Suasana semakin ricuh, ada banyak wartawan yang mengikuti namun terhambat masuk dan harus menunggu di luar.
Pria tinggi berkemeja, di balut rompi elegan yang berpenampilan sangat menarik melangkah dengan sepatu kilatnya mendekati sang Hakim.
Pria itu diikuti oleh 10 orang di belakangnya yang terdiri dari ; 3 wanita dan 7 pria.
Semua mata tertuju pada pimpinan rombongan hebat itu, termasuk Bunga dan Tania.
Jika keluarga Roy hanya sanggup menghadirkan 5 pengacara, tak tanggung-tanggung Robin sanggup membawa 10 pengacara hebat dengan bayaran fantastis, yang berasal dari 3 negara Indonesia, Malaysia, Inggris.
Langkah mereka tepat berhenti di depan para penguasa Hukum.
"Untuk Hakim yang terhormat, mohon palu jangan di ketuk dulu, karena permainan ini, belum usai, jiwaku merasa terpanggil jika ada rekanku bernama Bunga Ariella kalah dalam sebuah perseteruan,
Izinkan! 10 pengacara handal Robin Chandra mengungkap fakta yang sesungguhnya!" ucapnya dengan gaya exclusive.
(Robin tidak mau mengakui jika Bunga adalah istri sirinya, ia merasa tidak pernah menikah dengan Bunga)
"Silahkan Tuan!" Sambut sang Hakim, yang mengenal jelas sosok Robin.
Kemudian pria itu duduk dengan gaya dinginnya tepat di sebelah Bunga.
Wanita itu menatap Robin dengan mata berkaca-kaca penuh kebahagiaan, meski pria itu tidak membalas tatapan Bunga.
Lalu Robin berkata dengan pandangan lurus ke depan.
"Semua ini tidak gratis, ada bayaran yang harus kamu penuhi dan kedatanganku demi sosok Budak bukan istri!'
Dengan cepat Bunga menjawab;
"Terima kasih Raden, terima kasih!" Jawab Bunga penuh haru.
Bunga tidak memikirkan konsekuensi apa yang akan ia terimanya setelah itu, baginya, sang ibu bisa lepas dari hukuman eksekusi mati lebih utama dari segalanya.
Ekspresi wajah yang tadinya sendu kini kembali ceria, harapan hidup ibu dua anak itu 💯 % telah hadir.
Pengacara Handal Robin mulai ber-argumen dengan pengacara Roy, debat sengit terdengar di ruang pengadilan, pengacara Robin mengumpulkan fakta yang ada dari berbagai sumber seperti detektif, Intel, polisi dll, yang menggunakan teknologi canggih.
Serta membantah cerita-cerita kebohongan yang di lontarkan oleh saksi yang ada. Mereka juga membuka kedok pihak Roy yang telah membayar saksi dengan sejumlah uang, membuat malu setengah mati. Sorakan berbalik arah kepada keluarga korban itu.
Robin dan Roy juga memiliki persaingan bisnis yang ketat, keduanya juga pernah bertemu dan berselisih di meja bilyar. kematian Roy juga menguntungkan bagi Robin.
Akhirnya debat panas itupun berakhir. Hakim menarik kesimpulan bahwa dalam kasus kamatian Roy murni karena adanya pembelaan diri terhadap keluarga Tania. Bukan pembunuhan berencana yang di balut pemerasan dan penganiayaan seperti ungkapan pengacara korban.
Tersangka Tania bebas dari jeratan eksekusi mati atau seumur hidup. Hakim memutuskan Tania hanya di tahan selama 1 tahun penjara.
Bunga dan Tania langsung berpelukan, menangis haru penuh kebahagiaan, keduanya tak henti-hentinya bersyukur.
...
...
"Tolong sampaikan ucapan terima kasih mama kepada Robin."
"Iyah mah!"
"Apa kalian sudah bercerai!"
"Sudah! Tolong mama rahasiakan, pernikahan Bunga dan Robin, karena jika orang-orang mengetahui kebenaran ini, Robin akan malu, jika ada yang bertanya! katakan saja tidak benar!"
Tania hanya tertunduk.
(Bunga terpaksa mengatakan sudah bercerai kepada mamanya, agar ibunya tidak berbicara kepada siapa-siapa)
"Tentulah dia akan malu memiliki mertua seperti aku!" Ucap Tania dalam kesedihan.
....
"Saudari Tania mari ikut kami ke sel tahanan" kata seorang petugas.
"Maafkan mama! sudah menikahkan mu dengan orang yang salah!"
"Itu tidak penting mah! yang penting mama jaga kesehatan, kita bisa berkumpul satu tahun lagi!" Kata Bunga memeluk Tania memberi semangat.
Wanita paru baya itu mengangguk!
...
...
Tania akhirnya di bawa petugas kembali menuju sel tahanannya.
Bunga dengan rasa lega ingin keluar gedung pengadilan itu.
Di dekat pintu keluar, Terlihat olehnya kakak Roy sedang protes dengan Robin, namun Robin tidak menghiraukannya
"Tunggu pembalasanku!" Kata saudara Roy mencengkram kerah Robin. Lalu melepaskannya dan pergi dengan rombongannya...
Robin masih berdiri dengan gagahnya, tak lama kemudian ia pun pergi bersama pasukannya.
Bunga masih menatap langkah-langkah mereka yang di serbu oleh awak media massa.
lalu wanita itu mengikutinya.
Bunga juga tak luput dari gejaran para wartawan pemburu berita.
...
..
∆∆∆∆∆∆∆
"Mba! tolong jelaskan bagaimana kronologis kejadian yang sesungguhnya!"
"Mba! benarkah kamu istri Robin?"
"Apa hubungannya Anggun dengan Roy?"
"Mba? tolong beri kami penjelasan?"
Serbuan wartawan melontarkan banyak pertanyaan sambil mengepung Bunga.
∆∆∆∆∆∆∆
"Nona, silahkan! Cepat, masuk ke mobil Raden," ucap sang pengawal mengarahkan Bunga untuk masuk ke mobil Robin.
Tanpa pikir panjang, Bunga menurutinya. Ia merasa pusing dengan serbuan wartawan yang semakin banyak.
Mobil mewah langsung melaju kencang meninggalkan para media massa.
Kondisi mulai stabil saat mereka telah jauh meninggalkan gedung pengadilan.
Robin dan Bunga duduk di bangku belakang, sementara supir tetap fokus membawa mereka.
Robin dengan wajah dinginnya tetap diam seribu bahasa, begitu juga Bunga yang penuh dengan tekanan.
...
..
"Terima kasih, akhirnya, Raden berkenan memenuhi permintaanku!"
" Aku juga ada kepentingan disana!" Kata Robin cuek.
Suasana kembali diam.
"Raden! bolehkah aku turun di rumah Anggun, besok pagi aku akan pulang!"
Robin hanya diam saja menampilkan ekpresi wajah masamnya.
("Dia diam saja, berarti pertanda tidak setuju! Yah sudah lah," gumam Bunga")
Keduanya pun saling membuang muka menatap pemandangan di luar.
Mobil terus bergerak menuju rumah Robin...
....
...
Sesampai di rumah.
"Buatkan aku makanan!" perintah Robin.
Robin langsung membuka baju dan pergi berenang, ia merasa hari itu, sungguh gerah.
...
Bunga pergi menuju dapur, ia bingung harus memasak apa untuk sang Raden.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
knp ga sekalian Raden paduka raja
2021-09-22
0
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
allhamdulilah masih ada penolongmu bunga
2021-09-22
0
Alihabibnisa
lanjutt thorr
2020-10-01
1