Saat pintu terbuka.
Mamah?" Ucapnya terbengong, betapa terkejutnya Anggun melihat seorang pria sedang menyandra sang ibunda.
Anggun menatap ke arah sosok yang ternyata ia kenal.
"Hey! Brengsek! Apa yang kau inginkan?" Tantang Anggun pada Roy si mantan kekasih.
"Ahahahaha! Oh, Anggun, kamu semakin cantik sekarang, aku hanya ingin bersenang-senang kembali dengan kamu sayang!" Ucap Roy dengan wajah seramnya.
Kulit pria itu sedikit cacat akibat penyakit autoimun yang ia derita.
Roy juga anak seorang pengusaha.
"Cueh, menjijikan! jika aku harus kembali denganmu!" Sambut Anggun tak takut menghadapi pria bertubuh kekar itu.
"Ahahahahahaha, bukannya dulu kau menyukai tubuh dan uangku, tenang sayang! uangku masih banyak, kau boleh mengambil berapa banyak yang kau inginkan!" kata Roy, perlahan-lahan berjalan mendekati Anggun.
"Lepaskan ibuku atau aku akan berteriak sekuat tenaga!"
"Berteriak lah sesukamu, karena tidak akan ada yang mendengar jeritanmu sayang! aku akan melepaskan ibumu, asal kau memuaskan ku malam ini" kata Roy, perlahan membuka bajunya dan bersiap menerkam Anggun...
Roy menghempaskan tubuh Anggun ke atas kasur.
"Eemm..emmm...! teriak Tania dalam bungkamannya.
...
Anggun pun meronta-ronta sekuat tenaga.
"Lepaskan aku brengsek! dasar kau b*jingaaaaaan," kata Anggun berjuang penuh membebaskan diri dari paksaan Roy.
"Dulu kau seenaknya membuangku, layaknya sampah yang di lempar ke tempatnya. Sekarang setelah kau penyakitan ingin kembali lagi kepadaku!" bentak Anggun dalam cengkaraman Roy.
"Aku akan p*rkosa kau di depan ibumu!" Kata Roy yang sakit hati dengan hinaan Anggun.
"Agar ibumu tau beginilah pekerjaan anaknya!" kata Roy terus memaksa Anggun.
Duel sengit itupun beradu di atas kasur Tania.
Wanita paru baya itu hanya bisa menjerit dalam bungkamannya, tak satupun warga yang mendengar perkelahian sengit malam itu di rumah Tania.
Dengan penuh perjuangan, Anggun mengambil tangkai bola lampu tidur dan memukul keras tepat ke posisi kepala Roy...
"Aaaarrgh! Teriak Roy langsung memegang kepalanya.
Dengan mudah Anggun menerjang tubuh Roy yang tengah kesakitan hingga ia terjatuh ke lantai.
Anggun buru-buru berlari mendapati posisi Tania yang dalam kondisi terikat.
Dia berusaha melepas ikatan tali ibunya, namun kesulitan.
"Ih! Sial," ucap Anggun kesal.
Anggun dengan sangat panik mencari-cari gunting atau pisau di laci-laci lemari kamar ibunya, dengan membongkari satu persatu laci yang ada, dalam kondisi tak tentu arah penuh dengan rasa ketakutan, ingin segera mendapatkan benda yang di cari.
Akhirnya! sebuah pisau terletak di laci terakhir. Anggun langsung buru-buru membuka ikatan tali ibunya dan ingin segera kabur dari lelaki itu.
Roy mulai bangkit dan menelpon temannya.
Saat ikatan tali itu terbuka dan keduanya bergerak melangkah keluar kamar mencari pertolongan.
Roy menghantam keras tengkuk Anggun dengan gagang lampu, hingga terjatuh tak berdaya!
Roy dengan cepat menampar Tania
Ibu dua anak itu lalu tersungkur ke kasur.
Anggun yang berada di bawah dengan cepat mengambil pisau dan menusuk kuat kaki Roy. Wanita itu memaksakan diri meski kondisinya sudah sangat lemah.
"Aaaarrgh" teriak Roy.
"Dasar kau wanita sialan!" Bentak Roy penuh emosi berusaha mencekik Anggun.
"Kau berkali-kali sudah berani menghinaku di depan banyak orang, siapa yang kau jagokan, Robin? pacar adikmu yang juga pelac*r itu.
(khalayak umum tak mengetahui status hubungan Robin dan Bunga)
Tania pun tak tinggal diam, ia mengambil pisau dan menusuk kuat area tulang rusuk Roy sambil berteriak;
"Uuuuh! Lelaki iblis lepaskan anakku, Robin sudah menikah dengan Bunga!"
Roy pun melemah, tubuh Anggun terlepas dan terhempas dari cengkraman kedua tangan yang mencekik Anggun, Tania dengan cepat kembali menusuk, tepat di area jantung Roy. Hingga tak berapa lama pria itu pun tewas secara mengenaskan.
Sosok Ibu itu beringas melihat anak perempuannya tersakiti.
"Ayo cepat kita pergi!" Ajak Tania memapah Anggun.
"Mah! Anggun sudah tak sanggup lagi!" Kata Anggun dengan darah yang keluar dari mulutnya.
"Anggun apa yang kau katakan, kita harus segera pergi nak!"
Tiba-tiba temen Roy dari keanggotaan polisi datang membawa pasukannya.
Begitu Anggun berhasil melepaskan ibunya,
Roy langsung memanggil temannya untuk membuat tuduhan palsu bahwa dirinya sedang di sekap oleh Tania dan Anggun.
"Berhenti kalian! Tempat ini sudah di kepung!" Teriak sang polisi dalam sergapan pistol yang mengarah kepada Tania dan Robin.
"Pak kami terpaksa membunuh karena kami ingin di bunuh!" Teriak Tania yang tidak terima.
Terlihat ada darah Roy yang masih menempel di tangan Tania.
"Diam! Kau hanya bisa memberi keterangan di kantor!" Bentak Polisi dengan lantang.
****
Singkat cerita.
Rumah Tania seketika langsung di di beri label garis polisi.
Tania pun di borgol sebagai tersangka utama atas pembunuhan Roy. Anggun mengalami sesak nafas hebat ia di larikan ke rumah sakit terdekat di rumahnya.
...
keesokan pagi, Bunga mengaktifkan ponselnya.
Begitu mendapat pesan dari kepolisian, Bunga langsung menelpon pihak polisi.
mereka menceritakan kronologis kejadian meski tidak sempurna.
Tanpa pikir panjang lagi, Bunga buru-buru mengganti pakaian langsung bergerak dengan mobil di antar seorang supir pribadi.
Sehabis subuh, Bunga berlari kencang di lorong demi lorong rumah sakit menuju kamar yang sudah ia dapatkan dari staf resepsionis, yaitu tempat Anggun di rawat inap...
Padahal Robin, masih dalam kondisi tertidur, di atas kasur yang empuk..
Like & Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
gagal bunga dptn serbuk pemikat nya
sbntr lagi Robin sadar dr pengaruh serbuk tab
2021-09-22
2
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
kayanya Robin sadar dan bunga siap² di campakkan..
takutnya hamil doang bunga pas di tinggallin
2021-09-21
0
Ferdiansyah Bulungan
semoga awal jd orng yg baik keluarga bunga
2021-02-03
2