Seperti biasa Intan sudah datang untuk menjemput Fany,dia juga mau mengucapkan terimakasih kepada Vivian yang sudah sangat menolong keluarga nya
"Nek,makasih banyak atas bantuan nenek,Intan bersyukur adik adik Intan tidak jadi putus sekolah karna tidak sanggup bayar uang sekolah yang udah menunggak 4 bulan" Kata Intan sambil menangis
Vivian memeluk Intan dia tidak membedakan Fany dan Intan saat ini
"Nenek yg terimakasih nak,kamu sangat baik menjaga Fany dia nyaman sekali selama disini,dia senang ada kamu yg jaga dia,kalau nenek kasih uang kamu pasti akan menolak,jadi nenek lakukan cara itu supaya kamu nggak nolak pemberian nenek" kata Vivian dengan lembut
"Kalau uang Intan tidak mau nek,karna bapak dan ibu selalu ngajarin ikhlas dalam membantu siapa pun,tapi dengan cara nenek bantu Intan dan adik adik Intan seperti ini,Intan nggak mungkin nolak sama sekali nek,karna adik Intan bisa sekolah sampai tamat SMA nanti" kata Intan
"Kak Intan malaikat Fany,makasih kak sudah sabar sama sifat manja nya Fany ya" dia pun ikut berpelukan dengan Intan dan nenek nya
"Makasih udah datang kesini ya dek,kamu udah bawa rezeki buat keluarga kakak" Kata Intan mengelus rambut Fany
"Fany sayang kak Intan,pokoknya nanti kalau kak Intan sudah lulus SMA harus ke Jakarta buat nikah ama mas Jovan" kata Fany usil dan membuat Intan jadi malu
"Sudah jangan goda kakak mu lagi,nanti dia nggak mau jagain kamu lagi" kata vivian pada Fany
"Nek ini hari ke 4 pelatihan jadi nanti akan semakin lama lagi waktu pulang nya,karna tiba-tiba hari Sabtu mahasiswa kampus itu mau pakai labor nya,jadi sekarang ngejar materi supaya selesai cepat waktu" Kata intan menjelaskan pada Vivian
"Iya nak,nenek percaya kamu" kata vivian
Ayo berangkat sekarang neng geulis nanti terlambat,mang Ujang mau mandor di ujung sana nanti kelamaan,buruh kebun juga nanti lama nunggu mang Ujang" kata Ujang yg sudah di dalam mobil
Intan dan Fany melaju menuju kampus ITB,
sepanjang hari ini memang sangatlah menguras tenaga dan otak mereka karna materi praktek sangat banyak.
jam menunjukan pukul 6 sore,saat nya pulang
Intan dan Fany sudah dijemput mang Ujang,tapi sebelum pulang mang Ujang singgah sebentar di kebun teh untuk mengambil buku laporan panen para buruh.
Fany yang sangat penasaran dengan kebun teh itu pun keluar dari mobil tanpa diketahui Intan,Intan yg sedang terpejam karena lelah tidak sadar kalau Fany sudah keluar dari mobil.
"Kita pulang sekarang ya,nyonya Vivian pasti udah nungguin kita dirumah mbak Fany" kata Ujang yang langsung masuk mobil tanpa melihat Fany
"Mbak Fany,jawab atuh kalau mang Ujang bicara" Kata Ujang
"Dek jawab tu mang Ujang" kata Intan yg masih memejamkan mata nya
"Mbak Fany mana Intan,kamu nggak liat dia keluar mobil," teriak Ujang
Intan yg kaget langsung panik bukan main,
Intan lari keluar mobil dan berteriak memanggil Fany,dia menghubungi Hp Fany tapi nggak diangkat
Ujang menelfon bodyguard keluarga Vivian,dia menyuruh semua untuk mencari di kebun teh ujung sesuai dengan posisi mereka saat ini
"Wah benar benar segar sekali udara nya" Fany membentangkan tangannya dan menghirup udara perkebunan teh itu
"sekarang balik lagi ke mobil,pasti kak Intan dan mang Ujang udah panik banget sekarang" Kata Fany sambil tertawa
Fany berjalan terus dan dia nggak sampai juga ke tempat semula,dia hanya berputar-putar didalam kebun teh,dia bingung mau kemana,akhirnya dia melihat seorang pemuda yg berada disana,
"Mas jalan keluar dari kebun teh ini lewat mana ya" tanya Fany kepada pemuda itu
"Mau saya antar neng geulis" pemuda itu menarik tangan Fany dengan kasar dan ingin menciumnya
"Lepasin saya,saya bisa sendiri" Fany menangis ketakutan dan meronta sekuat tenaganya sambil berteriak,ternyata pria itu sedang mabuk berat,Fany melihat botol minuman keras ada di tanah
"Sok atuh teriak yg kuat neng,nggak ada yg dengar ditengah kebun sebesar ini" Kata pemuda itu yg memaksa Fany untuk melayani nafsu bejat nya
Intan berlari kesana kemari,sampai dia lelah dan menangis,dalam diam nya Intan berdiri dan menutup mata nya,dia mendengar suara Fany dari ujung kebun ini dengan mengandalkan senter HP nya dia berlari dengan kencang, dia berhasil menemukan Fany yg sedang menangis ketakutan dan Fany sedang mempertahankan diri nya dengan meronta ronta
"Kamu bisa diam atau mau aku pukul" bentak pemuda itu
Tangan pemuda itu hampir menampar wajah Fany,dengan sigap nya Intan memukul kepala pemuda itu dengan botol miras berkali kali sampai pemuda itu tumbang dan melepaskan Fany
Dengan cepat Intan menarik tangan Fany dan berlari meninggalkan tempat itu,meskipun gelap tapi Intan sudah sangat hafal seluk-beluk kebun teh itu,karna dari kecil dia sudah dibawa orangtuanya ke kebun teh itu dan Intan cepat mengingat dalam segala hal
Mereka berdua sampai di mobil,mang Ujang panik bukan main melihat tangan dan badan dua gadis itu berlumuran darah,dengan cepat Ujang membuka pintu mobil dan membawa mobil itu meninggalkan kebun itu sebelum ada yg melihat Intan dan Fany
Intan yg sadar melihat baju dan tangannya penuh darah mulai berteriak histeris
"Aku melenyapkan nya,aku melenyapkan nya,aku hanya melindungi Fany,aku tidak seorang pembunuh" teriak Intan ketakutan sambil menarik rambut nya
"Intan jangan lukai diri mu lagi" kata Ujang yang sangat panik
"Mbak Fany tenang ya,mang Ujang mohon" kata Ujang melihat Fany yang sedang menangis ketakutan dan mulai meracau tidak jelas
Seketika Intan sadar dan melihat Fany yang sangat ketakutan dia memeluk Fany,
"kak Intan disini dek,jangan menangis lagi" kata Intan yg sebenarnya juga sangat stres dan dihantui oleh perasaan nya sendiri
Sesampainya di rumah Vivian,Ujang membawa Intan dan Fany kedalam rumah,
Vivian yg sudah tau ceritanya dari Bodyguard nya mencoba tenang,
Vivian segera memerintahkan para asistennya untuk mengambil baju ganti buat Intan dan Fany,sekalian membantu mereka untuk membersihkan bekas darah yang berlumuran di badan mereka.
"Tolong urus semua,jangan sampai ada yang tau semua ini" Kata vivian dengan gemetaran pada bodyguard nya yang sudah berkumpul di rumah Vivian
"Pemuda itu sudah dibawa ke rumah sakit nyonya,dan sedang ditangani dokter,semoga tidak ada luka yang serius"
Jawab kepala bodyguard
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
🧭 Wong Deso
Salam dari TA'ARUF CINTA
2020-10-20
1