Bab 5 Menyatakan Cinta

Maaf kan saya yang banyak kekurangan ini semoga kedepannya saya akan lebih baik😉

****

Happy reading.

Rissa tidak sadarkan diri tepat di depan UGD. Dengan sigap Daniel lalu membopong tubuh Rissa yang tidak sadarkan diri.

Kenapa gadis ini sangat ringan sekali? pikir Daniel.

"Baringkan di atas ranjang," pinta dokter.

Dokter lalu memeriksa dengan seksama keadaan Rissa, sesaat kemudian seorang suster memasang jarum infus di tangan Rissa. Tidak lama kemudian terlihat cairan infus pun mulai menetes dari dalam sebuah botol bening.

"Bagaimana dengannya, Dokter?" tanya Daniel. Pria itu merasa cemas melihat keadaan Rissa saat ini.

"Tidak apa-apa, ia hanya sedikit kelelahan. Sepertinya gadis ini belum makan apa pun sejak pagi, jadi ini yang menyebakannya tidak sadarkan diri!" Dokter menerangkan pada Daniel.

"Apa!" Daniel terkejut mendengar penuturan dokter itu.

"Baiklah, untuk sekarang biarkan ia istirahat dahulu." Dokter selesai memeriksa Rissa.

"Terima kasih, Dokter." Daniel berkata dengan pelan.

Kemudian Daniel duduk di sebelah ranjang sambil menatap sendu pada Rissa. Wajah gadis itu terlihat pucat, Daniel lalu memegang tangan Rissa dengan lembut.

Rissa begitu kurus, wajahnya terlihat sangat lelah. Sebenarnya apa yang sedang dipikirkannya, hingga membuatnya seperti ini? batin Daniel bertanya-tanya.

Setelah 30 menit berlalu, Rissa pun tersadar dari pingsannya. Dengan perlahan gadis itu mulai membuka matanya, dan melihat sekelilingnya. Kemudian ia pun mencoba untuk menggerakan tangannya untuk menyentuh kepalanya yang terasa sakit.

"Aduuh, kepalaku terasa pening. Di mana aku?" Rissa meringis kesakitan.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Daniel.

Gadis itu mencoba untuk beranjak dari atas ranjang, tetapi tangan kokoh langsung menghalanginya.

"Jangan bergerak, istirahatlah dahulu!" Daniel memaksa Rissa.

Sreekkk! Suara hordeng penutup di buka, seorang suster masuk memeriksa karena mendengar keributan di dalam ruangan tersebut.

"Tunggu infusnya habis dulu, ya. Baru setelah itu boleh pulang!" Suster berkata dengan lembut sambil, sembari melihat isi cairan infus. Kemudian sesudah itu suster berjalan pergi keluar.

"Kamu dengar apa yang sudah Suster itu katakan? Jadilah gadis yang baik untuk hari ini." Daniel menggurui Rissa.

Gadis itu lalu terdiam setelah mendengar ucapan dari Daniel, ia lalu membaringkan kembali tubuhnya yang lemas. Lama kelamaan rasa sakit di kepalanya pun mulai berkurang, Rissa merasa sudah lebih baik.

Aku baru tahu jika gadis ini semakin dilihat semakin cantik. Ada rasa aneh yang tiba-tiba datang menyelimutiku, batin Daniel lalu menatap Rissa lekat-lekat.

Rissa menggeser tubuhnya tanpa sadar mata mereka saling menatap lama. Gadis itu cepat-cepat memalingkan wajah nya untuk menghindari tatapan Daniel.

Hening.

"Aku akan pergi keluar sebentar." Daniel lalu beranjak pergi meninggalakan Rissa seorang diri di dalam ruangan itu.

Aku ingin sekali membasuh wajahku dengan air dingin! Kenapa di ruangan ini terasa sangat panas? batin Rissa.

Setelah menunggu Rissa merasa lebih sehat, mereka lalu pulang ke mansion pada malam itu.

"Cepatlah, aku sudah sangat lapar!" Daniel meminta Rissa untuk segera masuk ke mansion.

Lalu mereka berdua masuk ke dalam mansion dengan di sambut Bu Fara sang juru masak.

"Selamat malam, Tuan Daniel. Aku sudah menyiapkan makan malam yang istimewa," ucap Fara seraya tersenyum dengan lembut.

Di meja makan sudah tersedia banyak sekali masakan yang lezat. Rissa hendak pergi ke kamarnya, tapi Daniel segera menarik tangannya.

"Duduklah dan temani aku makan," ucap Daniel memaksa.

Rissa menurut lalu duduk, wajahnya masih terlihat pucat dengan rambut yang sedikit berantakan.

"Bu Fara, tolong bawakan bubur untuk Rissa."

Dengan sigap Bu Fara membawa bubur yang sudah disiapkan sebelumnya, lalu diberikan pada Rissa.

"Ayo, makanlah. Ini sangat lezat!" Daniel meminta Rissa untuk segera makan.

Rissa menyendok bubur hangat itu dengan pelan, ia lalu menyuap dan menelannya buburnya. Gadis itu merasa tidak berselera untuk makan apa pun juga saat ini.

"Tuan Daniel, maaf. Apa boleh aku masuk ke dalam kamar?" tanya Rissa.

"Pergilah dan istirahatlah!" Suara Daniel terdengar lembut.

Baru saja Rissa hendak beranjak, tetapi tubuhnya sempoyongan dan hampir saja jatuh. Namun, Daniel berada di sebelahnya hingga dengan cepat langsung menangkap tubuh Rissa.

"Apa kamu masih pusing?" tanya Daniel.

"Aku baik-baik saja," jawab Rissa lemah.

Daniel langsung meraup tubub Rissa ke dalam pelukannya. Pria itu lalu membopong Rissa ke kamarnya di belakang. Mereka berjalan meninggalkan ruang makan. Bu Fara terlihat terkejut ketika melihat Daniel memperlakukan Rissa dengan baik.

"Apa mataku sudah salah lihat, kenapa Tuan Daniel begitu perhatian dengan Rissa?" Bu Fara bertanya-tanya.

Mata Bu Fara sampai melotot melihat mereka berdua, karena Bu Fara tahu seperti apa Daniel selama ini memperlakukan Rissa.

 

POV Bu Fara

Kami masih ingat betul saat Rissa pertama kali menginjakan kakinya ke mansion ini, ketika itu usia Rissa baru 16 tahun. Pada saat itu kami juga baru beberapa bulan bekerja di mansion, berbeda dengan kakek Adam yang sudah bekerja bertahun-tahun lamanya.

Sebelumnya tuan Daniel anak yang baik dan juga penyayang. Namun, sejak kematian ibunya tuan Daniel mendadak jadi pendiam dan pemarah.

Sebulan setelah kecelakaan mobil yang menewaskan nyonya Eva dan orang tua Rissa. Tuan Danny bicara pada kami semua yang ada di mansion untuk menjaga Rissa baik-baik. Akam tetapi, tuan Daniel selalu menyulitkan Rissa di mansion.

Pernah sekali waktu Rissa kepergok melakukan kesalahan, gadis itu memasuki kamar tuan Daniel tanpa izin. Rissa berniat untuk mencuci pakaian kotor yang berada di dalam kamar tuan Daniel.

Namun, tuan Daniel mengetahuinya dan marah saat itu juga. Pria itu lalu memecahkan semua vas dan kaca yang ada di kamarnya. Hingga membuat kami berlari ke lantai atas tempat suara pecahan berada. Terdengar teriakan ketika itu, dan kami pun terkejut setelah sampai di kamar itu. Karena Rissa penuh dengan luka akibat terkena pecahan kaca.

Sejak saat itu Rissa selalu menghindar bertemu dengan tuan Daniel. Kami sangat menyesal telah lengah pada saat itu, dan setelah kejadian kami di marahi habis-habisan oleh tuan Danny.

Sebenarnya Kami juga merasa kasihan dengan Rissa. Gadis itu tidak bahagia tinggal di mansion, Rissa selalu menderita disini. Namun, Rissa tetap bertahan karena kakek Adam. Menurut kami Rissa gadis yang baik dan manis, kami berharap suatu hari Rissa bahagia.

... *****...

Tap, tap, tap. Suara langkah Daniel terdengar di lorong mansion dengan masih membopong tubuh Rissa. Terlihat tangan Rissa memeluk leher Daniel dengan erat, wajah mereka berdua menyentuh sesaat.

"Tuan Daniel, tolong turunkan aku." Rissa merasa tidak nyaman.

"Tidak apa-apa, aku akan membawamu sampai ke kamar!" Daniel memaksa.

Kemudian mereka berdua sampai di depan pintu kamar Rissa.

"Bisa bantu aku membuka pintu?" Daniel berkata dengan lembut.

Rissa tidak percaya Daniel bisa berbicara lembut padanya, lalu gadis itu membuka pintu dengan masih di dalam pelukan Daniel. Mereka memasuki kamar dan Daniel menurunkan Rissa di samping ranjang, kemudian ditatapnya mata Rissa dan digenggamnya jari-jemari Rissa.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu."

"Apa yang ingin Tuan Daniel bicarakan denganku?" Rissa lalu menatap Daniel dengan bingung.

"Menikahlah denganku."

Rissa terkejut dan langsung melepas genggaman tangan Daniel, ia lalu menatap mata Daniel.

"Tidak, Tuan Daniel!" Rissa menolak Daniel.

"Aku mencintaimu." Daniel hendak memeluk Rissa, tapi ditolak keras oleh gadis itu.

"Tidak ini salah, kau hanya terobsesi padaku akhir-akhir ini!" Mata Rissa mulai berkaca-kaca karena seperti sedang dipermainkan.

"Aku sungguh-sungguh mencintaimu!" Daniel berkata dengan sangat yakin.

"Namun, aku tidak mencintaimu dan sebenarnya kau pun tidak mencintaiku. Aku tahu itu!" teriak Rissa sambil menangis.

"Apa kau benar-benar menolakku? Atau ada lelaki lain dihidupmu?" Daniel tiba-tiba marah pada Rissa.

Lalu pria itu berlalu pergi begitu saja, meninggalkan Rissa seorang diri di dalam kamarnya.

Bersambung.

 

 

Terpopuler

Comments

Jungkook wife

Jungkook wife

Selalu hadir membawa like untuk karya Author. Salam dari "Istri yang Terabaikan" mari terus saling mendukung. Ditunggu selalu Feedback nya. Terimakasih.

2021-03-26

0

👑

👑

like + rate ⭐⭐⭐⭐⭐

2021-03-24

0

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

sudah kuberi 5 BL, hadiah dan bintang lima kak😀

2021-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tragedi
2 Bab 2 Menangis semalam
3 Bab 3 First Love
4 Bab 4 Kharisma pria kejam
5 Bab 5 Menyatakan Cinta
6 Bab.6 Sebuah Rencana
7 Bab.7 Bingung
8 Bab 8 Kenangan.
9 Bab.9 Pagi Yang Canggung
10 Bab.10 Sepasang Kekasih.
11 Bab.11 Rumit.
12 Bab.12 Bertahan
13 Bab.13 Sunset
14 Bab.14 Double Date.
15 Bab.15 Presidential Suite
16 Bab.16 Perjanjian
17 Bab.17 Gadis cengeng
18 Bab.18 Tidak berdaya
19 Bab 19 Maafkan aku
20 Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21 Bab 21 Kau milikku
22 Bab 22 Dua sisi mata pisau
23 Bab 23 Kissmark
24 Bab 24 Gadis yang sederhana.
25 Bab 25 Meminta restu.
26 Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27 Bab 27 Demi uang
28 VISUAL PEMAIN
29 Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30 Bab 29 Alergi Seafood
31 Bab 30 Tuduhan pria kejam
32 Bab 31 Cinta dan Benci
33 Bab 32 Aku akan bertahan
34 Bab 33 Tunggulah aku
35 Bab 34 Fitting gaun pengantin
36 Bab 35 Mencari kebenaran
37 Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38 Bab 37 Undangan pernikahan
39 Bab 38 Kau Monster bagian 1
40 Bab 39 Kau Monster bagian 2
41 Bab 40 Kita menikah hari ini
42 Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43 Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44 Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45 Bab 44 Daniel Kecelakaan
46 Bab 45 Pov Daniel
47 Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48 Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49 Bab 48 Honeymoon
50 Bab 49 Kemarahan Daniel
51 Bab 50 Kecemburuan Daniel
52 Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53 Bab 52
54 Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55 Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56 Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57 Bab 56 Sungguhkah itu?
58 Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59 Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60 Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61 Bab 60 Aku sangat lelah
62 Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63 Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64 Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65 Bab 64 Cinta?
66 Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67 Bab 66 Dilema
68 Bab 67 Titik terang
69 Bab 68 Semua salahku
70 Bab 69 Rasa ingin memiliki
71 Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72 Bab 71 Kelalaian Daniel
73 Bab 72 POV Damian
74 Bab 73 Pesonamu
75 Bab 74 Jangan pergi
76 Bab 75 Tetaplah bersamaku
77 Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78 Bab 77 Menyebalkan
79 Bab 78 Mengganggu
80 Bab 79 Pria Posesif
81 Bab 80 Aku harus apa?
82 Bab 81 Pria aneh
83 Bab 82 POV Rissa
84 Bab 83 Merindukanmu
85 Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86 Bab 86 Kecemasan Rissa.
87 Bab 87 Menemui Darren
88 Bab 88 Aku Mencintainya
89 Bab 89 Apakah ini nyata?
90 Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91 Bab 91 Aku baik-baik saja
92 Bab 92 Mencuri pandang
93 Bab 93 Rencana
94 Bab 94 Bayaran
95 Bab 95 Bersamamu
96 Bab 96 Pengakuan
97 Bab 97 Perhatian
98 Bab 98 Aku siap
99 Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100 Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101 Bab 101 Kata Cinta
102 Bab 102 Temani Aku
103 Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104 Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105 105 Aku Sangat Mencintaimu
106 Bab 106 Lembayung Senja
107 Bab 107 Mual
108 Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109 Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110 Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111 Bab 111 Kejutan
112 Bab 112 Luruh
113 Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114 Bab 114 Morning Sikcness
115 Bab 115 Aku Harus Apa?
116 Bab 116 Mimpi Buruk
117 Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118 Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119 Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120 Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121 Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122 Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123 Bab 123 Aku Pergi
124 Bab 124 Gare d'Austerlitz
125 Bab 125 Menyambut hari
126 Bab 126 The CEO is Cruel
127 Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128 Bab 128 Sebuah Rasa
129 Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130 Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131 Bab 131 Aku Memang Pengecut
132 Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133 Bab 133 Maison de repos
134 Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135 Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136 Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137 Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138 138 Pergilah
139 Bab 139 Sedih Tak Berujung
140 Bab 140 Bayi Prematur
141 Bab 141 Kecewa
142 Bab 142 Berusaha
143 Bab 143 Penolakan
144 Bab 144 Akhir Kisah Kita
145 Bab 145 Meragukan?
146 Bab 146 Sebuah Jawaban
147 Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148 Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149 Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150 Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151 Bab 151 Rindu
152 Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153 Bab 153 The End
154 Pemberitahuan
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 Tragedi
2
Bab 2 Menangis semalam
3
Bab 3 First Love
4
Bab 4 Kharisma pria kejam
5
Bab 5 Menyatakan Cinta
6
Bab.6 Sebuah Rencana
7
Bab.7 Bingung
8
Bab 8 Kenangan.
9
Bab.9 Pagi Yang Canggung
10
Bab.10 Sepasang Kekasih.
11
Bab.11 Rumit.
12
Bab.12 Bertahan
13
Bab.13 Sunset
14
Bab.14 Double Date.
15
Bab.15 Presidential Suite
16
Bab.16 Perjanjian
17
Bab.17 Gadis cengeng
18
Bab.18 Tidak berdaya
19
Bab 19 Maafkan aku
20
Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21
Bab 21 Kau milikku
22
Bab 22 Dua sisi mata pisau
23
Bab 23 Kissmark
24
Bab 24 Gadis yang sederhana.
25
Bab 25 Meminta restu.
26
Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27
Bab 27 Demi uang
28
VISUAL PEMAIN
29
Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30
Bab 29 Alergi Seafood
31
Bab 30 Tuduhan pria kejam
32
Bab 31 Cinta dan Benci
33
Bab 32 Aku akan bertahan
34
Bab 33 Tunggulah aku
35
Bab 34 Fitting gaun pengantin
36
Bab 35 Mencari kebenaran
37
Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38
Bab 37 Undangan pernikahan
39
Bab 38 Kau Monster bagian 1
40
Bab 39 Kau Monster bagian 2
41
Bab 40 Kita menikah hari ini
42
Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43
Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44
Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45
Bab 44 Daniel Kecelakaan
46
Bab 45 Pov Daniel
47
Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48
Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49
Bab 48 Honeymoon
50
Bab 49 Kemarahan Daniel
51
Bab 50 Kecemburuan Daniel
52
Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53
Bab 52
54
Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55
Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56
Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57
Bab 56 Sungguhkah itu?
58
Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59
Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60
Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61
Bab 60 Aku sangat lelah
62
Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63
Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64
Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65
Bab 64 Cinta?
66
Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67
Bab 66 Dilema
68
Bab 67 Titik terang
69
Bab 68 Semua salahku
70
Bab 69 Rasa ingin memiliki
71
Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72
Bab 71 Kelalaian Daniel
73
Bab 72 POV Damian
74
Bab 73 Pesonamu
75
Bab 74 Jangan pergi
76
Bab 75 Tetaplah bersamaku
77
Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78
Bab 77 Menyebalkan
79
Bab 78 Mengganggu
80
Bab 79 Pria Posesif
81
Bab 80 Aku harus apa?
82
Bab 81 Pria aneh
83
Bab 82 POV Rissa
84
Bab 83 Merindukanmu
85
Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86
Bab 86 Kecemasan Rissa.
87
Bab 87 Menemui Darren
88
Bab 88 Aku Mencintainya
89
Bab 89 Apakah ini nyata?
90
Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91
Bab 91 Aku baik-baik saja
92
Bab 92 Mencuri pandang
93
Bab 93 Rencana
94
Bab 94 Bayaran
95
Bab 95 Bersamamu
96
Bab 96 Pengakuan
97
Bab 97 Perhatian
98
Bab 98 Aku siap
99
Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100
Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101
Bab 101 Kata Cinta
102
Bab 102 Temani Aku
103
Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104
Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105
105 Aku Sangat Mencintaimu
106
Bab 106 Lembayung Senja
107
Bab 107 Mual
108
Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109
Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110
Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111
Bab 111 Kejutan
112
Bab 112 Luruh
113
Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114
Bab 114 Morning Sikcness
115
Bab 115 Aku Harus Apa?
116
Bab 116 Mimpi Buruk
117
Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118
Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119
Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120
Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121
Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122
Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123
Bab 123 Aku Pergi
124
Bab 124 Gare d'Austerlitz
125
Bab 125 Menyambut hari
126
Bab 126 The CEO is Cruel
127
Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128
Bab 128 Sebuah Rasa
129
Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130
Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131
Bab 131 Aku Memang Pengecut
132
Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133
Bab 133 Maison de repos
134
Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135
Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136
Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137
Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138
138 Pergilah
139
Bab 139 Sedih Tak Berujung
140
Bab 140 Bayi Prematur
141
Bab 141 Kecewa
142
Bab 142 Berusaha
143
Bab 143 Penolakan
144
Bab 144 Akhir Kisah Kita
145
Bab 145 Meragukan?
146
Bab 146 Sebuah Jawaban
147
Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148
Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149
Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150
Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151
Bab 151 Rindu
152
Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153
Bab 153 The End
154
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!