Heels dan siasat

Mami Dashy yang menyebut dirinya sendiri cantik cetar membahana, kini selesai dengan meni pedicure di salon kuku. Ia menerima kartu hitam nya kembali setelah melakukan pembayaran, ia mengapit kartu tersebut di sela jari telunjuk dan jari tengah lalu memberi isyarat agar bodyguard di belakang nya menaruh kan ke dalam tas selempang nya.

Wajahnya yang menampakkan aura aura angkuh dan sok cantik yang berpadu membuat para pekerja di salon kuku hanya bisa tertunduk diam. Salah satu bodyguard nya selesai memasukkan kartu itu lalu menutup kembali resleting, "Aku lapar, aku akan pergi. Kalian bekerjalah, selamat tinggal" Ucapnya yang terdengar elegan.

Secara bersamaan ketiga pekerja itu membungkuk dan membiarkan Dashy pergi. Dashy menaikkan tas nya sampai siku dan mengapit nya.

Langkah kaki lenggak lenggok dengan heels nya menjadi pusat perhatian banyak orang setelah keluar dari salon kuku. Dashy menyadari hal itu, ia menurunkan kaca matanya mencoba bertanya pada bodyguard di belakangnya tanpa berbalik, "Apa aku terlalu cantik sampai mereka memandangi ku aneh begitu?"

"Anda selalu cantik nyonya.. mereka iri pada anda karena masih sanggup menggunakan heels"

"Yah, kau benar sekali!, aku masih terlihat cantik walau anak anakku sudah dewasa.. lagi pula aku bukan ibu ibu yang norak kan?"

"Tidak nyonya, anda benar-benar ibu ibu yang mengikuti tren!, aku sangat kagum pada pesona mu nyonya!" Jawab salah satunya yang lain.

Tiba-tiba Dashy menghentikan langkahnya dan membuat para bodyguard nya tersentak, "Ada apa nyonya?"

"Tunggu!" Dashy merentangkan kedua tangannya di trotoar saat para bodyguard nya akan melangkah mencari tahu.

"Pelayan di restoran sana sangat anggun, haruskah kita kesana?"

"Nyonya, anda yang memerintah, kami akan ikut selalu.."

"Bagus!" Dashy melanjutkan langkahnya an pergi ke restoran dimana Naya bekerja.

Ia berdiri sangat arogan di hadapan Naya yang baru saja berbalik, tangan nya seolah tak ingin ia lipat mengingat jika itu adalah desain yang terbagus di salon kuku. "Ma.. maaf nyonya.."

Siapa ibu ini? kenapa tiba-tiba saja ada di hadapan ku? mengejutkan saja..

"Aku ingin duduk disana!, kaki ku pegal!!" Tegas Dashy lalu menyenggol Naya, siapa kira itu malah membuat kakinya terkilir, "Aakkh!!" Teriak Dashy.

"Nyonya anda baik-baik saja?" Tanya Naya panik, ia membantu Dashy untuk duduk.

Dengan sigap nya Naya berlutut dan membantu Dashy untuk melepaskan heels nya, "Hei!!, anak ku membayar kalian bukan untuk menjadi patung yah!!" Kerempongan Dashy akhirnya keluar.

Lalu para bodyguard itu merebut sepatu heels Dashy dari tangan Naya dengan kasar. Naya hanya diam, mendengar kerempongan dari suara Dashy, manajer pun datang. "Naya!, kau apakan pelanggan kita!!, apa kau tidak punya malu, huh!!?"

"Tidak pak, bukan seperti itu.."

"Sudah!, jangan banyak alasan dan minta maaf kalau dirimu masih perlu pekerjaan ini!!"

Dashy membenarkan rambutnya yang tak berantakan, sengaja ia melakukan itu karena desain kuku nya yang bagus harus diketahui orang orang. "Ck, kau ini.. sudah sudah.. gadis ini tak melakukan apapun padaku, dia yang menolongku.."

"Ah, maaf nyonya membuat anda tak nyaman.."

Jiwa emak emak nya geram melihat sang manajer yang langsung menjadi baik padanya tetapi tidak pada Naya, "Apa kau hanya akan meminta maaf padaku saja?!, gadis yang kau marahi tadi apa kau sudah tak peduli?! huh!"

Manajer itu tersenyum lebar dan sulit diartikan, pelanggan yang awalnya berkharisma bisa bisanya malah mengomeli dirinya seperti itu. "Naya, maaf kan kalimat ku, dan lanjut lah bekerja"

Naya tersenyum kecil, sang manajer pun kembali masuk.

Benar-benar menjengkelkan.. salah sendiri, sudah tua masih saja belagak pakai heels tinggi.. benar-benar rempong!

Gerutu manajer ketika menaiki tangga untuk kembali ke ruang kerjanya.

"Nyonya, apa anda tak apa?" Tanya Naya ketika Dashy memijat mijat betis nya.

"Hei!!, kalian!!, kaki ku ini terkilir!, apa kalian akan menggendong ku sampai rumah?"

Bodyguard nya pun berjongkok untuk mengatasi terkilir yang dialami oleh Dashy. "Aakkh!!" Dashy kembali berteriak, pasalnya sangat sakit ketika para bodyguard itu memutar pergelangan kakinya.

Dashy mengatur nafas dan penampilan nya kembali, "Aku ingin pesan teh hijau disini!" Ucap Dashy yang meninggikan ego nya.

"Baik nyonya" Naya tersenyum lalu ia berbalik untuk mengatakan pesanan Dashy.

"Tunggu!!"

Naya berbalik, "Iya nyonya?, ingin menambah sesuatu?"

"Kemarilah!" Tegas Dashy meminta Naya mendekati nya.

"Mari bertukar alas kaki!" Ucap Dashy sedikit berbisik.

"Maaf nyonya, tapi saya tak pernah mengenakan heels tinggi begitu.."

"Aishh..."

Dashy bertepuk tangan lalu dua orang bodyguard nya menekan bagian hak di sepatu Dashy sehingga tinggi nya separuh dari tinggi awal. "Sudah, berikan padanya!, aku akan mengenakan punya nya saja!"

Naya menggeleng berulang, tetapi tetap saja orang orang Dashy mengangkat tubuh Naya lalu di ambil paksa sepatu Naya dari kakinya.

"Hei gadis!, jangan keras kepala begitu! sekarang hak nya tak setinggi tadi, kau harus mengenakan itu!"

Setelah di turunkan, bodyguard itu memasang kan sepatu Naya pada kaki Dashy, "Wah.. sepatu sederhana yang tak ribet untuk di pakai.. aku sangat menyukai ini..."

"Kalian makanlah disini, aku berikan 20 juta untuk kalian makan, sekarang aku akan pulang bersama gadis ini, ya 'kan?" Dashy merangkul Naya.

Naya hanya diam, ia juga ikut masuk kedalam mobil mendampingi Dashy yang asik memandangi layar ponsel nya. "Nyonya?, pekerjaan saya bagaimana?"

"Sudah, mereka bertiga akan uruskan itu nanti, tenang saja.." Jawab Dashy menyepelekan.

Oh astagaa... kau benar-benar wanita pintar Dashy.. tak apa walau sakit sedikit saat terkilir, tapi lihat apa yang kau dapat?? putra tercinta ku Devan... mami mu menemukan gadis yang pas, aku akan memaksa kalian berdua untuk menikah.. lihat saja..

Dashy tersenyum memeluk ponsel nya, ia terlihat sangat senang saking senang nya membuat Naya tak bisa memalingkan pandangan. "Hei!, kenapa melihatku seperti itu!"

Naya menggeleng.

"Wajahmu cantik, kau akan sangat beruntung jika bisa berfoto dengan ku! sayangnya aku tak ingin berfoto dengan sembarang orang!" Dashy menjadi jual mahal di akhir kalimat.

Lalu Dashy memojok ke jendela, diam diam ia memotret Naya lalu sangat bahagia melihat hasilnya.

Yaampun yaampun! gadis ini.. Devan!, lihat mami akan mengirimkan mu fotonya!!

Dashy menekan 'teruskan' dan memilih kontak Devan, kebetulan sekali Devan langsung membuka pesan itu dan mengunduh.

Terpopuler

Comments

instagram = @authorqueenj 👑

instagram = @authorqueenj 👑

Profil kakak emilliano cortizo dongg😍😍😍

2020-09-30

0

Frisky cipan

Frisky cipan

jng lama" dong kak up ny

2020-09-30

0

Dwi Puspa Rini

Dwi Puspa Rini

oh camer rempong tp gokil syuka 🤗🤗🤗🤗

2020-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!