makan bersama

Boby dan Lio juga turut serta untuk membantu proses pindahan Handoko,tidak butuh waktu terlalu lama karena tetangga Handoko turut serta membantu

"Salut gua sama warga sini,saling gotong royong membantu Pak Handoko,lah di tempat gua mah boro-boro ada ginian,yang adanya ibu ibu komplek sibuk gotong royong dengan gosip orang,yang awalnya gosip nya sekecil biji jagung,nggak sampai 1 jam tuh gosip udah sebesar buah Nangka" kata Bobi pada Lio

"Haha hahhaha hahhha, belum lagi keberadaan CCTV di komplek perumahan gua kalah saing ama bacot nya ibu ibu,tiap pagi gua cek di Tv yg direkam ama CCTV,ada gelagat asssistant tetangga gua yg selingkuh ama tukang sayur keliling di samping taman, CCTV rumah gua emang hadapan ama tu taman,bibi Opin langsung bilang "Bos itu beritanya udah booming dari tadi malam,dan sekarang lagi trending di kalangan para asisten gang ini" cerita Lio pada Bobi

"Terus Bi Opin ngerumpi bareng lo" tertawa Bobi membuat orang terkejut di rumah Intan

" Iya gua malah sambil maskeran wajah puas lo bobi" kata Lio dengan ketus

"Kalau sini mah banyak atuh yg kayak gitu mas,pernah saya dulu nganterin buruh di kebun untuk berobat ke Rumah sakit ,yang saya bawa teh gadis cantik,karena badannya panas tinggi,dia megang baju saya biar nggak jatuh dari motor" kata Ujang sambil ikut duduk bersama mereka

"Terus gimana mang" kata Tomi yang sudah bergabung sedari tadi

"Nah sampai lah cerita kejadian itu ke telinga istri saya,sampai di rumah saya melihat istri saya udah menor dengan pakaian yg bagus

" kata Ujang

"Enak ya dipeluk daun muda sambil naik motor,wajah kamu teh jadi segar pisan" kata istri Ujang yg mulai cemburu

"Itu tadi bapak bawa berobat buk,badannya panas pisan,dia pegang baju bapak di motor karena kepala nya lieur,nanti kalau jatuh kumaha atuh buk,kan tambah panjang lagi urusan nya,nggak mungkin atuh nggak di bawa berobat,bisa ngamuk atuh nyonya Vivian,kan saya mandor nya" kata Ujang menjelaskan pada istri nya

"Memang teh ya kalau mulut nya ibu ibu disini,suka nggak benar jadi nya itu kabar yg didengar,mereka pada bilang bapak mau punya istri muda,bapak ngajak gadis itu mutar mutarin kebun pakai motor sambil pelukan,mana mungkin bapak kayak gitu,kalau bapak emang mau gitu dari dulu atuh,maafin ibu ya pak udah curiga ama bapak" kata istri Ujang dengan menyesal

"Emang kalau gosip teh kalau penyampaian nya tidak tepat,jadi bahaya mas,yang awalnya masih berbentuk ubi setengah jam lagi teh udah jadi kolak ubi nggak utuh lagi" sambung Ujang

"Berarti teh tuan-tuan muda ini suka ngegosip juga kayak ibu-ibu disini ya" tanya Tomi polos

"Kita nggak ngegosip Tomi,kita dengar nya dari para asssistant di rumah kita kalau lagi masak" Lio menjelaskan pada Tomi

Mereka pun tertawa bukan main,karena yg awalnya mau bantu Handoko malah jadi ghibahin ibu-ibu.

Sementara di kediaman Vivian para asssistant rumah sedang sibuk memasak dan beberes rumah untuk menyiapkan makanan dibantu Tika dan Fany,sementara Intan disuruh istirahat oleh Vivian dikamar karena kepalanya masih pusing

Monolog Intan on

Apakah pantas aku mempunyai rasa pada Aa Jovan,ntah kenapa aku merasa jantung ku berdetak kencang gini melihat Aa Jovan,Aku mohon hati ku jangan menaruh cinta pada laki laki yang nggak akan mungkin bisa kamu gapai,aku harus tau diri,Aa Jovan udah baik ke Bapak,jadi harusnya aku menjaga perasaan ku supaya tidak membuat malu diriku sendiri.

monolog off

Dikamar atas Jovan sedang sibuk dengan Hpnya dan duduk di balkon kamar nya,pikiran nya melayang pada kekasih nya Devina yg sudah 5 tahun entah menghilang kemana tanpa memutuskan hubungan cinta mereka.

"Devina kamu dimana sayang,aku merasa tersiksa dengan semua keadaan ini,jika memang kamu sudah dengan pria lain,tolong kabari aku,supaya aku bisa membuka hatiku pada wanita lain,tapi apakah aku bisa sayang" Kata Jovan putus asa dan terasa air matanya menetes

Dia memang sangat dingin kepada karyawannya dan siapa pun juga kecuali orang terdekat nya,tapi dia juga seorang manusia biasa yg bisa rapuh juga

Saat duduk di balkon pikirannya memang kepada kekasihnya itu,tapi matanya tak bisa menghindari Intan yang sedang menyapu halaman rumah nenek nya dibawah,dia memandang wajah Intan,ntah mengapa hati nya yang ditutup begitu rapat nya mulai terasa hangat

"Kenapa dari tadi gua salah tingkah terus di depan Intan,apa gua mulai suka ama ni cewek,tapi nggak mungkin gua bisa suka sama dia,dari segi manapun dia nggak pantas bagi gua,bisa turun citra perusahaan gua menyukai anak mandor kebun teh,Devina lebih elegan dari Intan,blum lagi gua akan habis di bully duo manusia itu nanti" kata Jovan kesal

Jam makan malam pun tiba semua sudah berkumpul di ruang keluarga,Vivian sengaja makan secara lesehan karna di meja makan tidak muat untuk mereka semua.

Semua pun sudah berkumpul di ruangan keluarga Vivian kecuali Jovan yg sedang mandi karena dia tertidur dan Intan juga yg sedang dijalan menuju ke rumah Vivian karena tadi dia keluar dengan Alex

Para asssistant rumah Vivian sudah mulai melayani mereka semua,tak lama Jovan turun dan matanya mulai mencari tempat duduk nya tapi dia heran karna tidak ada Intan disitu,kemudian dia duduk disebelah ayah nya.

"Maaf Intan telat" kata Intan masuk ke rumah dengan tergesa-gesa dan mulai membantu para asssistant rumah vivian

Ketika Intan dan Alex sampai di depan rumah Vivian,Jovan tak sengaja melihat dari kaca,dia melihat Intan tertawa pada Alex,dan dia merasa aneh dalam hatinya

"Kamu dari mana Intan,nggak sopan kalau juragan yang nungguin kamu" tanya Handoko yg tidak enak pada juragan nya

"Itu pak tadi Intan ngajarin sepupu nya Alex,besok ada lomba matematika pak" jawab Intan dengan lembut

"Ya sudah tidak masalah pak,kan kita belum mulai makan" kata Rizal tersenyum pada Handoko

" Intan kamu bantu tuan Jovan,dia juga baru turun,siapin makanan buat tuan" kata Desy

Intan berjalan menuju Jovan dan duduk disampingnya

"Aa sini piringnya Intan ambilkan nasi buat Aa" kata Intan sambil meraih piring Jovan

Jovan lagi lagi memandang Intan dan dia tidak bisa menahan mata nya seolah terhipnotis oleh keindahan wajah nya

"Buruan woy udah lapar ni kita semua,ntar siap makan lo bisa pandangin Intan sepuasnya,bila perlu Senin besok langsung angkut aja ke Jakarta,gue nggak yakin lo bisa fokus kerja pulang dari sini' kata Boby melihat Jovan yg termenung memandangi Intan

Jovan pun tersadar dan memberikan piring nya pada Intan sambil menatap tajam pada Boby,sementara Intan mengambil kan nasi buat Jovan sudah malu sampai pipinya merah.

"Aa mau sekalian lauk nya diambilkan" tanya Intan lembut

"Nggak usah,nanti saya ambil sendiri saja" jawab Jovan dingin

"Kalau begitu saya ke tempat saya lagi tuan" kata Intan sambil berdiri dan mengubah panggilan nya kepada Jovan karena melihat sikap dingin nya, nggak pantas rasa nya bagi Intan untuk memanggil seperti itu karna dia hanya anak buruh.

"Disitu saja Intan,biar nggak kelamaan kita makannya" Kata Elisa lembut

Intan pun menuruti ucapan Elisa karna tidak sopan membantah orang tua.

Mereka pun berdoa dan memulai menikmati makanan yg tersedia di hadapan mereka

"Intan tolong dong ambilkan daging didepan kamu" bisik Lio yg duduk disamping Intan sambil memberi piring nya pada Intan karena dia tidak mau suaranya terdengar sama yg lain

"Yang ini tuan" bisik Intan sambil mengambil piring lio dan mengambil 1 potongan daging dan menaruh nya ke piring Lio,Intan juga menambah sayur dan sambal sekalian karna piring Lio hanya ada nasi putih

"Ini tuan,masih ada yg lain lagi" bisik Intan sambil memberikan piring Lio

"Makasih Intan" bisik Lio lagi

"Udah cocok jadi bini gua ni,apa nanti gua lamar sekalian aja ya ke pak Handoko" kata Lio dalam hati

Boby juga menyodorkan piringnya kepada Intan agar diperlakukan sama seperti Lio

Intan dengan senang hati mengambil piring Bobi dan mengambilkan daging ayam buat Boby ditambah sayur dan sambal.

Saat tangan Intan mengambil sayur,tangan Jovan pun memegang tangan Intan tidak sengaja karena Jovan mau mengambil sayur juga,Intan pun terkejut dan menarik tangan nya dan mempersilahkan Jovan duluan,Intan tidak mau melayani Jovan lagi karna dia terlalu dingin dan tidak mau sakit hati lagi

"Ini tuan" kata Intan berbisik pada Boby

"Terima kasih Intan" kata Boby juga berbisik

Intan pun juga makan setelah selesai membantu sahabat sahabat Jovan

Suasana makan malam sangat hangat bagi Vivian dia merasa bahagia dengan makan bersama seperti ini.

Terpopuler

Comments

Ace

Ace

mantabbb 👍

2020-11-15

0

Defriyan Putra lawata

Defriyan Putra lawata

bagus kak

2020-11-12

1

Bani Cahyati

Bani Cahyati

duh si aa...tiis 😁😁😁

2020-10-22

2

lihat semua
Episodes
1 Liburan ke Bandung
2 3 pria tampan
3 Jovan pertama kali melihat Intan
4 Intan berkenalan dengan Fany
5 Rezeki buat Intan
6 Intan menyelamatkan Fany
7 Fany dan Intan selamat
8 Intan mengagumi Jovan
9 makan bersama
10 Hati ku hancur
11 Intan menjadi sangat dingin
12 Jadilah kuat Intan
13 kehebohan membuat dodol
14 Dilla dan Dillo
15 dodol untuk mas Lio
16 suara Intan
17 rahasia rahasia mulai terbuka
18 bye Bandung
19 Jovan mulai bisa tertidur
20 bodyguard untuk Intan 2
21 Jovan merasa nyaman dengan Intan
22 kemarahan lio
23 Intan drop
24 operasi Intan
25 Intan sadar
26 kabar Devina
27 perjodohan Jovan dan Intan
28 Jovan menolak nya
29 dr beni
30 salah paham
31 pertemuan Devina dan Intan
32 perpisahan dengan Intan
33 lamaran Intan
34 Jovan vs Intan
35 Cerita Lio
36 lio tika
37 masa lalu Lio
38 Lio dan Tika pasrah
39 Jovan mengejar Intan
40 Lio meminta maaf
41 Jovan dan Lio
42 Intan kecil
43 Intan oh Intan
44 kondisi Devina
45 Rizal vs Lio
46 anak anak Rizal
47 rencana lamaran Intan
48 happy birthday Intan
49 kelinci
50 Intan merajuk
51 isi hati Devina
52 Intan terima Aa
53 Nyonya Williams
54 love you Aa
55 Intan magang
56 penampilan baru Intan
57 hari pertama
58 Jovan merayu intan
59 Jovan marah
60 Intan
61 Intan cemburu
62 Jovan dan Devina
63 Intan merajuk
64 Singapore
65 ini untuk Intan
66 kisah Bobi Lio dan Jovan
67 mangga Fani
68 percaya sama Aa
69 Intan sekarang hanya milik Jovan
70 pengorbanan Devina
71 Intan udah cukup umur
72 awal mula Intan nyetir
73 Intan dijaga Boston
74 Jovan mengamuk
75 Aa jujur
76 dewasa lah Intan
77 mereka anak ku
78 Elisa vs Jovan
79 intan nekat
80 Jovan nggak mau
81 Boston rindu Lio
82 sayangku
83 kak Devina
84 kesempatan ke 2
85 pengumuman
86 Intan dan Jovan pacaran
87 Tika sakit apa
88 aa cemburu
89 mall yuk
90 tika sakit
91 Lio Vs Arlan
92 Lio vs Arlan 2
93 Aa ngambek
94 pendonor ginjal
95 Lio mengalah
96 operasi Tika dan Boston
97 Bobi dan Tomi
98 Jelita adik Arlan
99 panggil papa
100 Lio Boston dan Tika
101 trauma Tomi
102 Intan dan Tomi
103 sayangi dengan tulus
104 Intan ikhlas
105 hukuman Intan
106 Meyza vs Lio
107 Tomi mau sayangi Teteh
108 maskeran ala Ninuk
109 ngidam
110 kehamilan Intan
111 Elisa jangan egois
112 cerita Bobi
113 telur bebek
114 Bobi
115 usg
116 Fany dan Beni
117 pengumuman
118 Sudah up
119 pemberitahuan
120 pemberitahuan
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Liburan ke Bandung
2
3 pria tampan
3
Jovan pertama kali melihat Intan
4
Intan berkenalan dengan Fany
5
Rezeki buat Intan
6
Intan menyelamatkan Fany
7
Fany dan Intan selamat
8
Intan mengagumi Jovan
9
makan bersama
10
Hati ku hancur
11
Intan menjadi sangat dingin
12
Jadilah kuat Intan
13
kehebohan membuat dodol
14
Dilla dan Dillo
15
dodol untuk mas Lio
16
suara Intan
17
rahasia rahasia mulai terbuka
18
bye Bandung
19
Jovan mulai bisa tertidur
20
bodyguard untuk Intan 2
21
Jovan merasa nyaman dengan Intan
22
kemarahan lio
23
Intan drop
24
operasi Intan
25
Intan sadar
26
kabar Devina
27
perjodohan Jovan dan Intan
28
Jovan menolak nya
29
dr beni
30
salah paham
31
pertemuan Devina dan Intan
32
perpisahan dengan Intan
33
lamaran Intan
34
Jovan vs Intan
35
Cerita Lio
36
lio tika
37
masa lalu Lio
38
Lio dan Tika pasrah
39
Jovan mengejar Intan
40
Lio meminta maaf
41
Jovan dan Lio
42
Intan kecil
43
Intan oh Intan
44
kondisi Devina
45
Rizal vs Lio
46
anak anak Rizal
47
rencana lamaran Intan
48
happy birthday Intan
49
kelinci
50
Intan merajuk
51
isi hati Devina
52
Intan terima Aa
53
Nyonya Williams
54
love you Aa
55
Intan magang
56
penampilan baru Intan
57
hari pertama
58
Jovan merayu intan
59
Jovan marah
60
Intan
61
Intan cemburu
62
Jovan dan Devina
63
Intan merajuk
64
Singapore
65
ini untuk Intan
66
kisah Bobi Lio dan Jovan
67
mangga Fani
68
percaya sama Aa
69
Intan sekarang hanya milik Jovan
70
pengorbanan Devina
71
Intan udah cukup umur
72
awal mula Intan nyetir
73
Intan dijaga Boston
74
Jovan mengamuk
75
Aa jujur
76
dewasa lah Intan
77
mereka anak ku
78
Elisa vs Jovan
79
intan nekat
80
Jovan nggak mau
81
Boston rindu Lio
82
sayangku
83
kak Devina
84
kesempatan ke 2
85
pengumuman
86
Intan dan Jovan pacaran
87
Tika sakit apa
88
aa cemburu
89
mall yuk
90
tika sakit
91
Lio Vs Arlan
92
Lio vs Arlan 2
93
Aa ngambek
94
pendonor ginjal
95
Lio mengalah
96
operasi Tika dan Boston
97
Bobi dan Tomi
98
Jelita adik Arlan
99
panggil papa
100
Lio Boston dan Tika
101
trauma Tomi
102
Intan dan Tomi
103
sayangi dengan tulus
104
Intan ikhlas
105
hukuman Intan
106
Meyza vs Lio
107
Tomi mau sayangi Teteh
108
maskeran ala Ninuk
109
ngidam
110
kehamilan Intan
111
Elisa jangan egois
112
cerita Bobi
113
telur bebek
114
Bobi
115
usg
116
Fany dan Beni
117
pengumuman
118
Sudah up
119
pemberitahuan
120
pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!