Jam menunjukan pukul 5 pagi,Intan sudah bangun dan mulai memasak untuk makanan keluarganya. Tomi juga sudah bangun dan mau pergi ke rumah Vivian untuk membangun kan Tika
"Nanti jam 6 saja bangunkan Tika nak,nggak enak sama Nyonya Vivian kalau belum bangun" kata Desi yg sudah bangun juga
"Oh iya buk,kalau gitu Tomi kebelakang dulu bantu teteh Intan" kata Tomi lagi
"Teh mau Tomi bantu apa" kata Tomi yg sudah di dapur untuk membantu nya
"Ini tom bisa cuci sayur ini" kata Intan memberikan sayur pada Tomi
"baik teh" kata Tomi dan mengambil sayur dari tangan Intan
Keluarga Handoko saling bantu membantu supaya cepat selesai dan pekerjaan menjadi ringan,tak berapa lama Tika pun datang dan mulai menyapu rumah,Tika meninggalkan Vivian saat masih tidur
Di rumah besar Rizal,belum ada yang bangun karena masih lelah,para asssistant rumah sudah mulai beberes rumah dan memasak
Jovan baru terbangun dari tidurnya dan masih mendengar suara Intan dari Hp Bobi,dia tersenyum membuka galeri photo nya dan melihat photo Intan di hp nya
"Intan aku akan mencoba membuka hatiku untuk kamu" kata Jovan dalam hatinya
"Intan kamu dimana" teriak Lio membuat Jovan terkejut dan membangunkan Lio
"Woy napa lo" kata Jovan setelah Lio bangun
"Si Intan dimana" tanya Lio pucat
"Di Bannddddduuuungggg Lio" jawab Bobi emosi
"Mimpi apa sih lo" kata Jovan penasaran
Lio mengambil Hp nya dan menelfon bodyguard nya,dia tidak menjawab Jovan
"Nanti kalian 5 orang jaga Intan dengan betul betul ketat,3 orang jaga Tika dan 2 jaga Tomi,antar jemput merek semua, jangan ada yg biarkan mereka sendiri kemanapun" kata Lio memerintah dan memutuskan telfon nya
"Gua mimpi Intan diculik Baskoro ama mamanya Alex" jawab Lio sudah mulai tenang
"Itu cuma mimpi Lio" kata Jovan yg juga tampak cemas,dia takut Intan akan menghilang seperti Devina
"Udah tambah bodyguard buat jaga rumah nenek dan rumah Pak Handoko" kata Bobi
"Jo kalau rumah nenek gua pasang CCTV nggak apa apa kan,biar kita gampang cek 2 rumah itu" kata Lio permisi pada Jovan
"Gua percaya sama lo Lio,urus semua nya dan masalah uang Bobi yang tangani,gua mandi dulu" kata Jovan berdiri dan berjalan menuju kamar mandinya
"Kalau itu mah gampang asal Intan permata ku selalu aman,berapa no rekening lo Lio" kata Bobi sambil mengambil hp nya
"Ting ting ting" bunyi hp Lio ada pemberitahuan pesan masuk dan itu dari Jovan,Jovan sudah mentransfer sejumlah uang buat Lio dan dia masuk kamar mandinya supaya tidak di bully 2 racun.
"Pakai bayar tu orang,kayak ke siapa aja" kata Lio nyengir
"Takut dia si Intan gua embat" kata Bobi tertawa puas
"Kita buat dia untuk jujur pada perasaannya,supaya Devina bisa hilang dari ingatan nya" kata Lio lagi
"Iya Intan suka nya sama Jovan,jadi biarkan dia bahagia dengan laki laki yg dicintainya" kata Bobi pada Lio
Fany pun sudah bangun dan bersiap siap untuk sekolah,dia menyusun jadwal mata pelajarannya hari ini kemudian mandi dan turun untuk sarapan
Rizal belum bangun dari tidurnya,sedangkan Elisa sudah berolahraga ringan di teras rumahnya
"Makanan sudah siap buk" kata Ninuk asssistant rumah Rizal
"Iya Nuk,saya panggil anak-anak saya dulu ya biar turun sarapan" kata Vivian meninggalkan Ninuk yg sedang menyapu teras rumah Rizal
Lio,Bobi dan Jovan sudah turun dari kamar dengan memakai stelan Jas lengkap dan mereka menuju meja makan.
"Selamat pagi 3 anak ganteng Bunda,baru mau Bunda bangunkan ke atas" sapa Elisa
"Pagi bunda" jawab 3 pria yg sudah dimeja makan
"Gimana badan kalian udah nggak capek lagi kan, tidur nya semalam nyenyak kan" tanya Elisa lagi sambil menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga
"Iya bunda,badan Lio udah hilang capeknya bun semalam juga tidur Lio nyenyak banget bun" kata Lio mengambil makanan yang sudah disiapkan Elisa
"Jovan semalam enak tidur nya Tante, nyenyak banget" kata Bobi sambil meminum susu
"Iya gua kok semalam nggak insomnia ya,cepat lagi tidur nya" kata Jovan heran pada Lio dan Bobi
"Bagus dong sayang jadi kamu bisa istirahat dengan cukup" kata Elisa memberikan nasi goreng pada Lio Jovan dan Bobi
"Iya gua juga lega,lo sekarang sudah bisa tidur nyenyak" kata Lio lagi
Elisa pun meninggalkan mereka di meja makan dan naik ke atas untuk membangunkan Fani supaya tidak terlambat ke sekolah
Lio yg sudah selesai makan mengambil Hp Jovan dan menelfon Intan,karena dia rindu pada Intan sebagai adek seperti Fani
"Halo ini siapa" sapa Intan dari Hp nya
"Halo dek ini mas Lio,kamu sehat kan,hari ini sekolah diantar ya ama orang suruhan mas Lio" kata Lio
"Mas, Intan jalan aja, nggak usah diantar gitu,Intan nggak biasa mas" kata Intan menolak pada Lio
"Harus diantar Intan nanti mas tambah lagi bodyguard nya kalau nolak" kata Bobi serius
"Eh mas Bobi lagi sama mas Lio ya, Intan nggak enak ama teman sekolah Intan mas,Intan takut di bully mas" kata Intan sedih
Jovan membanting sendok ke atas meja karna ada yg berani membully Intan,Lio dan Bobi pun kaget mendengar suara keras dari meja
"Siapa yang Bully kamu Intan" tanya Jovan emosi
"Eh itu Aa, Intan nggak ada yang Bully kok Aa" kata Intan terkejut mendengar suara Jovan
"Kamu sekolah dimana Intan" tanya Jovan serius
"SMK Berjaya Aa" jawab Intan takut
Lio,Bobi dan Jovan pun bingung,kenapa bisa Intan sekolah disitu karna sekolah itu sekolah yg cukup elite dan uang sekolahnya cukup mahal karena sekolah itu yayasan milik Jovan Lio dan Bobi
"Aa sama mas nggak usah heran kenapa Intan bisa masuk SMK itu, karena prestasi Intan bukan karena jual badan" kata Intan ketus
" Intan kan Aa nggak bilang apa apa tentang sekolah kamu,Aa cuma mau tau sekolahnya jauh apa nggak dari rumah" kata Jovan mencari alasan supaya Intan tidak tersinggung
"15 menit ya dek dari rumah" tanya Lio lagi
"Kurang lebih kayak nya mas" jawab Intan
"Ya udah Intan siapa siap ke sekolah,kami bertiga mau berangkat ke kantor dulu takut kena macet" kata Bobi
"Iya mas, hati-hati ya dijalan, Intan matikan ya telfonnya,bye Aa bye mas" dan telfon terputus
"Ya sudah kita berangkat sekarang ya,nanti macet" kata Jovan berdiri dan merapikan baju nya
"Kita satu mobil aja bertiga ya" kata Bobi
" Ya udah masuk mobil sana" kata Jovan pergi untuk mengambil tas kerjanya di atas meja dekat tangga
Lio dan Bobi pun beranjak dari meja makan mengikuti Jovan untuk mengambil tas nya juga dan mereka bertiga pamit pada Elisa sedangkan Rizal masih tidur
"Berangkat nya kok pagi gini mas" tanya Fani yang baru keluar dari kamarnya
"Iya nanti macet dek" kata Jovan lembut
"Kerjaan kita udah numpuk" kata Lio lagi sambil memakai jam tangannya
"Iya dek kamu kan sekolahnya didepan, kalau 3 mas mu ini harus 20 menit naik mobil" kata Bobi sambil merapikan jas nya
" Iya ya mas,nanti macet juga kan kalau nggak pagi gini berangkat nya,ya udah pergi sana" kata Fani tertawa dan menuju meja makan
Lio Bobi dan Jovan pun pergi meninggalkan rumah megah kediaman mereka dan melajukan mobilnya menuju perusahaan ny
Sedangkan Elisa sibuk menelfon Vivian untuk memberi tahu kalau semalam tidak menelfon karena sudah pada tidur semua karena capeknya,Vivian memaklumi itu karena memang Jovan sangat susah untuk tidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ace
smngttttt thor 👊😊
2021-01-05
1