Malam hari pun tiba.
(Haaaah! Menjatuhkan diri di kasur)
"Astaga apa yang sedang merasukimu wahai Bunga, bisa-bisanya kamu melakukan tingkah konyol seperti itu di depan pria asing!"
Ucap gadis itu sendiri geleng-geleng tak habis pikir di atas kasurnya sambil menepuk-tepuk jidatnya.
Sementara Robin, masih di kantornya mencari ide baru sekaligus data tentang Bunga. Ia ingin menjadikan gadis muda itu sebagai model terdepan di perusahaannya, sampai dengan model drama YouTube seperti prank cewek matre, cewek sexy dan lain-lain.
"Kalau aku kontrak selebritis honornya jelas sangat besar untuk video jangka panjang, belum lagi fasilitasnya, lebih baik gadis-gadis muda seperti si Bunga, cukup menarik di pandang khalayak ramai, aku hanya menjadikannya selebgram atau model pendatang baru," Gumam Robin.
☆☆☆
Pagi bersinar cerah...
"krek...!" (Suara bukaan pintu)
Morning my sister," teriak merdu Anggun berjalan cepat membuka tirai jendela kamar Bunga, sinar mentari langsung menyoroti wajah sang gadis Belia.
"OY! Bangun, Ayo sarapan!" Pinta Anggun sambil menepuk bokong adiknya.
"Heeeem, (menutup dengan selimut) Bunga masih mengantuk kak!" Ucapnya dengan nada berat.
"Memang tadi malam kamu tidur jam berapa?"
"Larut!"
"Siapa suruh kamu tidur lama!"
"Lagi nyusun skripsi, biar cepat tamat, Bunga mau merantau ke luar negeri, bosan disini. ("jauh dari kalian" sambungnya dalam hati)"
"Eh! Kakak mau cerita nih! Ayo bangkit! Mama sudah tidak bersama om Very lagi, kakak juga ingin putus!" Kata Anggun Lesu.😳
Sontak Bunga bangkit terkejut.
"Yakin???" (Bangkit keluar dari selimut)
Anggun mengangguk
"Ibu sangat galau!"
"Huuft! Syukurlah!"
"kamu senang lihat mama sedih!"
"Bunga enggak suka mama dengan om Very, putus lebih baik, orangnya kasar, sangat arogan, dia pikir hanya dengan memberi uang saja wanita bisa bahagia, wanita juga butuh perhatian dan kasih sayang"! celotehnya
"Sudahlah! Sok tau kamu! Lihat itu,"
"Uaah!😲 (sangat terkejut melihat poster Robin yang tampan menempel di dinding tepat di depan meja belajar Bunga)
"Apa-apa an sih! (Bunga bangkit hendak melepas poster)
"Kalau di lepas, uang jajan, kuliah dan fasilitas lainnya juga ikut dilepas!" 😏 kata Anggun sambil melipat tangan.
Seketika gerakan tangan Bunga terhenti...
"Misimu untuk mendapatkan Robin harus bisa, saat ini Robin lagi naik daun dengan chanel-chanel spektakulernya.
"Kak! Si Robin itu enggak suka dengan Bunga!"
"Tak kenal maka tak sayang! Kamu baru saja kenal satu hari sudah menyerah! Makanya di kejar terus, kalau mama ataupun kakak gagal mendapatkan pria kaya, kamu harus bisa!"
"Tapiii kakak....!" Rengek Bunga kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"Tidak ada kata tapi...tapi an. Kamu harus bisa mendapatkan Robin, meski dengan cara jampi-jampi sekalipun!" Hentak Anggun dengan keegoisannya.
"Kakak? kamu sakit jiwa yah! dan benar-benar gila?" Sambut Bunga semakin kesal...
Tiba-tiba ponsel Bunga berdering...
Panggilan dari "no name"
"Tlilit..."
"Siapa ini?" Dengan ragu, akhirnya Bunga menerima panggilan nomor baru itu.
"Halo!"
"Halo Bunga! Apa kabar!" Sapa Hengky ramah.
"Ini siapa?"
"Hengky!"
("Siapa?" Tanya anggun dengan gerekan mulut membisu"
"Hengky")
Anggun langsung merampas cepat ponsel Bunga.
"Halo Bos qyu? Ada apa yah!" Sapa Anggun sangat ramah.
"Siang ini, Tuan Robin menyuruh Bunga untuk datang ke kantornya."
"Siaaap! Bos!" Sambut cepat Anggun kegirangan tanpa membantah.
"Okey, di tunggu di kantornya, kamu tau kan alamatnya?"
"Siaaaap Bos Qyu!" Ucap Anggun kecentilan sambil mengakhiri percakapan mereka via telpon.
.....
....
"Iyes...iyes...!" Anggun semakin kesenangan...
"Ada apa kak?" Tanya Bunga penasaran.
"Siang ini! kamu harus datang ke kantor Robin, dia memanggil kamu!
La...la...la...la, kalau rezeki memang enggak akan kemana guys! (ceria di depan Bunga) kakak harus rubah penampilan kamu seperti apa yah😆?"
"Aku tidak mau!" Bentak Bunga langsung keluar meninggalkan Anggun...
"E....e...." Anggun mengejar adiknya sampai ke meja makan.
Sesampai di ruang makan.
Tampak Tania Lesu dengan lamunannya, ekspresi wajah yang tidak bersemangat.
Langkah Bunga terhenti melihat ibunya sedang termenung dalam raut wajah kesedihan.
Anggun langsung berbisik ditelinga adiknya...
"Kamu satu-satunya harapan mama, Bunga!"
Gadis belia itu terdiam, ia melihat raut wajah Tania persis saat ayahnya pertama kali di vonis sakit oleh sang Dokter.
Bunga dan Anggun duduk di meja makan.
"lah! Kok cuma tahu goreng!" Ucap Bunga spontan.
"Bi Aniiiii!" Panggil Bunga pada seorang pelayan di rumah mereka.
"Ani sudah mamah pecat.
Makan saja apa yang ada di meja, tidak usah terlalu banyak protes! Mulai hari ini,
semua kebutuhan kita harus di hemat! Kebersihan rumah kalian berdua yang mengerjakannya, urus sendiri keperluan kalian masing-masing
Kalian juga jangan boros-boros...
Kamu lagi Bunga, mama tidak bisa kasih jajan lagi untuk kamu, bisa untuk membayar uang kuliah kamu yang mahal itu sudah syukur!" Ucap Tania terlihat sewot.
"Iyah mah😔!" Jawab Bunga menunduk.
Akhirnya ibu dan dua anaknya sarapan dengan hanya menggunakan nasi dan tahu goreng yang biasanya cukup mewah dengan banyak pilihan; Omelet telur, jus/susu/kopi, puding, buah segar, roti bakar, spageti dan lain-lain.
Jajan Bunga juga tergolong besar dengan ponsel yang mahal dan pakaian yang bagus. Ia juga kuliah di salah satu kampus termahal di kota Bandung.
Setelah sarapan, Tania langsung mengurung diri ke dalam kamar.
"Kakak cari kerja lah!" Pinta Bunga.
"Kakak sudah cari kerja! Tapi kakak kan hanya tamatan SMA, kamu tau sendiri kan! Cari kerja zaman sekarang ini sulit!"
"Kan kakak bisa jadi Sales Promotion girl (SPG), cleaning service, pelayan restoran, pelayan Toko! Atau apalah" Ucap Bunga.
"Ih capek ah!
Lagian gaji kerja begitu tidak cukup untuk biaya hidup kita!" Jawab Anggun.
"Untuk biaya hidup pasti cukup, tapi kalau gaya hidup yang tidak cukup!"
"Hallah, kamu itu kalau ngomong sok paling benar, kamu sendiri milih kuliah di tempat yang mahal, ponsel mau yang canggih, pakain yang mau bagus, buku mau lengkap, jajan harus banyak! kamu pikir semua itu bisa di beli dengan daun!" Jawab lantang Anggun.
Bunga terdiam.
"Pikir pakai akalmu! Enggak usah kamu jadi wanita paling munafik di dunia ini Bunga, dan jangan pernah mengajari kakak, sekarang kamu enggak usah bawel, siang ini datang ke kantor Robin, kalau dia memanggil kamu, itu artinya ada job yang akan di tawarkan, dan ingat! jangan sampai salah tingkah lagi seperti semalam, malu-malu in kamu!"
"kakak harus temanin!"
"Kamu datang sendiri saja!"
"Gimana kalau nanti Bunga di perkosa!"
"😮 (Anggun terbengong dengan ucapan Adiknya) Hellou 👏 ke PD banget sih kamu! Belum tentu si Robin itu selera dengan kamu, dia itu pria berkelas, dan enggak gampang tergoda dengan wanita kelas bawah seperti kita!" Ucap Anggun.
"Pakain yang biasa saja, make up simpel, enggak mau yang norak seperti semalam!" Pinta Bunga...
☆☆☆
Menjelang siang...
"Lah! mobil kita mana kak!" Tanya Bunga dengan polosnya.
"Mobil sudah ditarik dengan om Very! Kita tidak punya mobil! Kamu naik taxi saja" Jawab Anggun.
"Huuuft😧"
"Kenapa, merasa lelah, katanya kamu bisa hidup sederhana? tunjukiiin! kalau bisa, kamu itu apa-apa semuanya masih minta! Kalau bukan ke kakak, mama!..Targetmu harus bisa
mendapatkan Robin! Ingat itu!"
Akhirnya Bunga berangkat menuju lokasi kantor Robin dengan menggunakan taxi online, ia tidak ke kampus karena jadwal mata kuliah sudah mulai sedikit hanya tinggal menyusun skripsinya saja.
...
...
Sampai di kantor, gadis yang masih ranum itu di arahkan masuk oleh staf penerima tamu ke dalam ruang khusus Robin.
"Tok...tok...tok...!"
...
...
Like & Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Yolanda Tahalea
lah ya kaliii selama ini ga punya tabungan sampe begitu pisah sama yg nyokong datang blek ga punya apa2 sampe makan aje sama tahu doang 🤦🤦🤦
2022-04-18
0
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
ada getaran cinta nih
2021-09-21
1
Rurifa
Aku suka karyamu thor...
semua udh aq baca.
😚😚
2021-01-09
2