Bunga hanya bisa meringis dalam kesedihannya.
"Benar-benar lebih kejam dari ibu tiri, sedikitpun tidak ada kompensasi untukku!" Ucapnya dalam hati.
Di kamar pelayan sudah tersedia, seragam baru ukuran Bunga. Bunga tetap cantik menawan dengan tubuh langsing, tinggi semampai, lirikan mata Robin menatap penampilan Bunga, seolah-olah kedua mata itu merasa rugi jika melewatkan sesuatu yang baru dan sebenarnya tampak menarik bagi kaum Adam.
Pria berdarah blasteran itu tengah bersantai di ruang tv, melihat Bunga mulai bersih-bersih ia pun, bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Bunga bergerak membersihkan ruang tv, ruang tamu dan lainnya, menyedot debu, menyapu, dan mengepel lantai. khusus kamar Robin dibersihkan saat pagi, setelah ia berangkat kerja.
...
Waktu berlanjut hingga Bunga mandi dan kembali membuat makan malam.
"Haduh! Mau masak apa lagi yah? Pusing, mengapa tidak beli saja!" Gerutu Bunga.
Tanpa pikir panjang lagi, Bunga hanya memasak telur dadar dan rebusan, hanya itu yang ia mengerti cara memasaknya.
Tak berapa lama, Robin datang dan menyantap santapan menu malam mereka.
"Apa tidak ada menu lain?" kata Robin sambil memperhatikan sajian makanan di atas meja.
"Emm...Maaf Raden...a...aku tidak bisa masak beragam menu!" kata Bunga dengan bibir manyun.
"Selain menggoda pria dan melakukan jampi-jampi, apa lagi yang kamu bisa?"
Bunga tertunduk malu!
"Benar-benar wanita tidak bisa diandalkan," Celoteh Robin terpaksa memakan hidangan yang ada.
("Haduh gawat, sepertinya aku lupa menaruh garam di rebusan itu!"gumam Bunga mulai gugup, )
Setelah Telur, Robin ingin mengambil rebusan hijau yang terlihat segar.
Dengan cepat Bunga menariknya.
Terjadi tarik-tarikan mangkuk rebusan di atas meja.
"Kamu apa-apa an sih! Aku mau makan!" Bentak Robin.
"Maaf Raden, Sebaiknya tidak usah di makan, sepertinya aku lupa memberi garam!" Kata Bunga dengan polosnya.
Robin semakin marah dan memukul meja.
"Daaaam!"
Bunga terkejut.
"kamu merasa memiliki akal kan, mulai besok kamu belajar memasak! Jika tidak, aku bisa menambah penderitaan baru dalam pikiran kakakmu yang penyakitan itu!" Kata Robin dengan kasar, lalu pergi keluar dengan mobilnya. Tampak rasa kesal dan kebencian yang amat dalam di hati Robin.
Sejenak wajah Bunga meringis.
Setelah Robin pergi.
"Wuaaaaaaah😭😭😭😭😭 Tidaaaaaaaaaaaaak! Aku benci dengan keadaan iniiiii," ungkapnya sambil menghentak-hentakkan kaki.
Jiwanya masih terlalu muda untuk bisa menjadi istri yang sempurna.
Bunga ingin marah, tapi tidak tau harus marah kepada siapa?
Bunga terpaksa makan sendiri, melahap masakannya dengan rasa hambar lalu beristirahat di kamarnya.
Dia masuk ke dalam kamar sambil merenungi nasib.
Tiba-tiba Ponsel Bunga berdering
"Tlilit
langsung menerimanya tanpa jawaban.
"Kamu lagi apa?" Tanya Anggun sambil rebahan.
Suara lemah serta lembut kakaknya tak mampu menepis wajah Bunga yang galau.
Bunga hanya diam saja.
"Bagaimana kondisimu, apakah Robin itu baik? Sebaiknya ceritakan, apa yang sedang terjadi, kakak ingin tau!"
"Dia sangat benci kepadaku, dia marah kepadaku, karena aku tidak mahir memasak😓!" Ucap Bunga dengan raut wajah yang hampir menangis.
"Jika Robin sedang pergi, kamu pulanglah ke rumah! Kakak akan sewa kan koki mahal untuk membantu kamu belajar memasak, seorang perias untuk mengajari kamu berdandan, kakak akan memanggil Bu Ani (pelayan Tania dulu) bagaimana mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang baik. Kakak juga akan pesankan jamu atau rempah-rempah agar area kewanitaanmu tetap sehat dan terawat jangan sampai seperti kakak."
"Aku tidak tau apakah ia akan memberi izin kepadaku boleh pulang atau tidak! Hiks...hiks...hiks..." tangis Bunga terisak-isak.
"Sudah jangan menangis, sebaiknya pergi tidur!" Sambut Anggun langsung mengakhiri percakapan.
"Iyah!"
....
Cafe tempat tongkrongan.
Terlihat Robin dan Hengky nongkrong bareng, keduanya tampak sibuk dengan konsep pekerjaan masing-masing dengan ponsel dan tablet pintar mereka.
"Bos, Anggun ingin bertemu?" Ucap Hengky.
"Untuk apa?"
"Dia ingin memberikan berkas keuangan perusahaan yang pernah selisih serta ada yang ingin ia sampaikan kepada si Bos, katanya sangat penting!"
Robin terdiam sejenak.
"Baiklah, bilang dia yang menemuiku, share lokasi keberadaan kita!"
"Baik bos!"
....
Singkat cerita...
Anggun memaksakan diri dalam kondisi sakit untuk mendatangi lokasi keberadaan Robin dan Hengkiy, Anggun di temani oleh perawat pribadinya.
Ketiganya berkumpul bersama saling membicarakan masalah pekerjaan yang lalu.
"Ini berkas selisih keuangan dan saya sudah kembalikan ke rek perusahaan," ucap bibir pucat Anggun.
"Tolong maafkan saya!" Ucap Anggun menunduk.
Robin dan Hengky terdiam seribu bahasa.
"Oke! Baguslah jika kamu memiliki niat untuk mengembalikannya, maling tidak akan pernah tenang dengan barang curiannya!"
Anggun hanya bisa tertunduk.
"Aku ingin bicara mengenai Bunga!" kata Anggun kembali mengangkat kepalanya.
...
"Hengky, tolong tinggalkan kami!" Pinta Robin.
"Baik Bos!"
Hengky pun menjauh dari keberadaan mereka.
Terlihat Robin dan Anggun duduk saling berhadapan.
"Kedatanganku yang paling penting adalah, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak kepadamu Robin, harus ku akui kehebatan mu bisa meringankan hukuman ibuku."
"Semua itu tidak gratis, Bunga harus bekerja untukku sampai masa kontrak kerjanya habis!" kata Robin dengan kesombongannya sambil membuang asap rokoknya ke atas.
Anggun terdiam sejenak,
"Aku mengerti, kata maaf itu terlalu sulit untukmu,
Tapi Jika kamu benci kepadaku kau boleh membunuhku sekarang, memaki, marah serta menghinaku sesuka hatimu, akulah orang yang paling bertanggung jawab atas jebakan jampi-jampi yang telah terjadi.
Awalnya Bunga tidak tau apa-apa, akulah yang memaksanya untuk menggoda dan menikah denganmu, Ia melakukannya juga demi ingin melihat ibuku yang ingin sekali hidup mewah, tapi sayangnya Bunga harus membayar semua kesalahanku dan ibuku.
Aku juga sudah memisahkan dia dengan orang yang ia sukai.
Aku ini kakak yang sangat kejam (airmata Anggun berlinang begitu saja)
Tolong jangan siksa adikku dengan selalu memarahinya, dia bersedia melakukan apapun yang kamu inginkan. Hatinya sangat lah lembut, bagiku Bunga itu masih sosok gadis kecilku, aku mohon🙏, jika perlu aku bersedia berlutut di kakimu, penyakitku ini sudah sangat kejam menyiksa batin Bunga, begitu juga nasib ibu kami di dalam tahanan. Kami sudah mendapatkan hasil dari perbuatan keji ini. Tolong jangan di tambah lagi.
Sebelum kamu meninggalkannya, aku berjanji akan mengajari Bunga bagaimana cara memasak enak, membersihkan rumah, merawat diri serta melayani suami di atas ranjang, Agar Bunga bisa membayar hutang Budi itu.
Jika suatu hari nanti kamu sudah bosan kepadanya, tolong kembalikan Adikku itu baik-baik kepada ibuku. Jangan jual dia dengan pria lain kecuali dengan pria yang benar-benar mencintainya dan bersedia menikahinya, karena Bunga bukanlah wanita pel*cur seperti aku dan ibuku.
Ia gadis baik-baik, berpendidikan kesayangan ayahku, aku bisa menjamin adikku masih dalam kondisi perawan dan suci saat berhubungan denganmu.
Aku mohon🙏 " ucap Anggun penuh dengan derai airmata tertunduk minta di kasihani.
Robin terdiam sejenak...
.
.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Hijrah
tulis banget si kakak.
love beut anggun 🥰😭🤧
2022-12-19
0
❥͜Nesˢʳᵍʰ ⍣⃟❥
"tolong kembalikan baik² adikku itu"😭😭😭
2021-09-22
4
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
ikutan nangis bacanya
2021-09-22
1