Part 20

"Huuufft! Ok, baiklah, aku kasih tempo waktu 2 minggu untuk membentuk Bunga menjadi pelayan yang benar-benar bisa memuaskan ku!" Jawab Robin.

"Terima kasih Robin, terima kasih!" sambut Anggun penuh haru.

"Ingat! jika kamu berani mempermainkan ku, aku bisa melakukan hal yang lebih gila, kali ini adalah kesempatan terakhir kalian!" ancam keras Robin.

"Tentu! Usiaku sudah tidak panjang, aku tidak ingin bermain-main lagi" Jawab Bunga.

Anggun berhasil meminta waktu untuk mengajari Bunga tentang banyak hal.

wanita itu kembali pulang dengan perasaan lega...

...

Keesokan pagi, seruan kicau burung menemani pagi yang cerah.

Bunga memulai aktivitasnya, pagi itu ia membuka pintu kamar Robin.

"Tidak di kunci!" Gumamnya.

Ia melihat selembar memo terletak di atas meja.

∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Memo

"Selama dua minggu ini, aku berada di Eropa, aku tidak mengizinkan kamu untuk pergi kemanapun kecuali ke rumah Anggun!

Robin Chandra"

∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆

Sontak Bunga langsung melompat-lompat kegirangan.

Ia bergegas membersihkan semua rumah dan pergi menuju rumah Anggun.

....

....

Sesampai di rumah.

"Kakak," panggil Bunga dari depan pintu berlari kecil sambil memeluk Anggun.

Anggun tersenyum manis yang tengah duduk di atas kursi rodanya.

"Sepertinya kondisimu semakin lemah kak?" tanya Bunga dengan wajah meweknya.

"Tidak apa-apa, kakak baik-baik saja!" Jawab Anggun dengan senyum merekah.

"Ayo ganti bajumu!"

"Kak! Belajar masaknya besok saja yah! Hari ini kita belajar make up!"

"Okeh! (Sambut Anggun)

"Eh tunggu sebentar, kakak akan panggil teman kakak yang ahli menata make up simpel sehari-hari di dalam rumah."

"Mengapa bukan kakak saja, aku rasa kakakku yang cantik ini juga tidak kalah hebat kok! dalam berias, tidak heran kan pemuda-pemuda kaya langsung terbius dengan kecantikanmu!"

"Maafkan kakak sayang! Kakak sering merasa lelah!" Ucap Anggun.

"Itu karena kakak tidak terapi!" sambut Bunga.

"Percuma!"

"Setidaknya kita usaha kak!"

"Izinkan kakak mengambil keputusan Bunga!"

Bunga hanya bisa terdiam.

"Baiklah kak!"

Anggun bergegas mengambil ponsel dan menelpon temannya.

"Rambut kakak sudah mulai gugur" gumam Bunga sambil mengambil helai demi helai yang lengket di baju Bunga.

Bunga juga melihat ada mukenah dan sajadah di kamarnya.

Ia terduduk di atas kasur sambil berkata dalam hati;

"Perasaanku saat ini campur aduk, ada senang, sedih, cemas, lega.

Mengapa manusia baru menyadari saat semua telah terlambat, di dalam besarnya cobaan ini, aku masih bersyukur pada MU yah Tuhanku. Engkau masih membukakan pintu taubat kepada kakakku, meski waktu itu mungkin sudah tidak lama lagi.

Mulai hari ini aku harus bisa berdiri sendiri, tidak lagi berharap kepada ibu ataupun kakak, entahlah, rasanya aku begitu gemetaran menjalani kehidupan selanjutnya," Kata Bunga cepat-cepat menghapus air matanya dan menyembunyikannya dari Anggun, ia tak ingin tampil sedih didepan kakaknya.

.....

.....

Selama dua Minggu itu, Bunga memaksimalkan waktunya dengan belajar dengan sungguh-sungguh dalam hal memasak, beberes rumah dan merawat diri termasuk make up.

Kemudian ia bersuka ria bersama kakaknya dengan cerita lucu sebelum tidur, sekaligus menghibur Anggun dengan bernyanyi dan berjoged bahagia gila-gila an berdua, Melakukan party-party kecil di kamar.

Anggun tampak sehat, ia terlihat lupa dengan penyakit ganas yang mematikan.

satu minggu sekali keduanya berkunjung ke sel tahanan melihat kondisi Tania.

Ibu dua anak itu tampak bahagia, masih bisa melihat putri-putrinya yang cantik.

Anggun, Tania dan Bunga berkumpul bersama sambil menikmati hidangan masakan dari Bunga.

...

...

"Lihat ibu, putri bungsu mu sudah pandai memasak!"

"Benarkah! Ehmmm...Iyah enak...tapi encesmu tidak bercampur kan dengan masakan ini!" Ledek Tania.

"Mamaah...aaaahh..." Rengek Bunga.

"Ahahahaha-ahahahaha" tawa bahagia Anggun dan Tania.

Ketiganya tidak membahas tentang kesedihan masalah yang ada. Mereka hanya tertawa, saling suap, bercanda serta berpelukan.

...

...

{"Jika aku boleh meminta, rasanya ingin menghentikan waktu sejenak saja dan Aku ingin momen ini tetap ada kapanpun aku mau, tak rela jika berakhir begitu cepat. Selama ini kakak dan ibu tak pernah ada waktu untukku, keduanya hanya sibuk dengan para pria.

di tempat yang sempit, kami bisa berkumpul bercerita, ini benar-benar oksigen bagiku, karena beberapa hari ini aku serasa hampir tak mampu bernafas.

Benar kata orang, bahagia itu cukup sederhana.

Namun kehidupan tetaplah kehidupan, waktu kan terus berlalu, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Aku harus bisa mendewasakan diriku agar kaki ini tetap berdiri kokoh}

...

Dua minggu pun berlalu, banyak pelajaran yang telah di dapatkan oleh Bunga. Anggun benar-benar membentuk adiknya itu menjadi istri yang bisa menyenangkan suami.

Saat ingin kembali pulang, Anggun memberi pesan.

"Bunga! Layani Robin sepenuh hatimu dan ikhlas, meski semuanya karena keterpaksaan. Kamu harus menjadi wanita nakal di atas ranjang dan membelainya sepenuh hati. Bersikap sopan dan tak perlu banyak bicara.

Pada dasarnya pria memang kuat tapi ia akan melemah jika bersama wanita penurut!"

"Mengapa Bunga harus melayaninya sepenuh hati kak?"

"Agar dia tidak marah-marah kepadamu!" Jawab singkat Anggun.

Bunga terdiam.

"Bagaimanapun Robin sudah membantu kita kan!"

"Baiklah kak!" Jawab Bunga mengangguk pertanda paham.

....

"Tak...tak..." Bunyi langkah kaki di sore hari dari sosok pria yang tengah memasuki Rumah dengan koper kecilnya.

Pintu di buka oleh Bunga.

sebelumnya ia sudah mendapat pesan dari Robin akan waktu kepulangannya.

"Malam Raden" sapa Bunga dengan nada lembutnya plus senyuman manis.

Bunga membukakan jas tebal dan membantu Robin membawa barang-barangnya.

Menyiapkan semua keperluan Robin.

...

Di dalam kamar Robin.

"Raden ini handuknya!" Ucap Bunga dengan tampilan menarik dan make up yang manis.

Robin langsung menarik kuat handuk dalam pegangan Bunga hingga wanita itu masuk terikut ke dalam kamar mandi.

"Oooh" jerit kecilnya.

Derasnya shower membasahi keduanya.

Robin menatap wajah Bunga penuh nafsu.

Wanita itu bergerak cepat hendak keluar, namun Robin menarik dan menghentakan tubuh Bunga ke dinding, mencium area bibir sambil melucuti pakaian seragamnya.

Pasangan yang sudah menikah siri itupun melakukan adegan intim di dalam kamar mandi. Bunga memenuhi semua perintah Robin dalam aksi-aksi liar serta vulgar.

Meski berat, Bunga tak punya pilihan, itu adalah konsekuensi yang harus ia terima. Bunga menjadi wanita nakal (sang penggoda) bersama Robin.

Aksi panas mereka tetap berlanjut di atas kasur, sampai Robin tertidur dengan pulas, pria itu tampak kelelahan.

"Untung tadi aku sudah minum pil kontrasepsi!" Gumam Bunga sambil memakai pakaiannya mematikan lampu dan keluar dari kamar Robin

...

...

Sampai makan malam tiba.

"Bunga menghidangkan makanan sup ayam yang masih hangat!"

"Saat memakannya, Robin tampak selera!"

"Masakan kamu sudah lumayan enak!" Puji Robin.

"Terima kasih Raden!" Jawab Bunga dengan senyum manisnya.

("Yah lumayanlah, cukup memuaskan untuk hiburanku di rumah" gumam Robin)

....

Robin lebih banyak menghabiskan waktunya dengan ponselnya.

Kemudian nongkrong di luar bersama crew dan teman lainnya.

...

...

Jangan lupa di Vote yah Mak...Like dari part 1 sampai part akhir..

🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Winda Nurmayani

Winda Nurmayani

karyamu bagus2 thor..wlpun yg ini banyak sedihnya

2021-10-28

0

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

kamu anggap apa bunga Robin
wanita pemuas nafsu mu aja kah
munafik,,bencimu ga korelasi sama napsumu
buktinya seorang budak dimatamu mampu membangunkan adek kecilmu

2021-09-22

0

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

Ita Widya ᵇᵃˢᵉ

maknanya kena banget..

2021-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3 (Visual Robin & Bunga)
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Pengumuman
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Part 108
110 Part 109
111 Part 110
112 Part 111
113 Part 112
114 Part 113
115 Part 114
116 Part 115
117 Part 116
118 Part 117
119 Part 118
120 Part 119
121 END (Part 120)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3 (Visual Robin & Bunga)
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Pengumuman
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Part 108
110
Part 109
111
Part 110
112
Part 111
113
Part 112
114
Part 113
115
Part 114
116
Part 115
117
Part 116
118
Part 117
119
Part 118
120
Part 119
121
END (Part 120)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!