rahasia rahasia mulai terbuka

Intan masuk ke rumahnya yang tidak ada orang,dia mengunci kamarnya dan menangis sejadi jadinya,Intan tidak tau kalau hati dan pikirannya sudah dikuasi Jovan

Monolog Intan on

Kenapa harus Aa Jovan,Alex yg belum ada apa apanya dengan Aa Jovan saja aku bisa menahan hati untuk tidak membalas cinta nya,ini seorang Jovan William pengusaha yang sangat sukses dan sama sekali tidak sepadan dengan aku,untuk belum membalas mencintai Alex aku sudah dihina,apalagi jika mencintai Aa Jovan mungkin Pak Rizal,Ibu Elisa dan nenek Vivian yg akan menghina aku langsung

monolog off

Intan tidak tau justru orang tua dan nenek Jovan sudah menginginkan Intan untuk menjadi menantu di keluarga William.

"Kejar Intan Jovan" kata Lio menghampiri nya ke kamar

"Lo kenapa sih, emang gua apakan Intan,Dia yang main piano dia yang menangis" kata Jovan benar benar kacau

"Intan suka ama lo breng***, jangan mainin Intan,kalau lo nggak sayang ama dia,ngapain lo peluk dan cium dia kemarin" teriak Lio pada Jovan sambil menarik baju Jovan

"Intan masih anak sekolah,dia masih labil, nanti juga dia akan baikan lagi Lio" kata Jovan memegang tangan Lio

"Lepaskan tangan kamu Lio" kata Vivian yg sudah lemas melihat 2 cucu nya bersitegang,Rizal,Bobi,Elisa,Ujang dan Tomi menunggu dibawah,Tika dan Fani pergi mencari oleh oleh untuk teman sekolahnya diantar bodyguard Vivian

"Maaf nek, harusnya saya tau diri disini" kata Lio melepaskan baju Jovan dan hendak keluar dr kamar Jovan,tapi Jovan menarik tangan Lio

"Lio jangan gitu,Lo saudara gua,jangan bicara seperti orang lain" kata Jovan pada Lio

"Nek saya balik ke Jakarta sekarang, terimakasih nek udah mengizinkan saya tinggal dirumah ini" kata Lio melepaskan tangan Jovan dan berlalu meninggalkan Vivian

"Jam 3 sore nanti kalian semua balik ke Jakarta,ini masih jam 11 siang,kalau kamu sudah anggap nenek tidak ada silahkan kamu berangkat sekarang ke Jakarta" kata Vivian sambil menitikkan air matanya menatap Lio

Lio tetap berjalan sambil menangis dan dadanya terasa sakit melihat Vivian menangis,

"Bahkan gua membuat wanita yang menjaga gua dari kecil menangis,apakah gua masih pantas untuk di keluarga ini" Kata Lio dalam hatinya

"Lio William" teriak Vivian pada Lio,Vivian tidak suka Lio memakai nama Kinder lagi,karena itu nama yg berbahaya bagi dia

Lio berbalik dan berlutut di kaki Vivian,dia menangis seperti anak kecil kehilangan orang tuanya,Lio memeluk erat lutut Vivian sambil menangis sejadi jadinya.

"Nek maafkan Lio nek,Lio tidak tahu diri nek,ampun nek" kata Lio terus sambil menangis

Vivian menangis melihat Lio yang dikiranya akan serius pulang meninggalkan nya.

Rizal berlari keatas dan diikuti Elisa,dia membawa Lio berdiri dan memeluk Lio dengan erat nya.

"Kamu anak ayah nak,jangan menangis lagi jagoan ayah" kata Rizal menenangkan Lio

"Sini sama Bunda nak,sini sayang" Elisa memeluk Lio dengan kasih sayang nya dan dia pun menangis

"Jovan nakal ya sayang" kata Elisa lagi seperti berbicara pada anak balita

"Lio William" panggi Vivian dengan suara datar

"Iya nek" jawab Lio melepaskan pelukannya dari Elisa dan menunduk

"Jovan William" teriak Vivian yg membuat Jovan takut,Jovan pun menghampiri Vivian dan berdiri di dekat Lio

"Yang salah siapa" tanya Vivian dengan tegas

"Kami berdua nek" kata Lio dan Jovan

Sekarang berpelukan dan minta maaf kata Vivian lagi,

"Maafin gua" kata Lio pada Jovan yg menahan air matanya

"Gua yg salah Lio,gua laki laki breng***, jangan marah ke gua lagi dan jangan tinggalin gua" kata Jovan dan menangis dipeluk Lio,Lio dengan sabarnya menepuk punggung Jovan yg menangis

"Sini kalian berdua" kata Vivian pada Lio Jovan

Lio dan Jovan berjalan ke arah Vivian

"Jangan bertengkar lagi ya cucu nenek,nenek Nggak kuat lihat kalian berdua seperti ini" kata Vivian pada Jovan dan Lio sambil memeluk 2 pemuda tampan itu

"Maafin Lio nek" kata Lio sambil menangis

"Maafin Jovan juga nek" kata Jovan lagi

"Kalian buat nenek,ayah,bunda takut" kata Elisa sambil menarik telinga kanan Jovan dan Lio sampai memerah dan Vivian melepaskan pelukannya sambil tertawa

"Ampun Bunda, nenek tolong" teriak Lio dan Jovan,Elisa pun melepaskan telinga Lio dan Jovan

"Mau ayah tambah yang kiri" kata Rizal lagi

"Nggak ayah" kata Jovan dan Lio

"bereskan semua barang barang kalian, jangan ribut lagi" kata Vivian tersenyum dan turun ke bawah

"Buat nenek darah tinggi aja lo berdua" kata Bobi dari bawah

"Kalau gitu kami berdua pamit kekebun dulu atuh nya" kata Ujang pada Vivian,

"Tomi tetap disini,kamu boleh lanjut kerja Ujang dan jangan ceritakan apa apa sama Handoko dan Desi " kata Vivian pada Ujang, Vivian tidak enak hati nanti kalau Handoko berubah pikiran tentang perjodohan Jovan dan Intan

"Baik atuh nya,saya pamit dulu" kata Ujang dan pergi ke kebun

"Ada apa nek" tanya Tomi

"Tolong bantu nenek nak,cari tau Intan ada perasaan sayang nggak ama Mas Jovan" kata Vivian lembut

Tomi terdiam mendengar ucapan Vivian,karena dia udah mendengar semua tadi pagi,tapi Tomi tidak mau ikut campur

"Nanti saya cari tau nek,saya pamit dulu mau lihat Teteh Intan dulu ya" kata Tomi pamit

"iya Tomi silahkan nak" kata Vivian lembut dan Bobi sudah tertidur di sofa karna badannya semalaman meriang tidak bisa tidur.

"Teteh ini Tomi buka pintunya teh" kata Tomi dari luar kamar Intan

Intan membuka pintu dan sudah berhenti menangis,

"Teh jangan nangis lagi,masih banyak laki laki lain teh yang setara kita" kata Tomi sambil memeluk Intan

"Teteh nggak tau diri atuh Tom,sukanya ama pemilik kebun teh sebesar ini" kata Intan dipelukan Tomi dan menangis kembali

"Sudah teh,lebih baik kita belajar yg giat,supaya bisa menjadi orang sukses dan tidak ada lagi yang menghina kita semua" kata Tomi menangis karena dia merasa kasihan pada Intan yg selalu dihina orang orang kaya

Intan melepaskan pelukannya dari Tomi karena Hp intan berbunyi ada telfon dari sahabat nya,yg memberi tahu kalau Fahrul sedang masuk Rumah sakit karna sakit tifus,dan Intan bersiap siap untuk ke Rumah sakit

"Teteh mau Tomi antar" tanya Tomi pada Intan

"Boleh atuh tom, antarin teteh ya kebawah saja,nanti teteh naik mobil teman teteh ke rumah sakit nya" kata Intan setelah selesai dengan dirinya

Intan dan Tomi pun turun ke bawah naik motor,Jovan melihat Intan dari balkon kamarnya dan dia menelfon bodyguard nya

"Ikuti Intan kemanapun dia pergi" kata Jovan sambil terus melihat Intan sampai hilang dari pandangan nya.

Rizal dan Elisa sudah siap beres beres,mereka pun keluar dan bergabung bersama Vivian dan Fani yang sedang berkumpul di ruang keluarga dan ada juga Tika di situ

"Aduh senangnya ya kalau kita gini terus ramai ramai" kata Elisa dan duduk di sofa dekat Vivian

Tika melihat Ibu dan bapak nya sudah pulang,dan dia permisi untuk melayani bapak dan Ibunya untuk makan siang

"Nek,buk,bapak Tika pamit dulu ya,bapak sama ibu sudah pulang,Tika mau siapin makanan buat bapak sama ibu" kata Tika pada Vivian

"Kita semua makan disini nanti nenek bilang sama Bapak dan Ibu kamu ya nak,kan mereka semua mau pulang jadi kita kumpul semua disini" kata Vivian

"Oh kalau gitu Tika bantu buk Lasmi dulu ya nek" kata Tika dan berjalan ke dapur membantu asssistant rumah Vivian untuk menyiapkan makanan

"Fani juga mau bantu" Kata Fani dan berjalan mengikuti Tika ke dapur

Lio dan Jovan turun dari kamarnya menghampiri Nenek Ayah dan Bundanya, sedangkan Bobi masih tidur dengan nyenyak nya. Lio pun ingin usil kepada Boby dengan membawa bantal sofa

"Letak bantalnya Lio" kata Vivian yg tau kalau Lio akan usil dengan Bobi

"Lio mau berbaring dibawah nek" kata Lio tersenyum dan Lio pun berbaring diatas karpet dibawah sofa,dan Jovan pun ikut berbaring disamping Lio.

"Aduh belum juga gua sampai di Jakarta,lihat ni Email masuk gua udah numpuk banget" kata Jovan menunjukkan Hp nya pada Lio

"Lo liat tu WA gua ribuan belum gua buka,lagi malas gua jd detektif" kata Lio lagi

"Besok kerja lagi,kertas numpuk lagi haduh di syukuri aja deh,masih bisa kerja dan sehat" kata Jovan pada Lio

"Jo,itu kasih peraturan baru di perusahaan donk" kata Lio sambil menutup matanya

"Apa lagi Lio,peraturan apa lagi" kata Jovan

"Bilang sama karyawan cewek lo jangan pakai make up menor lagi,sumpek mata gua,pada kayak ondel-ondel semua" kata Lio tertawa dan Jovan pun ikut tertawa

"Gua nggak tau mereka pada pakai make up tebal gitu" kata Jovan lagi

"Lo ma kan kemana mana bawa Freezer makanya lo dingin banget dan nggak mau tau ma orang" kata Lio

"Tau nggak lo sekretaris pribadi gua si Oliv,itu dulu sampai gua suruh OB kantor beli tissue basah buat bersihkan wajah dia yg menor banget,klien bisnis gua pada nggak nyaman kalau lagi meeting" kata Jovan sambil tertawa dan di ikuti Lio

"hush kok jadi ghibahin orang lain kalian berdua" kata Rizal pada Lio dan Jovan sedangkan Elisa dan Vivian sudah tertawa terbahak bahak mendengar cerita Jovan

"Iya sekarang aja kita kayak emak-emak om,besok kita udah kayak Freezer di perusahaan" kata Bobi yg sudah bangun

"Apalagi si Jovan besok bangkit lagi sifat sadisnya" kata Lio dengan dingin

"Kalau gua bersifat hangat dan ramah kepada karyawan terutama cewek ya,mereka pada ganjen semua dan gua nggak suka ada wanita yang akan di cap buruk di perusahaan gua" kata Jovan menerangkan pada 2 sahabatnya

"Jangan seperti kakek mu Jovan,dia terlalu baik dan akibatnya karyawannya berbuat semena mena dan hampir pernikahan kami dulu kandas" kata Vivian sambil menatap kosong pada mata nya

"Ayah dulu lebih bringas dari kamu Jo,tidak ada karyawan yg berani main main sama ayah" kata Rizal

"Kasihan juga ya kakek dulu nek,sampai sakit di fitnah ama orang orang" kata Lio yg dari kecil sudah tinggal dengan Vivian

"Iya nak,kamu ingat semua kan,nenek bersyukur kamu dulu ada sama nenek jadi nenek semakin kuat,dan kamu selalu di depan untuk membela kakek" kata Vivian menangis

"sudah nek biarkan itu semua menjadi kenangan buruk kita,Lio benci mengingat itu semua nek" kata Lio memejamkan matanya yg hampir menangis

Bobi bangun dan memeluk Vivian,Rizal dan Elisa hanya terdiam mengingat semuanya.

Jovan yg sama sekali tidak tau hanya termenung saja melihat Lio yg sangat tulus kepada keluarganya

"Jangan pernah sebut Kinder lagi Lio,nama lo sekarang Lio William,ingat itu Lio" kata Jovan sambil mengusap kepala Lio

Terpopuler

Comments

Ace

Ace

smngttttt 💪

2020-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Liburan ke Bandung
2 3 pria tampan
3 Jovan pertama kali melihat Intan
4 Intan berkenalan dengan Fany
5 Rezeki buat Intan
6 Intan menyelamatkan Fany
7 Fany dan Intan selamat
8 Intan mengagumi Jovan
9 makan bersama
10 Hati ku hancur
11 Intan menjadi sangat dingin
12 Jadilah kuat Intan
13 kehebohan membuat dodol
14 Dilla dan Dillo
15 dodol untuk mas Lio
16 suara Intan
17 rahasia rahasia mulai terbuka
18 bye Bandung
19 Jovan mulai bisa tertidur
20 bodyguard untuk Intan 2
21 Jovan merasa nyaman dengan Intan
22 kemarahan lio
23 Intan drop
24 operasi Intan
25 Intan sadar
26 kabar Devina
27 perjodohan Jovan dan Intan
28 Jovan menolak nya
29 dr beni
30 salah paham
31 pertemuan Devina dan Intan
32 perpisahan dengan Intan
33 lamaran Intan
34 Jovan vs Intan
35 Cerita Lio
36 lio tika
37 masa lalu Lio
38 Lio dan Tika pasrah
39 Jovan mengejar Intan
40 Lio meminta maaf
41 Jovan dan Lio
42 Intan kecil
43 Intan oh Intan
44 kondisi Devina
45 Rizal vs Lio
46 anak anak Rizal
47 rencana lamaran Intan
48 happy birthday Intan
49 kelinci
50 Intan merajuk
51 isi hati Devina
52 Intan terima Aa
53 Nyonya Williams
54 love you Aa
55 Intan magang
56 penampilan baru Intan
57 hari pertama
58 Jovan merayu intan
59 Jovan marah
60 Intan
61 Intan cemburu
62 Jovan dan Devina
63 Intan merajuk
64 Singapore
65 ini untuk Intan
66 kisah Bobi Lio dan Jovan
67 mangga Fani
68 percaya sama Aa
69 Intan sekarang hanya milik Jovan
70 pengorbanan Devina
71 Intan udah cukup umur
72 awal mula Intan nyetir
73 Intan dijaga Boston
74 Jovan mengamuk
75 Aa jujur
76 dewasa lah Intan
77 mereka anak ku
78 Elisa vs Jovan
79 intan nekat
80 Jovan nggak mau
81 Boston rindu Lio
82 sayangku
83 kak Devina
84 kesempatan ke 2
85 pengumuman
86 Intan dan Jovan pacaran
87 Tika sakit apa
88 aa cemburu
89 mall yuk
90 tika sakit
91 Lio Vs Arlan
92 Lio vs Arlan 2
93 Aa ngambek
94 pendonor ginjal
95 Lio mengalah
96 operasi Tika dan Boston
97 Bobi dan Tomi
98 Jelita adik Arlan
99 panggil papa
100 Lio Boston dan Tika
101 trauma Tomi
102 Intan dan Tomi
103 sayangi dengan tulus
104 Intan ikhlas
105 hukuman Intan
106 Meyza vs Lio
107 Tomi mau sayangi Teteh
108 maskeran ala Ninuk
109 ngidam
110 kehamilan Intan
111 Elisa jangan egois
112 cerita Bobi
113 telur bebek
114 Bobi
115 usg
116 Fany dan Beni
117 pengumuman
118 Sudah up
119 pemberitahuan
120 pemberitahuan
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Liburan ke Bandung
2
3 pria tampan
3
Jovan pertama kali melihat Intan
4
Intan berkenalan dengan Fany
5
Rezeki buat Intan
6
Intan menyelamatkan Fany
7
Fany dan Intan selamat
8
Intan mengagumi Jovan
9
makan bersama
10
Hati ku hancur
11
Intan menjadi sangat dingin
12
Jadilah kuat Intan
13
kehebohan membuat dodol
14
Dilla dan Dillo
15
dodol untuk mas Lio
16
suara Intan
17
rahasia rahasia mulai terbuka
18
bye Bandung
19
Jovan mulai bisa tertidur
20
bodyguard untuk Intan 2
21
Jovan merasa nyaman dengan Intan
22
kemarahan lio
23
Intan drop
24
operasi Intan
25
Intan sadar
26
kabar Devina
27
perjodohan Jovan dan Intan
28
Jovan menolak nya
29
dr beni
30
salah paham
31
pertemuan Devina dan Intan
32
perpisahan dengan Intan
33
lamaran Intan
34
Jovan vs Intan
35
Cerita Lio
36
lio tika
37
masa lalu Lio
38
Lio dan Tika pasrah
39
Jovan mengejar Intan
40
Lio meminta maaf
41
Jovan dan Lio
42
Intan kecil
43
Intan oh Intan
44
kondisi Devina
45
Rizal vs Lio
46
anak anak Rizal
47
rencana lamaran Intan
48
happy birthday Intan
49
kelinci
50
Intan merajuk
51
isi hati Devina
52
Intan terima Aa
53
Nyonya Williams
54
love you Aa
55
Intan magang
56
penampilan baru Intan
57
hari pertama
58
Jovan merayu intan
59
Jovan marah
60
Intan
61
Intan cemburu
62
Jovan dan Devina
63
Intan merajuk
64
Singapore
65
ini untuk Intan
66
kisah Bobi Lio dan Jovan
67
mangga Fani
68
percaya sama Aa
69
Intan sekarang hanya milik Jovan
70
pengorbanan Devina
71
Intan udah cukup umur
72
awal mula Intan nyetir
73
Intan dijaga Boston
74
Jovan mengamuk
75
Aa jujur
76
dewasa lah Intan
77
mereka anak ku
78
Elisa vs Jovan
79
intan nekat
80
Jovan nggak mau
81
Boston rindu Lio
82
sayangku
83
kak Devina
84
kesempatan ke 2
85
pengumuman
86
Intan dan Jovan pacaran
87
Tika sakit apa
88
aa cemburu
89
mall yuk
90
tika sakit
91
Lio Vs Arlan
92
Lio vs Arlan 2
93
Aa ngambek
94
pendonor ginjal
95
Lio mengalah
96
operasi Tika dan Boston
97
Bobi dan Tomi
98
Jelita adik Arlan
99
panggil papa
100
Lio Boston dan Tika
101
trauma Tomi
102
Intan dan Tomi
103
sayangi dengan tulus
104
Intan ikhlas
105
hukuman Intan
106
Meyza vs Lio
107
Tomi mau sayangi Teteh
108
maskeran ala Ninuk
109
ngidam
110
kehamilan Intan
111
Elisa jangan egois
112
cerita Bobi
113
telur bebek
114
Bobi
115
usg
116
Fany dan Beni
117
pengumuman
118
Sudah up
119
pemberitahuan
120
pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!