Robin mempelajari semua, tragedi kasus pembunuhan Roy.
"Tania dan Anggun, dua wanita penggila harta ini terjebak dalam permainannya sendiri," gumam Robin dalam hati.
Robin salah satu tipe pria yang sangat tidak suka melihat wanita murahan dan gila harta. Lelaki bungsu dari tiga bersaudara itu terlihat cuek namun sangat perduli kepada seseorang yang membuat dirinya nyaman.
Ayahnya juga pernah ingin tergiur dengan gadis penggoda saat sang Bunda sedang sakit.
...
"Tlilit...tlilit" (telpon dari kepolisian)
"Nona Bunga, sidang kasus ibumu di undur 3 hari mendatang! Karena Hakim dalam keadaan kurang sehat, kamu masih punya waktu untuk mempersiapkan pengacara handal, itupun jika kamu berkenan untuk memperjuangkan ibumu!"
"Baik pak! Terima kasih!"
Bunga pun mencoba menelpon beberapa pengacara yang bisa membantunya dengan bayaran standart.
"Maaf Nona! kami tidak bisa membantumu, kasus kematian Roy cukup berat untuk di kalahkan.
Beberapa pengacara yang di hubungi Bunga, memberikan jawaban yang sama, hingga ia merasa putus asa.
Bunga tidak sanggup membayar pengacara yang benar-benar mahal, yang sudah berkelas internasional.
...
"Tlilit...tlilit" ( telpon dari pihak rumah sakit)
"Nona Bunga, hasil LAB sampel darah saudari anda telah keluar, mohon datang untuk mengambilnya!"
"Iyah baik! Terima kasih!"
...
Dalam perjuangannya wanita itu langsung berangkat menuju rumah sakit...
Sesampai di sana, ia mengambil hasil LAB dan menemui Dokter yang menangani Anggun.
"Bagaimana hasilnya Dok!" Ucap Bunga tak sabar ingin segera mengetahuinya.
"Setelah saya teliti...kakakmu positif terjangkit kanker serviks!"
"Aaapah!...se..serviks!"
"Benar! Kanker serviks atau mulut rahim, sekumpulan virus yang dapat di tularkan 90% dari hubungan s*ks yang tidak aman, bisa di katakan akibat berganti-ganti pasangan.
Kebanyakan diawal si penderita tidak merasakan keluhan apapun, apakah ia sedang menderita penyakit tersebut atau tidak.
Hal itu di tandai jika sudah menyerang sistem jaringan atau organ tubuh.
Kamu bisa berkonsultasi lebih jelas dengan dr spesialis kelamin."
Mendengar penjelasan sang Dokter, Bunga merasa terpukul hebat.
"Apakah penyakit itu bisa sembuh Dok?"
"Tergantung! Saya akan arahkan kamu pada yang lebih ahli, kemungkinan akan di lakukan pemeriksaan lebih detail apakah kanker termasuk ganas atau tidak dan sudah sampai stadium berapa?"
"Terima kasih Dok, atas penjelasannya!"
"Sama-sama Bunga!"
Gadis itu berjalan dengan sangat lesu tak berdaya menuju ke ruang Anggun. Sambil membawa hasil LAB sampel darah milik Anggun
Tak terasa langkah gadis muda itu sampai di ruang Inap kakaknya.
Tampak Anggun bersandar dalam wajah lesunya, Tengkuk dan area lehernya di bungkus dengan alat medis.
....
....
"Sepertinya sekarang kita sudah bangun dari mimpi untuk hidup menjadi kaya?" Kata Bunga duduk dengan lesu.
Kedua raut wajah wanita itu sama-sama pucat tak berdaya, tak ada lagi kecerian yang terpancar dari wajah ayu masing-masing.
"Aku sakit apa?" Tanya Anggun.
"Kanker serviks!" Ucap Bunga langsung, tanpa perduli dengan mental Anggun yang sedang drop.
"Tidaaaaaak! hiks...hiks...hiks" Seketika Anggun menangis dan ketakutan dengan penyakit yang ia derita.
Wanita itu kesulitan untuk bicara akibat alat bantu di area pangkal leher.
"Buat apa kamu menangis! Ini kan hasil dari kerja kerasmu!" Bentak Bunga penuh emosi. Wajahnya memerah dan penuh amarah.
"Bunga, aku belum mau mati, tolong aku...hiks...hiks...!" rengek Anggun.
"Aku ini hanya manusia biasa, aku tidak bisa menolongmu, bertaubatlah selagi nafasmu masih ada!" Jawab Bunga memalingkan wajahnya.
"Tapi setidaknya kamu bisa meminta tolong kepada Robin kan!"
"Robin...Robin...Robin lagi, kakak sadar tidak, Robin itu tidak mencintaiku, tidak serius untuk menikahi ku, kita telah menjebaknya, menjadikan ia korban dari keserakahan kita, hari ini ia telah sadar dari mimpi buruknya dan memperlakukanku layaknya binatang yang tak layak untuk di sayang!" kata Bunga meluapkan kekesalannya.
Anggun hanya terdiam dalam penyesalan.
"Tak ada yang bisa kita lakukan selain menerima semua ini! Lihatlah! sudah berhari-hari kau disini tak satupun temanmu yang datang menjengukmu!"
"Ada, tapi aku tak ingin bertemu dengan siapapun saat ini!"
"Aku mau pulang, sekarang aku telah menjadi peliharaan seseorang, sungguh kisah yang sangat malang!" ucap Bunga bangkit berjalan menuju kearah pintu.
"Bunga! Maafkan kakak! Siapa tau kita tidak bertemu lagi esok pagi!" ucap Anggun dengan nada lemahnya...
Mendengar hal itu mata Bunga langsung berkaca-kaca, ia berlari mencari toilet.
Masuk lalu menyendiri disana.
Berkata-kata dalam hatinya...
"Aku hanya sendiri, aku hanya bisa menangis, ayah sudah pergi, ibu dan kakak akan segera pergi meninggalkanku, aku juga ingin mati...Hiks...Hiks...hiks...aku juga ingin ikut kalian..."
(Tangis yang sangat menyedihkan dari kisah hidup Bunga...)
"....Aku juga ingin mati....
....Aku ingin mati....
....Aku ingin mati....
Hiks...Hiks...Hiks...aku hanya sendiri, aku sangat takuuut, adakah seseorang yang bisa membantuku, Tuhan aku tidak pernah hidup sepasrah ini...aku mohon tolong aku...aku berjanji akan menjadi yang lebih baik..."
Gambar di ambil dari situs pinterest
....
....
Akhirnya semua pelayan sampai supir pribadi di rumah itu di pecat oleh Robin...
Hanya ada seorang pelayan di rumah itu, yaitu Bunga Ariella...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
visual animenya 👍🥰🤗
2021-09-22
0
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
semangat bunga,, semoga badainya pergi ya..
2021-09-22
0
Ferdiansyah Bulungan
semangat bunga, seperih apapun hidupmu didunia jika km bisa melewati dengan baik akn terganti surga di akhirat
2021-02-03
5