Dashy terus memimpin jalan, ia pergi kemana ia inginkan. Dia masuk ke dalam mall besar dan terus bicara sejak baru turun dari mobil. "Naya dengar.. sekarang aku begitu lapar, aku ingin makan. Kau juga lapar kan?"
Naya hanya mengangguk, ia kembali mengikuti langkah Dashy yang anggun. Tibalah mereka berdua di restoran kecil dalam mall, Dashy duduk di bangku lalu di ikuti Naya. Di depan mereka terpasang meja kaca dengan gambaran menu yang ada di restoran itu.
" Maafkan aku.. tapi, atas kebaikan mu aku ucapkan terima kasih" Naya begitu canggung untuk mengatakan jika dirinya menolak tawaran dari Dashy itu.
Dashy diam, ia mengerti jika kalimat Naya menggantung. "Maaf, tapi aku tak menyetujui tawaran mu.. bukankah salah jika tak memberi tahu putra mu?" Ucap Naya pelan.
"Kau tak menyetujui nya?" Tanya Dashy mengulang.
Naya mengangguk sebagai jawaban.
"Alasannya??"
"Aku mempunyai mimpi yang berarti.."
"Apa kau berfikir aku akan menghancurkan mimpi mu??"
"Tidak, bukan begitu.." Naya dibuat hilang kata-kata dengan kalimat Dashy.
"Lalu??"
"Aku masih ingin mewujudkan impian itu dulu.. jika tidak maka aku tak bisa menikah.." Ujar Naya.
Dashy semakin serius menatap wajah Naya, sampai seorang pelayan datang. "Permisi Nyonya.. anda ingin memesan sesuatu?" Pelayan itu tersenyum ramah.
"Ya, aku ingin memesan tiga capucino dingin dengan cream, juga nasi padang. Sekarang pergilah!" Dashy memberikan penekanan di kalimat terakhir nya dan itu terkesan galak.
"Baik, nyonya" Pelayan itu pergi.
"Kita lanjut??" Tanya Dashy pada Naya.
Naya terus diam, sampai Dashy kesal dan berdecak. "Baiklah, jadi hanya karena mimpi?"
Naya diam.
"Mungkinkah seperti cita-cita??"
Lagi lagi tak ada jawaban.
"Biar ku tebak, cita-cita bagaimana yang kau inginkan.." Dashy memapah dagu nya sendiri.
"Kau ingin kuliah?"
Naya menggeleng. "Ke luar negeri??"
Naya menggeleng untuk yang kedua kalinya. "Kau ingin kesembuhan untuk adik mu??"
DEG
Naya terdiam, ia tak habis fikir bagaimana Dashy mengetahui itu. "Bagaimana menurut mu?"
'apa kau fikir aku ini bodoh?' Gumam nya.
Naya diam, ia tak ingin banyak bicara.
"Dari tadi kau diam saja, apa kau takut padaku?, aku memang seperti ini sejak dulu.. "
"Galak??" Tanya Naya pelan.
"Yah, kebanyakan orang akan berfikir jika aku galak dan semenah menah.. apa kau tahu, bahkan mayang tercinta ku juga berfikir seperti itu sebelum ia sangat dekat dengan ku" Dashy berkata jujur, memang dahulu Mayang sangat takut dengan Dashy. Yah, kurang lebih seperti Naya yang terus diam melihat Dashy.
"Kau ingin mendengar cerita ku dan Mayang??" Tawar Dashy dengan wajah tengil nya. Mayang yang dari tadi duduk diam kini terlihat malu sekali saat Dashy akan menceritakan hal itu pada Naya.
"Mayang?, lihat wajahmu.. kau baru saja jatuh cinta ka?, kenapa merah sekali??" Goda Dashy mencolek dagu Mayang.
"Tidak, nyonya.. jangan menceritakan hal itu lagi.." Mayang malu malu.
Saat itu di rumah Dashy sedang diadakan penyaringan untuk asisten rumah tangga, dan salah satu dari 78 orang ada Mayang dengan rambut bob nya. Ia terlihat sangat lucu dan menggemaskan.
Saat itu Dashy sedang hamil 8 bulan, Devan berusia 15 tahun dan Andika berusia 7 tahun. Mereka baru pindah ke rumah baru dan itu sangat besar, Dashy yang akan melahirkan Sisil kewalahan jika harus mengurus rumah sendirian jadi ia meminta suaminya agar mengadakan audisi.
Kini giliran Mayang yang akan di tanyai oleh Dashy. Lutut Mayang seolah di penuhi getaran yang membuat langkahnya tak seimbang. Ia benar-benar grogi saat itu. "Kau...?, Mayang??"
Mayang mengangguk, ia benar-benar grogi sehingga tak berani untuk menatap Dashy. "Kau kenapa?, apa kau indigo?!" Tanya Dashy.
Mayang menggeleng. "Aishh.. kau terlihat sangat ketakutan seperti melihat setan sajaa, kau bisu?"
"Tidak, nyonya" Jawab Mayang pelan.
"Waahh!, kau langsung memanggil ku nyonya!, kau di terima!" Teriak Dashy penuh energi. Dashy bangun dari kursi nya dan memeluk Mayang.
"Kau sangat lucu!, lihat rambut mu, saat putri ku lahir aku akan memotong rambutnya seperti mu!" Dashy melepas pelukan nya dan memainkan rambut Mayang. Dia gemas sekali.
"Tapi.." Mayang ragu ragu.
"Kenapa??"
"Bayi baru lahir tidak akan berambut panjang nyonya.."
"Jalan fikir mu benar-benar aneh.. apa kau tak mengerti maksud ku?! Huh!" Dashy kembali menjadi tegas dan itu membuat Mayang takut.
"Maksudku.. nanti saat putri ku sudah besar aku akan menjadikan rambut nya sama seperti rambutmu yang lucu ini.." Dashy menurunkan bicaranya.
"Sekarang, katakan!. Apa yang membuatmu ingin bekerja padaku?!"
"Saya tahu jika nyonya membutuhkan pelayan untuk rumah baru ini.. jadi saya kemari.. saya juga bisa membantu nyonya untuk mengurus anak anak"
"Lalu??"
"Aku.. sebenarnya aku tak mempunyai keluarga, nyonya. Dan baru saja aku bercerai dengan suamiku.. aku tak bisa mempunyai anak.. jadi.." Wajah Mayang menggambarkan kesedihan yang mendalam, Dashy kasihan dia memeluk Mayang.
"Sudah, tak apa.. sekarang kau akan menjadi keluarga ku, bagaimana?"
"Maaf, nyonya. Tapi anda terlalu baik untuk orang orang seperti ku.."
Aku juga sedikit takut bekerja disini.. melihat wajah wanita ini.. sepertinya dia sangat galak.. aku takut sekali.. Batin Mayang.
Meski diam saja, tapi Dashy sudah bisa menebak dari wajah Mayang. "Apa kau setakut itu?!, aku bukan hantu!"
"Iya, nyonya"
"Maafkan aku.. tapi aku terus ingin tertawa melihat mu..." Dashy menutup mulutnya, ia benar-benar merasa geli dan ingin terus tertawa.
"Ada apa nyonya?" Tanya Mayang polos.
"Kenapa kau menggunakan rok mini?, apa ini audisi dangdut?, pffutt.."
"Ah... maaf nyonya, saya berfikir karena rumah yang besar dan yang hadir juga banyak jadi saya memantaskan diri dengan memakai rok seperti ini" Ujar Mayang sesekali menurunkan rok nya yang di atas lutut.
"Baiklah baiklah untuk sekarang tak apa!, tapi untuk esok dan seterusnya! kau tidak boleh menggunakan rok dan kalung manik manik seperti itu!, kedua anakku laki-laki kau harus menjaga mata suci mereka!!, mengerti?!"
"Baik nyonya.."
Dashy hendak pergi, tapi ia kembali tertarik pada kalung manik warna warni Mayang. "Apa kita boleh berfoto??" Ujar Dashy seraya mengeluarkan ponsel nya terlebih dahulu, ia mengangkat ponsel itu dan mengambil foto.
"Wah!, kau sangat lucu!!" Dashy memeluk Mayang dan kembali duduk di kursinya.
🍵
"Kau tahu?, bahkan sampai sekarang aku masih menyimpan foto itu di ponsel ku.." Ujar Dashy setelah bercerita pada Naya.
"Benarkah??" Naya semakin tertarik.
"Yah!" Dashy menghidupkan layar ponsel nya dan menunjukkan itu kepada Naya.
Mereka berdua terbahak bahak, karena Dashy tak hanya mengambil satu kali tapi banyak kali, kurang lebih ada 13 foto. Dan 10 dari itu Dashy mengambil foto Mayang diam diam. Seperti contohnya, saat Mayang menyuapi Andika, mengikat dasi Devan, memasak di dapur dan masih banyak lagi.
Dashy seperti paparazi saja. Dan foto foto itu masih di jaman Mayang berambut bob, benar-benar berbeda dari Mayang yang sekarang. Mayang benar-benar menjadi dewasa.
"Nyonya..." Mayang sedikit merengek.
"Kak Mayang?, ada apa? apa kau malu hanya karena foto itu??" Tanya Naya.
"Tidak.., aku hanya.." Mayang mencoba menjelaskan tapi terpotong oleh Dashy.
"Jangan memanggilnya kakak!, dia tidak mempunyai adik!, apa lagi sepertimu!" Celetuk Dashy membuang pandangannya ke lain tempat.
Naya terdiam, ia seolah olah serba salah. "Sudah.. nyonya memang seperti itu.." Ujar Mayang. Sang pelayan pun datang dengan tampa yang berisi pesanan Dashy di atasnya. Pelayan itu menaruh pesanan ke atas meja. "Selamat menikmati nyonya" Ucapnya dengan senyum yang begitu hangat lalu pergi.
"Sudah!, Naya!, Mayang!, kalian harus makan!, nanti jika sakit orang orang akan bergosip tentang ku!" Sebenarnya suatu kalimat tawaran untuk makan bersama, tetapi karena Dashy yang berkata maka sudah berbeda.
Naya dan Mayang pun ikut menyantap makanan itu, rasanya begitu menggugah selera. Apalagi segelas capucino dingin yang mengobati dahaga setelah makan, benar-benar rada yang sulit di jelaskan.
"Naya.. kau harus menyetujui nya.., aku akan membayar pengobatan adik mu hingga sembuh, bagaimana?" Ujar Dashy saat mereka selesai makan.
"Tapi aku tak mempunyai uang untuk mengganti nya.."
"Kau tak perlu mengganti"
"Lalu?"
"Jadilah menantuku, ayolah.."
"Tapi aku tak akan menikah jika adikku tak menyaksikan nya, aku ingin dia sembuh terlebih dahulu lalu dapat melihat aku menempuh hidup baru. Apa kau setuju?"
"Baiklah!, aku akan memberikan mu dan adik mu kasih sayang unlimited!!" Dashy memeluk Naya.
.......
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
ʰⁱᵃᵗᵘˢ 𝔰𝔦𝔟𝔲𝔨 𝔯𝔩
ok lah Thor , semoga tidak telat" lagi up nya😂 setia menunggu lah pokoknya👍
2020-10-20
0
Dwi Puspa Rini
ok lah Thor berhubung sdh up jd eyke mangapin deh 🤭🤭🤭🤭🤭
2020-10-20
0
Frisky cipan
ouw tancu....karna double up😘😘
2020-10-20
0