
12 Bab.12 Bertahan
13 Bab.13 Sunset
14 Bab.14 Double Date.
15 Bab.15 Presidential Suite
16 Bab.16 Perjanjian
17 Bab.17 Gadis cengeng
18 Bab.18 Tidak berdaya
19 Bab 19 Maafkan aku
20 Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21 Bab 21 Kau milikku
22 Bab 22 Dua sisi mata pisau
23 Bab 23 Kissmark
24 Bab 24 Gadis yang sederhana.
25 Bab 25 Meminta restu.
26 Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27 Bab 27 Demi uang
28 VISUAL PEMAIN
29 Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30 Bab 29 Alergi Seafood
31 Bab 30 Tuduhan pria kejam
32 Bab 31 Cinta dan Benci
33 Bab 32 Aku akan bertahan
34 Bab 33 Tunggulah aku
35 Bab 34 Fitting gaun pengantin
36 Bab 35 Mencari kebenaran
37 Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38 Bab 37 Undangan pernikahan
39 Bab 38 Kau Monster bagian 1
40 Bab 39 Kau Monster bagian 2
41 Bab 40 Kita menikah hari ini
42 Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43 Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44 Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45 Bab 44 Daniel Kecelakaan
46 Bab 45 Pov Daniel
47 Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48 Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49 Bab 48 Honeymoon
50 Bab 49 Kemarahan Daniel
51 Bab 50 Kecemburuan Daniel
52 Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53 Bab 52
54 Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55 Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56 Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57 Bab 56 Sungguhkah itu?
58 Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59 Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60 Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61 Bab 60 Aku sangat lelah
62 Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63 Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64 Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65 Bab 64 Cinta?
66 Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67 Bab 66 Dilema
68 Bab 67 Titik terang
69 Bab 68 Semua salahku
70 Bab 69 Rasa ingin memiliki
71 Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72 Bab 71 Kelalaian Daniel
73 Bab 72 POV Damian
74 Bab 73 Pesonamu
75 Bab 74 Jangan pergi
76 Bab 75 Tetaplah bersamaku
77 Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78 Bab 77 Menyebalkan
79 Bab 78 Mengganggu
80 Bab 79 Pria Posesif
81 Bab 80 Aku harus apa?
82 Bab 81 Pria aneh
83 Bab 82 POV Rissa
84 Bab 83 Merindukanmu
85 Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86 Bab 86 Kecemasan Rissa.
87 Bab 87 Menemui Darren
88 Bab 88 Aku Mencintainya
89 Bab 89 Apakah ini nyata?
90 Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91 Bab 91 Aku baik-baik saja
92 Bab 92 Mencuri pandang
93 Bab 93 Rencana
94 Bab 94 Bayaran
95 Bab 95 Bersamamu
96 Bab 96 Pengakuan
97 Bab 97 Perhatian
98 Bab 98 Aku siap
99 Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100 Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101 Bab 101 Kata Cinta
102 Bab 102 Temani Aku
103 Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104 Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105 105 Aku Sangat Mencintaimu
106 Bab 106 Lembayung Senja
107 Bab 107 Mual
108 Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109 Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110 Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111 Bab 111 Kejutan
112 Bab 112 Luruh
113 Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114 Bab 114 Morning Sikcness
115 Bab 115 Aku Harus Apa?
116 Bab 116 Mimpi Buruk
117 Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118 Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119 Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120 Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121 Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122 Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123 Bab 123 Aku Pergi
124 Bab 124 Gare d'Austerlitz
125 Bab 125 Menyambut hari
126 Bab 126 The CEO is Cruel
127 Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128 Bab 128 Sebuah Rasa
129 Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130 Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131 Bab 131 Aku Memang Pengecut
132 Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133 Bab 133 Maison de repos
134 Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135 Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136 Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137 Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138 138 Pergilah
139 Bab 139 Sedih Tak Berujung
140 Bab 140 Bayi Prematur
141 Bab 141 Kecewa
142 Bab 142 Berusaha
143 Bab 143 Penolakan
144 Bab 144 Akhir Kisah Kita
145 Bab 145 Meragukan?
146 Bab 146 Sebuah Jawaban
147 Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148 Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149 Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150 Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151 Bab 151 Rindu
152 Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153 Bab 153 The End
154 Pemberitahuan
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 Tragedi
2
Bab 2 Menangis semalam
3
Bab 3 First Love
4
Bab 4 Kharisma pria kejam
5
Bab 5 Menyatakan Cinta
6
Bab.6 Sebuah Rencana
7
Bab.7 Bingung
8
Bab 8 Kenangan.
9
Bab.9 Pagi Yang Canggung
10
Bab.10 Sepasang Kekasih.
11
Bab.11 Rumit.
12
Bab.12 Bertahan
13
Bab.13 Sunset
14
Bab.14 Double Date.
15
Bab.15 Presidential Suite
16
Bab.16 Perjanjian
17
Bab.17 Gadis cengeng
18
Bab.18 Tidak berdaya
19
Bab 19 Maafkan aku
20
Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21
Bab 21 Kau milikku
22
Bab 22 Dua sisi mata pisau
23
Bab 23 Kissmark
24
Bab 24 Gadis yang sederhana.
25
Bab 25 Meminta restu.
26
Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27
Bab 27 Demi uang
28
VISUAL PEMAIN
29
Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30
Bab 29 Alergi Seafood
31
Bab 30 Tuduhan pria kejam
32
Bab 31 Cinta dan Benci
33
Bab 32 Aku akan bertahan
34
Bab 33 Tunggulah aku
35
Bab 34 Fitting gaun pengantin
36
Bab 35 Mencari kebenaran
37
Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38
Bab 37 Undangan pernikahan
39
Bab 38 Kau Monster bagian 1
40
Bab 39 Kau Monster bagian 2
41
Bab 40 Kita menikah hari ini
42
Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43
Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44
Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45
Bab 44 Daniel Kecelakaan
46
Bab 45 Pov Daniel
47
Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48
Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49
Bab 48 Honeymoon
50
Bab 49 Kemarahan Daniel
51
Bab 50 Kecemburuan Daniel
52
Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53
Bab 52
54
Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55
Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56
Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57
Bab 56 Sungguhkah itu?
58
Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59
Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60
Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61
Bab 60 Aku sangat lelah
62
Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63
Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64
Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65
Bab 64 Cinta?
66
Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67
Bab 66 Dilema
68
Bab 67 Titik terang
69
Bab 68 Semua salahku
70
Bab 69 Rasa ingin memiliki
71
Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72
Bab 71 Kelalaian Daniel
73
Bab 72 POV Damian
74
Bab 73 Pesonamu
75
Bab 74 Jangan pergi
76
Bab 75 Tetaplah bersamaku
77
Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78
Bab 77 Menyebalkan
79
Bab 78 Mengganggu
80
Bab 79 Pria Posesif
81
Bab 80 Aku harus apa?
82
Bab 81 Pria aneh
83
Bab 82 POV Rissa
84
Bab 83 Merindukanmu
85
Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86
Bab 86 Kecemasan Rissa.
87
Bab 87 Menemui Darren
88
Bab 88 Aku Mencintainya
89
Bab 89 Apakah ini nyata?
90
Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91
Bab 91 Aku baik-baik saja
92
Bab 92 Mencuri pandang
93
Bab 93 Rencana
94
Bab 94 Bayaran
95
Bab 95 Bersamamu
96
Bab 96 Pengakuan
97
Bab 97 Perhatian
98
Bab 98 Aku siap
99
Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100
Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101
Bab 101 Kata Cinta
102
Bab 102 Temani Aku
103
Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104
Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105
105 Aku Sangat Mencintaimu
106
Bab 106 Lembayung Senja
107
Bab 107 Mual
108
Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109
Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110
Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111
Bab 111 Kejutan
112
Bab 112 Luruh
113
Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114
Bab 114 Morning Sikcness
115
Bab 115 Aku Harus Apa?
116
Bab 116 Mimpi Buruk
117
Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118
Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119
Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120
Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121
Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122
Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123
Bab 123 Aku Pergi
124
Bab 124 Gare d'Austerlitz
125
Bab 125 Menyambut hari
126
Bab 126 The CEO is Cruel
127
Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128
Bab 128 Sebuah Rasa
129
Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130
Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131
Bab 131 Aku Memang Pengecut
132
Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133
Bab 133 Maison de repos
134
Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135
Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136
Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137
Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138
138 Pergilah
139
Bab 139 Sedih Tak Berujung
140
Bab 140 Bayi Prematur
141
Bab 141 Kecewa
142
Bab 142 Berusaha
143
Bab 143 Penolakan
144
Bab 144 Akhir Kisah Kita
145
Bab 145 Meragukan?
146
Bab 146 Sebuah Jawaban
147
Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148
Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149
Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150
Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151
Bab 151 Rindu
152
Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153
Bab 153 The End
154
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!