"Ting Ting Ting" suara piring dari dapur terdengar,Fani memberitahu kalau makanan sudah beres dan Tika pulang untuk memanggil bapak dan ibunya untuk makan bersama.
"Sudah ayo kita makan dulu,habis itu kita siap siap untuk pulang ke Jakarta" kata Rizal
"Kalian semua basuh muka dulu,biar wajahnya segar" kata Elisa berdiri dan menuju ke dapur
Lio, Jovan dan Bobi ke kamar mandi untuk membasuh muka mereka,Vivian kerumahnya Handoko untuk mengajak makan bersama dirumahnya.
Tika pun masuk kerumahnya melihat ibu dan bapaknya baru selesai bersih bersih dan sudah bertukar pakaian.
"Pak,buk nenek Vivian mengajak untuk makan siang dirumah nya,karena nanti keluarga Pak Rizal mau balik ke Jakarta" kata Tika duduk ditengah orang tua nya
"Oh iya kita tunggu teteh sama Aa juga ya nak" kata Desi memeluk putri bungsunya itu
"Kemana teteh sama Aa buk" tanya Tika
"Katanya teh si Fahrul sakit, sedang dirawat di rumah sakit" kata Desi
"Ya udah Tika mau ganti baju dulu bu" kata Tika menuju berjalan kamarnya
"Handoko,Desi" panggil Vivian dari luar
" Iya nya" jawab Desi dan Handoko dan keluar menemui Vivian
"Kita makan siang dirumah saya ya,Keluarga Rizal nanti sore pulang ke Jakarta" kata Vivian
"Iya nya,tadi Tika udah bilang juga sama kami,tapi lagi tunggu Intan dan Tomi pulang dari rumah sakit ya Nya,teman Intan lagi sakit" kata Desi menjelaskan pada Vivian
"Iya saya tunggu di rumah ya,saya pulang dulu" kata Vivian meninggalkan rumah Handoko
Desi masuk kerumahnya dan mengambil Hp nya menelfon Intan,supaya pulang untuk makan bersama
"Hallo buk" kata Intan yg menerima telfon dari ibunya
"Nak kamu dimana,pulang sekarang ya,nenek undang makan siang,kan keluarga tuan Rizal mau balik nanti sore ke Jakarta" kata Desi pada putrinya
"Buk Intan nggak ikut ya,Intan masih jenguk Fahrul bu,pulangnya nanti sorean bu" kata Intan menghindari untuk bertemu dengan Jovan
"Nggak sopan atuh kamu,nenek udah kerumah tadi nak,jangan gitu ya, sekarang pulang sama Tomi" kata Desi lagi memutuskan telfonnya
Tomi mengantar Intan sampai ke rumah sakit dan menungguinya, seperti pesan bapak nya tadi,kalau Intan nggak boleh sendirian nanti ada yg sengaja jahat sama dia.
"Kenapa kamu teh wajahnya sedih pisan" tanya Cika sahabat Intan
"Ibu suruh pulang,katanya mau makan bersama di rumah Nyonya Vivian" kata Intan lemas
"Ya udah sok atuh pulang,jangan ngebantah sama Ibu nanti teh kamu kualat" kata Geri lagi pada Intan
"Fahrul,Aku balik dulu ya,cepat sehat kamu teh biar bisa sekolah lagi" kata Intan pada Fahrul
"Iya Intan kamu juga teh doakan aku supaya sehat lagi" kata Fahrul pada Intan
"Kamu teh sekarang ada bodyguard Ntan" tanya Cika melihat Tomi yg setia menemani Intan
"Disuruh bapak teh Cika,harus temanin teteh Intan nggak boleh keluar sendiri" jawab Tomi
"Iya wajar atuh Tom,teteh kamu teh cantik kie" kata Fahrul pada Tomi
Intan melamun dan sedang mencari alasan supaya tidak ikut makan siang bersama
"Teh ayok pulang,nggak enak ama nenek Vivian" kata Tomi pada Intan
"Ya udah kami teh pulang dulu ya" kata Intan pamit pada sahabat sahabat nya
"Teteh malu Tom ketemu Aa Jovan" kata Intan sambil berjalan keluar dari rumah sakit
"Nanti kalau ditanya jawab aja teteh nangis karena itu lagu kesukaan teteh" jawab Tomi supaya Intan tenang,dan merekapun meninggalkan rumah sakit
"Mereka sudah keluar dari rumah sakit dan mau pulang kerumah" suara bodyguard itu menelfon Jovan
"Jaga jangan sampai mereka terluka" balas Jovan dari Hp itu dan memutuskan panggilan HP nya
Semua sudah berkumpul diruang keluarga untuk maka,hanya menanti Intan dan Tomi,para asisten pun sudah sibuk menyiapkan makanan kedalam piring
"Dimana Intan dan Tomi mbak" tanya Elisa pada Desi
"sudah dijalan Ca sebentar lagi sampai" jawab Desi
"Emang Intan kemana" tanya Lio
"Ke rumah sakit tuan,jenguk temannya sedang sakit" jawab Handoko
"Laki laki atau perempuan pak" tanya Bobi lagi
"Buk si Fahrul te lalaki atau wanita buk" tanya Handoko pada istrinya
"Ya lalaki atuh pak,pakai nanya sagala sih bapak teh" jawab Desi heran pada Handoko
"kok bingung gitu pak" tanya Jovan yang mulai kepo
"Fahrul laki laki tuan,tapi dia teh gemulai pisan kayak wanita" kata Desi sambil tersenyum
"Oh gitu" kata Fani
"Intan banyak yg suka kali ya pak, cantik pisan buk,suaranya bikin merinding" kata Lio pada Desi dan Handoko
"Iya tuan,kadang Bapak nya sampai capek usir laki laki yg datang ke rumah, Intan anak yg sangat bertanggung jawab,dari SD sudah lomba nyanyi terus uang hasil menang lomba buat uang sekolah mereka bertiga" kata Desi bangga pada anak nya
"Emang Intan anak yang sangat istimewa ya" kata Vivian tersenyum
Tomi dan Intan sudah sampai di rumah Vivian,Intan mau ganti pakaian dulu sebelum masuk kerumah Vivian,tapi Rizal sudah memanggil dari dalam rumah
"Intan,Tomi sini nak masuk kita makan ya,Bapak sudah laper" kata Rizal pada Intan
"Ya pak" jawab Intan dan Tomi
Intan dan Tomi masuk ke dalam rumah Vivian,Intan memakai baju kaos putih yg agak besar dan celana jeans pendek diatas lutut nya, sehingga dia malu nanti kalau duduk celananya akan naik lagi keatas
"Kamu keluar seperti itu Intan" kata Jovan dalam hatinya sambil mencari sesuatu untuk menutupi paha putih Intan
"Duduk dekat Jovan nak" kata Rizal
"Nggak pak,Intan dekat Tika saja kan masih muat pak" jawab Intan
"Intan kamu diajarin membantah orang tua ya" kata Handoko menatap Intan yg masih berdiri di dekat pintu
"Maaf pak,Intan udah nggak sopan sama bapak" kata Intan dan duduk disamping Jovan
Intan mengambil ikat rambut dari dalam tas kecilnya,Dia mengikat rambutnya tinggi ke atas, sehingga leher putihnya terlihat sempurna dan anak anak halus rambut Intan pada lehernya membuat Jovan benar benar gelisah.
"Lo napa woy keringatan gitu" tanya Bobi melihat kegelisahan Jovan
"Salah tingkah terus kalau ada kak Intan" kata Fani tertawa
Intan sama sekali tidak melihat Jovan,dia hanya melihat ke arah yang lain dan mulai mengambilkan makanan buat Lio dan Bobi,setelah semua mengambil makanan masing-masing mereka pun berdoa dan menikmati makan siang mereka
monolog Intan on
Jangan lihat Aa Jovan dia nggak pantas buat Intan,biarin aja Intan jutek gini,kan Aa Jovan juga nggak ada perasaan apa apa
monolog off
Intan yg dari tadi melamun dan hanya mengaduk aduk nasinya tanpa sadar duri ikan itu masuk ke dalam kuku Intan
"Sakit Buk" kata Intan terkejut sambil menangis
Semua kaget dan berhenti makan,Jovan yang disampingnya langsung mengambil air cuci tangan dan mengambil tangan Intan dari piringnya dan membasuh luka Intan dengan hati hati
"Intan kamu mikirin apa sampai duri ikan bisa masuk ke dalam kuku kamu" tanya Jovan cemas pada Intan
Desi memeluk Intan yg menangis,
"Sakit buk,perih" kata Intan menangis
"Lo berdua napa diam aja telfon dokter Arlan" bentak Jovan pada Lio dan Bobi
"Sini tuan biar bapak ambil duri ikannya" kata Handoko mengambil tangan Intan dari tangan Jovan
"Kamu tahan sakit nya ya nak, sebentar saja" kata Handoko dan Handoko menarik duri ditangan Intan dengan jepit kuku yg dipinjamnya dari Vivian
"Sakit pak" teriak Intan dan masih dipeluk Desi
Jovan benar benar cemas dan mengelus rambut Intan dengan tidak sadar,Rizal Elisa dan Vivian tersenyum melihat Jovan yg mencemaskan Intan
"Gengsi lo tinggi banget Jovan" kata Lio tertawa
"Semoga Intan bisa menggantikan Devina dari hati Jovan" kata Bobi pada Lio
"Kita harus bantu Jovan untuk melupakan Devina" balas Lio pada Boby
"Sudah nak,jangan nangis lagi" kata Handoko pada Intan dan Desi membersihkan air mata Intan
"Masih sakit pak" kata Intan
"Sini Aa kasih obat merah,biar nggak infeksi lukanya" kata Jovan yg sudah memegang obat merah ditangan nya
Jovan memberikan obat merah dan meniupnya pelan,setelah selesai Jovan mengusap kepala Intan dengan lembut nya.
Lio mengambil piring baru buat Intan dan mengambilkan nasi beserta sayur dan lauknya
"Sini mas suapin,tangan Intan kan sakit,Ibu dan bapak lanjutin makan lagi" kata Lio
Desi dan Handoko pun duduk kembali dan mereka semua melanjutkan makan siang
"Mas maaf repotin ya" kata Intan dan membuka mulutnya menerima suapan Lio
"Nggak apa-apa Intan mas ikhlas" kata Lio sambil melihat Jovan yg sudah emosi,dan mereka makan sepiring berdua
Jovan makan dengan wajah cemberut melihat Intan dan Lio.
Jam menunjukan pukul setengah 3 semua sudah diruang keluarga,Vivian sudah ditawari Rizal untuk tinggal bersama mereka tapi Vivian tidak suka daerah panas,dia lebih suka tinggal di perkebunan teh
"Sudah 4 hari kita disini, sekarang kita harus pulang kembali ke rutinitas kita seperti biasa lagi" kata Bobi
"4 hari kalian disini juga sudah membuat 1 prestasi buruk dan 2 prestasi bagus" kata Rizal menatap Jovan,Lio,dan Bobi
"Ngapaen lagi 3 pria ini" kata Elisa mengangkat kedua tangannya seperti akan menarik telinga mereka
"Memecahkan etalase pemilik toko bahan pangan di pasar" kata Rizal pada mereka semua
"whaaaattttttt" kata Fani kaget
"tapi karena itu membela seseorang wanita nenek nggak jadi marah" kata Vivian membelai rambut 3 pemuda tampan itu
Intan hanya termenung mengingat Jovan yg sangat cemas saat tangannya terluka,dan Intan pun menunduk sambil tersenyum pipinya memerah
Jovan yg sedang sibuk main hp, ternyata mengambil photo Intan diam diam,dia tidak tahan melihat senyum Intan yg sangat imut
"Kita berangkat sekarang ya,takut macet nanti dijalan" kata Elisa
"Iya berangkat sekarang supaya anak anak ini bisa istirahat,besok sudah mulai kerja dan sekolah" kata Vivian
Setelah semua barang barang mereka beres didalam mobil,keluarga Rizal pun pamit pada Vivian,keluarga Handoko dan Ujang
Rizal,Elisa,dan Fani memeluk Vivian,Desi,Intan,Tomi dan Tika dan setelah selesai mereka masuk kedalam mobil
"Lio pulang ya nek" kata Lio memeluk Vivian
"Hati hati ya nak, jangan ngebut ya sayang" kata Vivian dan mencium pipi Lio
"Bobi pulang ya nek" kata Boby dan memeluk Vivian juga
"Jangan malas malas kerja ya sayang"kata Vivian dan mencium Bobi juga
Lio dan Bobi pun pamit kepada keluarga Handoko dan Mang Ujang,dan Jovan juga sedang pamit pada nenek nya
"Hey suara emas,chef hebat,mas Lio pulang lagi ya ke Jakarta, belajar yg benar ya Intan dan jangan mau di injak siapapun" kata Lio sambil memegang kepala Intan dan Intan menangis memeluk Lio,Intan merasa mempunyai seorang abang,karena Lio sangat tulus padanya
"Udah nggak boleh nangis ya,nanti liburan kami kesini lagi ya,oh iya no hp kamu berapa nanti mas telfon kamu ya, nggak apa apa kan" kata Lio dan Intan melepaskan pelukannya untuk memberikan no Hp nya
"Intan yg baik ya disini,kamu nggak boleh melawan bapak ibu ya,terus belajar supaya kamu sukses dan menjadi orang yg terpandang suatu saat nanti" kata Bobi dan memeluk Intan juga,dan Intan pun tersenyum memeluk Bobi lagi
Jovan pun melangkah menghampiri Intan
"Aa balik ke Jakarta ya,dan kamu jaga diri disini,jangan keluar rumah kalau tidak penting dan tolong jaga nenek ya" kata Jovan pada Intan dia rasanya ingin memeluk tapi dia benar benar gengsi
"Iya Aa,Intan akan jaga nenek dan menuruti pesan Aa,mas Lio dan mas Bobi" jawab Intan sambil menunduk dan menangis
Lio dan Bobi berjalan kedalam mobil supaya Jovan tidak gengsi untuk memeluk Intan,tapi Jovan malah ikut melangkah dengan perasaan kacau nya,Intan berjalan sambil menangis menuju rumah nya.
Jovan pun berbalik menarik tangan Intan dan memeluk Intan dengan eratnya sambil mencium kening Intan, Intan juga membalas pelukan Jovan dengan eratnya dan menangis di pelukan Jovan
"Jangan menangis ya Intan, nanti Aa nggak bisa pulang dari sini,dan rambut kamu jangan ikat gini lagi ya,Aa nggak kuat liatnya apalagi laki laki lain" bisik Jovan pada Intan,dan Intan pun tersenyum
"Aa udah ditungguin" kata Intan malu dan melepas pelukannya
"Aa balik ya" kata Jovan mengelus pipi Intan
Intan tersenyum dan menunduk malu pada orang tuanya dan semua yg melihatnya dan Jovan
Jovan pun merasa lega dan masuk ke dalam mobil,mereka semua pun meninggalkan rumah Vivian
Intan sudah masuk ke dalam rumahnya karena malu nya,Vivian,Ujang,Handoko,Tomi,Desi dan Tika duduk di teras rumah Vivian berbincang bincang sambil menikmati teh hangat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ida Blado
ketusuk duri ikan aja sampai nangis kek anak tk,, lebay bgt, gue mah yg duri ikan mateng or mentah udah di rasain berkali2 kga ada acara nangis2
2021-03-08
0
Ace
smngttttt 💪
2020-12-31
0
🇲🇨⃠Ririn zahra 🍁
Kok sedih ya, aq ikutan baper disini, ikut nangis..
2020-12-29
5