Di rumah Vivian Tomi dan Ujang sudah mempersiapkan semua keperluan untuk membuat dodol,Vivian sudah memberi tahu kalau Intan akan membuat dodol
"Tiitiiiiiitiititi" klakson mobil yg sengaja dibunyikan oleh Bobi membuat Fani emosi
"Berisik masssssss" teriak Fany
Lio dan Boby tertawa mengganggu Fany,sedangkan Jovan dan Intan turun dari mobil,dengan cepat Tomi dan Ujang berlari ke belakang mobil membuka bagasi dan mengambil semua yg dibeli oleh Intan.
"Mas ganti baju ya jangan pakai ini karna nanti panas mas,dan celananya pakai yang panjang,biar nggak kena letupan dodol nanti" perintah Intan pada 3 pria tampan yang melihat nya dan Intan pergi ke rumah nya untuk ganti baju juga tanpa menunggu jawaban dari 3 pria itu.
"Ini barusan ada yg merintah gua nggak sih" kata Lio menatap Boby
"biasanya gua yg memerintah orang dan nggak ada yg membantah" kata Boby menatap Lio
"Perintah dari gadis SMA dan kita nggak ada yg membantah dia, amazing betul,belum ada org yg berani perintah gua" kata Jovan menatap Intan yg masuk ke rumahnya
"Dan ini semua karna dodol buat lo" bentak Bobi pada Lio
"Nenek Lio pulang ni nek" kata Lio tertawa meninggalkan 2 sahabatnya yg lagi emosi
Vivian tidak dirumah karena ada jadwal check up ke dokter diantar Rizal dan Vivian
Intan masuk ke rumah dan melihat Ibu Bapaknya lagi makan batagor buatan nya,Intan pun duduk disamping Desi sambil menaruh kepalanya di bahu ibunya
"Jadi buat dodolnya nak" tanya Desi
"Iya buk,Intan cuma ganti baju sebentar" jawab Intan
" Kenapa kamu teh mau buatin dodol buat tuan Lio nak" tanya Handoko yg baru selesai makan batagornya
"Mas Lio teh baik pisan pak,sopan sama Intan dan juga jagain Intan,kasihan juga atuh pak dia dari tadi cari dodol sama nenek dan mas Bobi tapi nggak dapat dapat" jawab Intan
"Mereka semua orang sukses dan baik nak" kata Desi
Intan berdiri dan masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian,setelah selesai Intan keluar melangkah ke halaman nenek Vivian
Semua sudah disiapkan Ujang dan Asssistant rumah tangga Vivian
"Masukin santannya Tom" kata Intan pada Tomi
"Fany dan Tika bantu teteh ngaduk santannya" kata Intan,dengan senang hati Fani dan Tika mengaduk santan dalam wajan besar itu
Ujang membawa gula dan tepung yg sudah dipindahkan ke dalam panci,kemudian memasukan kedalam Wajan besar diatas api dan diaduk oleh 3 gadis itu
Jovan berlari dan mengambil sendok ditangan Fany karna apinya cukup besar,Lio dan Bobi juga mengambil sendok dari tangan Tika dan Intan dan mulai mengaduk nya
Setelah 2 jam berlalu adonan dodol semakin lengket dan itu semakin berat,tapi tidak bagi 3 pria itu mereka dengan santai membolak-balik dodol yg hampir jadi itu.
"kalau ginian belum tandingan kita" kata Lio pada Jovan dan Boby
"Marbel 50 kg aja gua sanggup angkat nya apalagi dodol ini" kata Jovan lagi
Intan heran melihat 3 pria itu yg asyik sekali membolak-balikan dodol itu tanpa merasa pegal ditangan mereka
Mobil Rizal sampai dirumah Vivian,dan Elisa senang melihat kekompakan anak nya dengan keluarga Intan,Elisa keluar dan mencium wangi dodol yg sangat menggoda itu
"Ini dodol kesukaan Bunda,aduh bunda ngiler ni masih lama nggak ya" tanya Elisa pada anak nya
"30 menit lagi ini selesai buk" kata Intan dengan tersenyum
"Ini siapa yg tunjukin bahan bahannya" tanya Elisa penasaran
"Semua ini diracik oleh Intan tante dan di sponsori oleh Aa Jovan" kata Lio sambil mengaduk dodol yg semakin berat
"Intan kamu semuanya serba bisa nak,bunda bangga sama kamu" kata Elisa memeluk Intan
"Makasih buk" kata Intan pada Elisa
"Lio dodolnya udah dapat belum" tanya Vivian pada Lio
"Udah ni nek masih di wajan besar ini" kata Lio yg berkeringat karna panas nya
"Jangan bicara terus bro,air liur lo masuk kedalam nanti" kata Bobi emosi
" Ok mas,itu turunin wajannya ke tanah biar nggak hangus" kata Intan
"Siap boss" kata Bobi dan Lio
"Aduk terus mas sampai agak dingin" kata Intan lagi,dan mereka pun mengaduk dodol itu lagi
Tak terasa sudah pukul 01.00 pagi,dodol pun sudah dingin dan sudah di masukan dalam plastik,Intan membungkusnya dengan rapi
Intan menyisakan buat mereka nikmati dan mengambil untuk Lio
"Mas ni coba dulu,sama nggak ama yg mas cari" kata Intan menyodorkan piring berisi dodol
Lio yg benar benar kepanasan tadi tidak mau mencoba dan sekarang dia sudah merasa tenang dan mencoba dodol racikan Intan
"Inttttttaaaaaannnnnnn" teriak Lio dengan mata melotot
"Lo kenapa woy" kata Bobi sambil menyiram wajah Lio dengan segayung air didekat nya
"Kenapa mas" tanya Intan pucat
"Ini enak sekali Intan,ini benaran enak" kata Lio yang belum sadar wajahnya basah dan terus mengunyah dodol di mulutnya.
"Gua kira lo kesambet penunggu kebun ini" kata Jovan dengan kagetnya
"IIiiiiiii mas Lio buat Intan kaget,udah ah Intan ngantuk mau tidur" kata Intan berdiri dan meninggalkan Jovan Lio Tomi Bobi dan Ujang
"Good night Intan permataku" kata Lio senang
" Mas se enak itu ya dodolnya,sampai mas nggak tau baju mas basah" tanya Tomi pada Lio
"Mas tau kok Tom,tapi karena dodolnya pas dengan yg mas cari,mas sudah maafkan" kata Lio menatap Bobi
"Lio tadi lo suruh bodyguard untuk bawa kertas ke Ibu Dila dan Dilo untuk apa" tanya Jovan yg penasaran dari tadi siang
"Gua suruh orang gua untuk memeriksa latar belakang keluarga ibu itu,suami nya udah meninggal 6 bulan yg lalu karna sakit jadi gua beli itu 2 toko untuk Dila dan Dilo biar ibunya nggak ngontrak lagi,tapi semua atas nama gua, karna nanti kalau ibunya nikah,suaminya nggk bisa ganggu gugat Toko Dilla dan Dillo,dan besok di renovasi dulu digabungin jadi 1 terus di isi sama bahan bahan pangan kayak toko yg kita hancurin tadi siang" Kata Lio menjelaskan dengan santai nya
"Rezeki dua tu bocah ya,cuma ngantar balon ke Intan doang dapat banyak dari lo dan Jovan" kata Bobi bangga atas kebaikan Lio dan sudah tau ceritanya dari Jovan
"kan lo tadi juga memberi Bob buat si kembar" kata Jovan
"Semoga toko itu tidak ada yg berani macam-macam ya,itu buat massa depan Dilla dan Dillo" kata Jovan
"Amin,Amin" ucap mereka semua
Tomi dan Ujang pun terkejut mendengar cerita 3 pria itu,Bobi melihat wajah Tomi dan Ujang pucat,mungkin ketakutan
"Jangan mencari tau mang,karena masalahnya udah selesai" kata Jovan
"Kamu kenal Alex" Tanya Bobi
"Teman sekolah nya teteh mas" jawab Tomi
"sering ke rumah nggak" tanya Jovan
" Iya mas bawa gula,beras,minyak goreng,telur buat kami,tapi teh sama si teteh ditolak mas dan disuruh bawa pulang" kata Tomi
"Eh besoknya mama si Alex te ngamuk-ngamuk mas,hina Intan di bilang cewek nggak bener, simpanan om om tua,ank buruh" kata Ujang bercerita dengan emosinya
"Tenang mang tadi udah saya hancurkan toko nya" kata Bobi
"Mas jangan gitu atuh nanti teteh malah tambah dijahatin sama mamanya Alex,gimana te mas nggak pikir dulu atuh" kata Tomi yg cemas pada Intan
"Tomi,mulai selasa besok 10 bodyguard jaga kalian dari jauh,semua akan dijaga ketat,kamu tenang saja Tom" kata Lio memegang kepala Lio
"Ya udah atuh mas,saya ikut saja" kata Tomi
"Yang ajarin Intan masak siapa Tom" tanya Jovan
"Ibu yg ajarin mas,teteh kalau di ajarin langsung nangkap mas" kata Tomi
"Intan ma serba bisa atuh mas,suaranya bagus pisan mas" kata Ujang
"Serius mang" kata Bobi
"Iya mas,teteh sering lomba dari kelas 4 SD,juara 1 terus mas,jadi uang nya buat uang sekolah kami mas" kata Tomi
"Malaikat tak bersayap itu ya Intan" kata Lio
"Intan Intan" kata Jovan sambil tersenyum
"Dah mulai naksir kan" kata Lio sambil berdiri
Jovan pun tersenyum tanpa menjawab,Lio pun mengambil ember penuh air dan menyiram Bobi
"Ni balasan lo tadi,1 gayung gua balas 1 ember" kata Lio tertawa dan berlari masuk ke rumah
"Lio Kinder " teriak Bobi emosi dan berlari mengejar Lio dalam keadaan basah kuyup
"mang Ujang nginap disini saja udah jam 2 pagi mang,jalanan gelap mang" kata Jovan
"Iya mas saya juga takut kebawah gelap mas" kata Ujang dan menelfon istrinya kemudian masuk ke dalam rumah Vivian
"Mas Tomi masuk dulu mas,udah ngantuk mas" kata Tomi
"Silahkan Tom,mas disini dulu belum ngantuk" kata Jovan
"Saya masuk ya mas" kata Tomi dan
meninggalkan Jovan sendirian
"Devina kamu dimana,tolong aku Devina aku tersiksa dengan perasaan ku ini,aku ingin mencintai wanita lain,tapi tidak bisa Devina,kembali lah sayang aku mohon" kata Jovan sambil menangis
"Buka hati mu nak,dan jangan menunggu wanita yg meninggalkan mu tanpa ada kabar" kata Rizal yg berdiri disamping
"Jovan udah coba ayah,tapi Jovan nggak bisa" kata Jovan menangis di pelukan ayahnya
"Tolong dirimu sendiri nak kamu harus bisa,kuasai hati dan pikiran mu" kata Rizal mengusap punggung putranya
Lio dan Bobi berdiri di balkon kamar Jovan dan melihat rapuh nya Jovan
"Belum ada kabar juga" tanya Bobi pada Lio
"Gua sama sekali nggak dapat informasi Devina, padahal lo tau kan orang sembunyi sampai ke ujung dunia pasti bisa gua dapatkan,tapi kenapa wanita ini tidak ada jejak digitalnya sama sekali" Jawab Lio
"Gua penasaran ma tu cewek,ini zaman sudah maju ny luar biasa,kenapa dia nggak hubungi Jovan sama sekali,bahkan perusahaan Jovan William tersebar hampir semua negara Asia" kata Bobi
"Cepat atau lambat dia pasti datang kembali" kata Lio
Jovan masuk ke kamarnya dan tidur dengan perasaan nya yang kacau balau,Lio dan Bobi tidak menegur nya lagi,mereka pun kemudian tidur disamping Jovan
"Kalau Devina balik lagi disaat gua udah bahagia,apakah gua sudah mengkhianati cinta nya" tanya Jovan yg menutup matanya
"Lupakan dia sekarang dan bahagia lah Jo" jawab Lio
"Sekalipun dia kembali dan lo sudah bahagia dengan wanita lain,pastikan dia sudah hilang dari hati dan pikiran lo sekarang" jawab Bobi lagi
Mereka pun tertidur dengan lelah yg luar biasa,ntah cerita apalagi yg akan menanti
mereka saat bangun nanti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ace
seperti biasa,rate like n komen 😊
2020-11-23
2
Winda031989 Winda031989
keren juga ya😊
2020-11-16
1
Bani Cahyati
seru tth cerita na 😍
2020-10-22
1