Berbesan denganku

Disana Reihan sedang duduk di kursi tunggu, terlihat dari wajahnya yang gugup. Naya langsung menghempas pegangan tangan Devan dan berlari kepada sang adik. Reihan terkejut dengan keberadaan Naya yang berdiri tepat di depannya, ia mengadahkan wajahnya. "Kakak?" gumam nya lalu berdiri mengimbangi Naya.

Sungguh rasa yang tak mudah di jelaskan, Naya langsung memeluk tubuh yang lebih tinggi darinya itu. "Kenapa kau tak memberi tahu padaku?, penyakit apa yang kau sembunyikan itu, Rei?" Tanya Naya di iringi dengan beberapa airmata yang jatuh.

Reihan melepaskan pelukan itu, ia tak ingin membuat kakaknya bertambah sedih, "Seharusnya aku tak mengabari kakak, lihat kan sekarang. Kakak menjadi sangat panik.."

"Kenapa kau menyembunyikan hal sebesar itu dari ku, Rei?. Apa kau takut aku tak dapat membuatmu sembuh kembali?" Tanya Naya yang mulai over thinking.

"Tidak kak, bukan seperti yang kau fikirkan.."

Naya diam saat Reihan menguatkan nya dengan memegang kedua bahunya. "Kak, kau sudah kesini. Aku akan melakukan operasi ini, doakan aku. Dan aku mohon.., aku tak ingin melihat mu menangis" Pinta nya yang membuat Naya terharu.

Naya kembali memeluk adiknya, dan tak selang lama Reihan sudah dapat merasakan bahu sang kakak yang naik turun beserta isak tangis yang tertahan. "Rei, aku ingin tahu.., aku ingin kau mengatakan yang sebenarnya. Penyakit seperti apa itu?, kenapa aku tak boleh tahu?"

"Bukan penyakit serius, kak" Jawabnya terlihat santai, Reihan mencoba untuk menenangkan Naya kembali. Tapi Naya tidak selugu itu,

"Jika bukan penyakit serius, mengapa kau melakukan operasi?, apa kau fikir aku ini mudah dibodohi?"

"Tidak kak, aku hanya tak bisa melihat mu menangis seperti ini. Aku minta kau tenang lah, tuhan tak akan mengambil ku sebelum aku membahagiakan mu.."

"Kau gila!" Omel Naya pada Reihan, tapi itu tak terkesan marah sungguhan malah lebih terlihat lucu. Mata bulat nan indah itu dengan genangan airmata, ditambah bibir kecil yang sedang mencaci.

Reihan mengangguk membiarkan kakaknya mengatakan apapun yang di inginkan nya.

"Kau bod*h!"

"Ya, aku bod*h.."

Devan yang dari tadi memperhatikan mereka berdua, kini beralih dengan keberadaan suster yang sedang berdiri menunggu Reihan dan Naya selesai. Devan berdehem sebagai isyarat, tapi itu tak membuat mata Naya berkedip saat menatap adiknya.

Sebenarnya sedikit menjengkelkan, tapi Devan penuh kesabaran mendekat dan menabrak kan wajah Naya pada dadanya. Membiarkan Reihan masuk tanpa Naya melihat nya.

Naya mendorong kuat tubuh Devan agar menjauh darinya. "Kenapa kau melakukan itu?!, aku ingin lebih lama dengan adikku!"

"Kau akan lebih lama dengan adik mu saat penyakitnya sembuh!" Cibir Devan seraya kembali duduk.

Naya menyorot Devan penuh emosi, "Apa yang kau maksud?!, apa adikku tak dapat hidup lebih lama jika tak segera berobat. Atau itu sebuah doa?, doa buruk yang kau ucapkan pada adikku, iya?!"

Devan menatap dingin Naya, "Bisakah kau sedikit tenang?"

"Benarkan. jika kau tak suka padaku tak usah melontarkan kalimat kalimat tak berguna mu pada adikku!, bagaimana jika tuhan mendengar nya dan di kabulkan?" Naya bersikeras jika anggapan nya benar.

Devan mengusap wajahnya kasar, "Aishh.. jika kau tak bisa tenang dan mami juga begitu. Bagaimana nasib pendengaran ku nantinya?" Gumam Devan yang tak sengaja di dengar Naya.

"Kau mengatakan sesuatu bukan?, katakan. Kalimat tak berguna apalagi yang baru saja kau lontarkan?!"

"Kenapa kau sangat berisik!, para dokter butuh konsentrasi untuk operasi nya!" Devan tak tahan akhirnya menarik pergelangan tangan itu dan membuat Naya duduk di sebelah nya, menunggu proses operasi.

Sementara, di rumah megah bak istana itu sedang duduk seorang Dashy di depan cermin dari meja rias yang berada di dalam kamar. Mayang datang membawa tas saat Dashy tengah asik menonton donghua dari layar ponsel nya. "Nyonya, ini tas anda"

"Nah!, itu benar Wu Geng!. Dewa dewa jahat yang tak membiarkan dewa lain jatuh cinta dengan manusia memang harus diberi pencerahan!!" Dashy mengatakan hal hal yang sama sekali tak Mayang pahami.

"Maaf, nyonya. Ini Mayang, Wu Geng siapa?" Tanya Mayang polos.

Dashy sudah sadar sejak tadi, ia mengklik jeda pada film favorit nya dan menatap Mayang. "Oh, astagaa.. apa kau tak tahu tentang Wu Geng, Mayang?"

Mayang menggeleng, ia memang tidak tahu sama sekali. "Apa kau pernah mendengar donghua??"

"Ya, nyonya. Saya pernah mendengar nyonya mengatakan itu beberapa kali"

"Aku sedang melihat film yang bagus, loh" Dashy pamer.

Mayang mengangguk, ia harus mengatakan tugas nya selesai pada Dashy dengan segera. Kalau tidak maka Dashy akan kembali fokus pada film nya.

"Nyonya, ini tas yang anda minta tadi"

"Ooo tas ku, ya rupa rupanya.." Dashy memasukkan ponsel nya kedalam tas itu dan berdiri.

"Mayang, kau harus membantu ku membawa tas ini. Bukankah aku harus mengunjungi tetangga lokal ku itu?"

"Nyonya, bukankah anda menemuinya untuk berbesan?, kenapa terus mengolok olok tetangga lokal?"

"Apa kau ini tuli?!, bukankah dia menyebut ku Yunani hanya karena aku keturunan Yunani. Lalu kenapa aku tak menyebutnya lokal jika bicaranya saja begitu medok?!"

Dashy mulai berjalan, ia menuruni tangga dan tiba di lantai utama. Lenggak lenggok langkah Dashy terhenti sejenak saat melewati tangga akhir.

"Fyuhh.. tangga tangga ini membuat kaki ku pegal saja.., nanti aku akan menghancurkan mu dan membangun lift!" Dashy menunjuk tangga itu seperti sedang mengancam seseorang.

Dashy membalikkan tubuhnya dan menghela nafas sebelum ia kembali melangkah. Tak butuh waktu lama untuk Dashy sampai pada rumah tetangga lokal nya, Inne. Rumah yang terlihat sederhana tak berlantai dua dengan halaman depan yang tak terlalu lebar, benar-benar membawa suasana kampung saat masuk pada halaman nya saja.

Dashy mendekati pintu dan mengetuk nya,

tok tok tok

Tak ada jawaban, sehingga Dashy harus mengetuk seraya memanggilnya. "Halo?, apa ada orang di dalam??" Tetap saja tak ada jawaban, dan itu membuat Dashy berdecak.

"Mayang, kemana mereka ini?!" Tanya Dashy kesal pada Mayang.

"Saya bukan anggota dari mereka, nyonya. Mana saya tahu"

"Seharusnya aku menonton 'Wu Geng Ji' lagi.."

Seseorang dengan bak kosong datang dan membuka pintu, itu sedikit mengejutkan. "Masuk!" Pinta nya.

Dashy dan Mayang masuk, dan orang yang baru saja membiarkan ia masuk adalah Inne. Inne pergi kebelakang dan menaruh bak baju ke tempatnya setelah selesai menjemur. Duduklah Dashy di kursinya sederhana itu, rumah yang begitu rapi meski tak mewah. Batin Dashy yang melihat lihat sekeliling.

Inne selesai menaruh bak nya dan ikut duduk menanggapi kehadiran mereka. "Ada apa?!, kenapa kau ke rumahku?!" Tanya Inne yang terdengar kasar.

"Hey!, sampai kapan kau akan bermusuhan dengan ku?"

"Jadi kau menganggap ku musuh mu??"

"Eh, tidak tidak!. Aku kesini ingin memperbaiki hubungan kita.."

"Selama ini hubungan kita rusak, begitu??"

Dashy sebenarnya ingin sekali mengumpat, ingin sekali mengeluarkan kalimat kalimat nya dengan nada tinggi, tapi ia memilih untuk tersenyum dan menyampaikan nya dengan tenang. "Kenapa kau begitu sensitif padaku?, bukankah aku tetangga yang baik?"

"Apa!, kau baik?" Inne tak percaya jika Dashy bahkan masih mengatakan dirinya sendiri tetangga yang baik, mungkinkah dia sudah lupa kejadian malam tadi?.

"Aku baik, jika pada waktunya.." gumam nya.

"Katakan kenapa kau kemari lalu pergilah!"

"Mari berbesan denganku!"

Mata Inne melebar, ia terkejut. Bagaimana Dashy menjadi begitu berani melamar putri nya dengan cara seperti ini. 'Aku tak pernah melihat ibu ibu melamar seorang gadis yang terdengar seperti ajakan.. astagaa.. nyonya ku benar-benar' fikir Mayang.

...Ada yang tau film Wu Geng Ji ga?? itu salah satu film favorit eke juga.. jadi eke tulis deh disini, xixixi....

Terpopuler

Comments

Mommy 2

Mommy 2

3 like

2020-10-29

0

Dwi Puspa Rini

Dwi Puspa Rini

mertua kocak, suka karya mu Thor keren 👍👍👍👍👍👍👍

2020-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!