"Aduh cucu nenek udah pada sarapan tapi pada belum mandi" kata Vivian yg baru pulang dari kebun teh
"Nek sini kita makan sama-sama" ajak Lio,Lio berjalan dan membawa Vivian bergabung di meja makan
Jovan mengambil piring dan mengisi nya dengan nasi,dan memberikan nya pada Vivian
"Ini nek" kata Jovan
"terima kasih nak,kalian lanjut makan lagi ya" kata Vivian
"Nek teh jahe nya nikmat sekali,badan Jovan segar dan hangat" kata Jovan sambil mengunyah nasi nya
"Kalian sudah meminumnya" tanya Vivian
"Sudah nek,emang bi Suti jago sekali ya buat nya,racikan nya pas bnget" kata Boby
"Bi Suti lagi ga kerja hari ini,tadi itu Intan yg buatkan dan nganterin ke atas langsung,nenek yg suruh karna kaki nenek nggak kuat naik turun tangga" kata Vivian
Dengan seketika Jovan tersedak dengan makanannya mendengar Intan yg membuat itu buat mereka
"Game over" kata Lio santai
sementara Vivian memberinya air supaya Jovan berhenti batuk
"jadi dodol deh lo habis ini" kata Boby santai dan menikmati makanannya
Vivian yg sibuk mengurus Jovan tidak menanggapi omongan Lio dan Bobi
"Sudah mendingan nak" kata Vivian sambil mengusap kening Jovan yg keringatan
"Udah nek,Jovan udah mendingan,nenek lanjutin makan nya" kata Jovan pada Vivian,Vivian duduk kembali ke tempatnya
Jovan tidak selera makan lagi, pikirannya benar benar kacau,dia membayangkan ucapannya tadi yg pasti sudah di dengar Intan,dia merasa sangat bersalah tapi dia tidak tau cara menghadapi nya
"Mang Ujang mana nek" tanya Jovan
"Lagi ngajarin Handoko jadi mandor baru" kata Vivian
"Nek Jovan kekebun dulu mau mantau kebun" kata Jovan dan keluar rumah dengan perasaan nggak karuan
monolog Jovan on
Intan nggak pernah merayu atau genit sama gua, kalaupun dia ada didekat gua karna di suruh bunda atau nenek,tapi mengapa gua memperlakukannya dengan sangat kejam,bahkan gua menghinanya
monolog off
Jovan melihat ke arah rumah Intan,dia tidak tau harus apa. Tika dan Fany keluar dari rumah Handoko
"Mas Jovan" teriak Fany
"Mau kemana dek" tanya Jovan
"Mau jalan jalan ama Tika dan Kak Intan,tapi Kak Intan lagi nggak enak badan,jadi pergi ama Tika aja berdua" kata Fany dengan senang nya sambil memegang tangan Tika
Jovan menelfon bodyguard nya untuk mengantar dan menjaga Tika dan Fany,tak lama mobil datang dan mereka pun pergi meninggalkan rumah Vivian.
Tomi keluar dari rumah Handoko menghampiri Jovan yg sedang menendangi batu batu kecil di depannya,dia gusar sekali saat ini
"Tuan muda nungguin siapa disini,Mas Bobi dan Mas Lio mana tuan" tanya Tomi
"Lagi nungguin mang Ujang mau cek kebun tom,kalau duo racun lagi didalam sama nenek" Jawab Jovan
"Kamu bisa bawa motor tom" kata Jovan sambil menghidupkan motor miliknya yg ada dihalaman rumah
"Kamu pilih yg mana saja kamu suka,kamu saja yang bawa saya berkeliling" pinta Jovan
"Dengan senang hati atuh tuan" jawab Tomi dan menghidupkan motor pilihannya
Dua motor pun melaju menelusuri perkebunan, Jovan menikmati pemandangan di hadapannya,dan Jovan melihat Ujang dan menghampiri nya
"Kebetulan mamang disini" kata Jovan turun dari motornya
"Ada apa mas" jawab Ujang
"Mang disekitar kebun teh kita ini ada warga yang berminat jual lahannya kepada kita" tanya Jovan
"Belum ada yang nawarin lahan ke mamang mas,tapi banyak yg nawarin hasil panen daun teh nya supaya dijual ke kita saja,karena sama juragan yang lain tawarannya rendah sedangkan kualitas daun teh yang ditawarkan tidak jauh beda dengan punya kita" Kata Ujang
"Kalau mereka berminat menjalin kontrak dengan perusahaan saya,saya pastikan harga yang akan saya berikan pantas buat mereka,karena saya memang sedang membutuhkan banyak lahan lagi,karena permintaan daun teh terus meningkat, permintaan daun teh didalam negeri saja sudah sangat tinggi,belum lagi saya ekspor ke negara tetangga" kata Jovan menerangkan
"Maaf tuan kebun teh seluas ini masih kurang juga untuk memenuhi semua permintaan perusahaan lain tuan" tanya Tomi pada Jovan yg takjub akan kepintaran Jovan dalam mengolah perusahaan nya
"Luas semua kebun teh ini 2500 Ha,dan itu masih belum cukup untuk terus mengembangkan perusahaan saya" kata Jovan sambil memandangi semua kebun teh milik perusahaannya itu.
"Jangan pernah puas meskipun hasil yg kamu dapatkan sudah lebih dari cukup,teruslah bekerja sampai uang itu datang sendiri kedalam genggaman mu Tomi" pesan Jovan pada Tomi
"Pantas atuh si tuan sukses pisan,kerja nya tidak main-main" kata Tomi pada Jovan yg juga memandangi hamparan kebun teh
"Baik mas,kalau begitu saya akan memberikan penawaran dulu bagi yg beminat menjual hasil daun teh nya ke perusahaan kita" jawab Ujang sambil pamit dan pergi meninggalkan Tomi dan Jovan
"Tomi,kamu kelas berapa sekarang" tanya Jovan
"saya kelas 1 SMA tuan" jawab Tomi
"Tika kelas berapa" tanya Jovan lagi
"Tika kelas 2 SMP tuan,kalau teteh Intan kelas 3 SMA" jawab Toni
"Belajar yg giat Tomi,dan jangan pernah mengeluh,bekerja keras lah selagi kamu bisa,kamu tidak tau pintu rezeki mana yg sedang menunggu mu didepan sana" Kata Jovan sambil menepuk punggung Tomi
"Terima kasih tuan atas nasehat nya,semoga kelak saya bisa seperti tuan,gigih dan pekerja keras" Jawab Tomi dengan senyuman tulus nya
"Tomi kamu panggil Bobi dan Lio dengan mas,kenapa kamu memanggil saya tuan" tanya Jovan tanpa melihat Tomi
"Kata mas Bobi dan mas Lio mereka Nggak suka dipanggil Tuan karena mereka karyawan tuan Jovan" kata Tomi
"Kalau begitu panggil saya Mas juga ya, jangan tuan lagi" kata Jovan
"baik mas" kata Tomi juga
Hari sudah menjelang siang,Tomi dan Jovan pulang lagi ke rumah Vivian
Sementara Intan baru terjaga karena lelah menangis sampai matanya sembab,Intan pun mulai membereskan rumah dan bergegas mandi karena Ibu dan Bapaknya segera pulang buat makan siang.
Tomi pulang dan masuk kedalam rumah,sedangkan Jovan menunggu diluar karena rumah neneknya kosong dan di kunci
"Teteh tolong buatkan bekal buat bapak dan ibu,jauh kalau balik lagi teh,punya Tomi juga ya" kata Tomi kepada Intan dan kembali keluar lagi
"Iya sebentar teteh buatkan dulu" kata Intan dan berjalan dengan lemas ke dapur rumah nya
"Mas ini sudah siang,makan disini saja ya,saya minta tolong teteh buat siapkan makanan" kata Tomi
Jovan bingung mau menjawab apa,pasti Intan akan marah melihat nya,tapi dia juga mau minta maaf atas ucapannya
" Mas makanan sudah siap, silahkan masuk,teteh Intan ada didalam,saya antar bekal bapak dan ibu dulu ya mas" kata Tomi dan mulai melaju dengan motor
Jovan masuk ke rumah dan melihat Intan sudah menyiapkan makanan
""Silahkan makan tuan,kalau mau apa apa panggil saya didepan, nggak bagus dilihat orang lain berdua'an gini" kata Intan dengan sangat dingin dan meninggalkan Jovan
"Intan tetap disini saya mau bicara" kata Jovan
"Sok atuh" jawab Intan tanpa memandang sedikit pun pada Jovan
" Saya tau kamu dengar semua pembicaraan kami tadi,saya memang salah Intan atas semua ucapan saya tadi,dan saya berharap kamu bisa memaafkan saya Intan" kata Jovan pada Intan
" Sudah saya maafkan" kata Intan dengan nada suara datar
"Intan tolong lupakan ucapan saya tadi pagi" kata Jovan
"Kan tadi saya sudah memaafkan tuan,lagian saya tidak punya hak untuk marah kepada Anda,saya hanya anak buruh kebun dan anda pengusaha sukses pemilik kebun ini,itu tidak akan pernah sepadan dengan saya" Jawab Intan sambil menangis lagi
"Kalau begitu saya permisi dulu Intan,terima kasih buat pengertian mu" kata Jovan dan keluar dari rumah Handoko
Jovan keluar dari rumah,dan Intan menangis lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ida Blado
lgian mulutnya jahat bgt, aq harap intan menolak di jodohkan dgn jovan biar jovan gk besar kepala
2021-03-08
0
Ace
mntabbbbbbb 👍
2020-11-18
1
Toshio Inge
jangan gampang nangis dong intan , pura2 kuat depan lawan😎💪
2020-11-14
4