Suamiku Membenciku
Author: Linda Mardiana
Masih terjadi pertarungan sengit antara Aisyah dan Tommie. Keduanya masih berdebat untuk memutuskan siapa yang harus tidur di sofa malam ini.
Aisyah yang tidak mau mengalah, tetap bersikeras bahwa sang suamilah yang harus tidur di atas sofa. Begitu juga dengan Tommie, ia yang tidak mau tidur di atas sofa terus menggelitiki perut Aisyah tanpa henti agar gadis itu menyerah.
Aisyah berteriak memanggil sang Ayah, karena Tommie yang tidak kunjung mengalah. Tommie yang panik, dengan segera munutup mulut Aisyah.
"Diamlah, gadis bodoh! Nanti ayah akan memarahi diriku," ucap Tommie yang masih membungkam mulut Aisyah dengan tangannya.
"Biarkan saja, siapa suruh selalu mengganggu Aisyah," ucap Aisyah setelah melepaskan tangan Tommie dari mulutnya.
Mereka kini malah beradu mulut tanpa henti. Padahal, malam sudah menunjukkan pukul 00.30 tetapi mereka masih saja berdebat, benar-benar seperti anak kecil!
"Assalammualikum," ucap salam dari seseorang yang berada di balik pintu sembari di selingi dengan ketukan pintu.
Aisyah dan Tommie seketika terdiam mendengar suara yang tidak asing bagi mereka tersebut.
Aisyah dengan segera mendorong tubuh Tommie dan segera berlari ke arah pintu untuk membuka pintu tersebut.
"Ada apa sayang? Tadi Ayah dengar kamu memanggil Ayah dan mengapa kalian berisik sekali?" tanya Putra bertubi-tubi karena sangat penasaran akan apa yang terjadi kepada putrinya.
"Ayah, lihatlah Kak Tommie. Dia terus saja mengganggu Aisyah, masa Aisyah di-" Belum habis kalimat yang terucap di bibirnya, Tommie segera membungkam gadis yang ingin mengadukan dirinya kepada sang mertua.
"Tidak ada apa-apa Ayah, maaf kami telah menganggu waktu ayah," ucap Tommie sembari masih memegangi mulut Aisyah dengan erat dalam dekapannya.
Gadis itu terus memberontah dalam dekapan Tommie, sembari memukul-mukul tangan Tommie yang melingkar di lehernya.
Putra hanya tersenyum-senyum melihat tingkah anak dan menantunya.
"Ah, baiklah. Seharusnya ayah yang minta maaf, karena sepertinya ayah yang sudah mengganggu kalian berdua," ucap Putra sembari terus meyunggingkan senyum seolah menggoda Tommie dan Aisyah.
"Tommie, lakukan pelan-pelan saja ya. Jangan terburu-buru," bisiknya di kuping sang menantu.
Tommie terdiam sejenak memikirkan ucapan mertuanya barusan, ia masih tidak mengerti sepenuhnya maksud dari ucapan itu barusan. Apalagi Aisyah, gadis itu hanya terdiam melihat tingkah aneh sang Ayah.
"Eh kalian berdua! Cepat pergi dari sini dan berjaga di tempat lain saja. Aku tidak ingin kalian menguping anak dan menantuku," ucap Putra kepada pengawal yang sedang berjaga di depan pintu kamar Aisyah.
Mereka hanya mengangguk kemudian beranjak pergi dari tempat tersebut.
"Eh? Aku mulai mengerti sekarang, sepertinya ada kesalahpahaman di sini," batin Tommie, yang menyadari maksud dari ucapan mertuanya tadi.
Aisyah mendorong tubuh Tommie dengan sepenuh tenaga, kemudian menjauh dari pria itu.
"Mengapa Kak Tommie menutup mulut Aisyah? Aisyah ingin mengadukan kepada Ayah tentang sikap Kak Tommie yang selalu saja membully Aisyah," ancam gadis itu.
"Berani mengancamku? Lihat saja nanti, saat pulang aku akan menghukum dirimu," balas Tommie dan balik mengancam Aisyah.
Aisyah hanya cemberut dan langsung beranjak ke tempat tidurnya untuk mengambil bantal dan selimut.
"Dasar pria menyebalkan, sangat egois, tidak pernah mau mengalah, seperti anak kecil saja." Gadis itu terus saja mengomel tanpa henti sembari meletakkan bantal dan selimutnya di atas sofa.
Tommie tertawa kecil melihat tingkah Aisyah, perlahan ia menghampiri gadis itu dan memegangi pergelangan tangannya.
"Sudahlah, jangan mengomel lagi atau kau akan menjadi keriput nanti. Malam ini aku yang mengalah, kau tidurlah di atas kasur," ucap Tommie.
Dengan segera pria itu menarik tangan Aisyah dan mendudukkannya di atas kasur.
Aisyah yang masih terpana karena perubahan sikap Tommie yang mendadak, hanya bisa mengangguk dan tidak menjawab lagi.
Akhirnya setelah perdebatan panjang, mereka berdua bisa tidur dengan tenang. Untuk kali ini, Tommie yang mengalah dan membiarkan Aisyah untuk tidur di atas kasur sementara ia tidur di atas sofa.
Pagi Hari
Hari sudah menunjukkan pukal 04.45 tetapi Tommie masih belum bangun dari tidurnya.
"Kak Tommie ayo bangun, sholat dulu." Aisyah terus menggoyanggakn tubuh sang suami yang tidak kunjung bangun.
Cukup lama Aisyah memanggilnya, Tommie akhirnya tersadar dari tidurnya.
"Mengapa teriak-teriak? Mengganggu mimpi indahku bersama gadis cantik saja," ucap Tommie sembari mengucek matanya yang masih enggan untuk terbuka.
"Aish, memangnya Aisyah kurang cantik?" Gadis itu bersikap manis di depan sang suami, hingga membuat mata Tommie seketika melotot.
"Allahuakbar, istriku seperti bidadari," batinnya. Matanya bahkan enggan untuk berkedip.
"Jangan bersikap sok imut di depanku, itu sangat menggelikan." Tommie berusaha menutupi perasaan kagumnya.
Aisyah hanya cemberut di selingi oleh anggukan kepalanya. Gadis itu kemudian menyuruh sang suami untuk sholat. Namun, Tommie kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa.
Aisyah yang kesal terus menarik-narik selimut yang menutupi seluruh tubuh Tommie agar suaminya tersebut segera bangun.
Brugh!
Kepala mereka saling beradu hingga mengeluarkan suara yang cukup keras dan membuat mereka seketika memegangi kepala mereka masing-masing.
Aisyah terjatuh tepat di atas tubuh Tommie, setelah pria itu menarik kembali selimutnya dengan sangat keras.
Mereka kembali berdebat dan saling beradu mulut, untuk mencari siapa yang bersalah.
Aisyah terus memukuli dada bidang Tommie karena kesal atas ulah Tommie, mereka masih dalam posisi seperti tadi.
"Diamlah gadis bodoh, pukulanmu menyakiti diriku," ucap Tommie kemudian memegangi tangan Aisyah.
"E-eh? Maafkan Aisyah. Ya sudah Kak Tommie sholat dulu ya." Gadis itu sepertinya merasa bersalah.
"Bagaimana aku bisa bangun, jika kau masih saja menindih tubuhku?" balas Tommie. Dengan segera Aisyah menyingkir dari atas tubuhnya dan berlari ke luar dari kamar.
"Mengapa aku mempunyai istri yang sangat bodoh seperti dirinya, tetapi sangat menggemaskan," ucapnya tanpa sadar setelah kepergian Aisyah.
Bersambung....
Jangan lupa like dan vote untuk support author😍
Terima kasih buat yang sudah mampir😘
Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar, ya😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments