Acara perayaan wisuda Bunga berlangsung, Robin di jamu dengan sempurna bersama staf yang lain.
Tawa dan kemeriahan ada disana.
Penampilan Bunga juga sangat cantik! namun sayang! karena tingkahnya yang terlalu ingin menempel pada Robin, tak membuat berkesan di mata dan hati pria itu.
Robin memenuhi undangan keluarga Tania karena demi menghargai Bunga sebagai rekan kerja yang sudah memberikan hasil terbaik di perusahaannya.
Malam yang di hiasi kemeriahan diiringi musik dan joged para teman-teman Bunga dan Anggun bagi yang berpihak kepada mereka.
Semuanya merasa happy melepas penat masing-masing sambil menyantap sajian yang lezat.
....
....
"Bunga! Ayo, berikan minuman dan cemilan ini pada Robin, ini khusus untuknya!" Pinta Anggun.
"Iyah kak!" ucap Bunga yang sama sekali tidak mengetahui jika minuman itu berisi serbuk istimewa yang di beli oleh Anggun.
Dia pun berjalan dengan gemulai dan bergaya centil mendatangi tempat duduk sang atasan.
"Pak! Minum dulu!" kata Bunga menawarkan.
"Oh! Iyah, ("gadis ini tau saja jika aku sedang merasa haus, disini letak kelebihannya," gumam Robin yang tidak pernah berpikir jika di dalam minuman sudah ada isi maksud dan tujuan keluarga Bunga")
Robin pun meneguk minuman itu sampai habis, terasa enak dan segar di lehernya. Ia juga makan cemilan yang di berikan Bunga.
...
Semua berjalan dengan baik sesuai rencana yang di susun Anggun.
Suasana kegembiraan itu pun berlalu dengan kesuksesan. Bunga mendapat banyak hadiah berupa gift dan uang dari teman serta rekan kerjanya.
Ada kebahagiaan dan kebanggaan di hati sang gadis. Usianya pun sudah memasuki 20 an...artinya usia yang sudah menuju masa dewasa, Bisa siap untuk naik ke pelaminan.
Kesokan harinya serbuk istimewa telah berhasil merasuki Robin mengalir dalam aliran darahnya sampai ke sel-sel saraf otak pemuda itu.
Usaha Anggun membuat Robin patuh dan cinta kepada Bunga mulai beraksi, dan wajah Bunga selalu menghantui jiwa Robin.
"Mengapa aku jadi selalu ingat Bunga dan aku ingin dia selalu ada di sampingnya!" Gumam Robin di atas kasurnya, Pemuda itu sangat suka melihat foto-foto Bunga di ponselnya.
Dan mulai suka chat serta menelpon sang gadis...
....
....
....
"Bunga! Secepatnya kamu harus menyuruh Robin untuk segera menikahimu!" perintah Anggun
"Tidak mungkin secepat itu kak! Lagian si Robin itu tidak begitu tertarik dengan bunga!" Jawabnya kesal.
"Ayo kita buktikan! jika kamu tidak percaya. Begitu kamu katakan dia harus menikahimu, kakak yakin Robin akan segera melakukannya.
"Apa kakak sedang melakukan sesuatu kepadanya?" Tanya Bunga mulai menaruh rasa curiga.
"Iyah! kakak memberinya serbuk pemikat dari leluhur sinden di dalam minuman dan cemilan yang ia lahap di pestamu!"
"Apaaah??? Ja...ja...Jangan main-main kak!😲 Itu berbahaya?" Tegur Bunga.
"Sudah ikuti saja apa perintah kakakmu, kekuatan serbuk itu hanya bertahan selama 1 Minggu, setelahnya ia akan menghilang, ibu akan membantu mencari masa yang lebih panjang lagi!"
"Ta...tapi..." kata Bunga dengan dahi berkerut tajam, Ia ingin berontak namun tak bisa.
Bunga, lihatlah keadaan kita sayang! Mama sudah tua, mama juga tidak punya keahlian apa-apa, kakakmu sudah putus dari pacarnya, sekaligus di pecat dari pekerjaannya, dia juga hanya tamat SMA, tinggal kamu nak satu-satunya harapan mama.
Kamu cantik dan berpendidikan, minimal kamu bisa masuk di keluarga ningrat yang benar-benar kaya dan terpandang. Agar hidupmu senang, raut wajahmu tidak cepat mengkerut seperti mama, kamu bisa selalu makan enak, berpakaian yang cantik, di hormati orang.
Kamu tau sendiri kan sayang! jika kita hidup susah dan miskin, jangankan manusia, kucingpun enggan menyapa kita.
Mama juga berharap kamu bisa menikah dengan pria setia dan benar-benar mencintaimu. Pertama melihat Robin mama langsung suka melihat anaknya! kalian sangat cocok!"
"Tapi mah! Robin itu tidak mencintai Bunga, dan cara ini salah, ini sama saja dengan pemaksaan!"
"Jika kamu jadi wanita yang penurut dan ikhlas melayani suami, Mama yakin, Robin bisa berubah mencintaimu!"...dukung sang mama 100%
"Tapii..."
"Sudah kamu jangan kebanyakan tapi, pastikan kamu bisa mengandung anak Robin!...jika kamu bisa hamil, pria itu akan luluh! Paling tidak kamu bisa mendapatkan setengah hartanya."
Bunga hanya terdiam dalam kebimbangannya, dia sungguh berat untuk melakukannya.
Kata-kata dorongan itu terus di berikan kepada Bunga hingga pemikirannya yang lebih cerdas dari ibu dan kakaknya berubah menjadi lebih bodoh.
("Apa ia? Robin bisa mencintaiku? bagaimana jika sebaliknya! Tapi...aku sayang keluargaku, terutama ibu, ia ingin sekali anaknya hidup senang)
...
...
Satu, dua hari berjalan, Robin berubah semakin sayang dan perhatian kepada Bunga. Hingga membuat gadis itu semakin melayang. Diam-diam ia mulai menyukai Robin dan melupakan Hery.
Keduanya sering nonton, nongkrong bersama, menemani Robin olahraga, membelikan barang-barang mahal, ponsel terbaru, bahkan apapun yang diinginkan Bunga, Robin memenuhinya begitu patuh tanpa bantahan sedikitpun.
Keduanya juga sering tertawa dan bercanda bersama.
...
...
"Kamu cantik banget sayang!" Ucap Robin sambil mengelus manja wajah mulus Bunga di sofa Apartemennya.
"I Love u," ucap Robin dengan wajah senyumnya begitu tampak bahagia memandangi wajah Bunga.
Tangan pria itu pun mulai liar melucuti pakaian Bunga.
"Pak!"
"Jangan panggil bapak yah! Panggil sayang atau yank saja, kamu kan sudah menjadi wanitaku!" rayu Robin dalam cumbuannya.
Bukan main bahagianya hati Bunga.
"Bunga maunya di nikahi dulu sayang! baru mau melakukan hubungan intim!"
"Oh! Boleh siapa takut!" Jawab Robin kesenangan.
("Hebat! Dia mau menuruti semua keinginanku" Ucap Bunga dalam hati)
"kapan malam ini?" tantang Robin
"Apaaah!" Bunga terkejut dia tidak menduga Robin mengatakan itu.
"Hahaha! sayang kamu jangan bercanda?" ledek Bunga dalam senyumnya.
"Ooouh! kamu menertawaiku yah, itu artinya kamu ingin mengatakan jika aku ini pria tidak serius dan pecundang!
Ayo langsung kita buktikan!" ucap Robin sambil menarik tangan Bunga....
"Eh! tapi!" ucap Bunga merasa tidak percaya, tangannya terus dalam genggaman Robin.
Membawa Bunga keluar menuju parkiran.
"kita mau kemana sayang!" tanya Robin.
"Menemui orangtuamu, kita mau menikah?"
"Tapi tidak sekarang kan?
"lebih cepat lebah baik! yang penting itu restu orangtuamu dan ijab Qabul kan? selebihnya bisa menyusul. Keluargaku semua berada di Kuala lumpur, jadi aku hanya perlu menemui ibumu saja."
"Sayang! tapi tidak buru-buru seperti ini kan?" tanya Bunga masih merasa tidak percaya.
"Aku sudah tidak tahan ingin bercinta denganmu!" jawab Robin membukakan pintu mobilnya untuk Bunga.
Pria itu benar-benar mabuk kepayang kepada Bunga Ariella, ia ingin segera menikahi putri bungsu Tania.
keduanya melaju menuju rumah Bunga untuk meminta restu dari sang Bunda tercinta.
....
....
Like & Vote...
....
....
....
"Mohon untuk tidak plagiat dengan karya SarahMai, Jika kamu mengaku seorang penulis, berkaryalah sesuai imajiansi dan kreatifitasmu jangan menjadi tukang jiplak yah"
....
...Okey😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
R⃟Yanty AFC
semoga bunga sama robin terus kasian bunga kakak sma ibunya tega ma dia
2021-09-25
0
Ayaka | IG @kokoro.no.tomo.82
selamat ya Bunga di usia 20 tahun sudah jadi sarjana
2021-09-23
0
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
wah ampuh juga ya serbuk sinden,, aku mau dong pesan biar suamiku nurut 🤣🤣
2021-09-21
1