Bab.10 Sepasang Kekasih.

"Kamu terlihat cantik hari ini," puji Daniel.

"Terima kasih," jawab Rissa malu-malu.

Baru saja Rissa dan Daniel naik ke dalam mobil, tiba-tiba mobil Sarah berada di tepat depan mereka.

"Sarah?" Rissa lalu keluar dari dalam mobil Daniel.

"Rissa, aku sangat merindukanmu!" Sarah datang dan menghampiri Rissa, ia lalu memeluknya erat sahabatnya itu.

"Sarah, aku juga sangat merindukanmu." Rissa tersenyum pada sahabatnya itu.

"Selamat pagi, Daniel. Maaf aku tiba-tiba datang ke mansion tanpa memberitahumu dahulu," ucap Sarah sopan.

"Tidak apa-apa," Daniel hanya menjawab dengan singkat.

"Kapan kamu datang dari Paris?" Rissa menatap pada sahabatnya itu.

"Kemarin siang aku sampai di kota ini, kemudian aku langsung ke rumah sakit. Namun, saat di sana aku tidak menemukanmu!" Sarah berdecak kesal.

"Maafkan aku, kemarin aku sangat sibuk!" Rissa merasa tidak enak hati, karena telah berbohong pada sahabatnya. berbohong.

"Benarkah?" Sarah ingin meyakinkan.

"Benar!" Rissa berbicara dengan keras.

"Ya sudah, aku percaya padamu, tetapi ada syaratnya!" ucap Sarah sambil tersenyum.

"Apa?" Rissa penasaran.

"Aku tidak akan meminta yang aneh-aneh padamu, hanya nanti malam kamu harus temani aku makan," ucap Sarah.

"Maaf, Sarah. Namun, hari ini aku ada janj." Rissa memberitahu Sarah, gadis itu merasa bingung dan kemudian menoleh ke arah Daniel.

Jangankan untuk makan malam bersama teman, untuk menemani kakeknya saja Rissa haru mencari waktu. Sebenarnya, jika Daniel mengizinkan Rissa ingin sekali merawat kakeknya di rumah sakit.

"Apa kalian akan pergi?" Sarah bertanya pada keduanya.

Tiba-tiba Daniel berkata. "Bagaimana jika nanti malam kau temui kami di hotel. Aku akan mengirim alamatnya padamu, aku dan Rissa mengundangmu untuk makan malam bersama kami."

"Benarkah!" Sarah merasa tidak yakin, ia merasa sedikit tidak percaya dengan ucapan Daniel.

"Bagaimana, apa kau mau?" Daniel bertanya lagi.

"Baiklah, aku ikut!" Sarah melihat Daniel dan Rissa seperti mau pergi, ia merasa heran melihat mereka jalan berdua. "Lalu, kalian berdua ingin ke mana?"

"Kami mau menjenguk Kakek Adam di rumah sakit," jawab Rissa.

"Ya sudah, kita sama-sama ke rumah sakit. Aku juga ingin melihat Kakek Adam." Sarah memberitahu.

Rissa dan Daniel pergi bersama satu mobil, sementara Sarah membawa mobil sendiri ke rumah sakit. Mereka bertiga menuju rumah sakit tempat kakek Adam dirawat.

Di mobil.

Rissa merasa gugup berdua semobil dengan Daniel, dulu jarang sekali Daniel mengantarnya. Biasanya kemana-mana ia hanya naik bis. Tanpa sadar Rissa menatap wajah Daniel, kemudian sesaat ia merasa malu sebab pemilik wajah tampan itu menoleh ke arahnya.

"Apa wajahku begitu tampan sehingga kamu terus menatapku?" Daniel memergoki Rissa.

"Tidak!" Rissa terbelalak karena terkejut.

"Oo, berarti aku tidak tampan." Daniel menggoda Rissa.

"Bu-bukan begitu, maksudku ... hanya saja kamu begitu tampan!" Rissa malu, ia sendiri kaget dengan ucapannya.

Apa aku sudah gila? Kenapa aku mengatakannya ... aku merasa sangat frustasi! Oh, Rissa apa yang sudah kamu katakan? batin Rissa bergelut dengan pikirannya.

"Aku sudah tahu, jika aku begitu tampan!" Daniel berkata dengan bangga, pria itu memandang ke depan dan mengemudikan mobil.

"Apa ac dimobil ini tidak berfungsi? Kenapa cuaca hari ini begitu panas?" Rissa mengalihkan pembicaraannya.

Daniel tersenyum tipis ketika melihat Rissa yang salah tingkah.

"Ha-ha-ha, kenapa sekarang kamu begitu malu? Apa kamu tidak ingat jika semalam kamu lebih memalukan!" Daniel tertawa.

"Apa?"

Rissa merasa tidak bisa berkata-kata lagi, kemudian menutup wajah dengan kedua tangannya gadis itu merasa sangat malu.

"Tenanglah, hanya aku yang melihatnya." Daniel berkata pelan saat menoleh pada Rissa.

Pria itu lalu teringat dengan kejadian semalam.

"Tuan Daniel, kumohon jangan diungkit lagi. Aku merasa malu mengingat hal itu!" Rissa menudukkan wajahnya.

Gadis itu lalu menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangannya.

Daniel tersenyum, pria itu merasa puas karena sudah membuat sang gadis salah tingkah.

"Aku akan mengingat masa-masa indah bersamamu mulai sekarang," ucap Daniel.

Entah mengapa aku merasa bahagia, walaupun kami hanya berbicara santai seperti ini, batin Daniel.

Saat berada di parkiran rumah sakit.

Mereka lalu turun dari mobil dan pergi berjalan ke lorong rumah sakit, Rissa melihat kesana-kemari mencari keberadaan Sarah.

Rissa bertanya. "Apa Sarah belum sampai?"

Daniel pun menjawab. "Mungkin ia masih di jalan."

"Aku akan menghubungi Sarah dahulu." Lalu Rissa menekan nomor tujuan pada ponselnya.

Namun, belum sempat Rissa menghubungi Sarah ponselnya sudah lebih dahulu berdering.

"Halo, maaf Rissa aku mau ke kamar kecil. Nanti aku akan menyusulmu!"

"Ya sudah, hika begitu aku dan Daniel pergi ke kamar Kakek sekarang!"

Lalu Daniel dan Rissa pergi menaiki lift dan menuju kamar kakek Adam.

Sarah berlari menuju toilet, tanpa hati-hati gadis itu menabrak seseorang.

Bruuuk!

"Maaf, aku tidak sengaja!" Lalu Sarah pergi dengan terburu-buru.

"Tidak apa-apa!" Seorang pria berteriak.

Pria yang ditabrak Sarah memakai jubah berwarna putih ciri khas seorang dokter yang sedang bekerja.

"Apa ini akibat obat diet yang aku minum tadi pagi? Kenapa aku jadi ingin buang air kecil terus!"

Rissa dan Daniel memasuki kamar kakek Adam, Rissa kaget karena ada seorang wanita yang sedang merawat kakeknya.

"Selamat pagi, Kakek!" Rissa memasuki pintu kamar kakeknya, ia pun melihat kakeknya masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Rissa, ini Suster yang aku sewa untuk menjaga Kakek!" Daniel memberitahu Rissa.

"Selamat pagi, Tuan Daniel dan Nona Rissa. Perkenalkan nama saya Shasa," sapa Shasa. Shasa pun menyodorkan tangannya pada Rissa.

"Rissa, saya cucu Kakek Adam." Rissa tersenyum hangat dan menyambut tangan Shasa.

Kemudian dokter pun datang bersama suster untuk memeriksa kakek Adam.

"Seharusnya kalian sering-sering datang kesini!" Dokter mengingatkan keluarga pasien, dokter itu lalu memeriksa keadaan pasien.

"Dokter Sean, bagaimana dengan Kakekku?" tanya Rissa.

"Tidak apa-apa, jangan terlalu khawatir. Dua atau tiga minggu ini masih dalam pemantauan, biarkanlah dia istirahat!" Dokter berkata.

"Hai, maaf aku terlambat!" Sarah membuka pintu kamar.

"Ayo, masuklah!" Rissa memanggil Sarah, sembari melambaikan tangannya.

Dokter masih memeriksa keadaan kakek Adam. Melihat itu Rissa menjadi sedih dan merasa sangat khawatir, tetapi dengan cepat Daniel menguatkan.

"Kamu lihat Kakek Adam baik-baik saja, sekarang dia hanya butuh istirahat jadi jangan terlalu khawatir."

Melihat Daniel begitu perhatian terhadap Rissa menimbulkan pertanyaan pada Sarah.

Kenapa Daniel baik sekali pada Rissa? Atau jangan-jangan apa yang dicurigai Darren benar? *Di*lihat dari segi manapun mereka seperti sepasang kekasih, hanya dengan melihat perhatian Daniel saja orang pasti tahu jika mereka ada hubungan. Aku akan menanyakannya langsung pada Rissa, sepertinya ia hutang penjelasan padaku, batin Sarah.

Disisi lain seseorang tampak memperhatikan Sarah yang dari tadi sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

👑

👑

💕💕💕

2021-03-24

0

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

3 like. Sukses selalu
❤️❤️❤️

Salam dari
THE THUNDER'S LOVE
CINTA RASA COVID-19

2021-03-15

0

Bagus Effendik

Bagus Effendik

ninggalin jejak dulu ya

2021-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tragedi
2 Bab 2 Menangis semalam
3 Bab 3 First Love
4 Bab 4 Kharisma pria kejam
5 Bab 5 Menyatakan Cinta
6 Bab.6 Sebuah Rencana
7 Bab.7 Bingung
8 Bab 8 Kenangan.
9 Bab.9 Pagi Yang Canggung
10 Bab.10 Sepasang Kekasih.
11 Bab.11 Rumit.
12 Bab.12 Bertahan
13 Bab.13 Sunset
14 Bab.14 Double Date.
15 Bab.15 Presidential Suite
16 Bab.16 Perjanjian
17 Bab.17 Gadis cengeng
18 Bab.18 Tidak berdaya
19 Bab 19 Maafkan aku
20 Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21 Bab 21 Kau milikku
22 Bab 22 Dua sisi mata pisau
23 Bab 23 Kissmark
24 Bab 24 Gadis yang sederhana.
25 Bab 25 Meminta restu.
26 Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27 Bab 27 Demi uang
28 VISUAL PEMAIN
29 Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30 Bab 29 Alergi Seafood
31 Bab 30 Tuduhan pria kejam
32 Bab 31 Cinta dan Benci
33 Bab 32 Aku akan bertahan
34 Bab 33 Tunggulah aku
35 Bab 34 Fitting gaun pengantin
36 Bab 35 Mencari kebenaran
37 Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38 Bab 37 Undangan pernikahan
39 Bab 38 Kau Monster bagian 1
40 Bab 39 Kau Monster bagian 2
41 Bab 40 Kita menikah hari ini
42 Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43 Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44 Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45 Bab 44 Daniel Kecelakaan
46 Bab 45 Pov Daniel
47 Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48 Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49 Bab 48 Honeymoon
50 Bab 49 Kemarahan Daniel
51 Bab 50 Kecemburuan Daniel
52 Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53 Bab 52
54 Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55 Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56 Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57 Bab 56 Sungguhkah itu?
58 Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59 Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60 Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61 Bab 60 Aku sangat lelah
62 Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63 Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64 Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65 Bab 64 Cinta?
66 Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67 Bab 66 Dilema
68 Bab 67 Titik terang
69 Bab 68 Semua salahku
70 Bab 69 Rasa ingin memiliki
71 Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72 Bab 71 Kelalaian Daniel
73 Bab 72 POV Damian
74 Bab 73 Pesonamu
75 Bab 74 Jangan pergi
76 Bab 75 Tetaplah bersamaku
77 Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78 Bab 77 Menyebalkan
79 Bab 78 Mengganggu
80 Bab 79 Pria Posesif
81 Bab 80 Aku harus apa?
82 Bab 81 Pria aneh
83 Bab 82 POV Rissa
84 Bab 83 Merindukanmu
85 Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86 Bab 86 Kecemasan Rissa.
87 Bab 87 Menemui Darren
88 Bab 88 Aku Mencintainya
89 Bab 89 Apakah ini nyata?
90 Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91 Bab 91 Aku baik-baik saja
92 Bab 92 Mencuri pandang
93 Bab 93 Rencana
94 Bab 94 Bayaran
95 Bab 95 Bersamamu
96 Bab 96 Pengakuan
97 Bab 97 Perhatian
98 Bab 98 Aku siap
99 Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100 Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101 Bab 101 Kata Cinta
102 Bab 102 Temani Aku
103 Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104 Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105 105 Aku Sangat Mencintaimu
106 Bab 106 Lembayung Senja
107 Bab 107 Mual
108 Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109 Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110 Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111 Bab 111 Kejutan
112 Bab 112 Luruh
113 Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114 Bab 114 Morning Sikcness
115 Bab 115 Aku Harus Apa?
116 Bab 116 Mimpi Buruk
117 Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118 Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119 Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120 Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121 Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122 Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123 Bab 123 Aku Pergi
124 Bab 124 Gare d'Austerlitz
125 Bab 125 Menyambut hari
126 Bab 126 The CEO is Cruel
127 Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128 Bab 128 Sebuah Rasa
129 Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130 Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131 Bab 131 Aku Memang Pengecut
132 Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133 Bab 133 Maison de repos
134 Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135 Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136 Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137 Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138 138 Pergilah
139 Bab 139 Sedih Tak Berujung
140 Bab 140 Bayi Prematur
141 Bab 141 Kecewa
142 Bab 142 Berusaha
143 Bab 143 Penolakan
144 Bab 144 Akhir Kisah Kita
145 Bab 145 Meragukan?
146 Bab 146 Sebuah Jawaban
147 Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148 Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149 Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150 Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151 Bab 151 Rindu
152 Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153 Bab 153 The End
154 Pemberitahuan
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1 Tragedi
2
Bab 2 Menangis semalam
3
Bab 3 First Love
4
Bab 4 Kharisma pria kejam
5
Bab 5 Menyatakan Cinta
6
Bab.6 Sebuah Rencana
7
Bab.7 Bingung
8
Bab 8 Kenangan.
9
Bab.9 Pagi Yang Canggung
10
Bab.10 Sepasang Kekasih.
11
Bab.11 Rumit.
12
Bab.12 Bertahan
13
Bab.13 Sunset
14
Bab.14 Double Date.
15
Bab.15 Presidential Suite
16
Bab.16 Perjanjian
17
Bab.17 Gadis cengeng
18
Bab.18 Tidak berdaya
19
Bab 19 Maafkan aku
20
Bab 20 POV DANIEL RICHARDSON
21
Bab 21 Kau milikku
22
Bab 22 Dua sisi mata pisau
23
Bab 23 Kissmark
24
Bab 24 Gadis yang sederhana.
25
Bab 25 Meminta restu.
26
Bab 26 Dasar wanita penggoda.
27
Bab 27 Demi uang
28
VISUAL PEMAIN
29
Bab. 28 Perjanjian yang menyakitkan
30
Bab 29 Alergi Seafood
31
Bab 30 Tuduhan pria kejam
32
Bab 31 Cinta dan Benci
33
Bab 32 Aku akan bertahan
34
Bab 33 Tunggulah aku
35
Bab 34 Fitting gaun pengantin
36
Bab 35 Mencari kebenaran
37
Bab 36 Kejutan untukmu sayangku
38
Bab 37 Undangan pernikahan
39
Bab 38 Kau Monster bagian 1
40
Bab 39 Kau Monster bagian 2
41
Bab 40 Kita menikah hari ini
42
Bab 41 Pernikahan di atas kertas
43
Bab 42 Pesta pernikahan yang menyedihkan
44
Bab 43 Aku Mencemaskan Dirimu
45
Bab 44 Daniel Kecelakaan
46
Bab 45 Pov Daniel
47
Bab 46 Melanjutkan kegiatan yang tertunda
48
Bab 47 Apakah Aku Mencintaimu?
49
Bab 48 Honeymoon
50
Bab 49 Kemarahan Daniel
51
Bab 50 Kecemburuan Daniel
52
Bab 51 Aku Sudah Terbiasa
53
Bab 52
54
Bab 53 Kemana Daniel Pergi?
55
Bab 54 Chicken soup untuk Daniel.
56
Bab 55 Apa Kau Sedang Menungguku?
57
Bab 56 Sungguhkah itu?
58
Bab 57 Daniel, Aku sangat lelah
59
Bab 58 Daniel Tersenyum Bangga
60
Bab 59 Lagi, lagi dan lagi
61
Bab 60 Aku sangat lelah
62
Bab 61 Aku akan selalu Memafkanmu
63
Bab 62 Berbaik hatilah padaku
64
Bab 63 Apa bisa aku bertahan?
65
Bab 64 Cinta?
66
Bab 65 Cintaku akan selalu menjadi milikmu
67
Bab 66 Dilema
68
Bab 67 Titik terang
69
Bab 68 Semua salahku
70
Bab 69 Rasa ingin memiliki
71
Bab 70 Cepatlah kalian pergi!
72
Bab 71 Kelalaian Daniel
73
Bab 72 POV Damian
74
Bab 73 Pesonamu
75
Bab 74 Jangan pergi
76
Bab 75 Tetaplah bersamaku
77
Bab 76 Biarkan aku memelukmu
78
Bab 77 Menyebalkan
79
Bab 78 Mengganggu
80
Bab 79 Pria Posesif
81
Bab 80 Aku harus apa?
82
Bab 81 Pria aneh
83
Bab 82 POV Rissa
84
Bab 83 Merindukanmu
85
Bab 84 Merindukanmu bagian 2
86
Bab 86 Kecemasan Rissa.
87
Bab 87 Menemui Darren
88
Bab 88 Aku Mencintainya
89
Bab 89 Apakah ini nyata?
90
Bab 90 Aku sangat merindukanmu, Rissa.
91
Bab 91 Aku baik-baik saja
92
Bab 92 Mencuri pandang
93
Bab 93 Rencana
94
Bab 94 Bayaran
95
Bab 95 Bersamamu
96
Bab 96 Pengakuan
97
Bab 97 Perhatian
98
Bab 98 Aku siap
99
Bab 99 Aku sangat mencintaimu
100
Bab 100 Mencintaimu dalam Diam
101
Bab 101 Kata Cinta
102
Bab 102 Temani Aku
103
Bab 103 Aku Sangat Bahagia
104
Bab 104 Kau Terlihat Sangat Cantik
105
105 Aku Sangat Mencintaimu
106
Bab 106 Lembayung Senja
107
Bab 107 Mual
108
Bab 108 Menjenguk Kakek Adam
109
Bab 109 Perasaan Senang dan Bahagia
110
Bab 110 Panggil Aku 'Mommy'
111
Bab 111 Kejutan
112
Bab 112 Luruh
113
Bab 113 Apa Kau Mencintaiku?
114
Bab 114 Morning Sikcness
115
Bab 115 Aku Harus Apa?
116
Bab 116 Mimpi Buruk
117
Bab 117 Mimpi Burukku Menjadi Kenyataan
118
Bab 118 Luka karena pengkhianatan
119
Bab 119 Biarlah luka ini aku pendam sendiri
120
Bab 120 Aku Yang Rapuh Dan Terluka
121
Bab 121 Aku Mohon Jangan Mencariku
122
Bab 122 Aku Tanpa Dirimu
123
Bab 123 Aku Pergi
124
Bab 124 Gare d'Austerlitz
125
Bab 125 Menyambut hari
126
Bab 126 The CEO is Cruel
127
Bab 127 Izinkan Aku Membencimu
128
Bab 128 Sebuah Rasa
129
Bab 129 Satu bulan sudah berlalu
130
Bab 130 Tujuh bulan pun berlalu
131
Bab 131 Aku Memang Pengecut
132
Bab 132 Sais-tu que tu me manques tellement?
133
Bab 133 Maison de repos
134
Bab 134 Ini Hanya Mimpi
135
Bab 135 Apa Ini Mimpi?
136
Bab 136 Rupanya Kau Di Sini, Sayang
137
Bab 137 Keangkuhanmu Selalu Melukaiku
138
138 Pergilah
139
Bab 139 Sedih Tak Berujung
140
Bab 140 Bayi Prematur
141
Bab 141 Kecewa
142
Bab 142 Berusaha
143
Bab 143 Penolakan
144
Bab 144 Akhir Kisah Kita
145
Bab 145 Meragukan?
146
Bab 146 Sebuah Jawaban
147
Bab 147 Kepingan Puzle Yang Hilang
148
Bab 148 Penyesalan vs Ambisi
149
Bab 149 Penjelasan Pengawal Jack
150
Bab 150 Mencoba Menjadi Lebih Baik
151
Bab 151 Rindu
152
Bab 152 The Last Chapter 'Love In Silence'
153
Bab 153 The End
154
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!